Author: Yo, Mata One-Shot again. Read it!

Sake

" Oi, Ichigo. Ayo bangun. Bangun! " panggil Rukia.

" Hmm? Apa? " tanya Ichigo.

" Liat aku bawa apa. " jawab Rukia yang menunjukkan sebuah kantong plastik.

" Haa? Kau beli apaan? " tanya Ichigo dengan heran.

" Diam dan liat. Aku gak beli. Aku dikasih sama Matsumoto fuku-Taicho " jelas Rukia yang mengeluarkan 2 buah botol.

" Rangiku-san? Hmm? Oah!! Ini, 'kan sake!! " ucap Ichigo.

" Sake? Terus kenapa kau terkejut? " tanya Rukia dengan wajah polooos banget.

" Kau lupa, ya? Sake itu hanya boleh diminum sama orang umur 20th keatas!! Umurmu berapa sekarang? " tanya Ichigo balik dengan tampang gimanaa gitu.

" Kau juga lupa, ya? Aku,'kan Shinigami. Umurku udah lewat dari 20th , tau. " keluh Rukia yang menuangkan sake itu kedalam gelas kecil.

" Kau yakin kau mau meminumnya? Aku, sih enggak. " ucap Ichigo.

" Hee? Kenapa? Kau, 'kan juga Shinigami. Umurmu sama dengan umurku. Ayo minum. Sekali aja " ucap Rukia memberikan gelas berisi sake itu.

" Kaah!! Walau aku atau kau itu Shinigami. Kita ini dalam wujud manusia umurnya 16 tahun! " jelas Ichigo.

" Siapa yang peduli soal umur? Ayo minum. Sekali aja gak apa-apa kok " rayu Rukia.

" Awas aja ampe kita mabuk dan terjadi hal yang aneh-aneh. " ancam Ichigo yang mengambil gelas itu dan meminumnya.

" Jangan khawatir "

-Glek Glek-

" Gimana? Enak, 'kan? " tanya Rukia yang ikutan minum.

" Uok. Yah, rasanya lumayan. Gak terlalu buruk. " ucap Ichigo dengan nada lemas + ada merah-merah kecil dipipinya (Menandakan dia udah mabuk dikit)

" Yah, memang en-…eh? Kenapa ini? Gigai-ku…rasanya…panas. " keluh Rukia yang memegangi tangannya (Udah mabuk dikit juga)

" Ukh. Rukia, aku mau tiduran bentar. Aku sedikit pusing setelah minum sake " ucap Ichigo yang naik keatas tempat tidurnya.

" Yeah. Kepalaku juga sedikit sakit. Aku…juga mau tidur,deh " ucap Rukia yang masuk kedalam little room-nya.

-Besok paginya-

" Ichigo. Ayo bangun dan segera berangkat " ucap Rukia yang hendak lompat dari jendela kamar Ichigo.

" Hmm. Iya,iya. Bentar lagi. Kau duluan aja " ucap Ichigo yang masih ada ditempat tidur tanpa baju atasan.

" Sudahlah. Ayo cepat "

" Iya,iya. Aduuh. Kepalaku sakit. Sebenarnya apa yang terjadi semalam? " tanya + keluh Ichigo.

" Aku…tidak ingat. Sampai jumpa " ucap Rukia yang pergi duluan dengan wajah sedikit merah (Bukan demam)

" Hmm, sampai jumpa "

……………………………………………

Kemudian Ichigo segera ganti baju setelah sadar dikit.

" Aa~h. Kalo gak salah ingat. Tadi malam aku dan Rukia itu minum sake. Abis itu aku pusing jadi tidur duluan. Dan kalo gak salah lagi, Rukia juga ikutan pusing dan tidur. Tapi, kenapa wajahnya sedikit merah tadi? Apa dia deman? " ucap Ichigo.

-Dalam perjalanan menuju sekolah. Ichigo terus mengingat kejadian semalam-

" Mm, Rukia juga tidur. Setelah itu… Ah!! Apa mungkin?! Yang ini aku gak bakal lupa. Semalam aku tidur bolak-balik muter sana-sini. Kemudian aku merasa sebelahku ada sesuatu jadi kupeluk erat dan kuelus-elus saja dan…dan…dan aku yakin itu bukan guling atau bantal atau pocong. Ja…Jangan-jangan…yang semalam aku peluk dan aku elus-elus itu…" ucap Ichigo yang udah tau kenapa Rukia berwajah merah dan…bantal sebelah Ichigo ada wangi-wangi Rukia.

" Rukia ka?!!?!!?!!? " tanya Ichigo yang membayangkan dia tidur bareng sama Rukia dan Rukia dipeluk sama dia. Lalu Ichigo menampar pipinya dengan power full.

" Tidak! Tidak! Tidak! Mana mungkin Rukia aku gituin. Dia itu,'kan sadis banget. Kalo aku melakukan itu pasti sama dia aku udah dihajar babak belur dan hari ini hanya tinggal nama. " ucap Ichigo yang udah parno duluan. Dia masih trauma saat dia enggak sengaja melihat Rukia sedang ganti baju dan dia luka parah dan untuk sembuh butuh waktu 6 bulan lebih karena, tangannya patah, 2 tulang rusuknya retak. Kakinya keseleo berat. Luka ditubuh banyaaaak banget. (Udah kaya' mumi,deh)

" Tapi kalo beneran aku begituin dia…Gyaaa!! Mati gw!! Kalo ampe Byakuya tau adeknya gw gituin. Uso ja!! Gw bakal mati dan gak bakal dikirim ke Soul Society melainkan ke Hueco Mundo!!! Itu juga kalo Hueco Mundo mau nerima gw. Kalo enggak. Dilempar kemana gw? " keluh Ichigo yang udah keringet dingin.

" Tidak! Tidak! Tapi…apa yang harus…Ah, sudahlah. Lagian Rukia juga paling gak bakal inget " setelah parno dan panik duluan. Dia jadi super tenang. (Bisa negitu???)

-Dilain tempat-

" Ichigo…kenapa semalam dia memelukku? Apa mungkin dia masih mabuk, ya? " tanya Rukia yang lagi berdiri didekat jendela kelas. Dengan wajah merah.

…The Ends…

Akhir yang sangat gak jelas. Aku juga gak jelas. Aku juga gak ngerti akhirnya. Wa ha ha ha! Kalo ada kesalahan. Di Review ajja. Permintaan yang jelas.