Disclaimer : One Piece bukan milik saia. Hiks! *Nangis*
Random : One Piece –Readers : 'Udah ketahuan!'-
Note : Geje dkk (kata-kata dari huruf G), OOC, OC (kalo ada), dan Miss Typo, juga ada bahasa asing.
Judul : Tersesat, An One Piece Fanfic
..Happy reading..
.
Prolog
.
Hari ini hari yang cerah di Bandara Marseille, Prancis. Banyak orang yang lalu-lalang dengan keperluan masing-masing. Di sudut ruang tunggu, ada seorang pemuda berambut hijau (sedang terlelap) yang sepertinya tidak terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Dialah Roronoa Zoro. Cowok asal Indonesia yang mendapat beasiswa sekolah di Universitas Paul Seattle, Prancis. Sekarang, dia akan pulang ke Indonesia karena sudah selesai kuliah. Sebenernya sih dia lahir di Jepang, tapi besar di Indonesia dan menjadi keluarga negaraan Indonesia.
...
Tengtengnong... tengtengnongneng... (suara bel yang ada di bandara gitu)
...
"Les passagers se rendantà l'Indonésie, s'il vous plaîtaller àla porte ouest .. [1]" seru suara (wanita mungkin?) dari speaker. Para penumpang yang akan ke Indonesia (dan mendengar penumuman dari speaker tadi) berbondong-bondong menuju pintu barat agar tidak ketinggalan, termasuk Zoro (tokoh utama kita kali ini). Tapi dengan sayang yang sangat disayangkan (?), dia malah ke pintu timur. Maklumlah, pemuda ini kan mengalami penyakit buta-arah-tingkat-akut.
"Etpour les passagers quivontaller au Caire, en Egypte, s'il vous plaîtallez à la portede l'Est. [2]" speaker itu bersuara lagi.
Di pintu timur..
"Où allez-vous? [3]" tanya petugas yang mengecek tiket Zoro di depan pintu timur.
"Indonesia." jawab Zoro cuek.
"Pardon? [4]" tanya petugas itu lagi.
"Indonesia." jawab Zoro mulai kesal.
"Indonésie? [5]" tanya petugas itu untuk kedua kalinya. Ok, walaupun Zoro kuliah di Prancis, tapi dia belum terbiasa memakai bahasa prancis. Aneh. Begitulah. Padahal udah 1-5 tahun tinggal di Prancis.
"In-do-ne-si-a!" eja Zoro dengan perapatan di dahi. Tentu saja dengan ejaan ala Indonesia. Ni orang nyebelin banget! Jadi pengen membelahnya menjadi 3 dengan pedangku. batin Zoro sudah kesal 99/100 mati.
"Indo.. nési?" tanya petugas itu sudah ke sekian kalinya.
"C'est à! [6]" seru Zoro pada akhirnya memakai bahasa prancis. Setelah itu, dia segera masuk ke dalam tanpa mempedulikan petugas yang berusaha menahannya. Tetapi, petugas itu kalah cepat dengan Zoro. Ada apakah di ujung pintu timur yang dilewati Zoro? Tentu saja pesawat terbang. Tapi, kemanakah pesawat itu membawa Zoro? Kan sudah diberitahu. Yap, apa yang terjadi di tempat tujuan kapal yan ditumpangi Zoro? Kita lihat di chapter berikutnya jika ada.
Tak tahu apa akan dilanjutkan
Rais: 'Halo, para readers sekalian! Maaf jika fic ini sedikit. Saia lagi buntu informasi sih. Sebenernya ini terinspirasi dari Ua saia yang seharusnya ke Indo, tapi malah kebawa kemana-mana. Saia tak tahu itu bener apa salah. Hahaha.' (ketawa laknat)
Zoro: 'Aku merasakan firasat buruk melihatmu.' (bersiaga)
Rais: 'Itu sih saia tak tau apa kau akan selamat atau tidak.' (tak peduli)
Zoro: 'Aku akan dinasibkan sama kayak Uamu? Gitu?' (aura membunuh pun keluar setela sadar apa yang terjadi)
Rais: 'Sudah.. sudah. Zor, artiin bahasa prancis di cerita ya. Jangan lupa mintain review. Revoir!'
Zoro: 'Cih! Dasar.. Ok, akan saia artikan.
[1] = Para penumpang yang akan ke Indonesia, silahkan menuju pintu barat..
[2] = Dan untuk para penumpang yang akan pergi ke Kairo, Mesir, silahkan menuju pintu timur.
[3] = Mau kemana?
[4] = Maaf?
[5] = Negara Indonesia dalam bahasa prancis. Tapi, karena Zoro disiplin (?), dia menyebutkan Indonesia.
[6] = Terserah!
Dan yang dikatakan author aneh terakir tadi adalah Goodbye. Sampai bertemu di chapter kedua. Itu juga kalo di multichap. Ohya, dia juga minta review. Mau saran, kritik, request, amanat, bahkan flame, silakan. Jaa!' (ngejar author)
.
Review please
v
v
