Desclaimer : Naruto dkk milik Masashi Kishimoto Sensei
Rate : T
Genre : Angst, Drama, Romance (dikit) hehe
Pair : SasuNaru
Warning : AU, Boys Love, Yaoi, OOC (maybe), Gaje, typo.
A/N
Oya disini banyak flashback, jadi Sierra mohon maaf kalau sedikit membingungkan.
Flashback diawali dengan "XXX" dan diakhiri dengan tanda yang sama juga.
Dont Like Dont Flame !
Seorang pemuda berusia 24 tahun, badannya tinggi semampai, dengan perawakan yang sangat sempurna. Bermata onyx dan memiliki rambut raven. Kulit putih pucatnya tertutupi dengan pakaian yang ia kenakan. Sebuah kaos berwarna abu-abu dan dipadukan dengan jaketnya yang berwarna hitam. Juga dengan syal rajutan berwarna biru tua yang melingkar di lehernya untuk mengusir rasa dingin yang datang saat menjelang musim dingin tiba seperti saat ini.
Pemuda bernama Uchiha Sasuke ini berjalan tanpa arah tujuan yang pasti. Kakinya terus melangkah dan melangkah hingga sampai suatu tempat yang dulunya menjadi tempat terindah, namun sekarang menjadi tempat yang sangat menyakitkan baginya karena tiap kali melihat tempat ini, dirinya selalu teringat pada sosok seseorang yang sangat disayanginya.
"XXX"
"TEMEEEEEEE..."
Teriak seseorang pamuda pirang yang memiliki mata indah sebiru langit itu hampir membuat telinga orang di dekatnya akan tuli sesaat.
"ck, berisik Dobe," gerutu seseorang yang tengah berbaring sambil memejamkan matanya di atas rerumputan dan danau yang terbentang menjadi pemandangan indah untuk keduanya.
"Teme, jangan tidur saja," katanya sembari menguncang-guncangkan tubuh yang dipanggilnya dengan sebutan Teme.
Namun yang di panggil tetap melakukan aktifitasnya sendiri.
"SASUKE TEMEEEE."
"Apa, huh.. Naruto Dobe?"
Naruto hanya mengerucutkan bibirnya dan mnggembungkan kedua pipinya karena kesal. Dan Naruto pun menyerah untuk 'mengganggu' kekasihnya itu.
"Teme."
"Hn."
"Emm, aku ingin bertanya sesuatu."
"Hn?"
"Temeeee, bisakah kau hentikan 'Hn' mu itu," teriak naruto frstasi.
"Hn, mau bicara apa?"
"Em, anu..itu..emm..apa...kau..."
"Bicara yang jelas Dobe!" kata Sasuke yang menginterupsi omongan Naruto.
"Emm, ki..kita sudah pacaran 5 tahun.." Naruto menggantungkan kata-katanya.
Sasuke melirik sekilas kearah kekasihnya dan sedikit penasaran dengan apa yang ingin dikatakan pemuda yang di cintainya itu.
Pemuda ?
Ya pemuda, walaupun aneh tapi Sasuke tidak bisa membantah kalau dirinya jatuh cinta pada sesama jenis. Tidak ada salahnya kan kalau berurusan dengan hati ?
Sasuke tak peduli dengan tanggapan orang-orang tentang hubungannya. Yang diinginkannya hanya selalu bersama dengan kekasihnya, dengan pujaan hatinya, dengan Dobe-nya.
"Teme, kau dengar aku tidak sih?" suara cempreng Naruto membuyarkan lamunan Sasuke.
"Hn."
"Huh, kalau begitu kamu sudah benar-benar bosan kan padaku?" tanya Naruto yang sedikit membuat Sasuke terkejut.
"Hn, apa yang kau bilang dobe?" Sasuke masih tridak mempercayai pendengarannya tadi.
"Ck, kau sudah bosan padaku kan. Kau sudah tidak sayang lagi padaku kan," kata naruto pelan.
Terlihat gurat kesedihan di mata Naruto saat mengatakannya. Dia berharap jawaban yang membuatnya bahagia dari pemuda yang sedang berbaring di sebelahnya ini.
"Dasar bodoh.. dari mana kau dapatkan kata-kata seperti itu Dobe?"
Sasuke bangkit dari tidurnya dan menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon besar. Sasuke menarik tangan Naruto hingga terjatuh tepat di pelukannya. Wajah Naruto pucat seketika.
"A..apa yang ingin kau lakukan teme? Le..lepaskan aku."
Naruto berusaha melepaskan diri dari pelukan kekasihnya, namun apa daya karena tenaga Sasuke yang lebih kuat darinya terus menahannya. Naruto pun diam dan mengikuti saja apa yang sebenarnya ada di otak jenius milik Sasuke.
Sasuke melepaskan pelukan Naruto dan mengangkat dagu Naruto hingga pandangan mereka bertemu. Keduanya terdiam menikmati keindahan yang ada di hadapannya masing-masing.
"Kau mau tahu jawabanku, Dobe?" suara lembut yang keluar dari bibir manis Sasuke memecahkan keheningan di antaranya.
Naruto hanya dapat menganggukan kepalanya pelan dengan masih terus menatap surga yang ada di hadapannya. Naruto seperti terhipnotis untuk tidak menolehkan kepalanya, bahkan untuk berkedip sekalipun.
Perlahan Sasuke mendekatkan dirinya pada diri naruto. Sasuke mengecup bibir Naruto dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Dan mereka melanjutkan permainan cinta itu untuk mengutarakan perasaan masing-masing.
"XXX"
Perlahan menetes satu persatu butiran bening dari sang pemilik mata onyx yang tengah bersandar pada sebuah pohan besar di tengah bukit hijau dan berhias pemandangan danau yang indah.
Pikirannya melayang pada kenangan indahnya yang kini tidak akan pernah dirasakannya kembali.
Sakit. Hatinya sangat sakit saat ini.
Pemuda raven ini meremas rambutnya frustasi dan mengerang kesal. Dia berteriak mencoba menghilangkan rasa sakit yang membuncah di dadanya. Dirinya yang lemas akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk di rumput hijau itu.
Bibirnya yang bergetar menggumamkan sebuah nama yang dimiliki oleh sosok yang kini membuatnya hancur.
"Naruto," gumamnya lirih.
"XXX"
"Yaaahhhh hujan, Teme bagaimana ini?" terlihat gurat kekecewaan di wajah pemuda manis ini.
"Bagaimana apanya?" kata seseorang yang tiba-tiba telah berdiri di samping pemuda pirang yang tengah melihat rintik-rintik hujan di balkon apartemen mereka.
Ya, Pemuda raven dan pirang yang tak lain adalah Sasuke dan Naruto ini telah memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu atap. Mereka membeli apartemen ini dengan hasil tabungan mereka berdua.
"Ck, kalau begini kita tidak bisa berkencan Teme," terlihat semburat merah tipis menghiasi pipi Naruto dan membuat Sasuke tersenyum –tipis- dibuatnya.
Sasuke tiba-tba memeluk Naruto dari balakang dan mencium leher naruto yang mengeluarkan aroma citrus yang sangat disukai Sasuke.
"Kita berkencan di kamar saja, hm?"
"Dasar Teme mesum!" terak Naruto, namun belum juga mencoba melarikan diri dari kekasihnya yang tengah memeluknya erat ini. Jujur, Naruto sangat menikmati saat-saat dimana Sasuke memanjakannya seperti ini.
"Ayolah, sebagai ganti dari kencan kita yang batal."
Sebenarnya Sasuke tidak serius dengan ucapannya. Dia hanya menggoda kekasihnya dan sangat menikmati ekspresi kekasihnya yang terpancing itu.
"Bagaimana Naruto?" bisik Sasuke tepat di teling Naruto dan sedikit membuat Naruto bergidik mendengarnya.
Naruto melepaskan pelukan Sasuke kemudian menghadap kearahnya. Naruto memandang Sasuke dengan tatapan yang-entah-apa-itu. Tatapan yang tak biasa bagi Sasuke.
Naruto mengulurkan tangannya dan menarik tangan Sasuke mengikuti langkahnya.
"Ayo."
Sasuke terheran-heran dengan Naruto, dan dibuatnya kembali heran saat mereka memasuki... kamar.
Sasuke tersenyum dan mengikuti permainan kekasihnya.
"XXX"
Sasuke mengerjapkan matanya beberapa kali dan membiasakan matanya dari sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela.
Sasuke meraba kasur di sebelahnya.
Kosong.
Kehampaan dan kesedihan kembali menyerangnya. Dan rasa sakit di hatinya kembali dirasakannya.
Sasuke memegang dadanya mencoba menetralisir rasa sakit itu. Namun nihil, rasa sakitnya semakin bertambah saat dia mencoba melupakannya.
Once upon a time, I was Fallin' in Love
But now I'm only fallin' apart
There's nothing I can do
Total eclipse of the heart
Sasuke tertegun sesaat mendengar potongan lagu yang tiba-tiba di dengarnya. Sasuke mencoba mencari sumber suara yang ternata berasal dari handphonenya.
Sauke terdiam, dering handphone terus memutarkan lagunya hingga berulang-ulang.
"Shit."
Sasuke meremas dadanya saat rasa sakit itu kembali menyerang.
Dan satu hal yang menjadi pertanyaan dalam benak Uchiha muda ini.
'Siapa yang mengganti dering handphone itu'.
Once upon a time there was light in my life
But now there's only love in the dark
Nothing I can do
Total eclipse of the heart
Sasuke meleparkan Handphonenya ke dinding. Dan handphone itu pun hancur. Sama seperti dirinya saat ini. Hancur.
"Naruto"
Nama itu kembali meluncur di bibirnya diiringi dengan butiran kristal yang terus mengalir dengan bebas di pipi mulus Sasuke.
~TBC~
Yak, sampai disini dulu..
Sebenernya sih mau bikin oneshot, tapi pasti jadinya panjang banget.
Jadi Sierra bagi dua aja deh ya..
Naruto pergi kemana ?
Itu masih rahasia, nantikan di chapter depan ya ^^
If you don't mind, Review please..
