Rani : Hai minna.. Saya balik dengan Fic baru lagi..

Rin : -_- Dasar kebiasaan kau..

Rani : Ehem.. Kalau yang Rin in Other Land sedang dalam proses hiatus.. dan yang lainnya lagi diketik.

Rin : My Life?

Rani : Ehem.. Itu discontinue aja buat omakenya..

Rin : -_- Huft.. Dasar Author baiklah.. Kita langsung ke Fic ya? Dan RnR?

A/N : Terinspirasi dari Sigh.. Yah.. Tapi ini versi saya sih.. Jadi maap agak ngaco alurnya.. tidak sesuai dengan lagu / Videonya.


Rin Sighs..

Summary : Rin adalah seorang gadis yang selalu saja menghela napas. Walau ia tidak tahu apa sebabnya.. Apakah dia bisa berhenti menghela napas? / Versi Rani Konako.. / Chapter 1 : Girl who always sigh../ Apdet!

Disclaimer : Sampai hari kiamat.. Vocaloid itu milik Tuhan YME dan Yamaha.

Pairing : Rin X Len (?)

Genre : Angst.


Chapter 1 : Girl who always sighs..


(Normal POV)


Disebuah sekolah bernama VoraUtauloid.. Semua murid sudah pulang.. Kecuali siswa yang masih menetap disana.

"Haaaaah~" Ucap seorang gadis berambut honey blond. Mata azurenya menatap ke arah luar. Namanya Rin.

"Yep! Rin! Kau sudah menghela napas 100 kali!" Ucap temannya yang seorang pemuda berambut teal bernama Mikuo. Rin yang ingin mendengus malah menghela napas. 'Selalu saja begini.. Kenapa aku selalu menghela napas?' Pikir Rin kesal.

"Ri-n!" Ucap Mikuo sambil menggerakan tangannya di depan wajah Rin. Rin hanya menatap Mikuo dengan sedikit sinis. "Ayolah Rin.. Kau ini setiap hari selalu menghela napas dan tidak pernah tersenyum.. Ada apa sih?" Kata Mikuo sambil mengacak rambut Rin.

"Geez.. Diamlah kau!" Ucap Rin lalu berjalan menuju suatu tempat. Mikuo hanya geleng-geleng kepala atas perilaku temannya itu. Ditempat itu sangatlah sepi dan hanya ayunan dengan serodotan yang ada. Rin lalu berjalan pelan menuju serodotan dan duduk diayunan itu..

Lagi dan lagi..

Dia terus menghela napas tanpa henti..

"Ah.. Aku terus menghela napas dan tidak bisa berhenti.. Kenapa aku menjadi begini?" Ucap Rin sedih dan menghela napas lagi. Kini ia benar-benar bingung.. Kenapa dia terus menghela napas.. "Aku tau ini tidak baik.. Aku minta maaf… Semuanya.." Kepala Rin lalu menunduk.. Masih saja ia menghela napas. Masih tidak bisa berhenti.. 'Kenapa? Kenapa? Kenapa tidak bisa berhenti? Sudah berapa lama aku begini? Dan apa alasannya?' Pikir Rin sambil menatap rumput-rumput. Ia lalu menghela napas lagi..

"Ugggh..! Aku benci ini! Ini sama sekali tidak lucu!" Ucap Rin lalu melihat ke atas. Entah kenapa.. Ia merasa aka nada sesuatu yang akan datang suatu saat nanti.. "Ayolah.. Seseorang.. Bantulah menghilangkan helaan napasku.. Aku ingin bahagia.." Kata Rin lalu berjalan menuju rumahnya sambil menunduk.


Seseorang melihat Rin dari jauh.. Ia mempunyai sayap yang sangat indah.. Mata azure menatap bayangan Rin. Ia tersenyum pelan.

"Rin.. Sebentar lagi.. Tunggulah aku.." Ucap orang itu dan menghilang tiba-tiba.


-Keesokannya-


Rin baru saja datang dari sekolahnya pada jam 05.00 pagi.. Apakah kalian itu sangatlah pagi? Tentu saja.. Padahal jadwal masuk Rin jam setengah 8.. Kenapa dia Dia melihat Mikuo yang sedang membaca sebuah buku.. Sungguh… Buku itu berjudul..

"100 cara memikat wanita? What the hell with you read this?" Ucap Rin mengangkat satu alisnya. Mikuo dengan sangat jelas kaget melihat Rin yang tiba-tiba ada didepannya.. 'Berikan nyawa untukku karna telah ketahuan membaca buku ini..' Pikir Mikuo menjauhi Rin dan menyembunyikannya di tasnya.

"Haah~" Rin menghela napas sambil mengambil beberapa buku di tasnya.

"1!" Mikuo berteriak.

DZING!

Sebuah buku tebal milik Rin mendarat di wajah Mikuo.

"Shut up..! Haah…" Ucap Rin yang diakhirnya menghela napas lagi..

"Kau memang harus menghela napas dalam sehari ya Rin?" Kata Mikuo yang sudah terbiasa melihat Rin terus menghela napas. Rin lalu menatap ke arah Mikuo dengan datar. Rin lalu mengangguk dan membuka bukunya.

"Ternyata disini tidak nyaman juga.. Ah ya, Mikuo aku pergi dulu jaa~" Ucap Rin lalu meninggalkan ruangan kelasnya. Mikuo lalu melihat ke arah Rin dan memunculkan sayap putihnya.

"Hem…" Ucap Mikuo lalu menyatat di sebuah buku. Lalu datanglah seorang pemuda berambut honey blond diikat pony tail yang memiliki mata azure.

"Mikuo.. Berapa lama lagi agar aku bisa menemui Rin?" Ucap pemuda itu. Mikuo tersenyum sambil melihat pemuda itu.

"Sesudah dia menghela napas sampai nanti malam.. Kau bisa menemuinya besok Len.." Kata Mikuo lalu memberikan sebuah kalung kepada Len berbentuk G. "Jangan lupakan apa yang kuberitahu padamu kemarin.." Len mengangguk dan tersenyum. Lalu Len menghilang perlahan-lahan dan Mikuo lalu duduk ditempat duduknya sambil membaca buku yang tadi dia baca.

"Hn.. Mikuo.. Bisa aku minta tolong padamu?" Kata Len tiba-tiba nongol didepan Mikuo.

DEG!

"Ya ampun Len.. Bisa tidak kau tidak mengangetkanku? Ya boleh saja sih.." Ucap Mikuo yang kaget dan menyembunyikan bukunya.

"Maaf deh.. Aku tau kau sedang belajar PDKT dengan Miku-san lewat cara manusia. Kalau begitu.." Ucap Len terputus. "Bantu aku-


-TBC-


Rani : Yap! Maaf sedikit~ Kan baru permulaaan~

Rin : -_- Baiklah? Tanpa banyak omong lagi? Kami minta keikhlasan para readers buat Review yah? Oh ya! Buat silent reader~ Klik tombol bertuliskan "review" jika mau review~

Len : Review please?

.

.

.

V