Author : secret x
Title : Can You Hear My Heart (Chapter 1)
Cast : byun baekhyun, park chanyeol, kris, huang zitao, kim jongin, DO kyungsoo and other cast.
Genre : school life, drama, hurt, comfort
Rate : T to M (maybe :D :D :D)
Length : chaptered
Lalalalalalalaa
Annyeong haseyeo yeorobun…ini cerita pertama gua di page ini :v :v.. :v :v
Gua hunhan shipper loh :v :v wahahaha (gak ada yg nanya -_- )
Daripada panjang kali lebar.. mending langsung chek this out /eeh -_-
Jangan lupa tinggalkan review, kalo ceritanya pengen dilanjut terusssssss
typo?maklum, sesungguhnya kesalahan terletak pada penulis :v :v
Wokeeeehh2…
NO FLAME!...NO BASH..! WON'T READ? JUST LEAVE!
SILENT READER'S?GET OUT FROM MY FICTION..
O0o0o0o0o0o0o0o0o0o
O0o0o0o0o0o0o0o0o0o
Kisah pertemuan dua insan
Melalui perkawinan terlarang dari kedua orangtua mereka
Permulaan dari kebencian
Penyesalan yang tiada akhir
Yang pada akhirnya tumbuhlah benih cinta
Disaat salah satu dari mereka mulai mencoba melupakan rasa yang telah tumbuh
Dan salah satu dari mereka mencoba kembali memperbaiki segalanya
Kekerasan sekaligus penghinaan yang dulu pernah terjadi
Akankah baekhyun merasa tersentuh dengan semua pengorbanan yang dilakukan chanyeol untuknya?
Dan kembali memupuk rasa yang telah mulai hilang itu?
#HAPPY READING
"baekhyun aah..mulai saat ini chanyeol adalah hyung mu dan kyungsoo adalah adikmu" ujar seorang namja paruh baya tersebut, yah walaupun diusianya yang hampir menginjak kepala tiga, tetapi tetap saja dari segi penampilan tidak menghilangkan kesan tampan dan wajah maskulinnya, siapa yang tidak mengenal sosok tampan tersebut, pemilik perusahaan park cooperation yang bergerak dibidang entertainment dengan puluhan artis ternama yang terikat didalamnya. Bukan saja di Asia, bahkan artis-artis yang dimilikinya terkenal sampai keseluruh penjuru Eropa dan Amerika.
Hidup yang serba berkecukupan..aah bukan, bahkan itu sangat lebih dari cukup, tidak dapat menjamin hidup seseorang tersebut bahagia. Mungkin saja dalam pandangan semua orang yang mengenal keluarga park sangatlah beruntung, tetapi tidak bagi mereka yang merasakan.
"dan chanyeol". Sambung yesung, "Mulai saat ini Byun Baekhyun..hmm maksud appa Park Baekhyun akan menjadi adikmu, walaupun kalian bukan saudara kandung, appa harap kau bisa memperlakukan baekhyun seperti kau memperlakukan kyungsoo dan mulai saat ini Park minseok akan menggantikan posisi eomma dirumah ini, kalian jangan-."
"hentikan appa..apa kau sudah gila?siapa yang kau sebut eomma, apakah namja ini?dan siapa tadi Park Baekhyun, Park Minseok? Sejak kapan aku menyetujui kau memberi mereka dengan marga kita? Dan satu lagi, sejak kapan kau seorang gay?" chanyeol memotong pembicaraan yesung.
"plaakkk" satu tamparan keras mendarat di pipi kanan anak sulungnya, semua yang berada disana terdiam ditempat tanpa ada yang berani melerai pertengkaran antara anak dan ayah tersebut, tanpa diduga karena terlalu diselimuti kabut emosi, yesung menampar wajah sang anak, yaa untuk pertama kalinya ia hilaf. Selama bertahun dia menikah dan hidup bersama wanita sialan itu, bahkan sampai mereka dikaruniai dua anak lelaki tampan, hingga ia bercerai dengan wanita itu, baru kali ini sejarah hidupnya yesung melakukan kekerasan terhadap anak sulungnya. Dan entahlah untuk selanjutnya bahkan yesung sendiri belum tahu apa yang akan terjadi pada takdirnya yang memalukan ini.
"appa…kau_ aku membenci kalian semua," teriak chanyeol geram didepan baekhyun dan minseok yang akan menjadi eommanya kelak. Apa!eomma?, memikirkannya saja membuat chanyeol mual terlebih lagi itu semua fakta. Bagaimana bisa yang seharusnya seorang laki-laki dipanggil eomma? kyungsoo sang adik menuruti langkah hyungnya menaiki tangga menuju kamar mereka dilantai dua dengan tatapan marah dan penuh kebencian seperti yang tersirat diwajah chanyeol dan setelahnya yang terdengar hanyalah bunyi keras deraman pintu yang ditutup secara kasar.
Tuhan pernah mengatakan bahwa ia menciptakan makhluknya berpasang-pasangan bukan?, tapi entahlah bagi seorang park yesung fakta itu samasekali tidak berlaku. Hanya Karena sosok lembut dan baik hati seorang byun minseok telah menyita seluruh perhatian bahkan dunianya hanya untuk namja itu. Entahlah, hanya berada dekat dengan namja itu membuat debaran jantungnya tidak beraturan seperti ada suatu perasaan hangat yang menyelimuti hatinya, terasa nyaman. Belum pernah ia merasa senyaman ini berada didekat siapapun..tetapi Satu kenyataan pahit yang dihadapi oleh yesung dan hal itu tak dapat dipungkiri lagi bahwa Minseok adalah seorang namja. Kenyataan yang pahit memang dimana seorang yang bermartabat seperti yesung diketahui public mengalami kelainan seksual yang jelas sekali negeri ginseng itu melarang perkawinan sesame jenis.
"sudahlah yesung aah..aku yakin suatu saat chanyeol akan bisa menerima keberadaan kami" ujar seorang namja paruh baya berpipi gempal yang saat ini telah sah menjadi istrinya, setelah butuh waktu bertahun bagi yesung untuk mendapatkannya.
Setelahnya hanya helaan nafas pasrah dari park yesung yang terdengar. Jika sudah berhadapan dengan namja ini, yesung sedikitpun tidak bisa membantah perkataannya. Cukup satu kata dari Minseok mampu membuat yesung yang terkenal keras kepala itu tenang.
O0o0o0o0o0
Pancaran sinar matahari memaksa masuk melalui fentilasi sebuah kamar bercat abu-abu dengan nuansa mewah menembus gorden sutra yang tergantung serasi dengan penataan kamar khas eropa tersebut. Sungguh siapapun yang masuk ke dalamnya tidak akan menyangka itu ialah sebuah kamar bahkan luasnya hampir menandingi lapangan futsal.
Cahaya itu langsung menusuk mata dan mengusik tidur pangeran sang pemilik tempat tidur berukuran king size tersebut yang masih setia dengan alam mimpi.
Bukannya bangkit dari peraduan, tetapi namja berambut coklat itu semakin menukik di bawah selimut tebalnya mengabaikan cahaya matahari yang semakin mengusik tidur lelapnya. Jika saja tidak ada suara ketukan pintu yang mengusik gendang telinganya..aah chanyeol ingat, bahwa sepertinya itu byun minseok, lebih tepatnya namja yang baru saja kemarin sore di daulat oleh ayahnya sendiri sebagai seorang istri, ingat hanya ayahnya sendiri yang mendaulat.
Tidak, selamanya chanyeol tidak akan pernah mengakui Minseok sebagai eomma, tidak akan pernah terjadi. chanyeol sangat membenci baekhyun dan Minseok, karena menurut chanyeol merekalah yang menyebabkan kedua orangtua mereka bercerai, mereka hanya benalu didalam kehidupannya. Chanyeol bersumpah tidak akan pernah memaafkan mereka sampai kapanpun, ia akan menyiksa baekhyun agar namja itu pergi dari kehidupannya.
Chanyeol bangkit dari peraduan, ia terusik bukan karena sinar matahari yang semakin terik .tetapi karena suara ketukan pintu berkali-kali yang chanyeol bersumpah sangat tidak ingin mendengarnya.
"hyaaa kau namja jalang, aku ingatkan kau jangan pernah mengatur kehidupanku"
Suara bass chanyeol bergema diseluruh penjuru kamarnya, ia sendiri bahkan tidak yakin teriankannya terdengar oleh Minseok mengingat kamarnya memang sengaja dipasang penyadap suara.
Chanyeol melirik jam yang bertengger diatas nakas disamping tempat tidur, dan astaga…setengah jam lagi. Tadi malam ia sempat lupa menyetel alarm karena terlalu kesal dan akhirnya tertidur. Ooh ayolah Chanyeol bukanlah tipe yang datang kesekolah dipagi hari dengan beberapa tumpukan buku tebal ditangan dan kaca mata jadul bertengger dihidung, chanyeol bahkan kebalikan dari itu semua. Ia hanya tak ingin setiap harinya berakhir dihadapan guru killer yang ujung-ujungnya nanti chanyeol akan disuruh berlari keliling lapangan dengan para yeoja yang nanti meneriaki namanya sambil memuja ini itu, yang diteriaki bukan malah senang tetapi chanyeol bersumpah sangat muak dengan hal itu.
"tersisa sepuluh menit lagi" chanyeol bergumam sendiri didepan cermin setelah selesai membersihkan diri. Disambarnya tas yang tergeletak diatas meja, walaupun hanya tas kosong setidaknya itu cukup meyakinkan chanyeol seorang siswa SHS.
Chanyeol melangkahkan kaki panjangnya keluar kamar, langkahnya terhenti, matanya membulat tak percaya.
"kau_?" `
sungguh chanyeol tak percaya, saat ini baekhyun tengah berdiri dihadapannya dan apa-apaan dengan seragam yang sama itu. Apa baekhyun akan bersekolah?dan itu artinya mereka akan satu sekolah?
"c-chanyeol aah_aku sungguh tak ingin, t-tapi_"
Baekhyun belum lagi mennyelesaikan kalimat, tapi chanyeol sudah terlebih dulu pergi meninggalkannya yang masih mematung didepan kamar.
"maaf chanyeol_aah..kami telah merebut kebahagiaanmu, sekali lagi maaf" lanjut baekhyun dalam hati.
Kata maaf tak bisa menebus
Atas satu khilafku padamu
Kau merasa dikhianati kuputuskan untuk pergi
O0o0o0o0o0
"chanyeol, mulai saat ini baekhyun akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu"
Chanyeol yang dari semula memang sudah kehilangan nafsu makan beranjak dari meja makan dan melewatkan setiap perkataan yesung meskipun memang sangat jelas terdengar olehnya. Yesung menatap anaknya dengan geram, chanyeol memang selalu keras kepala persis dengan sifat wanita sialan itu.
"appa,eomma aku pergi dulu" baekhyun membuka suara ditengah ketegangan mereka.
"kau tidak sarapan dulu baek?"
"nanti saja disekolah appa, chanyeol pasti kesal jika terlalu lama menunggu, lagipula kami sepertinya akan terlambat".
"aahh baiklah..chanyeol jangan terlalu difikirkan, anak itu memang keras kepala"
"ne appa"
Setelahnya hanya tersisa yesung dan Minseok yang ada diruang makan menatap punggung anak-anak mereka.
"yesung aah_bagaimana jika_"
Yesung segera berdiri dari tempatnya menuju tempat dimana Minseok duduk dan memeluk leher namja itu dari belakang sambil mengusap-usap kepalanya mencoba memberi setiap ketenangan disetiap sentuhan yang ia berikan. Sesekali kecupan ia daratkan dikepala namja itu, mungkin hanya dengan cara ini yang bisa ia berikan untuk menenangkan istrinya.
"tenanglah yeobo semuanya akan baik-baik saja…jangan berfikiran yang tidak-tidak" dan dibalas anggukan dari Minseok, perasaan itu kembali memenuhi kepala Minseok, bagaimana jika nanti chanyeol terlalu membenci baekhyun.
O0o0o0o0o0o
"keluar sekarang"
"tapi chanyeol, aku sama sekali tidak tahu jalan menuju kesekolah" papar baekhyun
"apa peduli ku? Keluar sekarang selagi aku masih bersabar byun baekhyun"
Baekhyun hanya bisa pasrah saat sebelah tangan chanyeol menarik kedua tangannya kasar keluar dari mobil, terlihat sangat jelas jika chanyeol sangat membenci baekhyun, tetapi tidak disaat seperti ini chanyeol meninggalkannya!entahlah..baekhyun merasa sakit saat ini.
"hyung..tak apa kita meniggalkannya seperti itu?"
"kau tak perlu khawatir kyungsoo yaa..dia memang pantas mendapatkannya".
O0o0o0o0o0o0o0
Chanyeol beserta kyungsoo datang tepat beberapa menit sebelum bel tanda masuk berbunyi, setelah memarkirkan mobilnya
"hyung..aku akan masuk duluan, uruslah para yeojamu itu"
"hyakk..park kyungsoo" kyungsoo mengabaikan teriakan chanyeol yang memanggil namanya.
Dan sekarang lihatlah uri chanyeol berjalan dengan angkuh disepanjang koridor sekolah, yang membuat para yeoja semakin berteriak histeris memujanya, oh! Ayolah, chanyeol bukan seorang artis terkenal seperti yang dimiliki appanya di agensi, tapi ketampanannya sukses membuat ia terkenal disekolah siapa yang tidak akan terpikat dengan sosok tampan itu, seluruh wanitapun rela jika harus mengorbankan hidupnya untuk seorang park chanyeol.(lebay) :v :v
"oppa..kau terlihat tampan hari ini" ujar seorang yeoja dan beberapa kalimat pujian lain yang sangat memuakkan bagi chanyeol.
"jadi selama ini kalian beranggapan chanyeol tidak tampan eoh?"
"Yak kim jongin, kau apa-apaan"
"wae park chanyeol?kurasa kau memang tidak benar-benar tampan dibanding aku"
"berhentilah memuji diri sendiri kim jongin, aku rasa tidak ada yang mengataimu tampan terkecuali adikku yang terlalu memujamu itu" cibir chanyeol
Yaahh itulah kim jongin, namja dengan percaya diri akutnya, namja playboy mungkin hampir seluruh yeoja disekolah ini pernah ia pacari, bahkan krystal yeoja yang terkenal dingin dan tak kalah populernya disekolah berhasil ia tiduri. Dan entah kenapa kyungsoo adiknya sendiri juga tergila-gila terhadap jongin
"setidaknya apa yang mereka katakan memang benar chanyeol aah." Ujar seorang yeoja cantik bermata kucing sambil memeluk pinggang chanyeol posesif. Senyum chanyeol mengembang saat mengetahui orang yang memeluk pinggangnya.
"dan aku orang yang paling beruntung bisa memilikimu, bukankah begitu park chanyeol?" sahut yeoja itu dengan senyum mengembang sempurna.
Dalam hitungan detik kedua belah bibir sepasang kekasih itu saling bertaut secara sempurna, tanpa peduli dengan teriakan histeris dari fans keduanya. Pagutan mereka malah semakin panas dan berhasil menimbulkan suara kecipak dilorong sekolah.
"cihh..berhentilah memamerkan kemesraan kalian disini idiot, kalian berdua membuatku gerah" desis jongin yang mulai muak melihat pasangan yang seenaknya mengumbar kemesraan didepan umum.
"berhentilah iri jongin sayang… setidaknya kau harus mencari seseorang juga" ujar yeoja bermata kucing itu disela-sela tawanya. Belalu pergi meninggalkan jongin yang masih berdiri mematung di koridor sekolah sambil menatap pasangan itu dengan tatapan horornya.
"seseorang..? haha, setidaknya aku hampir mendapatkannya yeoja manis" argument Kai dengan senyum meremahkan terpampang di wajahnya.
Tanpa mereka bertiga sadari sedari tadi seorang namja manis berdiri mematung di ujung koridor menyaksikan segalanya mulai dari awal sambil tersenyum miris, entah mengapa hatinya sangat sesak melihat chanyeol dengan santainya berciuman panas didepan orang-orang, chanyeol hanyalah saudara tiri bagi baekhyun, tapi tunggu apakah salah jika baekhyun berharap lebih.
"mereka adalah sepasang kekasih baek.." sebuah suara menginstruksi pikiran baekhyun. aah baekhyun hampir saja melupakan seseorang yang setia berdiri didekatnya sedari tadi, namja yang telah mau berbaik hati menolong baekhyun ketika tadi pagi chanyeol menurunkannya ditengah jalan begitu saja, dan baekhyun sangat bersyukur namja itu kebetulan sekali satu sekolah dengannnya.
"namja itu adalah park chanyeol dia_"
"aku tahu_" baekhyun memotong perkataan kris tanpa sadar. Kris namja itu menatap baekhyun heran, bagaimana mungkin baekhyun yang baru hari ini menginjakkan kakinya disekolah sudah mengenal chanyeol, menyadari tatapan heran kris "ani..maksudku aku sudah mengetahui namanya karena beberapa yeoja meneriaki namanya tadi."
"dia yang telah merebut kang seulgi dariku" sambung kris, meskipun kris yakin ia mengucapkannya dengan sangat pelan tapi masih bisa didengar oleh baekhyun.
"maksudmu yeoja itu" baekhyun menunjuk punggung yeoja yang saat ini dirangkul oleh chanyeol, kris mengangguk ia memejamkan mata mengingat kembali masa dimana saat itu seulgi meninggalkannya begitu saja dan lebih memilih bersama chanyeol ketimbang bersamanya.
"kau tidak berniat kekelasmu baek..apa kau perlu pemandu untuk mengantarkanmu ke kelas?"
Baekhyun terkekeh.. "kurasa ide mu bagus juga kris ssi..tapi alangkah baiknya kau memberitahuku dimana letak kantornya, karena aku tidak tahu akan ditempatkan dikelas yang mana"
Kris tertawa hangat, bagaimana ia bisa lupa bahwa baekhyun baru pertama kali kesini. "baiklah baek..setelah koridor ini kau hanya perlu belok kanan dan disanalah kantor, sampai bertemu jam istirahat, nanti aku akan sukarela menjadi tour guide, aku serius" sahut kris meyakinkan.
"hmm baiklah, terimakasih" baekhyun tersenyum kemudian berbalik meninggalkan kris sendirian.
"aku harap kita bisa selalu bertemu baek.." kris berbicara sendiri dan kemudian menaiki tangga menuju kelasnya yang memang berada di lantai dua, disepanjang perjalanan ia tidak berhenti-hentinya tersenyum mengingat perkenalan singkatnya bersama namja manis bernama byun baekhyun. Entah mengapa kris merasa nyaman jika berada didekat baekhyun..mungkinkah..? kris akui baekhyun sangat manis, wajahnya mampu menandingi para yeoja, tapi bagaimana mungkin.
"kris…"
Kris hendak mamasuki kelasnya jika saja sebuah suara tidak menghentikan langkah dan mengubah moodnya pagi itu. Ia berbalik dan menatap wajah orang yang memanggilnya dengan tatapan malas.
"apa?"
"kau telah menemukan penggantiku ya? Secepat itukah?" kris tidak mengerti apa yang dikatakan yeoja ini, ia mencoba menatap lebih dalam mata yeoja itu entah apa yang ia temukan, hanya tatapan sendu dan sirat penyesalan yang ada didalamnya. Kris tersadar dan mengalihkan tatapannya ke arah lain, kemana saja asalkan ia tidak menatap mata itu lagi mata yang selalu membuatnya jatuh cinta berkali-kali terhadap yeoja itu.
Kris rasa cukup, ia tak ingin jatuh lebih lama lagi dalam pesona wanita ini. Kris berjanji akan mengubur dalam-dalam rasa yang pernah ada untuk wanita ini, janjinya sendiri tak mungkin ia ingkari.
"segitu bencinya kau terhadap aku kris_maafkan aku kris, aku menyesal sungguh..apa aku terlalu menyakitimu?"
Kris tertawa remeh.."sakit..? menyayangimu, tetapi kau malah memilih bersamanya ketimbang aku, dan setiap hari harus melihatmu bermesraan apakah sudah cukup untuk mengartikan apa itu sakit"
"maaf kris..maaf" yeoja itu mulai terisak, kris tidak sanggup melihat yeoja berstatus milik orang tetapi masih dicintainya menangis dihadapannya, kris tidak sanggup. Jika saja mereka masih bersama pasti kris akan merengkuh tubuh itu kepelukannya, tapi nyatanya tidak.
"aku harap kita bisa memulainya dari awal kris..sekarang aku baru menyadari bahwa aku lebih menyayangimu"
"sudahlah, aku sudah merelakanmu seulgi yaa..izinkan aku memiliki hati yang lain."
O0o0o0o0o0o0
Jadwal pelajaran sedikit terlambat hari ini, tigapuluh menit keterlambatan sebelum akhirnya kim seongsanim masuk kedalam kelas dengan diikuti seorang namja manis di belakangnya. Sekarang semua mata menatap intens namja manis itu, sedangkan yang ditatap intens hanya bisa menunduk karena malu..
"hari ini kalian kedatangan teman baru, berkerjasamalah dengannya" ujar kim seongsanim menjelaskan. "perkenalkan dirimu nak".
"ne seongsanim" perlahan baekhyun mengangkat kepalanya, dan mulai memperkenalkan diri.
"apakah kau benar-benar namja baekhyun ssi?" ujar seorang namja yang duduk di bangku paling belakang. Sontak membuat semua siswa tertawa.
Astaga…pertanyaan konyol macam apa itu, apakah matanya sudah cukup rusak untuk sekedar melihat baekhyun itu namja atau yeoja. Jelas-jelas baekhyun itu namja walaupun yah,,wajahnya memang terlihat manis.
"sudah..sudah..baekhyunssi, kau bisa duduk disebelah kris" ujar kim seongsanim menunjuk sebuah bangku kosong yang tepat berada disebelah…astagaa baekhyun melewatkan ternyata itu kris dan didepannya ada kang seulgi yeojacingu chanyeol. Sebuah keberuntungan bagi baekhyun setidaknya ia telah mengenal seseorang dikelasnya.
Kim seongsanim pergi meninggalkan kelas pagi itu setelah meninggalkan beberapa tugas melalui ketua kelas. Dengan alasan akan ada rapat pertemuan guru dalam rangka mempersiapkan penerimaan murid baru.
"kris…aku tidak menyangka kita akan sekelas" ujar baekhyun sambil merapikan tas dan mengeluarkan beberapa buku.
"aku merasa sangat beruntung baek"
O0o0o0o0o0
"kajja.."kris mengamit lengan baekhyun bermaksud mengajak ia bekeliling sesuai janjinya pagi tadi.
"eoddi?"
"ayolah byun baekhyun..aku bahkan merelakan waktu latihan basketku demi menemanimu"
"aku bahkan tidak_" tenggorokan baekhyun tercekat melihat seseorang tengah berdiri didepan pintu masuk dan menatapnya tajam.
"chanyeol" ucap seulgi.
Kris yang tidak menginginkan suasana saat itu langsung merangkul pundak baekhyun dan menuntunnya keluar dari sana "kajja baekki, sebelum aku berubah fikiran"
Entah kenapa chanyeol tak suka melihat kebersamaan antara kris dan baekhyun terlihat sangat akrab bukan kenapa, chanyeol tidak ingin baekhyun memiliki seseorang disampingnya, sungguh ia sangat membenci byun baekhyun.
O0o0o0o0o0o
"chanyeooll.." pekik seulgi disamping chanyeol
"huh…?"
"kau mengabaikanku dan asik menatap mereka" seulgi menunjuk dua orang namja yang duduk disudut kantin sambil bercanda. "apa yang mengasyikkan dari menatap mereka yeolli, atau jangan-jangan kau menyukai anak bar_hmpttttt"
Chanyeol membungkam bibir seulgi dengan bibirnya lembut tapi terkesan menuntut agar seulgi diam.
"aku hanya menyukai mu seulgi yaa.."
Seulgi tersenyum puas…setidaknya maksud seulgi untuk membuat kris cemburu, karena ia tau kris masih mencintainya. Bukankah tidak mudah melupakan seseorang yang pernah memberikan kenangan indah denganmu, dan seulgi yakin itu.
O0o0o0o0o0
Jam pelajaran telah usai sejak tadi, baekhyun sudah tergesa-gesa menuju parkiran agar chanyeol tak bersusah menunggunya. Tapi nyatanya baekhyun baru saja melihat mobil chanyeol menghilang didepan gerbang sekolah, tanpa berniat menunggunya sama sekali.
Sebuah mobil sport hitam metalik berhenti tepat dihadapan baekhyun..terlihatlah seorang namja tampan berperawakan china-kanada yang menyembul dari balik kaca mobil, namja yang dikenal baekhyun hari ini.
"mau tumpangan?" tawar kris "tapi tidak ada penolakan"
Baekhyun tertawa mendengar tawaran sekaligus paksaan dari kris, bagaimana ia bisa menolak nyatanya baekhyun tidak tau harus lewat mana untuk pulang kerumah. Tanpa basa-basi lagi baekhyun langsung saja membuka pintu disebelah kemudi dan duduk tepat disamping kris mengemudi.
"aku tidak menolak kris"
"baguslah, kerena kau orang pertama yang aku perbolehkan menaiki mobilku park baekhyun"
"byun baekhyun.."ulang baekhyun memperbaiki perkataan kris
"tapi bukankah park?
"itu karena ayahku..ani maksudku eomma menikah dengan keluarga bermarga park, ia menikahh untuk yang kedua kalinya Kris" papar baekhyun dengan wajah malas.
"baiklah..jadi kemana?"
Baekhyun menyebutkan alamat rumah yang baru ditempatinya kemarin. Setelahnya hanya suara deru mobil yang terdengar kemudian berhenti saat mobil Kris berpapasan dengan lampu merah, dan kembali laju setelah traffic light tersebut menyuarakan hijau.
O0o0o0o0o0o0
"baek..kau sudah pulang nak?" s
"ne eomma..tadi aku ada keperluan sebentar"
"kau ditinggal chanyeol baek?"
"ani.. eomma tadi aku hanya ada keperluan sebentar"
Kibum merengkuh tubuh mungil baekhyun kedalam pelukannya, "maafkan appa baek…maaf, appa tak pernah membahagiakanmu. Kau boleh memukul appa nak!"
Baekhyun membalas pelukan appa..ani tepatnya sekarang eomma.. "kau sudah melakukan yang terbaik eomma, telah membuatku hadir didunia ini sudah lebih dari cukup". Baekhyun meyakinkan Minseok bahwa ia baik-baik saja dengan semua ini.
"heemm" sebuah suara menghentikan kegiatan ibu dan anak, "sudah selesai dramanya, kalian menghalangi pandanganku"
"chanyeol.."ujar mereka serentak, Chanyeol dengan santainya melewati Minseok dan Baekhyun.
0o0o0o0o0o0oo0o0
(1 month later)
"Bagaimana dengan sekolahmu nak?"
"baik saja appa" jawab baekhyun
"pelan-pelanlah makan chanyeol, kau seperti dikejar setan saja" ujar Yesung
Sebenarnya bukan tergesa-gesa, ia hanya tak ingin berlama-lama dimeja makan, cukup melihat baekhyun dan minseok sudah membuat chanyeol kenyang.
"apa masakannya terlalu enak untukmu, berterimakasihlah kepada baekhyun yang telah rela memasak masakan kesukaanmu."
Chanyeol meletakkan sendoknya yang ia gunakan dengan kasar, jadi yang memasak ini baekhyun, entah mengapa perut chanyeol jadi mual seketika.
"Appa_" sanggah baekhyun
"aku kenyang"…ujar chanyeol meletakkan sendoknya dengan kasar dan pergi begitu saja.
"jangan terlalu difikirkan baek, chanyeol memang keras kepala" Yesung mengingatkan Baekhyun dengan sifat Chanyeol.
"ne appa"
Setelah acara makan malam mereka berakhir baekhyun membantu Minseok membersihkan peralatan makan, kemudian berencana untuk kembali kekamar beristirahat.
Baekhyun berhenti tepat didepan kamar chanyeol, pintu kamar itu sedikit terbuka tidak ada tanda-tanda penghuninya masih terjaga. baekhyun berjalan mendekat ke arah kamar bernuansa abu-abu itu berniat ingin menutup pintunya. Tapi sepertinya tubuhnya berkata lain, baekhyun dengan beraninya masuk kesana, ia akui ia memang lancang masuk kekamar chanyeol tanpa izin tapi ayolah baekhyun hanya ingin melihat chanyeol sebentar, meminta maaf walaupun chanyeol tidak akan mendengarnya tapi hanya itu yang bisa baekhyun lakukan atas kesalahan yang eomma dan ia lakukan. Baekhyun tak ingin sepenuhnya menyalahan Minseok, ia tahu betul perasaan minseok. Ia senang eommanya bisa bahagia dan tersenyum seperti dulu lagi setelah sepuluh tahun senyum itu pudar.
Chanyeol terlihat tidur dengan lelap, sepertinya dari tadi chanyeol tidak berniat mengganti seragam sekolah yang ia kenakan dari tadi pagi, bahkan ia tertidur dengan masih berseragam sekolah.
"bagaimana kau akan tidur dengan seragam itu yeol" baekhyun beragumen sendiri.."dasar keras kepala"
Baekhyun duduk dipinggiran tempat tidur chanyeol sambil mengusap surai coklat namja itu, satu hal yang tidak baekhyun ketahui bahwa namja itu tidak benar-benar tidur sejak tadi, ia sudah tau baekhyun masuk kekamarnya dari tadi, seharusnya chanyeol bangun dan memaki baekhyun karena sudah berani masuk ke kamarnya tanpa izin, seharusnya chanyeol marah karena baekhyun seenaknya memegang kepalanya tanpa izin. Tapi tidak, chanyeol sepertinya masih nyaman dengan sentuhan tangan baekhyun dikepalanya, ia hanya ingin tahu apa yang akan baekhyun lakukan dengannya.
Chanyeol tahu, sudah satu bulan lebih mereka tinggal bersama, dan selama itu pula chanyeol selalu membulli baekhyun baik itu dirumah atau disekolah. Chanyeol tahu ia sudah keterlaluan tapi nuraninya terkalahkan dengan ego, egonya untuk membenci baekhyun dan minseok terlalu besar, egonya untuk menyingkirkan baekhyun sangat kuat, walaupun sebenarnya hal itu pasti akan ditentang keras oleh yesung.
Seperti biasanya setiap malam baekhyun masih tetap setia mengusap lembut surai chanyeol, sangat lembut agar sang pemiliknya tidak terbangun, menatap wajah pemilik surai coklat itu dan sepertinya chanyeol masih nyaman dengan perlakuan baekhyun.
"sungguh aku minta maaf yeol, egois memang. Tapi aku juga ingin bahagia"
Lagi dan lagi hanya permintaan maaf yang selalu mengalir dari mulut namja manis itu, terkadang chanyeol berharap baekhyun datang ke kamarnya untuk memakinya, dengan begitu chanyeol tidak akan merasa bersalah tapi kenyataannya baekhyun selalu datang dengan perasaan bersalahnya. Seakan disini baekhyunlah dalang dari masalah ini dan chanyeol tidak suka itu.
Biasanya setelah mengucapkan kata maaf, baekhyun akan langsung pergi. Tetapi tidak malam ini, sepertinya ia ingin sedikit berlama-lama didekat chanyeol.
"sepuluh tahun yeol, aku menunggu kabahagiaan seperti ini. Kau tidak tahu artinya hidup sendiri selama sepuluh tahun" setetes bulir berhasil lolos dari manik baekhyun kemudian turun membasahi pipi chanyeol. Bergegas baekhyun meninggalkan meninggalkan kamar chanyeol, tidak ingin namja itu terbangun oleh isakannya, sebisa mungkin baekhyun menahan airmatanya tapi ternyata benteng pertahanannya runtuh.
Chanyeol mengusap dua bulir air mata baekhyun yang jatuh di pipinya…apa maksudnya sepuluh tahun?apa yang dialami anak itu selama sepuluh tahun, kenapa ia harus sendiri, sepuluh tahun yang lalu itu berarti saat baekhyun berumur tujuh tahun? Bermacam-macam pertanyaan muncul di benak chanyeol, perasaan bersalah itu kembali muncul.
O0o0o0o0o0o0
penasaran?lanjut atau end disini?
please reviews dari kalian, karena reviewnya sangat berarti buat saya :)
thank's to read my story ;)
