Haloohaaaa~

Lama tak jumpa~ ogenki desu ka?

Kali ini Hayui balik lagi dengan fic yang masih aja super gaje hehehe^^a

Oh ia! Hayui juga mau makasi banget sama yang udah ngereview fic hayui yang satunya (WarnaWarni Cinta Bersama Sang Dobe). Gomen ne Hayui gak bisa bales satu-satu hehe^^a

Yaudlah, dari pada banyak bacot mending langsung baca ajah yach~

Desclaimer: NARUTO punya sapa? Punya saiia kali yah? Ah ia! Punya saya! *wink* #plak! Hehe. .

Genre: Humor/Romance

Rate: T

Main Chara: Kyuubi & Itachi Uchiha

Warning: OOC, Bahasa jauh dari kata baku, aneh, abal, gaje, hancur, yaoi, shonen-ai, dll

.

.

THE Way Of My Love

.

.

"ARGHH…." Erangan frustasi menggema di seluruh ruangan besar itu. Dinding-dinding yang berwarna putih membantu proses penggemaan erangan frustasi itu. Gorden-gorden dengan warna gold terang berkibaran dihempaskan angin semilir yang masuk melalui celah-celah jendela yang terbuka. Cahaya mentari sore saling berebutan memasuki kamar tidur berukuran besar yang sedang ditempati oleh seorang pemuda tampan.

Pemuda dengan iris mata onyx yang begitu menawan itu, kini sedang duduk di sebuah sofa berwarna cream lembut sambil mengacak-acak helaian panjang berwarna kelam yang menghiasi kepalanya dengan gusar. Wajahnya yang biasanya terlihat ceria kini tampak kusut karena memikirkan sesuatu yang membuat kepalanya berkedut-kedut tak jelas.

"Hah." Entah sudah berapa kali pemuda yang menyandang marga Uchiha itu menghela nafas untuk hari ini. Kepalanya benar-benar terasa pening. Di arahkannya tangan putihnya untuk meraih segelas air yang berada di atas meja yang dilapisi taplak yang terbuat dari rajutan kain sutra.

GLEK

Dalam sekali tegakan, air di dalam gelas itu telah habis tak bersisa. Kata-kata sang Tou-san kembali terngiang di kepalanya.

"Besok siang keluarga Namikaze akan datang untuk membicarakan masalah pertunanganmu dengan putra sulung mereka."

DEG

Pemuda yang mempunyai nama lengkap Uchiha Itachi itu menggelangkan kepalanya kuat-kuat. Mengingatnya saja membuat jantungnya terasa berhenti berdetak. Ia tak pernah berpikir sekali pun akan memiliki tunangan yang sama sekali tidak pernah ia lihat wajahnya.

Kini Itachi harus berpikir keras tentang bagaimana caranya ia menolak pertunangan yang sudah direncanakan matang-matang oleh ayahnya itu.

"ARGHH mendingan gue tidur! Stress gue lama-lama kayak gini!" Itachi akhirnya menghentikan acara 'berpikir kerasnya' dan memilih untuk tidur dan tidak ikut makan malam bersama dengan keluarganya.

V^_^V

"Ita-kun." Suara lembut dengan nada penuh ke-ibuan membuat Itachi sedikit demi sedikit sadar dari alam mimpinya dan kembali ke alam nyata yang telah menantinya.

"Engh.." Itachi menggeliat pelan saat sang Kaa-san yang bernama Uchiha Mikoto membuka gorden kamarnya membiarkan sang mentari melesat memasuki kamar Itachi.

"Bangunlah Ita-kun. Hari sudah pagi kau harus berangakat sekolah, sayang." Mikoto berkata lemut sembari mengelus rambut Itachi pelan. "Engh.. iya Kaa-san." Itachi membalas senyum sang ibu lalu segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

V^_^V

CKIT

Sebuah mobil limosine hitam kini telah terparkir sempurna di sebuah sekolah, Konoha International School tepatnya.

Sekolah elit dengan fasilitas yang lengkap dan kelewat memadai untuk ukuran tempat yang disebut sekolah. Sekolah ini terdiri dari enam gedung utama dan masing-masing gedung terdiri dari empat lantai. Gedung pertama untuk para murid TK dan Play Group, gedung kedua untuk siswa SD, gedung ketiga digunakan oleh siswa SMP, gedung keempat untuk murid SMA, gedung kelima untuk para mahasiswa, dan gedung terakhir adalah gedung khusus untuk acara-acara yang dibuat sekolah untuk keseluruhan siswa maupun mahasiswa.

Seorang lelaki yang kita kenal dengan nama Itachi Uchiha melangkah menuju kelasnya yang berada di gedung keempat dan lantai kedua.

Itachi Uchiha, seorang pewaris tunggal perusahaan Uchiha Corp. merupakan siswa kelas tiga SMA di Konoha Iternational School ini. Memegang jabatan sebagai ketua OSIS dan siswa terbaik se-kelas satu SMA.

V^.^V

"Yo, bro! lesu amat muka loe!" sapa seorang hiu-?- berbadan manusia yang duduk di sebelah Itachi saat Itachi baru saja duduk di kursinya.

"Hhh, gue ada kabar buruk nih." Jawab Itachi uring-uringan.

Mendengar jawaban Itachi beberapa manusia gaje yang tadinya sedang melakukan aktifitas-aktifitas yang sama gaje-nya mulai mengerubungi Itachi.

"Emang ada kabar buruk apaan sih, Chi?" hiu berbadan manusia yang ternyata bernama Kisame menngajukan pertanyaan kepada Itachi.

"Ck, gue males ngebahasnya." Kata Itachi frustasi sambil menenggelamkan wajah tampannya di antara kedua lengannya yang terlipat di atas meja. Hal itu membuat orang-orang yang ada di sekitar Itachi menjadi agak bingung karena tidak biasanya Itachi bersikap lesu begitu.

"Itachi, loe jangan gitu dong! Kalo ada apa-apa loe bisa kok cerita sama kita-kita. Kita kan temen-temen elo.." Satu-satunya wanita yang ada di gerombolan yang bernama Konan itu tersenyum ke arah Itachi, walau bisa dipastikan jika Itachi tidak akan melihat senyum itu.

"Iya, kita pasti bantu elo kok kalo loe ada masalah." Pemuda berpierching yang memiliki rambut oranye mendukung kata-kata Konan tadi.

Itachi kini mulai mendongak memperlihatnya wajahnya yang sudah tidak begitu lesu lagi. Seulas senyum yang biasanya menghiasi wajah tampannya kini mulai ia tunjukan lagi. "Gue beruntung punya sobat-sobat kayak kalian." Kata Itachi menatap kesembilan temannya.

Yup! Itachi dan kesembilan temannya memang sobat yang akrab banget. Mereka berada dalam satu sekolah sejak TK. Mereka sudah menganggap satu sama lain sama seperti saudara sendiri.

Dan kesembilan teman Itachi itu adalah,

Yang pertama, Kisame. Cowok paling tinggi dan paling cerewet diantara mereka bersepuluh. Kulitnya berwarna kebiru-biruan, memang aneh tapi dia tetep PD di depan orang lain. Rambutnya berwarna putih keperak-perakan. Dia adalah pemimpin klub kendo di sekolah mereka.

Yang kedua, Deidara. Orang yang kelewat manis untuk ukuran cowok. Ditambah lagi dengan rambut pirang sebahunya yang diikat dengan model ekor kuda membuat kesan 'cantik' sama nih cowok. Apalagi dengan warna matanya yang berwarna biru langit dan kulitnya juga putih mulus. Cowok bernama Deidara ini merupakan ketua di klub drama sekolah mereka. Dan satu lagi! Dia merupakan pacar-err, uke mungkin-dari salah satu orang diantara mereka, yaitu Akasuna No Sasori.

Yang ketiga, Akasuna No Sasori. Pemuda dengan wajah baby face yang selalu memasang senyum yang bisa membuat semua cewek maupun cowok klepek-klepek-?-melihatnya. Rambutnya berwarna merah bata, kulitnya berwarna putih, dan tubuhnya yang proposional sangat mendukung karirnya kini yang sebagai seorang model terkenal.

Yang keempat, Pein. Cowok dengan rambut ngejreng berwarna oranye ini sebenernya punya masa lalu yang buruk banget makanya ia sempet terjerumus sama narkoba tapi berkat temen-temen yang selalu ngasi dia dukungan makanya dia bangkit dan mulai bangun kehidupannya dari awal lagi. Sifat Pein yang awalnya kejam and kelewat sangar kini udah lebih mendingan. Pein merupakan cowok terkaya kedua setelah Itachi diantara mereka bersepuluh. Ia kini memimpin sebuah perusahaan mendiang ayahnya, Rinenggan Corp.

Yang kelima, Konan. Satu-satunya cewek diantara mereka bersepuluh. Nih cewek demen bangat sama yang namanya origami mungkin karena ayahnya merupakan pemilik usaha kertas nomor satu se-Jepang. Cewek ini punya rambut pendek yang warnanya biru pucat and selalu dihiasi sama origami kertas berbentuk bunga mawar. Sifatnya sangat feminim and lembut banget. Dia bagaikan air yang selalu menyegari kerengkongan disaat sedang dilanda kehausan-?- and kini dia jadi ketua klub origami yang sudah dia bangun dengan susah payah di sekolahnya. Satu lagi! Gossip-nya Konan ama Pein bakalan tunangan dalam waktu dekat ini.

Yang keenam, Hidan. Cowok penganut aliran Jashin yang begitu patuh dalam menjalankan ajaran agamanya. Rambutnya putih keperak-perakan. Pembawaannya kelewat santai sekalipun ada polisi yang ngejar-ngejar dia karena ketauan nyolong celana dalem-?- dia bakalan tetep santai aja (^,^"). Sama sekali tidak mengikuti klub apa pun di sekolahnya ia lebih suka diem di rumah sambil main PS. Tapi walaupun sikapnya kayak gitu, HIdan orangnya baik kok! Kaya pula! Setiap seminggu sekali dia selalu mampir ke panti asuhan buat ngasi sumbangan or semacamnya! Dia juga sering ngasi duit sama para pengemis di jalanan. Yah mungkin karena dia kelebihan uang kali yah? (author: Hidan bagi dong duitnya~#plak)

Yang ketujuh, Kakuzu. Cowok paling irit kalo gak mau dibilang pelit sih. Matanya warna hijau, rada serem sih tapi dalemnya baik kok. Dia yang paling bisa bersikap dewasa diantara temen-temennya. Ayahnya merupakan pemilik bank swasta yang paling elite se-DUNIA! Tapi nih anak gak pernah sombong walau rada pelit sih. Dia kini lagi ngebangun perusahaannya sendiri. Sebenernya persahaannya ini dibangun buat para pengangguran and pengemis di jalanan. Yah! Sebenernya dia paling gak suka sama orang-orang tamatan sekolahan tinggi yang mejeng di jalanan tanpa pekerjaan maka dari itu lah dia ngebangun perusahaan yang nanti pegawainya bakal dia ambil dari pengangguran-pengangguran itu. Dia baik kan?

Yang kedelapan, Zetsu. Cowok yang demen banget sama taneman. Saking demennya dia sampai ngebuat rumahnya jadi kayak hutan-?- yang ditumbuhi berbagai macam tanaman, tapi tetep kerawat and indah kok rumahnya! Trademark-nya dia adalah celana atau baju yang selalu berwarna hitam and putih. Yeah! It's him. Ayahnya merupakan pengusaha obat herbal terbesar se-Jepang and ibunya merupakan mentri kehutanan. Gak salahkan anaknya jadi demen banget ama mahluk hidup sejenis tanaman? Zetsu anaknya kalem, baik lagi, tapi sayangnya kelewat pendiem and gak seru buat di ajak ngobrol sama orang yang gak kenal sama dia. Dia juga jadi ketua klub pencinta alam di sekolah mereka.

And yang terakhir, Tobi. Anak yang selalu berlindung di bawah topeng lolipopnya. Tobi sebenarnya adalah nama samaran, nama aslinya adalah Uchiha Obito, yah dia adik sepupunya Itachi. Uchiha Obito a.k.a Tobi ini sebenernya merupakan artis terkenal tapi karena males banget harus dikejar-kejar wartawan yang bakalan bikini dia gossip yang enggak-enggak, maka dari itu lah dia nyamar sebagai Tobi si anak autis. Dia yang semula terkesan imut malah jadi terkesan katrok dan gaje gara-gara topeng plus keautisannya. Kesembilan teman Tobi udah tau kok tentang penyamarannya jadi semuanya tetep fine-fine aja! Satu lagi! Dia satu rumah sama tokoh utama kita, siapa? Itachi lah! Masak Itachi dong! XP

Mereka bersepuluh menyebut diri mereka dengan sebutan Akatsuki.

"Emm, jadi gimana? Loe mau cerita kan un?" Deidara bertanya dengan wajah menuntut.

"Iya, Chi! Cerita dong!" Sasori menimpali kata-kata sang kekasih.

"Iya-iya. Gue cerita sama loe-loe pada deh!" kata Itachi agak terkekeh melihat tampang teman-temannya yang amat beragam itu. "Eherm, jadi gini," Itachi menghentikan sejenak kata-katanya lalu memperhatikan wajah-wajah serius yang berneka ragam dari teman-temannya, "Ntar siang, keluarga Namikaze bakal dateng ke rumah gue."

"HAH?" anggota Akasuki minus Itachi ber-HAH ria. "Cuma itu doang masalah loe?" Kisame bertanya tak percaya. "Ya ampun, Kakak sepupu Tobi yang paling keren~ emang kenapa sih kalo keluarga Namikaze dateng? Bukannya keluarga Namikaze itu temen lamanya Keluarga Uchiha?" Tobi a.k.a Uchiha Obito bertanya panjang lebar sambil memakan sebuah lollipop yang amat besar berbentuk bunga matahari-?-

"Ntar dulu, friends! Gue belon selesai ngomong kali!" Itachi segera menjelaskan sebelum ia dihujani pertanyaan gak penting dari teman-temannya itu.

"Terus?" untuk yang kedua kalinya semua anggota akatsuki berkata dengan bersamaan dan kompak pula.

"yang jadi masalahnya itu adalah alasan kenapa keluarga Namikaze dateng ke rumah gue, bro!" entah kenapa rasanya itachi mulai frustasi lagi.

"Emang mau ngapain sih keluarga Namikaze ke rumah loe?" Zetsu bertanya tak sabaran.

"Gue bakal ditunangin sama anak sulung mereka." Jawab Itachi lesu.

"HAH?" kali ini yang ketiga kalinya untuk hari ini anggota Akatsuki berbicara bersamaan. "Yang bener, Chi?" Hidan bertanya tak percaya dan hanya ditanggapi sebuah anggukan lesu oleh Itaci. "Emang sejak kapan keluaraga Uchiha make acara jodoh-jodohan segala?"Tanya Kakuzu sambil geleng-geleng.

"Sejak ntar siang and gue korban pertamanya." Jawab Itachi tambah lesu.

"Emang ntuh orang cewek or cowok un?" Deidara ikut berpartipasi dalam acara mewawancarai Itachi itu.

"Gue belom pernah liat dia satu kali pun."

"Jadi ceritanya kayak kawin paksa gitu?" kali ini giliran Sasori yang bertanya dengan tampang horror.

"No! gue gak mau!" kepala Itachi kini terasa pening saat membayangkan aegan kawin paksa yang pernah ia tonton di salah satu sinetron di TV.

"Cantik gak, Chi?" Pein bertanya dengan nada penasaran.

"Hhh, udah gue bilang kan? Gue gak pernah ngeliat dia and lagi pula gue gak yakin seratus persen kalo yang bakal dijodohin sama gue itu cewek." Itachi makin lesu.

"Oh, jadi maksud loe yaoi-an gitu?" Tanya Konan dengan mata berbinar karena jiwa ke-fujoshi-annya aktif.

"Mungkin." Itachi makin tertunduk ditanya seperti itu yang ada di benaknya adalah bagaimana jika dia akan ditunangkan dengan seorang pria brewokan, gendut yang melebihi Choji temen sekelas adiknya, dan mesum. Hiii, membayangkan saja sudah membuat Itachi merinding.

"Gue turut prihatin deh." Kisame terlihat ikut lesu.

"Ya makasi." Jawab Itachi seadanya.

"WAHAHAHA, Tobi ikut berbahagia ya, Itachi-nii! Semoga tunangan Itachi-nii gak mesum-mesum amat yah~" kata Tobi dengan tampang-sok-polos sambil mengunyah permen loli jumbo-nya itu.

DUAK

Kepala Tobi yang dihiasi rambut sepak dua sukses bertubrukan dengan-sangat-keras dengan kepalan tangan Itachi. "Sialan loe!" umpat Itachi kesal.

"Hehe, Tobi kan anak baik jadi harus terus senyum dan mendoakan kebahaiaan orang lain~"kata Tobi sambil nyengir. "Kalo kayak gitu sama aja kalo elo itu ketawa di atas penderitaan gue, dodol!" rengut Itachi sebal.

"HAHAHAHAHA.." pada akhirnya para anggota akatsuki hanya tertawa karena tingkah Tobi dan Itachi.

V^ _^V

"Fuh." Itachi menghela nafas saat sampai di depan pintu masuk rumahnya. Gimana nggak? Tadi pas Itachi parkir mobilnya di garase, sebuah mobil limosine putih sudah terpajang sempurna di sana. Yap! Mobil tersebut adalah mobil dari keluarga Namikaze.

KRIET

"Aku pulang." Seru Itachi saat pintu dari kayu jati itu terbuka sepenuhnya menampilkan dua keluarga yang sedang bertatap muka di dalamnya.

"Ita-kun? Ayo ke sini." Mikoto Uchiha a.k.a Ibu si Uchiha Itachi memanggil Itachi sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Dengan perlahan Itachi berjalan menuju kea rah sofa yang sedang diduduki oleh keluarga Uchiha dan Namikaze itu.

DEG

Jantung Itachi terasa berdetak lebih keras, gugup. Diperhatikannya satu persatu orang yang ada di ruangan itu. Ada tujuh orang tidak termasuk dirinya di ruangan itu.

Di sebelah kanannya ada ayahnya yaitu Uchiha Fugaku dan ibunya yaitu Uchiha Mikoto.

Lalu di sebelahnya ada seseorang yang bernama Uchiha Sasuke, adiknya yang baru duduk di kelas satu SMP. Rambutnya berwarna biru donker dengan model pantat ayam yang dengan sangat lancangnya berani melawan arah sang gravitasi.

DEG

Jantung Itachi kembali terasa berdetak lebih cepat saat kini ia menghadap ke depan, dimana keluarga Namikaze duduk.

Yang pertama Itachi lihat adalah seorang pria dewasa dengan wajah yang manis. Pria itu berambut pirang dan memiliki iris mata sapphire.

'Mirip Deidara.' Batin Itachi sweatdrop saat memperhatikan orang yang dia ingat bernama Namikaze Minato ini.

Lalu di sebelah kanan Minato, Itachi melihat seorang wanita berambut merah panjang yang terlihat so beautiful. Wanita itu memiliki iris emerald yang sangat indah. Itachi sangat yakin bahwa yang dia lihat itu adalah Uzumaki Kushina pemilik pabrik perhiasan terbesar se-Jepang sekaligus merangkap sebagai istri dari Minato Namikaze sang pemilik Namikaze Corp.

Lalu di pangkuan Kushina Itachi melihat bocah pirang yang kira-kira baru berumur Sembilan tahun. Bocah itu sedang nyengir ke arah Itachi. Pipinya gempalnya yang dihiasi tiga garis halus sangat menggemaskan. Iris matanya senada dengan iris mata ayahnya. Bedanya dengan Minato adalah warna kulitnya yang berwarna tan.

'Uuh~ manis banget! Eh? Apa dia yang mau ditunangin ama gue? Ah! Biarpun manis tapi terlalu bocah banget!' Itachi perang batin di dalam pikirannya. Tapi pikirannya langsung buyar begitu melihat satu objek yang ia lewatkan. Ada satu bocah lagi yang duduk di sebelah kiri Minato.

DEG

Ugh! Jantung Itachi rasanya langsung berhenti berdetak saat melihat ke arah bocah berambut oranye kemerah-merahan itu. Walau mereka tak saling tatap karena si bocah yang sedang di lihat Itachi sedang menghadap ke arah lain sambil mengembungkan pipinya tapi Itachi yakin bahwa wajah bocah itu sangat manis dan imut.

"Eherm." Sebuah deheman dari Fugaku membuyarkan lamunan Itachi. "Perkenalkan dirimu Itachi." Perintah Fugaku pada anak sulungnya itu. Sedangkan Itachi hanya mengangguk singkat.

'Hoo, sepertinya mereka berdua manis. Yang mana pun aku mau.' Itachi sempat membatin sebelum mulai memperkenalkan dirinya, hilanglah sudah niatnya untuk menolak pertunangan itu.

"Selamat siang. Perkenalkan nama saya Uchiha Itachi. Berkenalan dan bisa menjalin kekerabatan dengan keluarga Namikaze merupakan suatu kehormatan bagi saya." Itachi memperkenalkan dirinya dengan formal sambil mengembangkan seulas senyum.

"Hahaha.. senang juga berkenalan denganmu, Ita-kun. Dan kau tidak usah sungkan seperti itu pada kami toh akhirnya kita akan jadi keluarga. Iya kan Fuga-kun?" Minato membalas perkenalan diri dari Itachi dengan sangat ramah.

"Hn."jawab Fugaku atas pertanyaan Minato tadi.

"Naru-chan~sekarang giliran Naru-chan yang memperkenalkan diri sama Itachi-nii ya?" kata Kushina pada seorang anak yang ada di pangkuannya.

"Halo, Itachi-nii! Perkenalkan nama Naru, Namikaze Naruto. Naru baru kelas tiga SD, Naru juga suka makan ramen, suka main speda, bla bla bla bla" Naruto memperkenalkan dirinya dengan sangat dan kelewat panjang lebar dan yang lain yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala melihat semangat Naruto yang sangat menggebu-gebu dalam ngenalin diri itu.

"Eherm, jadi err..apa Naru-chan yang akan menjadi tunanganku?" Itachi mulai membuka suara setelah Naruto selesai memperkenalkan diri.

"Ah? Naru-chan? Tidak, dia masih terlalu kecil dan polos untuk mengenal apa itu tunangan. Yang akan menjadi tunangan Ita-kun itu adalah putra sulung paman." Minato menjawab pertanyaan Itachi samil menoel siku bocah yang ada di samping kirinya yang masih saja membuang muka dari Itachi.

"Che!" bocah itu sepertinya keberatan atas toelan di sikunya.

"Perkenalkan dirimu, Kyuu-chan." Kushina berkata lembut.

"Ck!" dia mendecak sebal lalu membenarkan posisi duduknya menjadi mengharap ke depan tidak ke samping seperti tadi, ia juga kini menampakan wajahnya yang sangat manis itu di depan Itachi sampai-sampai Itachi bisa melihat dengan jelas.

"Namikaze Kyuubi, salam kenal," bocah yang bernama Kyuubi itu menggantung sejenak kata-katanya lalu kembali melanjutkannya, "calon tunangan".

Hmp!

Itachi setengah mati berusaha menahan tawanya saat mendengar nada bicara bocah yang memiliki iris merah itu. Nada bicara bocah kelas enam SD yang bernama Kyuubi itu sangat menggemaskan di telinga Itachi.

"Ya. Salam kenal juga, Kyuu-chan~" Itachi menyringai usil saat melihat bocah bernama Kyuubi itu mendelik ke arahnya saat ia memanggil Kyuubi dengan sebutan 'Kyuu-chan'.

"Gak usah pake embel-embel 'chan'!" Kyuubi masih mendelik ke arah Itachi.

"Hahaha, nggak apa-apa kan? Toh kita akan bertunangan." Itachi menjawab santai sama sekali tak memperdulikan death glare yang telah Kyuubi kirimkan padanya.

"Huh!" merasa kalah akhirnya Kyuubi kembali membuang wajahnya ke arah lain.

"Cukup-cukup. Ita-kun, Sasuke-kun sekarang ajak Kyuu-chan dan Naru-chan ke kamar yah. Kami mau membicarakan tentang pertunangan ini dulu." Mikoto memerintahkan engan lembut pada kedua anak laki-lakinya itu.

"Baik." Ucap Itachi dan Sasuke berbarengan.

V^_^V

"Jadi?" Itachi mulai mengeluarkan suara saat ia dan calon tunangannya yang baru ia ketahui bernama Namikaze Kyuubi memasuki kamar Itachi.

Kyuubi yang baru saja duduk di atas kasur king size Itachi mengernyit tak mengerti. "Jadi apa?" sahut Kyuubi ketus.

"Jadi, kau menerima tunangan ini dengan suka rela hmm?" Tanya Itachi dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar semenggoda mungkin.

"E-Enggaklah, dasar baka!" Kyuubi memalingkan wajahnya dari Itachi. Mana mungkin ia mengatakan bahwa ia memang sengaja minta dijodohkan dengan salah satu putra pewaris Uchiha Corp. hanya untuk pamer pada teman-temannya di sekolah. Ck, dasar Kyuubi!

"Hoo, kau tidak terlihat seperti orang yang dipaksa untuk bertunangan." Itachi berkata enteng sambil merebahkan dirinya di samping Kyuubi duduk. Itachi kini memperhatikan Kyuubi dari belakang.

Tubuhnya mungil, yah tentu saja mungil karena ia membandingkan tubuh Kyuubi dengan tubuhnya. Rambutnya berwarna oranye kemerah-merahan, sepertinya warna rambut Kushina lah yang mendominasi warna pada rambut putra sulung Namnikaze ini. Kulitnya putih, tapi tidak seputih kulit Itachi. Itachi juga masih mengingat iris merah yang dimiliki Kyuubi yang sempat menatap tajam dirinya, sungguh menawan.

"Hei, Kyuu-chan! Kau kelas berapa?" Tanya Itachi sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Ck, kelas 6." Jawab Kyuubi singkat, padat, dan keliwat jelas.

Itachi tetap melihat ke arah bocah kecil itu, sebuah seringaian kecil muncul di bibirnya.

'Mulai sekarang jalan cintau akan dimulai' Itachi menggumam pelan membiarkan seulas senyum mengembang di bibir tipisnya.

.

.

.

-To Be Continued-

WKWKWKWK XD

Bersambung dengan gajenya, hahahahahha XD

Yap! Harap dimaklumi yah Minna-san, chap 1 ini khusus buat perkenalan. Chap depan baru mulai lucu-lucunya*PD* hehehe. .

Yaudlah, Jaaaaa~

Review Pleasee~

With friendly,

uchi hayui chan^^