Is It True That You Like Me?
Pairing : NejiTen (Neji Hyuuga x Tenten)
Language : Indonesia
Genre : Romance, (slightly) Humor
Rated : K
WARNING : AU, OOC, abalnya nauzubilah banyak (lol), summary kacau. Setelah baca cerita ini,harap baca A/N agar dapat gambaran fic ini (maksa!)
Summary : Karena ada barang yang tertinggal,tidak sengaja Tenten mendengarkan percakapan para cowok dikelasnya yang seharusnya sudah pulang sedari tadi. Dan yang lebih parahnya dia mengetahui bahwa Neji Hyuuga berkata bahwa dia menyukai Tenten. Apakah itu benar,atau telinga Tenten mulai membohongi tuannya sendiri?
Disclaimer : Naruto dan karakternya punya abang Masashi. Tapi kalo boleh pindah hak kuasa,mungkin watashi akan buat pairing NejiTen jadi kenyataan haha *plak!*
X
X
X
Chapter 1
Aaaaah... Aku benar-benar bodoh. Saking bodohnya sampai kelupaan bawa buku tugas yang diberikan oleh Ebisu-Sensei di kelas. Mau tidak mau harus balik ke lorong kelasku yang kuanggap sepi. Setelah menyuruh teman-temanku menunggu di pintu gerbang Konoha Gakuen,aku langsung berlari menuju kelas. Karena kecapean lari,aku pun mulai berjalan pelan (author: lagian ga ada yang nyuruh situ buat lari kok,Ten. *dishoushoryuu Tenten*). Lalu sayup-sayup aku mendengar seseorang berbicara di kelasku, 3-1.
"Aaah, Hinata itu cewek yang paling cantik di kelas 3-2 ya? Seleramu tinggi juga,Naruto."
'Hee? Itu kan suara Kiba. Ngapain para cowok masih ada di kelas? Dan apa hubungannya dengan Hinata? Dan kenapa aku kayak penguping ya?' batin Tenten dalam hati. Siapa yang nyangka coba kalo masih ada manusia di dalam kelas,padahal kelas sudah bubar 45 menit yang lalu?
"Ah kau ini bisa saja Kiba. Aku memang menyukai gadis itu sejak pertama kali kita masuk ke sekolah ini." Timpal Naruto,yang sependengaranku tadi naksir pada salah satu temanku, Hinata Hyuuga.
"Neji,kalau kau sih tidak suka siapapun ya?" tanya Kiba kepada seorang lagi yang bernama Neji. Aku bahkan tidak menyangka kalau ternyata seorang Hyuuga Neji masih berada di sekolah,karena setahuku dia selalu pulang lebih dulu jika tidak ada kegiatan sekolah maupun OSIS.
"Kalau aku..." Kata-katanya terhenti. Aku yang sedari tadi hanya menguping jadi tidak sabar mendengar jawaban sang Handsomely and Genius Hyuuga-sama yang banyak dipuja oleh nyaris satu sekolah,khususnya para siswi. 'Kok terhenti sih? Cepatlah katakan jawabanmu! Aku penasaran nih!' rontaku dalam hati yang (pastinya) tidak akan terdengar oleh orang lain,termasuk para manusia yang ada di dalam kelas saat ini. Karena jujur,selama ini aku penasaran. Padahal banyak fangirls nya yang cantik-cantik layaknya model,tapi aku tak pernah melihatnya jalan bersama cewek-cewek tersebut. Karena itu,aku ingin mengetahui seperti apa tipe cewek yang dia sukai sebelum mindset ku merubah image Neji yang dari cowok tulen menjadi cowok gay.
"Kalau aku... Suka Tenten."
DUAAAAR! Satu lagi kenyataan yang bikin aku shock selain buku tugasku yang ketinggalan dikelas : Seorang NEJI HYUUGA suka terhadap orang SEPERTIKU!?
Dengan shock,aku melangkah -atau lebih tepatnya berlari- men jauhi kelasku dengan pikiran dan perasaan yang tercampur aduk (author: wiss kayak makanan yang diolah aja *ba dum cess*). 'I-itu serius? Apa yang kudengar tadi tidak salah kan? Neji suka padaku? Nggak. Bisa jadi setelah itu dia bilang "Tenten... bukanlah tipeku"! Tapi... Tapi...'. Aku tetap berlari sampai akhirnya aku menemui teman-temanku yang sedang menungguku untuk pulang bersama.
"Ah Tenten,akhirnya kau datang juga. Sudah mengambil buku yang tertingga—eh?" tanya temanku yang berambut blonde panjang sepunggung dan dikuncir kuda bernama Ino Yamanaka.
"BA-BA-BA-BA-BAGAIMANA INI?! KATANYA NEJI SUKA SAMA AKUUUU!" teriakku di depan muka Ino sesaat aku sampai di depan gerbang sekolah. Sekilas Ino sweatdropped melihatku yang langsung menyambar seperti itu dimukanya.
"EEEEEEH?!" teriak teman-temanku lagi. "Apa itu? Jangan-jangan itu pernyataan cinta?" tanya temanku yang berambut pendek berwarna pink layaknya cherry blossom yang bernama Sakura Haruno itu.
"La-lalu apa jawabanmu,Tenten-chan?" tanya temanku yang mempunyai rambut panjang berwarna indigo,mata lavender,dan sangat pemalu yang bernama Hinata Hyuuga,orang yang ditaksir Naruto Uzumaki (hasil nguping).
"Eh? A-aku hanya menguping pembicaraan saja..." jawabku yang masih mengatur nafas bekas lari dan teriak dengan sekuat tenaga tadi. "Hah? Lalu untuk apa kau kembali ke kelas kalau hanya untuk menguping pembicaraan orang lain?" tanya Ino yang sontak menyadarkanku pada satu kenyataan yang kulupakan karena shock tadi :
"AH! BUKU TUGASKU MASIH TERTINGGAL DI KELAS!" teriakku kaget.
"Astaga kau ini benar-benar bodoh,Tenten." Jawab Ino yang mulai capek hati melihat kebodohanku yang terulang terus-menerus.
"Apa benar Neji-san suka sama anak bodoh kayak gini? Aku jadi takut Neji-san ketularan bodohnya Tenten." tanya Sakura yang makin memperburuk keadaan. Bahkan Hinata hanya menghembuskan nafas berat menandakan kebodohanku sudah tidak bisa ditoleransi.
"Ka-kalian semua jahat... masa aku dibilang bodoh?" tanyaku yang hanya nangis dipojokan.
X
X
X
Neji Hyuuga,cowok dengan IQ diatas 200 (hampir setara dengan teman sekelas Hinata,Shikamaru Nara),yang memegang prestasi tingkat 1 di angkatan kami. Selain pintar dalam bidang akademik,dia juga pintar dalam semua bidang olahraga. Dia juga merupakan orang yang bijak dan tegas makanya dia menjadi ketua OSIS dan pengurus kelas. Dia juga dipercaya oleh para guru sebagai asisten. Dia terlahir seperti orang yang bersih tanpa cacat cela (author: jiaaaaah bisa aja lu Ten~ *Tentenpun blushing karena absurd*). Kalau aku pikir-pikir lagi,Hinata juga memiliki otak yang encer seperti kakak sepupunya ini,walaupun tetap saja Neji yang selalu mendapatkan nilai tertinggi.
Sekarang ini sedang jam pelajaran bahasa inggris. Semua murid perempuan dikelasku sedang mendengarkan Neji membaca teks bahasa inggris dengan pelafalannya yang sempurna. Mungkin bukan karena pelafalannya yang membuat para siswi terkagum-kagum,melainkan suara baritone nya lah yang membuat para siswi terdiam - atau lebih tepatnya menahan hasrat untuk teriak dan memuja-muja sang Jenius Hyuuga-.
"Yak sempurna Hyuuga-san. Selanjutnya,Tenten. Coba teruskan." perintah Ebisu-Sensei sembari menyadarkanku dari lamunanku. Jujur,sedaritadi Neji membaca teks bahasa inggris,aku tidak mendengarkannya satu kalimat pun karena aku sedang bergulat dengan pikiranku sendiri. Tentang perbincangan para lelaki di kelasku kemarin sore.
"Eh! Ah! A-aku tidak tahu lanjutannya!" kataku terbata-bata,karena aku bahkan tidak tahu halaman mana yang Neji baca sedaritadi.
"Tenten,hari ini juga payah ya?" kata Ebisu-Sensei dengan aura yang menyeramkan menyeruak dari dalam tubuhnya. Bahkan aku bisa merasakan aura hitamnya sampai bikin merinding.
"I-iya ya..." jawabku dengan ngeri. Kalau aura gelap Ebisu-Sensei sudah keluar,itu tandanya akan ada tugas tambahan lagi buatku. Haaaah,bisa dibilang duniaku dengan dunia Neji sudah berbeda.
X
X
X
"Hei Tenten,kau jadinya ingin beli apa?" tanya Ino kepadaku. Kami (aku,Sakura,Ino,Hinata) sedang berjalan menuju kantin,karena bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. "Hmm... mungkin sandwich isi ham." jawabku sambil masih memikirkan mau beli apa untuk makan siang. Saat sampai di kantin,kami disambut oleh penjaga kantin kami yang berumur kurang lebih 50 tahunan.
"Selamat datang. Mau pesan apa?" tanya bibi penjaga kantin tersebut. Karena aku melihat rambutnya yang ikal dan seperti rumah keong itu (author: yak silahkan dibayangkan sendiri,karena watashi juga bingung gimana mendeskripsikannya),langsung saja aku memesan dengan lantangnya.
"Sa... saya mau roti cokelat!"
"Eh?Ta-tapi tadi Tenten-chan bilang ingin beli sandwich isi ham..." tanya Hinata yang kaget dengan perubahan menu ku yang mendadak,namun dengan cara bicara yang sudah menjadi trademark nya.
"Habis lihat rambutnya bibi,Cuma roti cokelat yang terbayang di kepalaku..." kataku dengan air liur yang menetes dari sudut bibirku. Yap inilah aku. Sekilas melihat sesuatu yang warna atau bentuknya mirip makanan,pasti pada saat itu juga menu ku berubah,contohnya seperti tadi.
"Ya ampun. Saat menuju kantin tadi kau lumayan lama memikirkan apa yang mau kau beli. Begitu sudah dapat,kau langsung berubah menu hanya karena melihat rambut bibi penjaga kantin? Bodohmu benar-benar kronis ya?" kata sakura kepadaku,dilanjutkan dengan sweatdropnya Hinata dan kata "Bodohnya sudah kelewatan maksimal..." nya Ino.
"Ka... kalian jangan begit—Aw!" kata-kataku terpotong karena badanku menabrak sesuatu. "Eh,maa..." kataku seraya membalikkan badan untuk meminta maaf karena sudah kutabrak dengan tidak sengaja. 'Neji?!' kataku dalam hati saat mengetahui siapa yang kutabrak. Aku melihat badannya yang jauh lebih tinggi dariku itu seraya membawa tumpukan buku ditangannya. Dia memandangku sebentar sebelum akhirnya berkata.
"Yang belum mengumpulkan tugas dari Ebisu-Sensei hanya kau saja lho,Tenten"
"Eh? Tugas Ebisu-Sensei?" tanyaku dengan wajah polos. Neji hanya membalasnya dengan anggukan.
Tik..
Tik...
Tik...
"ASTAGA! AKU LUPAAAA!" teriakku di kantin setelah mengetahui bahwa aku lupa mengerjakannya karena buku itu tertinggal di kelas kemarin sore. Dan berterimakasihlah kepada teriakanku yang lumayan keras tadi,seluruh sorot mata sudah memandangiku yang sedang mengucek-ngucek rambutku dengan sweatdrop dibelakang kepala mereka.
"TENTEN LAGI! APA KAU INGIN DAPAT NILAI JELEK TERUS,HAH?!" teriak Ebisu-Sensei yang notabene adalah wali kelasku. "Hiiii... sumimasen,Sensei!" jawabku penuh dengan kengerian karena aura hitam Ebisu-Sensei terasa lebih hitam dari yang tadi. "Kalau kau begini terus,UTS minggu besok juga bahaya ya?" kata Ebisu-Sensei didepan mukaku. Jujur,Ebisu-Sensei sangat mengerikan kalau sudah seperti ini. "I... iya ya,sensei..." jawabku dengan takut. Dan dari sudut mataku,aku bisa melihat Ino,Sakura,dan Hinata (yang hanya jadi korban kelompok diskusi Ino dan Sakura) sedang mendiskusikan sesuatu.
"Eh, Neji." Panggil Ino kepada Neji yang sukses membuat perhatiannya tertuju kepada sumber suara. "Bagaimana kalau kau membantu Tenten belajar untuk UTS minggu besok?"
'Hah? HAAAAAAAH?!' teriakku dalam hati. Sudah kuduga ini adalah rencana licik teman-temanku (minus Hinata).
"Belajar?" tanya Neji masih dengan ekspresinya yang datar,namun aku yakin betul bahwa alis sebelahnya terangkat sedikit. "Iya! Tolonglah kami dengan kemampuan nomor 1 milikmu itu!" lanjut Sakura. 'Uh-oh. Ini makin buruk dari yang kukira...' kataku dalam hati. Aku tahu akhirannya pasti jadi begini,tapi ini sudah kelewatan! Sepertinya Ino dan Sakura benar-benar menikmati ini! "Nii... Nii-san mau menolong Tenten-chan kan?" bahkan Hinata sampai turun tangan! Mereka ini benar-benar ingin melihatku tersiksa ya?
"Boleh saja."
'Eh?'
"Boleh saja,sih. Asal dia tidak keberatan." suara baritone Neji makin menyadarkanku bahwa dia bersedia mengajariku untuk UTS minggu depan.
"Kyaaa! Arigatou,Neji! Mulai hari ini kami serahkan anak ini ditanganmu sampai akhir UTS ya~!" kata Ino senang. 'Duuuh...Mulai hari ini kami akan belajar bersama orang yang katanya suka padaku. Aku kan jadi canggung... Kami-sama,tolong lindungilah aku...'
"-Ten?"
"..."
"Tenten?"
"..."
"Hei panda!"
"Hah?" kataku seakan terbangun dari tidur panjang.
"Jangan hanya melamun. Ikut aku ke ruang guru dulu sebentar,lalu kita akan ke perpustakaan." Katanya yang entah kenapa terdengar seperti perintah kepadaku. Aku lupa kalau dia masih memegang tugas Ebisu-Sensei ditangannya. Aku hanya memberikan anggukan sebagai kata mengerti dan mulai mengikutinya dari belakang dengan diam. Aku sudah tidak mengerti lagi apa yang ada dipikirannya si Ino-pig dan si Sakura-jidat,sampai-sampai Hinata pun menjadi korban untuk aksi mereka. Haaaaah~ aku ingin kejadian ini cepat selesai...
To Be Continued
A/N : Watashi sudah ga ngerti lagi. Ini terinspirasi dari cerita di komik yang belom beberapa lama ini watashi baca,terus terlintaslah ide bikin fic ini. Watashi masih newbie,makanya mungkin masih ada beberapa peraturan yang tertulis maupun lisan yang masih watashi langgar dengan ga sengaja. FYI, Tenten dan Neji sekelas dengan Ino dan Kiba di 3-1. Untuk Sakura dan Naruto berada di kelas 3-5,tapi karena Sakura sering main ke kelas Ino yang notabene ada Tenten juga,mereka jadi teman akrab. Begitu juga halnya Naruto. Karena di kelas Neji ada Kiba,jadi sebenernya mereka sahabat baik. Dan bagaimana mereka semua kenal Hinata yang berasal dari kelas 3-2 itu dari Neji yang memperkenalkan mereka semua ke Hinata. Dan bagaimana caranya Tenten tahu kalau IQ Shikamaru bisa beda sedikit dari IQ Neji? Itu karena Tenten pernah melihat Shikamaru menang catur melawan Kakashi yang (watashi ngarang) IQ nya setara dengan Neji. Makanya dia bisa bilang IQ Neji hampir setara IQ Shikamaru. Sudah dulu ya. Watashi akan publish chapter berikutnya kalau ada review yang membangun.
Regards,
Mizusagawa Hyuuga
