~My Lovely Guardian.~

Disclaimers = Naruto © Masashi Kishimoto

My Lovely Guardian © Vivikibalover

KibaHina NaruHina

Warning: OOC, Typos, Gaje

Genre: Friendship, Hurt/comfort, Romance

Rate: T

Please R&R

~My Lovely Guardian.~

Mentari telah mengantikan sang bulan. Pagi hari yang cerah untuk mengawali hari baru.

"Hinata!" seorang gadis berambut pirang telah menunggunya di depan rumah kediaman keluarga hyuuga itu untuk berangkat ke Konoha University bersama.

"Ino-san, maaf menunggu lama." Jawab Hinata.

Merekapun berangkat bersama.

.

.

.

"Selamat pagi, Ibu Cuma mau mengingatkan kalau besok kalian akan Tour ke Sunagakure. Kalian mengerti?" kata seorang dosen berambut hitam panjang.

"Yaa Bu Yuhi" jawab anak anak kelas G serempak

"Oke mari kita lanjutkan pelajaran berikutnya!" lanjutnya.

"pst, Hinata besok berangkat sama sama ya" bisik Ino.

" Ya" Hinata mengganguk.

.

.

.

Tak terasa perkuliahan hari itupun usai.

"Eh, Nata, kau pulang duluan saja, aku masih harus membantu ibuku dulu membeli barang keperluan di toko."

" Baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi Ino-san. Hati-hati ya."

Hinata menyusuri jalan konoha. Sesekali dia menendang kerikil kecil sebelum akhirnya ia duduk di sebuah bangku taman di samping danau di tepi barat desa konoha yang indah diterpa kilauan keemasan sang surya yang hampir tengelam.

Tiba tiba muncul seorang preman yang bertubuh besar dan garang mengejutkan lamunan Hinata

" He nona, sendirian aja nih"seorang preman menyapanya dengan wajah mengerikan.

Dia berjalan mendekati Hinata. Hinata masih terduduk di tempatnya. Tangan kotornya ingin menyentuh pipi lembut Hinata. Namun, seketika itu sebuah pukulan tepat mengenai wajah preman tersebut yang membuatnya jatuh tersungkur di tanah.

"He, Jangan berbuat kekacauan disini! Mengerti?" kata pemuda itu.

Melihat tato merah di kedua pipi pemuda tersebut, preman itu langsung ketakutan yan menjawab dengan terbata-bata.

"Ba-Baiklah sa-saya mengerti Inuzuka-Sensei"

"Bagus sekarang pergilah!" kata pemuda yang dipanggil Inuzuka tersebut.

Hinata segera bangkit dari tempat duduknya dan segera pergi meninggalkan pemuda tersebut tanpa sepatah katapun.

Pemuda itupun juga hanya menatap kepergian Hinata.

.

.

.

.

"Baiklah anak-anak, semua sudah naik ke Bus?" kata Kakashi sensei selaku Ketua Tour ini.

"Sudah sensei" jawab murid serempak.

"Oke hari ini dari kelas J juga ikut sebagian dalam Tour ini. Jadi bapak mohon kalian bisa nyaman dan akrab." Lanjut Kakashi.

"Selamat siang saya ketua kelas J. Sebelumnya perkenalkan nama saya Inuzuka Kiba. Salam kenal. Saya ucapkan kerima kasih atas izin untuk mengikuti Tour ini bersama teman-teman dari kelas G sekalian."

Hinata terkejut begitu mendengar nama itu.

"Waah Inuzuka-San ikut bis ini, keren." Kata ino yang terpesona terhadap ketampanan Kiba.

"Ino-san kenal?" Tanya Hinata antusias.

"Tentu dong, Dia itu cowok paling keren di kampus ini dia juga pandai dan hebat dalam bela diri. Kendo, Karate, Yudo, mmm apalagi ya? Banyak deh pokoknya."

"Umm," Hinata mengangguk.

Kiba dan kawan kawanya berjalan mencari tempat duduk yang kosong. Kiba duduk di kursi dibelakang Ino.

"Hai, Inuzuka-san namaku Ino Yamanaka. Salam kenal"

"Hai, salam kenal juga Yamanaka-san." Balas Kiba sambil tersenyum.

"Oh, Inuzuka san ini temanku namanya Hyuuga Hinata. Perkenalkan."

Hinata terkejut namun segera menoleh kearah Kiba dan tersenyum

"Senang berkenalan denganmu Hyuuga-san"

"ehm I-iya." Balas Hinata.

.

.

.

.

"Ino-san, aku mau ke toilet sebentar" kata Hinata

"Oke." Balas ino sambil mengedipkan sebelah matanya.

Sesegera setelah Hinata pergi Ino segera menoleh kearah Kiba. Namun, sosok yang dicari tidak ditemukannya di sana.

Di toilet.

"Hyuuga-san…"Sapa Kiba

"Inuzuka-kun?"

"Em- Panggil saja Kiba!"Kata Kiba sambil tersenyum.

"Kiba-kun, t-terima kasih."

" eh, Untuk apa?"

"Karena sudah menolongku kemarin malam. Aku tidak tahu bagaimana membalasnya"

"Tidak masalah, sudah tugasku menolong orang yang kesulitan. Tapi,?"

" Tapi apa, Kiba-kun?"

"Kalau boleh aku minta nomor Hp mu. I-itu kalau boleh. Ti-tidak masalah aku tidak memaksa"

" Tidak masalah kok. Ini"

"Terima kasih Hyuuga-san"

"Hinata, panggil saja aku Hinata!"

"Baik Hinata-chan. Boleh ku panggil chan?"

"Mm" Hinata menggangguk sambil tersenyum

" Baik ayo kembali ke tempat duduk!"

"Ya."

.

.

.

.

"Kok lama banget sih Nata-san,bentar lagi nyampe lho."

"Iya maaf Ino-san."

"Anak-anak kita sudah sampai di sunagakure, silahkan semuanya turun" Guru kakashi berteriak.

"Ini Hotel tempat kalian menginap. Silahkan pesan tempat satu kamar dua orang ya!" Guru Yuhi menjelaskan.

Mahasiswa Konoha University pun segera turun dan memesan kamar.

.

.

.

Keesokan harinya.

"Kunjungan kita pertama adalah di Suna University." Guru Kurenai menjelaskan. " Dan ini adalah Kazekage Gaara-kun dan Milioner di sini Uzumaki Naruto-kun yang memiliki hampir seluruh bangunan dan tanah di Suna."

Mahasiswa dan mahasiswi pun berdecak kagum.

"wooo, Keren. Inuzuka-san kalah deh pokoknya." Puji Ino. "Iya kan Nata?"

"Entahlah Ino-san?"

"Kok entahlah sih? Tentu lebih hebat Uzumaki-kun."

"Apa dia bisa Kendo?" Tanya Hinata innocent.

"Eh,!" Ino terkejut dengan pertanyaan bodoh Hinata.

"Uzumaki-kun! Salam kenal aku Ino Yamanaka"

"Ya" Jawab Naruto dingin

"Cool"

.

.

.

Setelah selesai mengikuti Tour pertama Hinata duduk di bangku taman Suna University.

"Bagaimana?" seseorang mengejutkan Hinata dari belakang.

"Ki-Kiba-kun, menurutku cukup menyenangkan."

"Menurutmu bagaimana si Uzumaki itu?"

"Keren."

"Owh, sudah kuduga. Ya sudah ayo kembali ke rombongan!"

"Ya." Jawab Hinata singkat.

.

.

.

Mereka melanjutkan Tour ke Suna Lake and Forest, tempat mencari bahan untuk obat obatan. Selesai mendengarkan penjelasan Hinata menikmati pemandangan.

Di samping danau terdapat bangku kecil. Hinata duduk disana sambil menata rambutnya.

"Hei, Hinata ayo kita kembali ke hotel, sudah sore nih" teriak Ino.

"Baiklah"

.

.

.

Tidak terasa tour mereka usai. Hari ini mereka kembali ke Konoha. Ino sangat menyesal karena harus berpisah dengan Uzumaki Naruto.

Sesampainya Hinata dirumah, ia disambut oleh ayah dan ibunya. Suasana rumah pun tampak berbeda.

"Ada apa ini Kaa-San?" Tanya Hinata ingin tahu.

"Masuklah dulu nanti Kaa-san ceritakan"

Hinata memasuki rumahnya yang ditata begitu rapi dengan segala jenis masakan yang telah terhidang di meja.

"Cepatlah mandi dan ganti baju dengan gaun yang sudah Tou-san siapkan!"

"Ada apa sih memangnya?"

"Tou-san ingin mempertemukan mu dengan calon tunangan mu."

"Tu-tu-tunangan?" Gadis bermata lavender itu terkejut.

….