Perlu kalian ketahui, aku tidak terlalu tahu soal Naruto. Tapi karena kulihat banyak yang menyukai Naruto, aku putuskan membuat ini. Mohon maaf jika ini tidak berkenan untuk para fans Naruto. Hope you enjoy this! Minta reviewnya yaa! Thankyou:-)
Namaku Clarice. Aku seorang warga negara Amerika. Kulitku putih bersih. Putih Amerika, namun tidak berpigmen sama sekali. Rambutku hitam pekat, entah kenapa. Jelas-jelas ayahku dan keluarganya berambut blonde asli. Aku sempat berfikir aku adalah anak pungut seorang pengusaha elektronik terkaya ketiga di Amerika itu, ya daddy-ku maksudku. Namun raut wajah ku tak bisa membohongi. Aku memang anaknya. Aku mirip sekali dengannya.
Aku terlahir sangat beruntung. "sempurna" itulah kata pertama yang diucapkan nenekku ketika aku lahir. Aku mempunyai banyak teman, banyak mainan, pakaian bagus, gadget canggih, kasih saying daddy, nenek, kakek, auntie, uncle, semuanya aku miliki. Hanya satu yang tak aku miliki. Seorang Ibu. Tidak, aku tidak benar-benar tak memilikinya, aku memiliki seorang Ibu, yang kelak akan kupanggil Mommy. Kenapa? Kenapa kelak? Karena hingga sekarang aku belum pernah bertemu Ibuku.
Memang tragis. Memang menyedihkan. Tidak! Kalian jangan berfikir daddyku dan mommyku itu bercerai, atau daddyku membenci ibuku hingga mengusirnya, atau apapun. Daddyku sangat mencintai Mom, bahkan Daddyku masih terus mencarinya. Dengan cara apapun.
Kau tahu kenyataan yang lebih pahit? Mommyku tidak melarikan diri. Ia diculik sesaat setelah melahirkan aku. Diculik siapa? Jangan bertanya padaku, aku tak tahu.
Kemarin, Daddy memberiku harapan. Ia mengizinkanku mencari Mom seorang diri. Daddy bilang, ibuku diduga tinggal di Jepang, disebuah desa. Daddy bilang, carilah seorang wanita cantik, yang mempunyai senyum setulus cahaya bulan, dan tatapan setajam elang. Namanya Rebecca. Rebecca hanyalah nama panggilan dari Daddy untuknya, nama jepangnya adalah Tsunade.
Satu jam lagi aku akan mendarat di Tokyo. Kalian tahu? Aku sangat bersemangat. Belum tahu kan merindukan sosok ibu selama 16 tahun lamanya? Aku yakin kalian tidak tahu. Oh iya, asal kalian tahu, aku tidak pernah kesepian tinggal di Amerika walau tanpa Mommy, aku mendapatkan limpahan kasih saying yang luar biasa disana. Nenek, Kakek, Auntie Kennedy, dan Uncle Harris adalah yang terbaik!
Yup! Aku sudah sampai! Tokyo sangat keren! Aku yang menggunakan setelan baju musim dingin pun tak merasa kedinginan sama sekali. Orang-orang disekelilingku terlihat hangat, dan sangat gesit. Contohnya? Di airport ini saja sudah ada 5 orang yang tersenyum kepadaku. Pelayang tempatku mampir makan sashimi tadi sangat cepat menyelesaikan pesananku.
Tadinya daddy ingin ia yang menjemput Mom, sedari dulu ia menginginkannya. Namun, dengan aku yang menjemput Mom, mungkin ini akan lebih mudah. Konoha, here I come.
''hei, bisa minta reservasi untuk satu minggu?" ucapku dengan bahasa Jepang. Aku mempelajari bahasa ini sejak aku berumur 5 tahun. Entah kenapa kata Daddy itu penting.
"tentu saja nona, disebelah sana kamar anda" kata seorang ibu tua yang menjaga penginapan ini.
"terimakasih ya bu" ujarku sambil tersenyum. Aku sudah tidak sabar menjemput Mommy. Kruk. Eh!perutku bersuara. Apa-apaan ini?! Tidak bisakah author tidak menuliskan suara perutku ke cerita ini?! Ah lupakan saja. Aku lapar. Aku dengar, di Konoha, Ichiraku Ramen adalah restoran Ramen terbaik. Lets go!
"hai paman, bisakah kau membuatkan satu ramen untukku?" pintaku saat sampai di Ichiraku Ramen.
"tentu saja nona, eish! Nona ini berasal dari mana? Nona mau masuk ke perguruan ninja?" Tanya Paman itu.
"Ah tidak-tidak, aku tidak berniat masuk kesitu. Aku hanya ingin menjemput ibuku disini. Aku dari Amerika paman" ujarku.
"oohh.. Amerika ya. Katakanlah siapa nama ibumu, aku kenal semua orang di Konoha"
"ah, tidak usah Paman. Sebenarnya.. aku mencarinya" jawabku pelan.
"MENCARINYA? Memangnya ibumu kemana?" tiba-tiba anak laki-laki disebelahku ini ikut-ikutan pembicaraanku. Dia memuncratkan setetes kuah ramen ke mukaku.
"Heh!kalo bucara itu yang sopan!mengerti tidak?!" kataku.
"heh! Aku kan tidak sengaja! Kenapa kau langsung marah-marah?!" kata anak laki-laki itu tidak kalah nyolot. Memangnya dia pikir siapa dia?huh.
"heh naruto, kau ini! Sudah jelas salah malah tetap marah! Hei nona, dia ini naruto, kelakuannya memang rada tidak sopan. Maafkan ya! Ini ramennya, saya mau kebelakang duluya" kata Paman penjual ramen sambil menyerahkan ramennya padaku. Kemudaian ia berlalu.
"terserah kau lah Naruto" ujarku sambil melahap suapanku yang pertama.
"wah, rupanya kau sudah lancer mengucapkan namaku ya?" katanya mengejekku.
"lezat.." kataku yang tak memedulikannya. Aku hanya melahap ramenku dengan bahagia.
"heh? Apanya yang lezat?!dasar kau ini!" ujar Naruto.
"heh! Dasar kau Naruto sok tahu! Aku mengatakan lezat untuk ramen ini. Aku tidak pernah merasakan ramen seumur hidupku" jawabku.
"aish!" teriak Naruto sampai terjatuh dari kursinya. Aku benar-benar tidak mengerti dengannya.
Naruto bangkit. "orang Jepang macam apa kau takpernah mencoba ramen?! Aku syok sekali!" katanya.
"heh kau! Sudah kubilang aku ini orang Amerika! Aku yakin kau tak pernah mencicipi Burger isi fillet ayam tuna dan daging bbq special buatan nenekku kan?!" kataku. Naruto? Pendapatku tentangnya? Dia gila.
"wah! Kedengarannya enak. Bagaimana kalau kau membuatkannya untukku?" katanya.
"enak sa-" baru saja aku mengucapkannya, lalu aku berfikir. Kenapa aku tidak berteman saja dengannya? Aku ingin mempunyai teman yang banyak di Jepang.
"heh Naruto, kenapa kita tidak damai saja? Aku akan buatkan mu burger special, dank au menjadi temanku di Konoha ini. Dan bantu aku cari ibuku ya!" ujarku.
"haisshh!boleh sekali! Eh ngomong-ngomong, siapa namamu?" tanyanya.
"Clarice" jawabku tersenyum.
"heh Naruto! Sedang apa kau disi- eish! Siapa dia? Hai! Siapa namamu?" Tanya seorang pria beralis tebal.
"dia Clarice, teman baruku. Dari Amerika" ajwab Naruto masih dengan mulut penuh.
"wah, cantik sekali! Clarice! Aku Rock Lee! Kau cantik sekali" kata seseorang yang ternyata bernama Rock Lee itu.
"Ah ya, hai Rock Lee! Senang berkenalan denganmu" jawabku tersenyum.
"Clarice, kau sangat cocok menjadi pasanganku.." kata Rock Lee. Ah! Anak ini sama ngawurnya seperti Naruto-_-
"hey Rock Lee, aku tidak suka orang yang ngawur. Kau memang cute, tapi kau cocoknya dengan seorang wanita girly! Bahkan wanita itu sudah pasti berambut merah muda! Dan satu hal, your style is out of fashion!" kataku.
"Naruto, besok jam 9 di Ichiraku Ramen ya" kataku kepada Naruto. Akupun berlalu. Naruto masih terpingkal-pingkal dengan omonganku terhadap Lee. Lee masih…bengong sambil senyum-senyum.
Naruto POV's
Clarice berlalu pergi dari sini. Clarice sangat lucu! Dia seperti Sakura! Berbicara sesuai perasaan hati! Hahaha! Lee aneh. Dia masih terus bengong sambil senyum-senyum.
"Heh Rock Lee! Apa yang kau pikirkan?!" kataku sambil mengetok kepalanya.
"Aku hanya memikirkan senyuman Clarice, dan.. memikirkan perempuan yang tepat untukku menurut Clarice" jawab Rock Lee.
"hah? Maksudmu?" tanyaku.
"perempuan girly berambut merah muda. Maksud dia Sakura kan?" kata Rock Lee kegirangan.
"Heh! Yang benar saja! Clarice tidak benar-benar tau siapa perempuan girly yang berambut pink" kataku bête.
"sakura..dia cocok untukku Naruto.." kata Rock Lee masih dalam lamunannya.
"ROCK LEEE! SAKURA MILIKKU TAHU!" teriakanku membuat Rock Lee kabur.
