May I Love You?
KeniGyu
Main cast: Taehyung, Jungkook, member BTS and others
Genre: romance, drama, humor (?)
Disclaimer: cast miliki Tuhan keluarga agency dan para fans. Cerita murni dari imajinasi saya.
Warning: BL , gajering, menyebabkan ketidak pahaman/?
Summary: Niatnya membantu sang kakak menghancurkan kencan buta yang direncanakan ayahnya. Tapi kenapa malah Taehyung yang terjebak?
Happy
Reading
.
#Prolog
.
Didalam keluarga Kim, terdapat riwayat kembar fraternal, dimana mereka memiliki keturunan kembar non-identik. Meski kembar, tak sulit untuk membedakan karna rata-rata memiliki struktur wajah dan bentuk tubuh berbeda.
Tetapi sebuah keajaiban mewarnai keluarga besar Kim, karna si bungsu Kim melahirkan bayi kembar fraternal. Kembar non-identik berbeda jenis kelamin yang memiliki kemiripan wajah hampir sembilan puluh persen. Hal langka yang terjadi, tak semua orang mampu melahirkan bayi kembar fraternal dengan DNA sama juga wajah sama. Itu sebabnya, keluarga besar Kim menyambut gembira kelahiran ini.
Si kembar unik diberi nama Kim Tae Hee dan Kim Tae Hyung. Lahir di akhir bulan putih tahun 1995. Kim Taehee lahir lebih dulu dan Kim Taehyung lahir di menit ke-20 setelahnya. Garis wajah yang mirip membuat si kembar sulit dibedakan semasa kecil dulu. Belum lagi sang ibunda yang hobi mendadani mereka, dimana Kim Taehee didandani layaknya anak laki-laki begitu sebaliknya. Yang membedakan hanya pada jenis kelamin dan karakter keduanya.
Kim Taehee terkesan keras kepala dan pendiam, sedangkan Kim Taehyung lebih ke suka mengalah dan aktif.
Sampai besar-pun, si kembar kesayangan keluarga Kim suka berubah posisi. Lebih tepatnya Taehee, dia suka menyuruh adik manisnya untuk berdandan seperti gadis tomboy dan Taehyung akan menurut karna anak itu begitu polos. Namun, beranjaknya dewasa, Kim Taehyung selalu menolak mentah-mentah permintaan sang kakak ketika dimintai memakai wig dan makeup, juga pakaian milik Taehee. Bagaimanapun Taehyung terlahir sebagai anak laki-laki yang pada dasarnya benci didandani seperti gadis perawan minta dijodohkan. Tapi, Taehee selalu berhasil membuatnya mengalah dan berubah menjadi gadis lugu idaman para lelaki. Semua karna sogokan yang diberikan dan wajah memelas sang kakak membuatnya lemah.
Seperti saat ini, saat dimana Kim Taehee mendatangi kamarnya dengan raut wajah memelas dan mata berbinar. Taehyung hanya bisa menghela napas disela membaca novel keluaran terbarunya, tidak mau bersuara saat sang kakak kembar berceloteh mengenai kencan buta yang sudah ayahnya rencanakan padanya.
"Ayolah Hyungie, bantu aku. Besok aku ada kencan dengan Hoseok oppa." Mohon Taehee sudah duduk bersimpuh didepan ranjang milik Taehyung.
"Kalau tidak diajak kencan oppa, aku bisa mengikuti alur appa untuk berkencan. Mengatakan kalau lelaki itu bukan tipeku dan Boo! Selesai. Kau juga bisa lakukan itu saat jadi diriku." Ucap Taehee menjelaskan rencananya.
Awalnya gadis cantik berkulit tan itu menerima ajakan kencan buta bersama anak sahabat, tapi sang kekasih menghubunginya mengajak kencan, tentu ajakan kekasih tak bisa ditolak Taehee, mengingat sang kekasih cukup sibuk.
"Tidak mau." Tolak Taehyung menyamankan punggungnya diatas kasur empuk nan lembut miliknya dan sepasang netranya tak henti membaca deretan kata disetiap lembar novel. Taehee memasang wajah merajuk, tidak putus asa merayu adik kembar untuk memenuhi permintaannya.
"Tae, aku akan meminjamkan wifi portableku padamu dan memberikanmu lima puluh ribu won." Tawar Taehee berhasil mendapat lirikan penuh minat dari si bungsu.
"Berapa lama?" Tanya lelaki manis membuat Taehee tersenyum puas. Tidak mungkin Taehyung mampu menolak tawarannya, terlebih iming-iming wifi portable miliknya yang secepat kilat dan selalu terisi full.
"2 minggu?" Taehyung nampak berpikir sejenak dan menggeleng, menjadikan Taehee mengernyit.
"3 minggu." Kali ini si kakak lah yang berpikir sejenak.
"2 minggu saja Tae."
"3 minggu dan aku pergi."
...
Disinilah Taehyung, berdiri didepan kafe tempat janjian kencan buta dilakukan. Dirinya sudah bertransformasi menjadi sosok Kim Tae Hee, memakai wig yang gaya rambutnya mirip dengan rambut milik kakak 20 menitnya, long dress berwarna hijau toska dengan renda dibagian kerah dan ikat pinggang coklat muda melingkar manis dipinggangnya, serta sepatu kets putih dan makeup tipis diwajah manisnya. Benar-benar mirip dengan Kim Taehee dan nyaris tak ada yang menyadari kalau gadis manis didepan kafe itu adalah seorang lelaki tulen.
Setelah melakukan transaksi bersama sang kakak, akhirnya Taehyung menerima permintaan Taehee untuk menggantikan wanita itu berkencan bersama anak sahabat ayahnya. Tentu dengan imbalan menggunakan wifi portable milik sang kakak selama 3 minggu penuh dan uang 50 ribu won.
Tungkainya melangkah pasti memasuki kafe yang pintunya terbuka otomatis, mencari meja tempat lelaki yang akan dikencaninya sebagai Kim Taehee gadungan.
Langkahnya terhenti tepat dimeja nomor 7, dimana sosok lelaki mengangkat lengannya tepat saat dirinya menengok ke kanan kiri guna mencari seseorang. Segera saja Taehyung yang tengah menjadi Taehee menduduki kursi yang berhadapan dengan lelaki tersebut tanpa berniat menyapa sedikitpun.
Ini adalah cara pertama guna melancarkan aksi 'mari hancurkan kencan buta ini' dan biasanya cara pertama cukup ampuh membuat teman kencannya merasa tidak nyaman karna ketidaksopanannya.
"Kim Tae Hee noona?" Eja sosok yang kini memasang wajah tersenyum tapi dimata Taehyung itu adalah ekspresi mencemooh sekaligus jengkel. Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Hening melingkupi keduanya dan Taehyung memilih untuk menunduk. Dari sekian banyak teman kencan yang ia temui sebagai Taehee, baru kali ini dirinya merasa canggung.
Biasanya Taehyung akan menunjukkan sikap arogan dan kekonyolannya yang mampu membuat teman kencan dihadapannya merasa risih dan berakhir mengagalkan rencana kencan selanjutnya bersama orang yang sama. Sejak si lelaki menyapa dan Taehyung memilih diam, lelaki berpakaian semi formal itu memilih untuk diam, terfokus pada layar ponselnya. Merasa tidak butuh mengobrol panjang dengan wanita dihadapannya.
Seorang pelayan menghampiri meja mereka dan memberikan buku menu. Ah, sebelumnya lelaki tampan dimeja 7 telah memanggil pelayan guna memesan minuman dan mungkin makanan ringan untuk menemani kencan buta mereka.
"Kau mau pesan minuman, noona?" Tanya lelaki bersurai jelaga membuka buku menu dan menyerahkannya pada Taehyung. Tanpa sadar wanita jadijadian menggigit bibir bawahnya, matanya menatap ragu deretan menu dibuku tersebut. Jungkook dengan sabar menunggu teman kencannya memesan minuman maupun makanan.
"L-lemon tea dan... cheese cake?" Ucap Taehyung sedikit terbata, itu dilakukan guna mengurangi suara rendah miliknya. Ini yang Taehyung benci kalau harus menggantikan sang kakak untuk menemui teman kencan butanya.
Taehyung harus berusaha sekuat tenaga dalam menekan suara rendahnya agar terdengar feminim. Tapi itu sulit bung, bagaimanapun dirinya lelaki tulen. Bukannya terdengar feminim, malah seperti desahan bercampur cicitan tikus yang siap dimakan hewan peliharaan Namjoon, kakak sepupunya.
Lelaki bernama Jungkook mengangguk pelan dan menarik buku menu dari hadapan wanita itu, membaca isi buku dan mengutarakan pesanannya sendiri dan pesanan si gadis.
"Apa kau sedang terkena flu, noona? Maksudku, suaramu sedikit.." Tanyanya menggantung, Jungkook sedikit khawatir, wajahnya menunjukkan ekspresi khawatir, tapi jika kau lihat matanya, hanya ada binar geli. Sedikitpun tidak merasa khawatir dan entah mengapa Taehyung bisa melihatnya.
Taehyung hanya tertawa hambar menanggapi ucapan lelaki dihadapannya. Jari lentiknya menyingkap helaian rambut yang menjuntai ke depan. Sangat risih memakai wig yang sialnya memiliki tekstur halus, seperti rambut asli dan menyelipkan sebagian helai rambut dibelakang daun telinganya.
Ingin rasanya menarik wig yang dikenakannya dan melemparkan wig sialan itu didepan wajah sang kakak, atau membakarnya didepan Taehee. Ah membayangkannya saja membuat Taehyung menyeringai dalam hati.
Taehyung segera diam dari tawanya, bukan, bukan karna Jungkook memandangi orang seaneh dirinya. Tetapi suara tawanya, alisnya mengernyit menyadari suara tawa rendahnya. Ugh! Taehyung kelepasan. Btw, kenapa Taehyung mengernyit? Kenapa pula dirinya harus bersikap feminim seolah-olah sungguhan tulus memerankan sisi sang kakak? Dia sedang tidak kerasukan hantu penghuni kamar kakaknya kan? Astaga, kali ini Taehyung memilih menunduk dan tertawa sekeras mungkin didalam hatinya.
Pelayan datang mengantar pesanan kedua orang berbeda penampilan itu. Jungkook menaruh dengan sopan gelas panjang berisi lemon tea yang dipesannya, mempersilahkan wanita jadijadian tersebut untuk minum lemot teanya. Sedangkan lelaki tampan itu memilih meminum yuanyang, menu minuman yang hanya ada di kafe tempatnya berada sekarang.
Kedua tangan Taehyung terulur, mengambil gelas panjang miliknya dan meminum cairan didalam gelas tergesa. Mencoba menghilangkan rasa canggung dan keanehan yang dialaminya. Tapi siapa sangka kalau Jungkook mengulurkan lengannya dan malah mengusap lengan kurus milik Taehyung, mengatakan untuk meminumnya pelan-pelan agar tidak tersedak.
"Uh-huk uhuk." Nah, baru diperingatkan, detik berikutnya Taehyung benar-benar tersedak minumannya sendiri. Tanpa pikir panjang, Jungkook mencondongkan tubuhnya dan ibu jarinya bekerja mengusap lelehan cairan lemon tea yang keluar dari sudut bibir wanita dihadapannya.
Dan untuk pertama kalinya, Taehyung terpana beberapa detik. Sungguh, baru kali ini ada seseorang yang memperlakukannya seperti ini. Bukan, bukan dirinya, tapi Taehee. Benar, dia kan sedang menggantikan posisi kakaknya. Berpikir apa sih dia? Taehyung menggigit bibirnya lagi dan menunduk malu.
Keheningan kembali menyelimuti keduanya dan entah mengapa Jungkook merasa canggung. Mungkin tidak enak hati karna berlaku seenaknya tanpa pikir panjang?
Heol, seorang Jungkook? Canggung pada seorang wanita? Ahahaha, tidak mungkin, pikirnya. Dia hanya akan melakukan kecanggungan pada sang ibu seorang. Tidak dengan yang lain.
"Ponselmu berdering." Jungkook mengeluarkan suara karna suara dering ponsel terdengar cukup keras. Tidak terganggu akan suara dering itu, melainkan tengah menahan senyuman geli akan nada dering yang terdengar lucu dan kekanakan. Ringtone yang sempat didengarnya sebagai ringtone salah satu pemeran utama di salah satu drama yang ditonton kakaknya.
"Ah? Oh.. N-nde!" Taehyung sedikit tersentak saat menyadari ponselnya berbunyi, menandakan adanya panggilan. Jemari lentiknya mengambil ponsel pipih ditas cantik milik kakaknya. 'Joonhyungie Calling'. Hazelnya mengerjap bingung, tumben-tumbenan kakak sepupunya menghubunginya disaat libur begini.
"Kau tidak mau mengangkatnya?" Tanya Jungkook terus memperhatikan ekspresi lucu milik wanita didepannya.
Taehyung mengangguk cepat dan berdiri, "Aku permisi dulu." Pamitnya menundukkan kepala sedikit dan berjalan menuju toilet.
Tidak menyadari sosok lelaki bersurai jelaga yang kini bisa melampiaskan tawanya. Sejak awal, Jungkook sudah bersusah payah menahan tawanya agar tidak lepas. Kini ia bersyukur bisa tertawa, tawanya sangat renyah hingga beberapa pasang mata meliriknya heran namun memilih tidak peduli dan kembali pada urusan masing-masing. Bahkan Jungkook merasakan cairan hangat keluar dari sudut matanya. Jungkook tertawa sampai menangis, astaga.
"Ah, lucunya." Gumam lelaki tampan sembari menyeka cairan yang mengalir di pipi tirusnya.
...
"Oh taukah hyung, aku sedang menjadi Taehee." Beritahu Taehyung setelah melakukan beberapa sesi perbincangan via telepon bersama kakak sepupunya.
Diseberang sana terdengar pekikan heboh. Pasti bukan hanya Namjoon saja yang mendengar, tapi ada orang lain lagi, batin Taehyung mendengus.
"Itu bagus, datang ke apartementku. Seokjin hyung ingin bertemu denganmu." Ucap yang diseberang sana membuat Taehyung mengerang kesal. Mana mungkin dia datang ke apartement kakak sepupunya dalam keadaan seperti ini. Mau ditaruh mana muka kebanggaannya ini?
"Hyuuuuung." Protes Taehyung menghasilkan tawa renyah dari seberang sana. Wanita jadijadian itu mematikan panggilan setelah kakak sepupunya mengatakan kalau segera datang setelah kencan butanya selesai. Heol! Taehyung ingin membanting ponsel seseorang.
Kepalanya menegak, memilih keluar dari toilet. Tapi betapa terkejutnya dirinya saat menyadari kalau toilet tempatnya berdiri berisikan para wanita yang beberapanya memakai pakaian seksi dan bahan kainnya pun tipis. Memperlihatkan cetakan bra yang bisa Taehyung lihat. Belum lagi beberapa pasang mata memandanginya curiga.
"KYAAAAAAAAAAAAA." Jerit Taehyung reflek menutup kedua matanya menggunakan telapak tangannya dan berjalan cepat keluar toilet sialan itu.
"Eommaaaa, mata Tae ternodai." Lirih Taehyung mendramatisir saat berhasil keluar dari pintu toilet tempatnya masuk tadi.
Harusnya dia masuk ke toilet laki-laki, kenapa malah masuk toilet perempuan yang isinya wanita kurang bahan semua? Lalu Taehyung memukul kepalanya menggunakan ujung ponsel pipih, menyadari kebodohannya. Dia kan sedang menjadi wanita. Jadi, tidak salah sama sekali masuk toilet wanita.
"Maaf, aku harus pergi. Kakak sepupuku menelepon, memintaku datang ketempatnya." Ujar Taehyung sesampainya ia dimeja tempatnya dan lelaki bersurai jelaga duduk. Ia tersenyum canggung, tak enak hati harus mengakhiri kencan mereka yang baru berlangsung selama satu jam setengah.
Yah, kalau boleh jujur Taehyung sangat bersyukur kakak sepupunya menghubungi dirinya. Itu berarti kencan butanya berakhir cepat dan kemungkinan ditolak untuk lanjut ke sesi berikutnya sangat besar. Itu ekspektasi seorang Kim Taehyung. Walau ekspektasinya selalu menjadi kenyataan, dimana teman pria kakaknya tidak lagi menghubungi atau menghubungi hanya sekedar untuk mengatakan tidak ada lagi kencan berikutnya. Mengatakan Taehee aneh dan arogan. Padahal yang melakukannya Kim Taehyung.
"Oh, sayang sekali cepat berakhir. Baiklah, apa boleh buat." Jungkook berdiri untuk membantu Taehyung berkemas, tapi wanita jadijadian itu menolak keras, mengatakan dirinya bisa sendiri sambil tersenyum manis.
"Terimakasih." Ucap Taehyung membungkukkan tubuhnya dan menegakkannya, melangkahkan kakinya menuju pintu kafe. Baru beberapa langkah, sebuah suara menginterupsinya untuk berhenti. Kepalanya menoleh ke arah lelaki yang masih berdiri dimejanya.
"Senang bertemu denganmu." Dan Taehyung dibuat terpana, lagi. Terpana akan sorot mata ramah dan senyuman lebar yang menampakkan dua gigi kelinci milik lelaki itu.
Taehyung menundukkan kepala, tidak ingin membalas senyuman itu dan memilih keluar kafe. Dia ingin cepat menjauh dari lelaki tampan itu sebelum dirinya kehilangan jati diri sebagai seorang 'Kim Tae Hyung'. Bisa bahaya kan kalau Taehyung jadi menikmati perannya menjadi sang kakak.
Lagi, dia melakukan ini untuk menghancurkan kencan buta yang ayahnya persiapkan untuk sang anak. Bukannya bersikap seolah dirinya menikmati kencan buta ini dan menyesal karna tidak bisa berlama-lama dengan lelaki tampan itu. Ingatkan Taehyung untuk menenggelamkan kepalanya dikubangan air kolam samping rumahnya.
.
.
.
.
- TBC -
Untuk yang ga paham, Yuanyang adalah minuman campuran kopi dan teh. Dan ringtone yang aku pake itu, ringtone yang di pakai Kim Bok joo yaaa.
Oh hai kalian~ akhirnya bisa publish cerita ini. kkk, baru prolog, makanya sedikit. mungkin chaptnya ga banyak karna ini cerita ringan ^^ dan yg minta sequel Hello butler, aku gabisa janjiin. karna belum ke tahap penulisan. ini KookV guys, aku ada cerita untuk VKook sih, tpi setiap liat youtube, gabisa akutuh. Taehyungnya terlampau cantik T.T
