Title : Chasing Liberty :: YeWon Version ::
Author : Choi Kira
Pairing : YeWon, slight ZouRy
Genre : Romance
Desclimer : Yewon is FATE
Warning : boys love, mpreg buat leeteuk, miss typo, kalimat yg agag belibet,.
FF ini remake of Chasing Liberty, jadi alurnya mungkin sama. Cuma beberapa hal saja yg aku ubah, kayak latar belakang keluarga Yesung. Oh ya, sebelumnya aku jelasin dulu, jika di film pairing-nya yaitu Anna Foster dan Ben , nah di ff ni Yesung ganti'in peran Anna dan Siwon ganti'in peran Ben. Kalau ada yg g tau film nya silahkan cari dan tonton, bagus dech #plakk, malah promosi
Summary : Apa ya yg akan terjadi jika anak tunggal pengusaha terkaya di Korea kabur dari rumah?
Happy Reading,..
Waktu menunjukan pukul delapan malam, langit tampak gelap di luar sana, namun di sebuah gedung megah di pusat kota Seoul tampak ramai dengan orang-orang ternama mulai dari para pengusaha, politisi, hingga artis-artis ternama tampak menikmati pesta yg diselenggarakan oleh seorang pengusaha paling berpengaruh di Korea bahkan keluarga ini juga terkenal berpengaruh hingga keluar Korea. Adalah Kim Kangin orang yg sedang mengadakan pesta untuk merayakan Anniversary pernikahannya yg ke 22 tahun bersama namja cantik bernama Park Leeteuk. Nama 'Leeteuk' yg berarti 'spesial', bukankah dia memang namja yg spesial karena bisa bersanding dengan seorang namja tampan yg juga pengusaha yg paling disegani di Korea dan di luar Korea. Benar-benar namja yg beruntung. Keberuntungan yg paling Leeteuk syukuri adalah keberadaan putra semata wayang nya yg manis dan pintar bernama Kim Yesung. Nama yg indah bukan? Yesung memiliki suara yg sangat indah hingga mampu membuat orang-orang menyukai suaranya. Keindahan suara yesung benar-benar cocok dengan namanya, Art of Voice.
Kim Kangin, Leeteuk dan Yesung tampak sedang menyalami beberapa tamu yg datang ke pesta itu. Mereka benar-benar keluarga yg mampu membuat keluarga lain sangat iri, pasalnya sang ayah sangat tampan dengan istri-nya yg cantik dan putra tunggal nya yg sangat manis.
"Yesung-ah," terdengar suara seseorang yg memanggil namanya membuat Yesung langsung menengokkan kepalanya ke sumber suara. Terlihat seorang namja cantik dengan rambut blonde dan bibir yg..emh.. yg mampu menggoda seorang namja fishy untuk menciumnya? Entahlah.
"Eunhyuk-ah, hai," sapa Yesung pada namja blonde tadi yg telah memanggil namanya. Yesung menghampiri temannya tersebut. Yesung langsung memeluk temannya itu. Melepas kerinduan? Tentu saja. Lee Eunhyuk adalah teman lama Yesung. Orang tua Eunhyuk juga merupakan relasi bisnis ayah Yesung. Hanya saja, beberapa tahun yg lalu Eunhyuk dan keluarganya pindah ke Paris. Hal itu membuat mereka terpisah jarak, namun hal itu tidak lantas membuat persahabatan mereka merenggang. "Kapan kau datang? Kenapa tiba-tiba ada di sini?" tanya Yesung setelah dia menghampiri Eunhyuk.
"Aku baru beberapa jam yg lalu sampai di Korea. Aku ke sini mewakili orang tua ku yg tidak bisa datang karena ada urusan lain," jawab Eunhyuk. "Dimana orang tua mu? Aku ingin memberikan ucapan selamat pada mereka," lanjut namja blonde di depan Yesung tersebut.
"Mereka sedang menyalami rekan-rekan bisnis daddy. Ayo aku antar," Yesuung kemudian mengajak Eunhyuk untuk menemui orang tuanya yg sedang berbincang-bincang dengan beberapa tamu di tengah ruangan pesta.
.
.
.
"Dadd! Mommy!" Kangin dan Leeteuk memalingkan wajahnya ke arah putranya yg baru saja memanggil mereka.
"Mom, Dad, Eunhyuk ingin mengucapkan selamat pada kalian," kata Yesung setelah dia dan Eunhyuk berdiri di dekat kedua orang tuanya.
"Ahjussi, Ahjumma, Happy Anniversary," kata Eunhyuk sambil membukuk memberi hormat pada orang tua Yesung.
"Eunhyuk? Terima kasih, Hyukkie. Bagaimana kabarmu dan juga keluargamu? Dan kapan kau datang dari Paris?" tanya Leeteuk ramah sambil memeluk sahabat dari putranya tersebut. Yah, Leeteuk memang sudah menganggap Eunhyuk seperti putranya sendiri karena dari dulu keluarga Lee dan keluarga Kim memang sudah dekat.
"Kabar kami baik ahjumma dan baru beberapa jam yg lalu aku sampai di Korea," jawab Hyukkie sopan.
"Kau tidak datang bersama orang tua mu?" giliran Kangin yg bertanya.
"Mereka sedang ada urusan jadi tidak bisa datang, karena itu mereka menyuruhku untuk menggantikan mereka datang ke sini, jawab Hyukkie. "Mereka menitip salam untuk Ahjumma dan Ahjussi," lanjut si blonde.
"Sampaikan salam kami juga untuk mereka," kata Leeteuk ramah. "Berapa lama kita tidak bertemu kau terlihat semakin manis saja, pasti banyak namja-namja tampan di luar sana yg menyukaimu," lanjut Leeteuk memuji.
"Terima kasih pujiannya Ahjumma, tapi sayangnya aku masih kalah manis dari Yesung. Pasti dia yg lebih banyak punya penggemar," ucap Hyuk sambil menyenggol lengan yesung dengan lengannya dengan tujuan untuk menggoda Yesung. Yesung yg digoda pun hanya tersipu.
"Tidak ada yg boleh mendekati Yesung," ucapan Kangin sontak membuat Leeteuk, Euhyuk dan Yesung menatap ke arah-nya.
"Apa maksud Daddy?" tanya Yesung dengan nada yg agak tinggi.
"Daddy hanya tidak mau memberikanmu pada orang yg sembarangan. Kau harus mendapatkan orang yg bisa menjaga dan melindungi mu dengan baik," ucap Kangin tegas.
"Kenapa tidak sekalian saja Daddy menikahkanku dengan bodyguard yg Daddy suruh untuk menjaga ku?" balas Yesung. Dan acara temu kangen yg seharusnya berjalan dengan hangat tiba-tiba berubah panas saat pasangan ayah dan anak itu mulai beradu mulut.
"Yesung, bukan,."
"Sudahlah aku malas berdebat dengan Daddy. Aku mau keluar sebentar dengan Eunhyuk," potong Yesung sebelum sang ayah menyelesaikan kalimatnya. "Dan jangan coba-coba menyuruh para bodyguard itu untuk mengikutiku, aku tidak suka. Kalau Daddy melakukannya, aku akan benar-benar marah pada Daddy," lanjut Yesung.
"Tapi,."
"Yeobo, biar saja toh ada Eunhyuk bersama Yesungie," potong Leeteuk.
"Baiklah, kau boleh pergi, tapi ingat sebelum jam 10 kau sudah kembali ke rumah, mengerti?" Yesung langsung memeluk sang ayah yg telah bersedia memberinya ijin. Sepertinya dia lupa kalau tadi dia sempat bersitegang dengan sang ayah.
"Aku hanya jalan-jalan sebentar kok, bye Daddy, bye Mommy," Yesung mencium pipi ayah dan ibunya bergantian kemudian pergi dari pesta bersama Eunhyuk.
Menjadi putra tunggal pengusaha kaya memang tak seindah bayangan orang-orang. Jika orang-orang menganggap bahwa menjadi orang kaya itu enak, punya banyak maid yg akan melayanimu 24 jam, semua fasilitas terpenuhi, dan apapun yg kau inginkan hanya tinggal menjentikkan jari maka semuanya sudah tersedia. Okay, mungkin itu benar, tapi apakah kalian tau semua itu tidak lantas membuat Yesung merasa bahagia. Kenapa? Karena statusnya yg merupakan putra tunggal harus membuatnya seperti burung kecil nan manis dalam sangkar emas.
Yesung selalu merasa hidupnya tidak bebas seperti teman-temannya yg lain. Dari kecil namja Art of Voice ini selalu dijaga oleh para bodyguard yg akan melarangnya untuk ini dan itu. Bahkan berteman pun harus ditentukan oleh orang tuanya, atau lebih tepatnya Kangin lah yg menentukannya. Alasannya? Karena Yesung adalah anak tunggalnya dan kangin sangat menyayanginya serta tidak ingin sesuatu yg buruk terjadi pada putra kecilnya.
Malam semakin larut, jika banyak orang memilih berada di rumah, maka berbeda dengan para anak muda yg kini sedang menikmati alunan musik dance di sebuah club malam di pusat kota Seoul. Di club ini, banyak anak muda yg datang untuk bertemu teman-teman mereka, melepaskan rasa penat yg membelenggu mereka atau hanya sekedar menghabiskan malam dengan menari-nari di dance floor.
Dalam keramaian club tersebut, nampak dua namja, yg satu berambut hitam dengan wajah yg sangat manis melebihi manisnya gula berkualitas tinggi dan yg satunya dengan rambut blonde dan wajah yg tergolong cantik bahkan melebihi kecantikan para yeoja sedang duduk di salah satu spot di dalam club. Mereka tampak sedang berbincang-bincang. Sesekali mereka tertawa bersama, entah apa yg mereka bicarakan.
"Bagaimana rasanya tinggal di Paris? Apa di sana menyenangkan?" tanya namja manis berambut hitam pada namja cantik berambut blonde.
"Di sana sangat menyenangkan. Kapan-kapan kau harus mengunjungiku di Paris dan aku akan mengajakmu jalan-jalan," jawab namja cantik bernama Eunhyuk.
"Kau tau sendiri kan, Daddy sangat overprotective terhadapku. Walau aku bisa ke Paris pasti akan bersama orang tua ku dan itu membuatku tidak bisa melakukan apapun. Aku tidak yakin bisa ke Paris tanpa orang tua ku," balas namja manis bernama Yesung yg kini sedang mem-pout-kan bibirnya karena merasa kesal dengan sikap orang tuanya.
Beberapa saat tidak ada diantara dua namja itu yg mengeluarkan suara, lebih memilih mendengarkan alunan musik yg tengah di putar oleh sang Disk Jokey atau sering disebut DJ di club tersebut.
"Owh ya, satu 3 lagi akan ada Love Parade di Berlin, apa kau mau datang? Di sana kau bisa bertemu dengan banyak anak muda dari seluruh dunia. Aku tidak sabar menunggu hari itu," mendengar ucapan Eunhyuk, Yesung yg tadinya mengamati orang-orang yg sedang menari di dance floor langsung menatap Eunhyuk. "Kalau kau datang, aku akan mengenalkan namjachingu ku padamu, bagaimana?" lanjut Hyuk.
"Entahlah, aku tidak terlalu yakin aku bisa pergi walau aku ingin," jawab Yesung sekenanya.
Setelah itu, keheningan menyelimuti mereka berdua. Mereka lebih memilih mengamati sekeliling mereka dan mendengarkan musik yg mengalun. Tiba-tiba Eunhyuk berdiri dari duduknya.
"Yesung-ah, ayo kita turun ke dance floor," ajak Eunhyuk.
"Tidak, kau saja yg ke sana. Aku ingin duduk di sini saja," tolak Yesung.
"Baiklah, kalau begitu," Eunhyuk pun langsung menuju dance floor setelah mengatakan hal itu. Eunhyuk adalah seorang dancer tentu saja dia tidak akan diam saja di dalam club sedang musik yg mengalun seolah memanggil Eunhyuk untuk menari.
Baru beberapa saat Eunhyuk di dance floor, dia seperti merasa ada sesuatu yg tidak beres. Eunhyuk pun menghentikan aktivitas dancing-nya, kemudian menghampiri Yesung yg masih asyik duduk di pinggir dance floor.
"Yesung-ah, apa benar kali ini kau tidak diikuti bodyguard - bodyguard suruhan daddy mu?" tanya Eunhyuk dengan raut wajah yg seolah terjadi hal yg tidak seharusnya.
"Entahlah, tapi aku belum melihat tanda-tanda adanya bodyguard di sekitar tempat ini," jawab Yesung sambil meneguk minumannya.
"Kau yakin tidak ada?" Yesung hanya mengangguk tanda bahwa yg dia katakan benar. "Coba kau lihat ke lantai atas, bukankah mereka tampak seperti para bodyguard mu?" lanjut Eunhyuk sambil menunjuk ke arah lantai atas Club.
Yesung menatap tempat yg telah ditunjuk oleh temannya tersebut dan dia langsung membelalak kaget karena dia melihat beberapa namja dengan badan yg besar mengenakan tuxedo dengan headset di telinga mereka. Yesung kemudian mengamati hampir ke seluruh ruangan di club. Yesung sangat terkejut menyadari bahwa hampir di setiap sudut ruangan ada namja dengan ciri-ciri yg hampir sama dan Yesung sangat tau bahwa mereka adalah para bodyguard suruhan sang ayah.
"Eunhyuk-ah, ayo kita pulang. Tiba-tiba saja mood ku buruk," ajak Yesung dengan nada yg terdengar sedang menahan amarah. Yesung dan Eunhyuk pun langsung keluar dari club. Eunhyuk kemudian mengantar Yesung menuju kediaman keluarga Kim.
Setelah beberapa menit melaju di jalan, Yesung dan Eunhyuk sampai di sebuah kawasan elit. Eunhyuk menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yg lebih tepat di sebut mansion milik keluarga Kim.
Yesung langsung turun dari mobil milik Eunhyuk dan masuk ke mansion nya tanpa berkata apa-apa pada Eunhyuk. Eunhyuk hanya maklum mengingat Yesung yg sedang marah bersar. Namun, sebelum Yesung benar-benar memasuki mansion keluarga Kim, Eunhyuk sempat mengatakan bahwa dia akan segera kembali ke Paris.
Setelah yakin Yesung memasuki gerbang mansion keluarga Kim, Eunhyuk melajukan mobil nya kembali ke hotel tempat dia menginap.
.
.
.
Yesung memasuki mansion dengan wajah yg merah karena marah tanpa menghiraukan sapaan-sapaan para maid yg melihatnya. Yesung berjalan menuju sebuah ruang yg ia yakini bahwa orang yg ia cari ada di sana. Benar saja, seletah membuka pintu ruangan yg ia tuju terlihat dua orang yg merupakan dua orang tuanya sedang berbincang-bincang.
"Yesungie, kau sudah pulang? Bagaimana jalan-jalannya?" tanya namja cantik yg merupakan ibu dari Yesung.
"Iya, sangat menyenangkan sebelum acara jalan-jalanku kacau karena ada banyak bodyguard yg mengawasiku," jawab Yesung sinis sambil menatap tajam sang ayah yg sedang menyeruput kopi nya dengan tenang. "Jadi, apa ada yg ingin Daddy katakan padaku?" lanjut Yesung sambil menatap sang ayah.
"Memangnya apa yg perlu Daddy katakan? Kau seharusnya sudah tau jawabannya bukan?" Yesung semakin geram dengan ayahnya yg justru bertanya balik padanya dengan nada yg sangat tenang.
"Daddy kan sudah janji tidak akan menyuruh para bodyguard itu untuk mengikutiku? Lalu kenapa Daddy mengingkarinya?" nada Yesung semakin meninggi tidak peduli apakah itu sopan atau tidak yg jelas dia sedang marah besar pada ayahnya.
"Yesungie, kau adalah putra tunggal Kim Kangin. Apa kau lupa itu? Siapa saja bisa melukaimu di luar sana," Kangin memberi penjelasan dengan nada yg lembut.
Tentu saja, ayah mana yg tega membiarkan putra nya di lukai orang, apalagi dia adalah putra tunggal. Itu lah yg dilakukan Kangin. Rasa sayang yg begitu besar untuk putra tunggalnya_Yesung_justru membuatnya begitu overprotective pada sang putra. Alhasil, Yesung justru sering merasa sebagai burung kecil di dalam sangkar emas dan Yesung benci itu.
"It's just teory, Daddy! Tidak semua orang di luar sana jahat kan?" Yesung bicara dengan nada sinis.
"Dan tidak semua orang di luar sana yg baik," Kangin membalik kata-kata sang putra.
"Dad.."
"Apapun yg kau lakukan, daddy akan selalu memantau mu. Suka atau tidak suka kau akan tetap dijaga oleh orang suruhan daddy," potong Kangin. Yesung berdecak sebal dengan sikap ayahnya yg overprotective.
"Aku pergi," pamit Yesung dan melangkah ke luar ruangan tadi. Dia butuh sesuatu untuk menenangkannya.
"Yesungie, kau mau kemana lagi baby?" tanya sang ibu lembut. Yesung yg sudah berjalan beberapa langkah berhenti saat mendengar ucapan sang ibu.
"Aku harus menghadiri pesta ulang tahun temanku," jawab Yesung tanpa menoleh sang ibu.
"Kalau begitu berangkatlah bersama Lee ahjussi. Dia akan mengantarmu dan juga menunggumu hingga acara selesai," ucap Kangin datar. "Dan kau juga akan pergi bersama Zoumi dan Henry," lanjut Kangin. Zoumi dan Henry adalah dua pengawal Yesung.
"Terserah Daddy saja. Bukankah aku hanya bisa menuruti semuanya?" Yesung langsung pergi dari hadapan orang tuanya.
Yesung dan Kangin sebenarnya sangat dekat. Bahkan Yesung lebih dekat dengan ayahnya itu dari pada sang ibu, Leeteuk. Hanya saja untuk urusan bodyguard, Yesung memang selalu berselisih dengan ayahnya.
Sebuah Luxury car berhenti di sebuah gedung yg terlihat ramai karena adanya pesta. Sebenarnya Yesung tidak ingin datang ke acara ini karena dia sudah merasa jenuh dengan pesta orang tuanya beberapa jam yg lalu. Namun, berada di rumah hanya akan membuatnya semakin kesal. Dia begitu jenuh dengan sikap overprotective sang ayah yg menurutnya berlebihan.
Yesung memasuki gedung dan langsung menemui si empunya pesta. Setelah memberikan ucapan selamat dan menyerahkan bingkisan yg dia beli saat menuju ke tempat itu, Yesung memilih untuk duduk di sebuah kursi yg memang di sediakan untuk para tamu.
Yesung melihat-lihat di sekelilingnya. Tiba-tiba saja dia tersenyum,. Ah bukan, lebih tepatnya menyeringai saat melihat jika para bodyguard suruhan ayahnya sedang tidak mengamatinya. Entah apa yg merasuki jiwa polos namja manis itu, hingga dia berpikir untuk melarikan diri dari para bodyguard itu.
Yesung berjalan dengan sedikit waspada, kemudian berlari ke luar gedung. Bersembunyi dan pura-pura mengobrol dengan tamu lainnya untuk mengalihkan perhatian para bodyguard nya agar tidak curiga jika dia akan kabur. Setelah dirasa para bodyguard itu tidak memerhatikannya, Yesung langsung berlari ke arah jalanan dan bergabung dengan banyak pejalan kaki yg ada di jalan sehingga sulit untuk para bodyguard itu mencari si namja manis itu.
.
.
.
Dan di sini lah sekarang, di atap sebuah gedung, Yesung terlihat sedang membaringkan tuhuhnya di atas genting sambil menikmati pemandangn langit malam di Seoul. Jangan tanyakan bagaimana Yesung bisa sampai di atas genting, karena tiba-tiba ia sudah berada di sana. Yesung memejamkan matanya untuk beberapa saat, mencoba menikmati udara malam yg dingin tapi juga menyejukan baginya.
Tok
Sebuah suara membuat Yesung bangkit dan menoleh arah suara. Mata Yesung yg sipit agak melebar saat melihat seorang namja tampan berada tidak jauh darinya dengan sebuah kamera yg menggantungg di leher.
"Hai, apa aku mengganggumu?" sapa sang namja tampan.
"Sedikit. Tapi apa yg kau lakukan di sini?" pertanyaan bodoh itu meluncur begitu saja dari bibir Yesung membuat namja tampan yg ada di dekatnya terkekeh.
"Aku selalu ke sini sekedar untuk memotret beberapa keadaan malam di kota. Kau sendiri apa yg dilakukan namja manis sepertimu di tempat seperti ini?" ucapan namja tadi sontak membuat Yesung blushing. Namja manis? Sungguh ada sesuatu yg menggelitik hatinya saat namja yg belum dia kenal itu menyebutnya namja manis.
"A-aku hanya ingin menenangkan pikiran saja sambil melihat-lihat keadaan kota dari atas sini," jawab Yesung bohong, walau tidah sepenuhnya bohong juga. "Owh, ya kenalkan, aku Yesung. Dan kau siapa?" kata Yesung mencoba berkenalan dengan namja tampan tadi.
"Kau terlalu kaku. Tidak perlu terlalu kaku begitu saat berkenalan," saran si namja tampan yg sebelumnya terkekeh dengan cara Yesung memperkenalkan diri. "Cukup panggil aku Siwon," jawab namja tampan yg ternyata bernama Siwon.
"Apa terlalu kaku? huhff, begitulah. Semua seolah hanya sebuah teori untukku sehingga aku tidak tau bagaimana cara mengaplikasikan semua teori itu dalam kehidupan nyata," Yesung yg tanpa sadar berbicara banyak tentang teori-teori kehidupannnya. Sedang Siwon hanya mengerutkan keningnya karena tidak mengerti tentang apa yg sebenarnya dibicarakan Yesung.
Ya, secara teori mungkin Yesung tau segala hal dalam kehidupan ini. Namun, berada di sangkar emas keluarganya membuat dia tidak bisa mengaplikasikan teori-teori yg dia pelajari.
"Boleh ku tebak, sepertinya kau sedang kabur dari rumah," kata Siwon.
"Bukan urusanmu. Aku hanya akan jalan-jalan sebentar,"
"Di luar sini bukan tempat yg aman untukmu. Lebih baik kau pulang. Orang tuamu akan mencemaskanmu jika sadar kau hilang," saran Siwon.
"Jangan coba-coba menyuruhku untuk pulang karena aku tidak mau," Yesung lalu mencoba untuk turun dari atas genting setelah selessi dengan ucapannya. Yesung melompat ke bawah, dan berjalan cepat ke arah kerumunan orang-orang. Siwon juga melakukan hal yg sama. Entahh apa yg membuat dia mengikuti Yesung.
"Kenapa kau mengikutiku?" Yesung berbalik dan mendapati Siwon tidak jauh dari nya.
"Aku hanya ingin memastikan kalau kau akan pulang dengan selamat. Ini sudah larut malam, bagaimana kalau kau diganggu oleh orang-orang jahat di sekitar sini?" ucapan Siwon sebenarnya membuat Yesung sedikit takut. Selama hidupnya Yesung selalu didampingi orang tuanya atau para bodyguard saat pergi kemanapun. Dan sekarang dia sendiri.
"Sudah ku bilang aku tidak akan pulang. Lagi pula kata-kata bahwa orang di luar rumah bisa saja melukaimu, itu hanya sekedar teori," tegas Yesung.
"Kenapa kau bicara seperti itu?" tanya Siwon.
"Karena sampai sekarang tidak ada yg berani menyakitiku dan aku juga bertemu orang-orang baik tadi," Yesung menjelaskan.
"Mungkin kau hanya sedang beruntung karena tidak bertemu orang jahat. Sudahlah cepatlah pulang ini sudah larut," saran Siwon.
"Aku tidak mau!" kata yesung dengan penekanan di setiap kata.
"Lalu kau mau kemana huh?"
"Kemana saja, yg pasti tidak kerumah,"
Yesung melanjutkan jalannya. Yesung yg melihat halte bus langsung mempercepat langkahnya. Dan beruntung bagi Yesung, saat dia sampai di halte bus, ada bus yg datang, tanpa pikir panjang dia langsung menaiki bus tersebut. Siwon yg sedari tadi mengikuti Yesung pun ikut menaiki bus yg sama.
Yesung yg duduk sambil melihat ke arah jendela tidak menyadari jika Siwon sudah berada di sampingnya. "Kau mau kemana maniki bus ini?" Yesung menoleh saat mendengar seseorang berbicara.
"Kenapa kau ada di sini?" bukan menjawab Yesung malah balik tanya.
"Apa kau tau kalau bus ini ke arah Airport?" sontak Yesung tercengang dengan ucapan Siwon. Yesung sama sekali belum memiliki tujuan pasti jadi apa yg dia akan lakukan di airport?
"Aku akan ke Paris," jawab Yesung setelah beberapa saat berpikir.
"What? Untuk apa kau jauh-jauh kesana?" tanya Siwon kaget.
"Temanku tinggal di sana, aku akan mengunjunginya," Tapi apa Eunhyuk sudah pulang? tadi kan dia masih di Korea. Lanjut Yesung dalam hati.
"Kau ini benar-benar keras kepala, Lebih baik kau pulang,"
"dan sudah berapa kali aku bilang, aku tidak mau,"
Bus berhenti di dekat Incheon Internasional Airport. Yesung lalu turun dan berlari ke arah airport, begitu juga Siwon yg terus mengikutinya. Yesung kemudian membeli tiket penerbangan ke Paris. Entah Yesung yg memang seolah ditakdirkan utuk pergi atau apa, tapi tepat beberapa saat kemudian pemberitahuan jika pesawat menuju Paris sudah akan berangkat. Yesung pun langsung ke terminal keberangkatan untuk bisa ke pesawat yg akan membawanya ke Paris.
Dan Siwon? Dia melakukan hal yg sama dengan Yesung. Membeli tiket ke Paris dan segera menyusul Yesung.
Tanpa mereka sadari, ada 2 namja yg sejak mereka di pusat kota tadi terus saja mengikuti mereka. Satu namja tinggi, tampan dan kurus bernama Zoumi. Satu lagi namja yg imut, manis dengan mochi cheek yg membuat setiap orang yg malihatnya akan gemas dan mencubit pipinya bernama Henry. Ya, mereka adalah bodyguard suruhann Kangin. Jika dilihat sepintas mereka tampak tidak cocok sebagai bodyguard, tapi jika sudah memegang senjata, jangan pernah meragukan kemampuan mereka dalam melawan musuh-musuhnya.
Terlihat mereka sedang berbicara dengan seseorang di line telephone si seberang sana. Setelah itu mereka langsung membeli tiket dengan tujuan yg sama seperti Yesung dan Siwon.
"Maaf tuan, agen Zoumi dan agen Henry baru saja memberitau saya bahwa tuan muda Yesung menaiki pesawat tujuan Paris," kata seorang namja dengan setelan jas lengkap dengan headset di telinganya yg merupakan sekretaris pribadi Kangin.
"Eunhyuk,. Ya, dia pasti menemui Eunhyuk," gumam Kangin. "Kalau begitu suruh mereka berdua terus membuntuti Yesung. Aku ingin Yesung secepatnya kembali ke sini," titah sang tuan besar.
"Ne, tuan besar," segera si sekretaris mengundurkan diri dari hadapan Kangin.
"Nikmati perjalananmu baby, tapi kau tetap harus segera pulang," gumam Kangin.
"Bagaimana?" tanya seorang namja mochi cheekpada rekan kerjanya yang baru saja menghubungi sang tuan besar.
"Tuan besar ingin kita mengikuti mereka sampai ke Paris," jawab si namjatinggi.
"Sepertiya ini akan menjadi perjalanan panjang," kata Henry si mochi cheek.
"Ya, benar," kata Zoumi si namja tinggi. "Ayo cepat kita cari tiket ke Paris atau kita akan kehilagan tuan muda," lanjut Zoumi.
"Selama agen Choi bisa kita hubungi ku rasa kita tidak akan benar-benar kehilangan tuan muda," komentar Henry. Dan dua bodyguard itu pun pergi ke Paris untuk menjemput the young master untuk kembali ke pangkuan sang ayah.
"Kenapa kau mengikutiku terus?" tanya Yesung saat mendapati Siwon duduk di sebelahnya. Saat ini mereka berada di pesawat yang akan mengantar mereka ke kota mode duni, Paris.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi sendirian ke Paris? Aku akan memastikan kau sampai di rumah temanmu dengan selamat," jawab Siwon sekenanya.
"Apa kau menyukai ku?" sontak Siwon membelalakan matanya mendengar pertanyaan Yesung.
"What? Did you say that I like you? That's so impossible," jawab Siwon terkekeh.
"Lalu untuk apa kau menghawatirkanku dan mengikutiku hingga ke sini? Bahkan kita baru bertemu tadi kan?" Yesung bertanya lagi meminta penjelasan lebih dari Siwon.
"Hmm i-itu karena aku memang peduli padamu. Dan aku juga tau siapa kau sebenarnya," bisik Siwon di teliga Yesung.
Yesung membelalakan matanya mendengar pernyataan Siwon. "Ma-maksudmu apa?" tanya Yesung pada akhirnya.
"Kim Yesung, putra tunggal pengusaha paling disegani dan berpengaruh di Korea, Kim Kangin," ucap Siwon santai tanpa menatap Yesung.
"Da-dari mana kau tau siapa aku? Aku hanya menyebutkan namaku tanpa menyebutkan nama keluargaku kan saat aku berkenalan denganmu?" tanya Yesung sambil menatap tajam Siwon.
"Hei, kau pikir aku ini tidak tau apa-apa? Aku adalah fotografer di sebuah koran bisnis tentu saja aku tau siapa kau dan juga keluargamu karena aku juga pernah meliput tentang keluargamu," jawab Siwon tenang.
"Lalu apa kau mengikutiku agar kau mendapat imbalan dari daddy ku karena telah memastikan bahwa aku baik-baik saja?" tanya Yesung sinis.
"Aku tidak serendah itu Young Master. Aku tau kau tidak pernah pergi sendiri karena itu aku berinisiatif mengikutimu. Anggap saja hanya sebuah rasa kepedulian pada sesama manusia," jawab Siwon.
"Kau sudah seperti guru moral saja," cibir Yesung yg hanya dibalas senyuman oleh Siwon. Detik berikutnya hanya ada keheningan diantara mereka. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing hingga mengantarkan mereka ke dunia mimpi.
Paris, kota pusat mode dunia dan juga kota paling romantis di dunia. Begitu indahnya pemandangan pagi di ibu kota negara Perancis ini. Di sebuah Internasional Airport di kota ini nampak dua namja keluar dari terminal kedatangan, satu tampan satu manis orang yg melihat mereka pasti akan mengatakan bahwa mereka sangat serasi jika menjadi sepasang kekasih.
"Dimana alamat temanmu itu?" tanya si namja tampan pada namja manis yg berdiri di sebelahnya.
"Entahlah, aku lupa. Akan aku coba telepon dia," jawab si namja manis.
Tutt tutt tutt
"Hello," jawab suara di line seberang.
"Eunhyuk-ah? Aku ada di Paris sekarang. Apa kau bisa menjemputku di airport?," tanya Yesung.
"Sorry Yesung, I'm in Berlin right now," jawab Eunhyuk si pemilik suara di line seberang.
"Mwo? Kau sudah di Berlin sekarang? Baiklah kalau begitu aku akan langsung ke Berlin," balas Yesung yg langsung menutup sambungan teleponnya.
"Bagaimana?" tanya Siwon yg sejak tadi mengamati percakapan Yesung dengan seseorang bernama Eunhyuk lewat sambungan telepon.
"Temanku, dia sudah pergi ke Berlin," jawab Yesung lesu.
"Baguskan, kalau begitu tidak ada alasan lagi kan kau di sini? Jadi kau bisa segera kembali ke Korea," kata Siwon. "Ayo kita cari makan dulu lalu kembali ke Korea," kata Siwon.
"Sudah ku bilang kan aku tidak ingin pulang. Aku akan ke Berlin menemui temanku," balas yesung kekeh. Siwon menatap tak percaya dengan ucapan Yesung. 'ternyata dia benar-benar keras kepala'kata siwon dalam hati.
.
.
.
TBC
Baiklah, cukup ini dulu..
tadinya aku mau buat oneshoot tapi kayaknya kepanjangan jadi aku buat 2shoot aja dech biar gag bosen bacanya,.
yang pernah nonton film nya pasti tau apa yg bakal di lakuin Wonsung couple..
dan sebelunya aku dah bilang ini remake dari film Chasing Liberty, jadi kalo ada yg nge-bash gue berarti nggak merhati'in apa yg udah gue tulis di atas..
