ONE NIGHT WITH A PRINCE (REMAKE)
CHO KYUHYUN
LEE SUNGMIN
CHOI SIWON
-GENDERSWITCH-
DESC : sebuah novel karya SABRINA JEFFRIES yang menceritakan sebuah romantisme seorang janda yang ditinggal mati dan harus berpura-pura menjadi kekasih gelap seorang pemilik club mewah, belajar bermain kartu, berjudi, bahkan menanggalkan seluruh pakaiannya demi mendapatkan 'sesuatu' yang telah hilang akibat kebodohannya. Dan kisah seorang pria yang menginkankan gelar—pengakuan bahwa dirinya adalah seorang anak dari calon penguasa. Kegalauan antara rasa tidak mau kehilangan wanita—kekasih gelap palsunya dan pembalasan dendam terhadap 'ayahnya'.
Ini bener-bener remake, semuanya remake. Habis, saya suka kisah ini dan gabisa disingkat-singkat. Jadi mungkin agak panjang.
Just enjoy it ~
Kadang-kadang memiliki saudara tiri sangatlah lah menyebalkan.
Kyuhyun mengernyit marah pada keduanya—dua saudara tirinya. Yang paling muda Jung Taek Woon , dan Lee Min Hyuk—satu-satunya saudara tiri kyuhyun yang mengetahui siapa ayahnya. Dan minhyuk mengenal ayahnya selama sebagian hidupya dan menganggap itu adalah hal yang baik.
Diruang kerja minhyuk-lah mereka sekarang berdiri, dan minhyuk pula satu-satunya biang ketidakwarasan ini.
"kau ingin aku berbuat apa ?" sergah kyuhyun
Minhyuk bertukar pandang dengan Taekwoon "mungkin kakak kita mulai kehilangan pendengarannya"
Taekwon tergelak "mungkin begitu, apalagi ia berada dimasa tua"
kyuhyun memutar bola mata "aku bisa mencambuk kalian dengan sebelah tangan terikat dibelakang punggung,dan jika kalian berpikir melukai harga diriku dapat memancingku melakukan hal ini, jelas kalian lupa kalian berurusan dengan siapa. Aku sudah memanipulasi orang sejak kalian masih ingusan" harusnya kyuhyun curiga saat minhyuk memintanya datang lebih awal untuk makan malam, kyuhyun mengambil gelas berisi cairan merah keunguan diatas meja kerja minhyuk "lagi pula untuk apa aku membantu orang itu?"
"untuk imbalannya tentu saja, dia menawarkan gelar baron padamu" sahut minhyuk
Mengabaikan lonjakan denyut nadinya, kyuhyun kembali meneguk minumannya. Gelar tidak bisa menembus dua puluh tahun pertama hidup yang ia jalani dengan dipanggil – Kyuhyun Si Anak Haram didepan wajahnya dan 12 tahun terakhir dipanggil seperti itu dibelakang punggungnya. Ia tidak bisa menghapus stigma orang itu—wanita yang tak diakuinya.
Dia sudah punya segalanya, club khusus pria terhormatnya telah membuat ia kaya diluar harapan terliarnya. Ia tidak pernah kekurangan wanita diranjangnya, dan semua teman-temannya adalah para petinggi perusahan terbesar bahkan para bangsawan.
"kenapa aku harus peduli dengan gelar baron itu?"
"Kalau kau tidak peduli untuk kepentinganmu sendiri," sahut So Jin—istri adiknya taekwoon, "pertimbangkan anak-anakmu kelak, anak sulungmu yang sah akan mewarisi gelar itu"
Kyuhyun mendengus "itu bukan keharusan, lagi pula aku tidak berniat menikah maupun menjadi ayah. 'putra yang sah' yang benar saja? Dengan nasib baik, aku sama sekali tidak akan pernah menjadi ayah".
"kalau begitu, pertimbangkan ini" taekwoon mencermati kyuhyun "gelar diberikan langsung oleh Tuan Han Kyung sendiri, bagimu itu hal yang paling mendekati untuk mendapatkan pengakuan sebagai anak orang itu bahwa kau putranya"
Itu membuat kyuhyun terdiam, "dia setuju dengan itu?"
"ya" jawab taekwoon cepat
"bukan berarti dia tidak bisa mengingkarinya" kyuhyun kembali menyimpan gelasnya.
"dia tidak akan begitu" Sojin mengambil suara
"dia pernah begitu" adik-adik kyuhyun tahu apa yang dilakukan orang itu terhadap ibu kyuhyun.
"aku akan memastikan dia memegang kata-katanya" kata minhyuk
"ah ya" ujar kyuhyun nyalang "setelah kau dan ayah mu berteman akrab kau pikir kau punya semacam pengaruh padanya?"
"kami tidak pernah menjadi teman dekat, tapi harus diakui kini beliau menyesali apa yang dilakukannya dimasa lalu. Jadi ya aku memiliki pengaruh padanya" minhyuk mendengus
"setelah hidup tenang bersama istri kalian yang cantik, kalian melihat dunia dari balik kabut omong kosong sentimentil" kyuhyun berusaha menutupi iri yang mulai mengerayapi suaranya.
Tidak—ia tidak iri pada adik-adiknya, ia menyukai hidupnya. Ia menyukai menjadi diri sendiri, menyukai hubungannya yang tanpa komitmen, dan tak mengancam bersama para wanita bersuami yang berpaling padanya demi kenakalan sana-sini. Ia senang sendirian dan tak berakar.
"jadi apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan imbalan yang meragukan ini?"
Sojin merileks "bukan apa-apa, yakinkan Choi Siwon untuk mengundang janda tertentu kepesta rumah tahunan yang diselenggarakan untuk teman-teman judinya"
"bagaimana kau tau mengenai hal itu?" Tanya kyuhyun
"orang itu punya mata-mata" minhyuk ikut bicara
"kuduga janda yang kau maksud itu salah satu mata-matanya ? atau salah satu kekasih gelap orang itu?" kyuhyun mengeluarkan dugaannya
Sojin menggeleng "dia bukan wanita simpanannya, dan menurut dugaanku setelah bertemu wanita itu dia juga bukan mata-mata"
"choi siwon sangat pemilih dalam membuat daftar tamu, mereka harus piawai bermain kartu dan nyaman dengan kelicikan, belum lagi menyimpan rahasia. Apa wanita itu begitu?"
Minhyuk tampak tercenung "aku yakin dia bisa menyimpan rahasia, dalam situasi seperti ini. Kurasa dia bisa berpura-pura nyaman dengan kelicikan, tapi aku sama sekali tidak tau apakah Nyoya Lee Sungmin bisa bermain—"
"tunggu sebentar—Janda Lee Donghae? Dia yang ingin kau undang oleh choi siwon? Apa kau gila?"
Ucapan itu mengujutkan minhyuk "dia tidak seperti kebanyakan janda" ujar minhyuk "dia juga putri dari Kim Youngwoon, seorang Jendral"
"mungkin itu sebabnya wanita itu nyaris meledakkan kepalaku setahun yang lalu" kata kyuhyun.
Minhyuk berkedip "kau pernah bertemu dengannya ?"
"Jika kau bisa menyebutnya begitu" sebuah gambaran kembali terlintas dipikiran kyuhyun, wanita mungit berambut hitam dengan senapan yang besar "aku datang kesana untuk berbicara dengan suaminya diestate pria itu tentang utangnya yang menumpuk di Blue Swan, dan wanita itu melubangi maybach landulet-ku"
Sojin menahan tawanya "maksudmu dia tidak langsung menyukaimu seperti wanita-wanita kalangan atas lainnya?"
Kyuhyun melengkungkan alisnya "ternyata nyonya lee itu tidak menyetujui perjudian yang dilakukan suaminya, dia mengisi ulang senapannya saat donghae sendiri keluar dan membujuk wanita itu masuk. Jika tidak, mungkin aku sudah kehilangan salah satu anatomiku"
Ia menggeleng "wanita itu tidak akan pernah bisa berbaur ditempat choi siwon, bahkan jika ia diundang, jelas ia tak setuju perjudian dan mungkin juga kelicikan" kyuhyun mengernyit "kurasa ia tidak menceritakan pertemuan kami yang mengerikan itu padamu"
"tidak" sunggyeol menggeleng "dan jika pertemuan kalian sebegitu mengerikan, mengapa ia memilih namamu dari daftar tamu yang disediakan wanita itu"
"mungkin kali ini ia ingin berada sedekat mungkin agar tidak luput dari sasaran" kata kyuhyun. "dengan meninggalnya donghae ia ingin membalas dendam lama, ngomong-ngomong bagaimana pria itu meninggal, apa wanita itu juga menembaknya?"
"sama sekali tidak seperti itu, lee donghae meninggal setelah terjatuh saat berkuda. Lagi pula kematiannya tidak ada hubungannya dengan ini" jawab minhyuk.
"tapi kau tau apa yang menghubungkannya?" cermat kyuhyun
"tidak, wanita itu tidak mau mengatakannya. Jadi kau harus bertanya sendiri" sambil melirik jahil, minhyuk menambahkan "kecuali jika kau terlalu takut pada wanita itu untuk berbicara sendiri dengannya".
Kyuhyun mendengus, usaha lain ituk membujuk dengan menusuk harga dirinya. Apa sampai sekarang minhyuk masih belum belajar bahwa ia bisa melihat kebalik tipuan semacam itu? "akan ku izinkan wanita itu menyampaikannya keinginannya. Tapi sebaiknya ia tidak bersenjata saat datang kepertemuan itu".
Sojin melemparkan senyuman kepada taekwoon dan minhyuk "bagaimana? Salah satu diantara kalian yang memanggil nyonya lee atau aku saja?"
"dia disini? Apa kau sudah gila? kau biarkan dia masuk kerumahmu, berada didekat istri dan anakmu? Apa kau sudah lebih dulu mengunci lemari senapanmu?" tatapannya langsung tertuju pada minhyuk.
Sunggyeol mengernyit "kami harus mengatur pertemuan antara kau dan dia sehingga tak seorang pun curiga, jadi kalian disini untuk makan malam. Tapi tidak mungkin dia seburuk yang kau katakana. Wanita itu sepenuhnya tampak ramah, meskipun sedikit… yaaah…."
"gila?"
"lugas"
"terserah kalau kau menyebutnya seperti itu" gerutu kyuhyun "baik, pergi dan jemput wanita itu. Setelah mendengarkan alasan dia menyeretku kedalam hal ini, akan kupertimbangkan tawaranmu".
TBC/END ?
Terimakasih buat yang sudah baca, mohon di review, kritik dan saran akan sangat membantu
