Luhan merupakan tuan putri di exo planet diberi misi kebumi untuk menemukan ke11 kesatria. Dapatkan ia menemukan mereka? Bagaimana jika ia salah paham tentang partner dan pasangan?

Ff ini murni buatan saya sendiri. Sedikit terinspirasi dari ff '12 force 12 knight' dan ff author kiela yue 'from far away'

Tapi ff ini 85% berbeda! NO BASH!

GS!

¤¤ From Another Galaxy ¤¤

"Yang harus aku temukan pertama adalah kai, karena dia adalah pasanganku. Ðan dia satu-satunya kesatria yang kutau nama nya. Tapi bagaimana cara aku menemukannya?" Gumam yeoja mungil yang tengah berjalan menyusuri jalanan sungai han. Tampak orang-orang yang ada disana memandang heran yeoja itu. Tentu,

Luhan, seorang putri mahkota dari kerajaan exo planet yang dihari pertamanya kebumi. Mengenakan pakaian ala eropa dengan gaun yang mengembang tidak lupa hiasan dirambutnya yang indah. Dia cantik, sangat cantik mengenakan pakaian itu layaknya seorang puteri dari kerajaan. Tapi, bukan disini? Dipinggir sungai han dengan pakaian kerajaan itu.

"Sayang sekali ya, cantik-cantik kok gila" bisik orang-orang disekitarnya.

"Apaan? Aku gila?" Gerutu luhan tetap percaya diri menelusuri jalanan yang sama sekali tidak dikenalnya. Ia mengangkat tangannya merasakan kemana arah angin.

"Kenapa tidak ada angin sih disini" omelnya lagi sendiri

"Eomma! Aku ingin berfoto dengan tuan puteri itu!"

Luhan merenyitkan keningnya messenger anak kecil yang menunjuk-nunjuknya. Dilihatnya orang tua anak itu tertawa mengejek padanya? Apa salahnya?

"Orang bumi benar-benar aneh" gerutunya lagi.

Luhan mengeluarkan kotak pandora yang dari tadi dipegangnya didalamnya ada kalung bermata hitam bersinar dengan indah.

"Dengan ini, kami bisa menyelamatkan pohon kehidupan" gumamnya lagi berlari lari, lalu sesuatu seperti kapas berwarna pink menarik perhatiannya.

"Ahjussi, apa benda itu bisa dimakan?" Tanya luhan hati-hati.

"Tentu" ucap ahjussi itu tersenyum.

"Waah, boleh aku memintanya satu?"

"Minta? Kau harus membelinya agassi" ucap penjual permen kapas itu.

"Beli?"

"Tentu, bayar dengan uang" kata sang penjual. Luhan mengerjapkan matanya bingung. Bagaimana caranya ia mendapatkan uang? Ia harus bekerja? Tapi, ia tidak bisa apa-apa.

"Hmm, aku tidak punya uang" lirihnya sedih. Ahjussi itu menatap luhan heran.

"Hm, baiklah ini kuberikan dengan cuma-cuma ne. Karena agassi sangat cantik"

"Benarkah?" Luhan berbinar memandangi permen kapas.

"Tentu, kebetulan istri saya sedang mengandung anak yeoja dan semoga anak kami cantik seperti anda" kata ahjussi tersenyum ramah.

"Hmm, tentu saja" luhan teringat kebiasannya di exo planet. Dicabutnya sehelai rambutnya dan menjadi helaian emas. Sang ahjussi tadi membelalakan matanya kaget. Berhubung rambut luhan panjang di bentuknya rambutnya menjadi lingkaran dan akhirnya menjadi cincin yang indah.

"Ahjussi, ini untuk istri anda dan jika sudah melahirkan berikan cincin ini untuk anak anda. Ini bisa menambah kencantikan hati dan fisiknya" ucap luhan tersenyum lalu meninggalkan ahjussi itu yang masih terpakuu.

...

Luhan side

Sambil memakan permen kapas yang enak ini aku melintasi sebuah gedung besar. Aku melihat banyak orang-orang berpakaian seragam. Sangat cantik.

"Maaf ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya seseorang berpakaian aneh itu.

"Hmm, tempat apa ini?" Tanyaku santai.

"Eoh? I-ini kampus nona" ucap orang itu lagi.

"Kampus?"

"Ya, sejenis universitas, sekolahan seperti itu"

"Benarkah? Sekolah? Tempat dimana kita belajar?" Tanyaku antusias. DEG! Tiba-tiba jantungku berdetak. Ini pertanda kalau salah satu kesatria ada disekitar sini. Aku segera berlari memasuki gerbang sekolahan ini. Tidak kuhiraukan teriakan orang yang ternyata adalah satpam itu.

"Dimana orang itu?" Gumamku mengelilingi taman kampus.

"Hey! Tunggu!" Pekik seseorang menghampiriku.

Aku membalik badanku menghadap yeoja itu.

"Aku?"

"Ya! Kau! Apa yang kau lakukan disini? Pentasnya akan segera dimulai. Palli!" Ucapnya sedikit buru-buru menarik lenganku. Aku hanya mengikutinya bingung.

Aku memasuki ruangan yang ada banyak orang didalamnya. Ada yeoja yang mengganti pakaiannya. Ada juga yang sedang merias dirinya. Aku masih terdiam memandangi hiruk pikuk disini.

"Hey kau! Kenapa malah diam saja. Cepat kesini!" Panggil seorang yeoja berbeda lagi. Dengan ragu aku berjalan menghampirinya.

"Apa?" Tanyaku hati-hati.

"Aigooo, kau ini. Apa kau anak baru eoh? Hapalkan ini. 1 jam lagi kita akan memulai pentasnya" ucapnya memberikan potongan dialog padaku.

Hey? Aku tau ini. Ini adalah pertunjukan panggung. Oh tidak ini adalah mimpiku saat di exo planet. Karena aku seorang puteri tidak boleh bergabung tapi, tapi disini aku malah diminta. Tempat ini menyenangkan.

"Pelatih! Peranku apa?" Tanyaku hati-hati setelah memperhatikan anak lain memanggilnya pelatih.

PLAK!

"Kau jadi puteri anna" ucapnya memukulku dengan gulungan ketas. Aku membaca dialog dengan seksama, ku coba terus mengingat isi dialog.

"Baekhyun! Dimana baekhyun!" Pekik pelatih lagi. Aigoo dia benar-benar sangat sibuk ternyata. Aku tetap fokus pada dialog ku, karena sangat sulit menghapalnya jadi aku menggunakan kukuatanku telekinesis nanti saat tampil agar kertas ini menjadi bayanganku. Hehee.

"Hosshh! Hoshh! Loh? Kau?" ucap seorang yeoja duduk disebelahku. Aku menatapnya dengan senyuman.

"Hey, kita belum sempat berkenalan tadi" ucapku tersenyum.

"Eumm, kau jadi anna?"

"Yups, dan kurasa kau elsa?" Ucapku lagi.

"Ya begitulah, sebenarnya aku tidak menyukai harus bergabung diteater tapi karena membantu temanku terpaksa aku ikut serta. Hey, sepertinya kau beda dengan anna saat latihan? Kau pengganti seohyun ya?"

"Ya begitulah, perkenalkan namaku luhan" ucapku sedikit bohong.

"Kau sangat cantik, namaku baekhyun" ucapnya lagi.

Dengan cermat aku berhasil memerankan anna sempurna. Tentu karena aku luhan si tuan puteri dari exo planet.

DEG!

Lagi-lagi jantungku kembali berdetak seperti ingin jatuh.

BRUK!

Aku menabrak seorang namja dan saat aku ingin terjatuh aku menarik lengannya.

Tunggu?

Dilengannya ada tanda?

Ya, tanda kesatria?

Namja itu menatapku kesal dan melepaskkan cengkraman tanganku lalu berlalu meninggalkanku.

"Tunggu!" Panggilku lagi. Ia menatapku bingung.

"Hey" aku menghampirinya dan memegang tangannya.

"Huhh, akhirnya aku menemukan setidaknya satu orang" ucapku melipat blazernya untuk kembali memperhatikan tandanya.

"Ya? Apa yang kau lakukan melihat-lihat tanganku tanpa izin" ucapnya dingin menghempaskan tanganku.

"Ya kau ini, kasar sekali" ucapku kesal saat ia menghempaskan tanganku.

"Tanda ini, tanda lahirmu? Atau buatan?" Tanyaku lagi.

"Apa urusanmu" ucapnya acuh melanjutkan jalannya.

"Hey tunggu, kita belum selesai. Kau harus membantuku menemukan yang lain" ucapku meloncat kesampingnya merangkul lengannya.

"Ya! Jangan seenaknya nempel-nempel. Yeoja genit" ucapnya lagi.

"M-mwo? Genit? Kau melecehkanku dengan mengataiku genit! Dasar!" Ucapku memukul bokongnya gemas.

"Ya! Dasar genit mesum!" Ucapnya menatapku dengan pandangan menusuk dan langsung berlari meninggalkanku tanpa aku tau siapa dia.

Baru saja menemukan satu orang sudah kabur, bahkan aku tidak tau namanya. Tandanya wind? Jika dia kuliah disini aku bisa dengan mudah mendapatkannya. Aku berjalan menusuri koridor dengan senyuman.

"Luhan!" Pekik yeoja menghampiriku. Eh? Baekhyun? Bajunya sudah berubah?

"Baekhyun?"

"Huh kau ini, tadi kita diabsen dan kau malah menghilang. Apa namamu benar luhan? Kenapa tidak ada dikertas absen"

"A-aah, soal itu. Mungkin karena aku baru" ucapku kikuk.

"Aah benar, hey? Kau tidak mengganti bajumu? Malu diliat orang" ucap baekhyun lagi.

"E-eeh, aku tidak punya baju selain ini" ucapku lagi kikuk.

"Mwo? A-aah kau tidak bawa baju ganti maksudnya?"

"I-iyya! Benar. Aku lupa membawa baju ganti" ucapku memelas.

"Gwaenchana, aku punya baju cadangan diloker" kata baekhyun mengajakku kelokernya.

"Benarkah? Terima kasih baekhyun"

"Tentu, nae chingu" ucapnya mentoel pipiku.

"Chingu?"

"Tentu, kau mau kita jadi saudara? Seperti elsa dan anna? Ahaha" guraunya tapi boleh juga.

Aku memandang diriku dicermin. Rambutku digerai seperti yeoja-yeoja disekolah ini. Aku sedikit canggung dengan penampilanku, ini kali pertama aku menggerai rambutku diumum, apalagi rambutku sangat panjang hampir menutupi seluruh punggungku. Memakai dress yang indah bermotif bunga-bunga diatas lutut.

"Luhan! Apa sudah selesai mengganti bajunya?" Tanya baekhyun dari luar.

"Sudah!" Ucapku memasukan gaunku kedalam kantongan yang diberi baekhyun beserta kotak pandora ku. Ku tatap kalung ku yang mewah ku lepas karena terlalu glamour beserta anting ku dan kusisakan cincin pemberian eommaku.

"Wow! So beautiful" kagum baekhyun saat meliatku. Apa katanya tadi? Bau ti pul?

"Apa aneh?" Tanyaku.

"Tidak, kau sangat cantik. Waah rambutmu sangat panjang ya?" Ucapnya membelai rambutku yang bergelommbang ini.

Kini aku dan baekhyun duduk ditaman kampus, ia banyak bercerita padaku. Ia hanya murid beasiswa disini, ya aku tidak mengerti yang dikatakannya apa ituuu semua tidak kupahami. Tapi satu kesimpulanku kalau ia kurang mampu.

"Kau tau, sekarang bahkan aku harus menjual cincin pemberian nenekku" ucapnya lirih sambil memegangi cincin kecil dijari manisnnya. Eh tunggu? Jual? Cincin?

"Eh? Baekhyun aku akan memberimu uang jika kau mau menemaniku menjual perhiasanku" ucapku tersenyum.

"Perhiasanmu?"

"Emm, lihatlah" aku mengeluarkan kalung emas bermata berlian, cincin berlian, anting berlianku.

"Astaga? Benda ini sangat berharga luhan? Ini bisa mencapai jutaan dolar jika dijual" ucap baekhyun terperangah.

"Benarkah? Itu sangat banyak?" Tanyaku.

"Tentu, sangat sangat sangaaaaaat banyak" ucapnya.

"Baiklah, temani aku menjual semua ini" ucapku.

"T-tapi kenapa? Inikan sangat berharga"

"Aku punya banyak dirumahku benda ini. Aku sangat memerlukan uang saat ini" ucapku lagi.

"Eugg, baiklah" ucapnya.

Bahkan pemilik toko perhiasannya terperangah melihat perhiasanku? Apa seberharganya kah perhiasanku. Pertama pembelinya ingin membeli dengan harga murah dan ternyataa baekhyun sangat ahli. Kami diberi uang berkali-kali lipat banyaknya bahkan sampai 2 koper. Padahal yang kujual cuman kalung dan 4 gelangku.

Aku kembali memasang antingku yang memang black diamonds. Aku tidak ingin terlalu banyak uang, akan susah nanti menyimpannya.

"Baekhyun, koper yang satu ini untukmu" ucapku tersenyum.

"Mwo? Luhan? Kau tidak boleh begitu uang ini sangat banyak" tolak baekhyun.

"Haha, kau harus menerimanya baekhyun. Kau harus membahagiakan nenekmu dan juga untuk biaya pengobatannya yang katamu sendiri memerlukan uang sangat banyak kan?" tampak baekhyun hampir menangis.

"Hmm, dan baju ini untukku saja ya. Dan juga bisakah hari ini kau menemaniku belanja. Tas, baju dan sepatu" ucapku lagi tersenyum.

"Tapi luhan, uang ini sangat banyak"

"Gwaenchana baekhyun-ah, bukankah kita teman? Kita elsa anna bersaudara" ucapku tersenyum.

"Gomawo" ucapnya memeluk tubuhku.

Setelah berbelanja sebentar kami berada direstauran sederhana.

"Kau berasal dari mana luhan? Hmm namamu seperti orang china" ucapnya memandangiku.

"Ya memang aku tinggal diplanet china" ucapku tersenyumm.

"Hmmpp, planet? Negeri kali kamu ini aneh"

"Hehe, begitulah maksudku" ucapku tertawa garing. Aku tidak mungkin mengatakan padanya kalau aku dari exo planet dan kebumi mencari 11 kesatria. Karena itu rahasia!

"Pantas kau terlihat bingung disini. Hehee aku mengerti kok" ucapnya menepuk bahuku.

"Kau tinggal dimana?"

"Aku tinggal dipenginapan baek" ucapku tersenyum. Ya, saat disungai han ahjussi itu menunjukan penginapan disana dan dengan penuh kebodohan aku tidak bisa menginap disana karena belum punya uang. Sebenarnya aku masih bingung ingin tinggal dimana.

Setelah makan mie hitam yang disebut jajangmyun. Baekhyun mengajakku kerumahnya.

"Rumahku ada diatas atap luhan, maaf jika sangat buruk" ucapnya canggung.

"Aniya gwaenchana" ucapku tersenyum.

Aku meletakan bungkusan-bungkusan yang dari tadi kubawa.

"Tempatnya lumayan enak" gumamku.

"Kau ingin minum apa?"

"Hmm, 1 cup tea" ucapku.

"Rasa lemon? Jeruk, chery? Atau ory?"

"Eh? Emang ada rasanya ya?"

"Hmm, aku membelinya ditetanggaku yang berjualan teh rasa"

"Terserah kau yang enak saja" ucapku sambil memasukkan uangku 50 ribu won kedompet baru lalu memasukan beberapa juta ceknya kesisi lain dompet. Tadi baekhyun yang membantuku merubah uang banyak ini menjadi beberapa lembar saja.

"Baekhyun kau tau cara mengenakan celana ini? Lihatlah? Celana dalamku jadi terekspos?" Ucapku kesal karena dari tadi tidak bisa.

"Ahahahaa, kau ini. Berasal dari china atau dari planet lain sih? apa jangan-jangan kau alien eoh?" Ucapnya tertawa terbahak-bahak melihat penampilanku.

"Ya! Kau menghinaku?"

"Aniya-aniyOo" ia menahan tawanya sejenak "kau harus menarik reseletingnya dan mengancing itu" ucapnya lagi.

"Begini?" Aku tarik perlahan dan ternyata tertutup.

"Hmm, baekhyun. Bolehkah aku malam ini tidur dirumahmu?" Tanyaku hati-hati.

"Mwo? K-kau mau tinggal disini?"

"Apakah tidak boleh"

"Aniya, tapikan rumahku jelek luhan? Aku hanya mengkhawatirkanmu" ucapnya.

"Apa yang jelek, ini bagus kok. Aku suka lukisan yeoja cantik didindingnya" ucapku tersenyum menatap dinding baekhyun.

"Eug, sebenarnya itu wallpaper anna dan elsa yang kita perankan. Tapi ehm, kau serius?"

"Ya, boleh ne" bujukku.

"Tentu saja" ucapnya memelukku senang.

Aku memperhatikan baekhyun yang menggantung bajuku dan merapikan tasku agar bisa ku pakai besok. Aku memerlukan baekhyun untuk menemukan namja es yang ternyata salah satu dari kesatria.

...

Kini aku menaiki kendaraan yang disebut bus. Dan aku tidak punya tanda pengenal ataupun kartu pelajar seperti punya baekhyun. Ya aku bilang kalau ketinggalan dirumahku.

Kami sampai dikampus han-kuk university.

"Oooh, jadi kau bukan mahasiswa? Kau sangat peemberani luhan eonni" ucap baekhyun setelah kami berbincang. Dan dia mengatakan kalau aku adalah eonninya karena umurku lebih tua 2 tahun darinya.

"Jadi namja mana yang kau cari?" Ucapnya.

"Ia, dia tiba-tiba menghilang"

"Akan sulit mencarinya apalagi kau tidak tau namanya" gumam baekhyun.

"Karena aku ada kelas, kau duduk saja ditaman. Atau kau bisa jalan-jalan disekitar sini" ucap baekhyun tersenyum.

"Terimakasih baekhyun" ucapku tersenyum.

Aku sedikit aneh karena masing-masing orang disini kebanyakan sibuk dengan benda segiempat yang bernyala, kadang ada yang kepalanya ditutupi topi aneh ada juga ada yang memasukan tali dalam telinganya. Itu benar-benar mengerikan.

Aku duduk bosan sambil memainkan dedaunan kering dengan telekinesis ku. Tanpa sengaja aku melihat banyak orang mengerumuni sesuatu.

DEG!

Apa dia namja itu? Segera aku menenteng tasku ikut berlari kesana.

"Sehunn!"

"Sehunniee!"

Teriak yeoja-yeoja itu. Dan gocta! dia namja itu.

"Hey! Hey! Namja dengan tanda lahir! Ini aku! Aku luhan! Aku ada perlu denganmu! Auuug! Geser .. Ya! Geseer! Sehun!" Teriakku lagi. Pandangan kami saling bertemu ia memandangku aneh dan langsung menjauh. Para yeoja mengikutinya begitupula aku.

"Jadi Kau disini" ucapku pelan.

...

Sehun side

Sekali lagi aku bertemu yeoja aneh itu. Aishh, tapi kali ini ia tampak cantik. Tapi tetap saja. Aku berjalan ketoilet pria.

"Jadi kau disini" suara kecil yeoja menyadarkanku. Segera aku menaikan celanaku dan menutup reseletingnya secepat kilat.

"YA! Kau lagi! Yeoja mesum! Beraninya kau masuk ketoileet namja!" Umpatku kesal.

"Habis kau dari tadi menghindariku" ucapnya mempoudkan bibirnya lucu.

"Jadi namamu oh sehun? Si ice prince? Si kejam yang dicintai oleh banyak yeoja. Aigoo" ucapnya memandangku remeh? Apa maksudnya.

Belum sempat aku menjawab seseorang memasuki toilet memandang kami terkejut.

"Ma-maaf" ucapnya langsung beerlari keluar.

"Ya! Pergi kau!" Ucapku kesal keluar dari toilet namja.

"Hey! Kau belum mencuci tanganmu. Kotor" deliknya! Aiissh memalukan. Segera aku kembali kedalam dan mencuci tanganku dengan sabun.

"Puas!" Ucapku kesal.

"Ooh jadi itu kebiasaanmu? Ahaha lupa mencuci tangan sehabis buang air. Aah pasti akan meenyenangkan jika penggemar yeojamu mengetahui itu" ucapnya menyeringai. Aissh!

"Ya! apa maumu" ucapku dingin menariiknya dilorong koridor yang sepi.

"Aku ingin memastikan tanda ditanganmu" ucapnya tersenyum.

Aku membuka jaketku dan melihat tanda lahirku itu didepan wajahnya. Ia memegang tanda itu dan uggh mengelusnya?

"Ya! Yeoja genit! Kau ini sudah genit mesum lagi" ucapku melepaskan tanganku dari belaian anehnya.

"Ini asli" gumamnya lagi.

"Akhirnya aku menemukanmu" pekiknya memelukku.

DEG!

Kenapa dengan dadaku? Ia melepaskan pelukannya.

"Kau adalah kesatria angin sehun" ucapnya. Cih? Mwo? Kesatria?

"Kau gila?" Delikku kesal meninggalkannya. Aku memeganggi dadaku yang dari tadi bergemuruh hebat.

"Minggir!" Ucapku kesal pada orang yang menghalangi jalanku.

"Sehun!" Aishh yeoja itu memanggilku lagi.

"Hey! Dengarkan penjelasanku!" Panggilnya lagi. 100% ia sudah gila. Apa yang dilakukan pihak kampus ini sampai orang gila bisa masuk kesini.

"Sehun!" Pekik yeoja-yeoja pengganggu lain berdatangan. Oh tidak sial. Segera aku berjalan kekelasku. Kelas spesial agar tidak ada pengganggu. Tentu kelas ini khusus berotak encer sepertiku dan tidak ada yang bo-

Okey, kutarik kata-kataku saat aku ingin mengatakan tidak ada yang boleh masuk selain berotak encer. Yeoja mesum itu masuk dan langsung duduk disebelahku.

"Hey, namaku luhan" ucapnya.

"Serahkan kartu pelajarmu" ucapku datar. Akan kuusir dia dari sekolah ini.

"Hmm? Aah, aku tidak sekolah disini" ucapnya lagi. Aku membelalakan mataku kaget? Bagaimana simesum ini bisa masuk dengan santai kekampus ini?

Segera aku mengeluarkan smartphone ku dan menghubungi kepala pengurus dikampus ini. Dan beberapa saat para satpam datang menyeret yeoja itu.

"Eh? Mau apa kalian?"

"Anda bukan siswa sini. Tidak berhak berada disini"

"M-mwo? Sehun-ah tolong aku" ucapnya memegang tanganku.

"Apa tuan mengenalnya?"

"Tidak, seret dia keluar" ucapku datar.

"Yaaa! Lepaskan aku! Yaaaa!" Pekiknya memekakan telinga.

Akhirnya damai juga kelasku.

"S-sehun ssi, boleh aku duduk disampingmu?" Ucap suara kecil disebelahku. Aku hanya menatapnya dingin.

"A-aah, maafkan aku. Maaf mengganggumu. Aku duduk ditempat lain" ucapnya lekas menjauh.

"Aigo, yeoja nekat tidak tau diri" gumam yeoja dibelakangku terdengar.

Sebenarnya apa wajahku menyeramkan? Mengapa mereka begitu takut padaku.

Aah, mungkin karena insiden 2 hari yang lalu saat aku mengeluuarkan mahasiswa jurusan seni yang membentakku. Eh? Atau karena aku mengeluarkan mahasiswa jurusan kedokteran itu? Ah molla. Yang penting aku bisa sendiri. Dan aku tidak ingin ada satu orangpun yang dekat denganku. Karena sendiri lebih baik bukan?

Aku berjalan santai menuju kantin. Eh? Yeoja mesum itu ternyata ada lagi? Kali ini ia bersama teman wanitanya yang lain? Aissh. Sesaat tatapan kami bertemu ia memandangiku kesal? Lalu temannya itu memandangiku takut saat matanya bertemu mataku. Ckck -'

Setelah makan, aku kembali keekelas, sebelum itu aku keperpustakaan terlebih dahulu. Kurasa ada seseorang mengikutiku. Dan gotca! Si yeoja mesum.

"Apa lagi? Kau tidak jera ternyata"

"Kenapa kau berprilaku buruk seperti itu eoh! aku membutuhkanmu. Kau harus membantuku mengembalikan pohon kehidupan diplanetku. Kumohon" pintanya. Mwo? Pohon kehidupan? Planet? Emang dia berasal dari planet mana-'

"Aku berasal dari exo planet, dan pohon kehidupan adalah jantung planet kami yang memberi makanan dan juga energi untuk kami" ucapnnya lagi. Apa maksudnya yeoja gila. Eh? Kenapa ia bisa mengetahui pikiiranku.

"Aku tidak gila, paboya! Aku luhan. Aku memiliki kekuatan membaca pikiran dan telekinesiis. Aku membutuhkanmu sehun! Ucapnya lagi.

"Apa yang kau inginkan dariku? Sumbangan dana untuk makanan diplanetmu?" Kekehku.

"Aku tidak bercanda" ucapnya memelas.

"Ah, aku juga punya tanda seperti milikmu" ucapnya.

"Mwo?"

"Ya, setiap kesatria memiiliki tanda itu. Tandaku disini" ia membuka dress nya sampai perut oh tidak? Dia memang benar-benar maniak mesum.

"Disini" ucapnya meraih tanganku dan menyentuhkan tandanya itu.

DEG!

Tandanya bercahaya begitu pula tandaku?

Ia melepaskan tanganku dan memperbaiki dressnya.

"Sudah kukatakan, kau adalah kesatria angin. Anak dari pasangan kesatrian terdahulu panglima kyuhyun dan putri sungmin" ucapnya. Aku membelalakan mataku? Mengapa ia tau orang tuaku? Bagaimana bisa?

"Karena orang tuamu lah yang membawa ke11 kesatrian kebumi untuk menyelamatkan kalian sehun" ucapnya lagi.

"Bagaimana kau tau orang tuaku?" Ucapku dingin.

"Tentu, karena putri sungmin teman baik eommaku. Appamu adalah panglima yang melindungi raja dan ratu. Saat penyerangan waktu itu ke11 mutiara dibawa mereka kebumi dengan mengorbankan nyawa mereka" ucapnya lagi. Maksudnya? Eomma dan appa? Ah? Kenapa aku harus percaya padanya.

"Kau memang harus percaya padaku sehun. Kini planet kita dalam masalah dan hanya jika ke12 kesaatria berkumpul dengan kalung exo itu dapat menormalkan pohon kehiidupan" liriihnya. Apa aku harus percaaya ini.

"Tentu, kau harus percaya" ia mencari sesuatu dari dalam tasnya. Kotak aneh. Dan memperlihatkan kalung yang ada didalamnya.

"Kalung itu?"

"Ya kalung ini, kau juga memilikinya kan? Awalnya kalung ini berwarna putih bercahaya tapi perlahan menjadi berwarna hitam bercahaya. Sebelum cahaya itu hilang pohon kehidupan masih bisa bertahan tapi tidak lama" lirihnya.

"Percaya padaku sehun, kita harus menyelamatkan planet kita" planet kita?

"Ya planet kita, kau berasal dari exo planet sehun"

"Kau maukan? Membantuku? Ikut bersamaku?" Tanyanya memegang tanganku.

"A-aku harus memikiirkannya terlebih dahulu" ucapku.

"Baiklah kuberi waktu kau untuk berpikir. Oh iya, kalung yang milikmu itu jika kau pegang bisa mengingatkanmu akan sesuatu. Atau mungkin pesan yang ada disana" ucapnya, aku menatapnya bingung. Lalu mengangguk mengerti.

"Baiklah, aku akan melihatnya" ucapku beranjak pergi.

"Tunggu!" Ia menatapku lekat, berjalan mendekatiku dan menjingkiitkan kakinya.

Chu ~

.

.

.

TBC

Review juseyooo ...