Formidable
Harry Potter milik JK. Rowling
Harry meneguk Firewhisky-nya yang entah keberapa, ia sudah sangat mabuk, namun tetap saja itu tidak dapat menyembuhkan perih di hatinya. Harry merasa sangat hancur, hatinya terpecah belah bagaikan kaca yang terjatuh. Tubuhnya pun terasa sakit, begitu pula perutnya. Harry memuntahkan isi perutnya untuk kesekian kalinya. Ia benar–benar miserable. Harry mencengkeram dadanya dan menangis. Orang–orang di sektarnya melihatnya dengan iba. Harry benci tatapan itu, ingin rasanya ia mencongkel satu persatu mata itu, namun rasa sakitnya membuatnya tidak memerdulikan apapun lagi.
Harry mengangkat satu jarinya pada bartender. Sang bartender mendesah, ketika ia mengangkat mulutnya untuk memprotes, Harry mendelik padanya. Sang bartender pun menyerah dan meletakkan segelas Firewhisky baru di hadapan Harry yang langsung ditenggak Harry sepenuhnya. Harry mengernyit pada rasa terbakar di tenggorokannya. Ia kembali menjatuhkan kepalanya di atas meja dan kembali menangis. Tubuhnya menggigil hingga giginya bergemeletuk.
Seorang atau mungkin lebih—Harry tidak tahu—mengambil fotonya, Harry tidak peduli. Sakit di hatinya mengalihkan semua perhatiannya pada sekitar. Ia bahkan mengabaikan pertanyaan yang diajukan para wartawan itu dengan geraman frustasi dan marah. Banyak wartawan yang akhirnya meninggalkan Harry sendiri kala Harry melemparkan kutukan dengan asal.
Harry berjalan dengan lunglai keluar dari Leaky Cauldron, ia meneriaki orang–orang di jalanan dan kemudian menangis tersedu–sedu. Orang–orang menatapnya dengan ngeri dan prihatin. Tapi Harry tetap tidak peduli. Dua orang Auror yang kebetulan sedang bertugas di sekitar Diagon Alley datang menghampiri Harry, di wajah mereka tersirat raut khawatir dan prihatin.
"Kau oke, Harry?" Tanya salah seorang dari mereka.
Harry terkekeh, "Ya," jawabnya.
Kedua Auror itu saling berpandangan tidak percaya, kemudian si cerewet berkata lagi, "Apa kau ingin aku memanggil Mr. Weasley?"
Harry mendesah, ia memijat kepalanya yang terasa pusing dan mencengkeram perutnya yang mual. Salah satu Auror menggoyangkan tongkatnya dan seekor burung elang muncul. Sang Auror mengatakan sesuatu padanya kemudian elang tersebut melesat pergi meninggalkan glitter silver menakjubkan.
Harry mencengkeram kepalanya kala rasa menusuk menghantamnya. Ia hampir tersungkur kedepan jika seseorang tidak menangkapnya.
"Kumohon Harry, jangan seperti ini." Desahnya.
Hermione. Harry tersenyum dan memeluknya erat kemudian kembali menangis. Harry tahu Ron ada di sana, seharusnya semuanya tidak apa–apa. Tapi tetap saja tubuhnya merasa kesakitan yang amat sangat. Harry menatap lembaran Koran yang terjatuh dibawah kakinya. Ia kembali menangis membaca judul yang tertera.
"PERNIKAHAN DRACO MALFOY DAN ASTORIA GREENGRASS TELAH DITETAPKAN"
The End.
Hanya pemanasan penghilang writerblock. Ide cerita datang saat lihat MV Formidable by Stromae.
