Sehun menghempaskan badannya ke ranjang dengan memejamkan matanya " Akhirnya bertemu kasur"ia menikmati empuknya kasur tersebut. Rasanya melelelahkan sekali setelah berjam-jam mencari hotel disekitar sekolahnya.
Ia melepaskan sepatunya dan jaket serta bajunya yang masih melekat ditubuhnya lalu ia buang asal , ia sudah tidak peduli lagi barang-barangnya yang paling terpenting sekarang matanya dimanjakan
Sehun merebahkan kembali tubuhnya dengan memeluk guling disebelahnya. Baru saja ia ingin terlelap tak lama ia mendengar suara detuman berisik diluar. Seperti orang berlari menutup telinganya dengan bantal agar tidak terdengar lagi suara berisik diluar.
BRUK
BLAM
Sehun terhenyak mendengar suara pintu kamarnya terhempas. Ia sontak membangunkan tubuhnya dan memandang kearah pintu kamarnya, terlihat seorang namja berambut coklat dibelakang pintun dengan nafas yang naik turun
Sehun langsung menatapnya tajam"KAU SIAPA. BERA (beraninya) —mppt" belum sempat sehun menuntaskan ucapannya namja berambut coklat itu lansung berlari membekap mulutnya dan mengisyaratkan untuk diam
"Aku mohon bantu aku! ada yang mengejarkan diluar sana, ada yang ingin menculikku" Sehun menghempaskan tangan luhan kasar "Apa peduliku ha? cepat kau pergi sialan!"
Luhan lansung mengatupkan kedua tangannya di depan wajah sehun dengan wajah ingin menangis "Please bantu aku! Mereka ingin membawa ku! Kumohon bantu aku! Aku berjanji akan berhutang budi jika kau menolongku! Jeballll"
Sehun memutar bola matanya kesal "Mata ku lebih penting dari menolongmu! Sana kau pergi! Aku sedang mengantuk sekali!"
TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu lansung membuat luhan berjengit kaget. Ia lansung menarik tangan sehun dengan menangis sejadi-jadinya "PLEASE BANTU AKU! AKU MOHON!"
Sehun memijat pelipisnya melihat namja dihadapannya menangis-nangis, sungguh ia benar-benar sedang mengantuk mengapa ada saja yang membuat dirinya terganggu "Cepat buka bajumu"perintahnya pada luhan
Luhan tergagap "A—apa? buka baju?"
"Kau ingin meminta bantuan denganku kan?!"
"Ta—tapi.."
"CEPAT BUKA"
Luhan menelan salivanya mendengar bentakan sehun, dengan ragu ia membuka bajunya. setelah badannya polos tampa sehelai pun sehun lansung mendorong luhan ke kasur dan menindihnya "He—hey kau mau apa!"
Sehun tak menjawab, Ia lansung menarik selimut untuk menutupi bawahan mereka jadi yang hanya terlihat badan polos mereka sehingga terlihat seperti orang melakukan seks
BRUK
Tepat ketika pintu kamarnya terhempas sehun lansung menciumi bibir luhan dan menutupi wajah luhan dengan lengannya dan sedikit menaik turunkan pinggulnya agar terlihat seperti ia sedang menggenjot orang dibawahnya
"A—ah. Maaf mengganggu"seru salah satu dari namja berotot itu ketika melihat sehun mencium luhan dengan pinggul yang naik turun
Sehun melepaskan ciumannya dan menutupi wajah luhan dengan lenggannya "BRENGSEK! APA YANG KALIAN LAKUKAN ! KALIAN TIDAK LIHAT KAMI SEDANG APA?! AKU AKAN MELAPORKAN KALIAN"
"Ma—maaf tuan kami tak bermaksud! Jangan laporkan kami, kami kira namja itu pergi kesini. Sekali lagi kami minta maaf"rombongan namja berotot tersebut sebelumnya membungkuk dan menutup pintu kembali
BLAM
Setelah rombongan namja itu benar-benar menghilang, sehun langsung menyibakkan selimutnya. Ia membangunkan tubuhnya dari atas tubuh luhan.
Luhan masih terdiam membeku mengontrol detak jantungnya yang ingin meloncat. Bukan karna preman-preman tersebut, tapi ciuman namja yang baru saja ia temui itu begitu memabukkan
"Tunggu apalagi? Aku sudah membantumu? Silahkan keluar"usir sehun, ia merebahkan badannya disebalah luhan.
Luhan menolehkan kepalanya ke arah sehun dengan menyunggingkan bibirnya" Kau pintar juga. Terimakasih."ia membangunkan badannya dan memakai bajunya kembali"Tapi bolehkah aku berapa jam disini. aku takut mereka masih mengintai hotel ini."
Sehun sudah membalut tubuhnya dengan selimut "Hanya 1 jam! Lebih dari itu kau ku seret secara paksa"katanya dengan mata yang sudah tertutup rapat
"Huh. Galak sekali."
.
.
.
.
Kantin
"Hari ini katanya ada anak baru"Xiumin akhirnya buka suara dari keheningan dimeja mereka. Ya hari ini memang suasana hati dari teman-temannya begitu buruk. Chanyeol dan baekhyun yang tengah berantam hanya makan dengan diam biasanya mereka yang paling heboh dikalangan mereka. Dan tao kemarin kalah memanangkan wushu jadi ia hanya bisa terdiam lesu sedangkan yang satunya lagi Luhan hanya memakan makanannya dengan tersenyum riang tampa membuka suaranya sama sekali
"Katanya sih dia seasrama dengan kita dan seroomate dengan Luhan "Tambah xiumin
Luhan mengangkat kepalahnya "Huh? Benarkah? Akhirnya aku tidak sendiri lagi"
"Dia pindahan dari usa, kurasa dia anak baik-baik"Ucap xiumin lagi sambil menyedot minumannya
"Omong-omong jongin dimana?Tidak biasanya ia menghilang"Tanya tao merasa kejanggalan diantara mereka, biasanya grup mereka akan rame karna kekonyolan bodoh dari kim jongin yang terus menggoda Luhan
"Kurasa aku merasa sedikit damai tampa kehadirannya"Kata luhan acuh
"Dia super heromu luhan"Timpal chanyeol
"Omong-omong kemarin aku dikejar mereka lagi"ungkap luhan
Baekhyun yang tadinya sangat tertarik menghabisi makanannya langsung menatap luhan dengan serius "LALU?! BAGAIMANA KAU BISA SELAMAT?!"
Luhan tersenyum-senyum
"Bagaimana mungkin kau bercerita musibah dengan tersenyum"coletah xiumin yang melihat senyuman luhan
"Bukan begitu. Hanya saja ada seseorang yang menyelamatkan ku. Dia begitu tampan! Yang paling penting dia menyelamatkan ku dengan begitu ah. . romantis"Luhan menompang dagunya di meja sambil tersenyum-senyum membayangkan kejadian kemarin, ia rasa ia telah jatuh cinta pada pandangan pertama
"Romantis? Dia membawa mu terbang seperti filem spiderman?"Tanya chanyeol
"Bisakah kau tidak berimajinasi terus?"Ketus xiumin melirik chanyeol
"Ah aku tahu! Pasti dia menyembunyikan mu ditempat gelap-gelap dan hanya kalian berdua disana. Apa kalian berpelukan juga?!"Ucap baekhyun antusias sambil mengancungkan sumpitnya
Luhan menggelengkan kepalanya "Bahkan lebih dari itu!"
Baekhyun menutup mulutnya"Omo?! Benarkah?!"
"Jadi begini—"
"HAI SEMUA!"
Tak lama datanglah salah satu anggota mereka dengan gaya cengengesannya yang menjadi salah satu karakternya. jongin meletakkan nampannya dimeja dan mendudukkan dirinya disamping luhan "Hai my destiny!"Kai mengusap-ngusap rambut luhan
"Lanjutkan luhan!"Ucap baekhyun
"Ya jadi begini—"
"Kalian sedang membicarakan apa?"Tanya jongin yang membuat baekhyun ingin mencekiknya, ia sudah terlampau penasaran dengan cerita luhan
"Kau cukup hanya mendengarkan!"Bentak baekhyun pada jongin
"Chanyeol pacarmu galak sekali"Jongin menyenggol sikut chanyeol
"Dia lagi datang bulan, aku pun di maki-makinya"bisik chanyeol pada jongin
"PARK CHANYEOL AKU MENDENGARMU!"Baekhyun melemparkan sumpit ke arah chanyeol "Lanjutkan ceritamu luhan! Jangan pedulikan kaum gaib disekitarmu"
Luhan menganggukkan kepalanya"Jadi saat aku keluar ada beberapa orang yang mengintaiku dan akhirnya aku bersembunyi di kamar hotel temanku. Saat aku rasa mereka tidak mengejarku, aku keluar dari kamar hotel temanku dan ternyata mereka ada disana aku dikejar mereka—"
"OH TUHAN! MENGAPA KAU TIDAK MENGHUBUNGIKU!"potong jongin dengan wajah khawatir
"Jongin diam dulu!"kini xiumin yang mulai sebal dengan jongin
"Sebenarnya aku sudah tertangkap tapi aku berhasil membebaskan diri dan berlari mencari pertolongan orang. Dan pas sekali aku melihat ada pintu kamar yang tertutup tidak begitu rapat aku masuk meminta pertolongannya"Luhan mulai menyunggingkan bibirnya
"Lalu?!"
"Ya dia menolongku. Berpura-pura melakukan seks padaku"
"APA?!"
"MWOYA?!"
"JADI KAU TIDAK VIRGIN LAGI"
Luhan menepuk jidatnya "Hanya pura-pura!"
Jongin semakin emosi ia memegang kedua bahu luhan "SIAPA ORANG SIALAN ITU HAH?! BIARPUN MENOLONGMU, KAU TELAH DI NODAINYA! "
Luhan memutar bola matanya malas "Ku bilang hanya pura-pura"
"Tapi kau disentuhnya kan?! "Tanya jongin lagi
"Ya hanya ciuman saja"Jawab luhan acuh
"OMO! BAGAIMANA MUNGKIN! DASAR KURANG AJAR! SIAPA ORANG ITU HAH?!"
Xiumin menghela nafasnya "Sudahlah.. yang penting luhan tidak diculik kembali"
"Biarkan aku yang membersihkan bibir mu luhan"Jongin menangkup kedua pipi luhan dan bersiap ingin mencium bibir luhan
"YAK!"Luhan memukul-mukul wajah kai "MAU APA KAU HAH?!"
"Membersihkan noda di bibirmu Luhan!"
"Apanya yang membersihkan,eoh?! Kau semakin menodai bibirku! Jangan dekat-dekat padaku!"Luhan menggeserkan tempat duduknya yang berada disebelah jongin
.
.
.
.
Ini adalah hari pertama seorang Oh sehun bersekolah di Asrama Chungdam School. Sehun adalah pindahan dari Amerika. Ia di Amerika hanya bertahan sampai sebulan saja. Sehun sudah tidak tahan bersekolah disana menggunakan Bahasa inggris. Ia benar benar lemah sekali dalam berbahasa inggris.
Dulu temannya berkata 'jika kau tinggal seminggu di Amerika. Aku yakin kau akan cepat fasih" namun nyatanya itu tidak berlaku dengannya sehun benar benar gagap . Memesan sekotak pizza saja ia masih bingung apa yang harus ia ucapkan. Jadi ia putuskan ia ingin kembali ke negaranya yang tercinta
Dan sekarang Sehun masih menatap halaman asrama sekolahnya yang begitu luas dengan tatapan bingung. Ia membuka peta ditangannya sambil meletakkan koper nya "Kurasa kelas ku begitu jauh. "
.
.
.
.
.
"Yang sudah siap membacakan puisi kalian, bisa maju"Kata park seongsaenim dengan melipatkan tangannya didepan kelas sambil memandang murid-muridnya yang tengah gugup karna lupa jika ada tugas membacakan puisi hasil karya sendiri
"SAYA SAM SAYAA"jongin dengan begitu semangat mengangkat jarinya
"Silahkan Kim Jongin. "
Kai tersenyum lebar ia dengan percaya dirinya maju kedepan sambil memandang sang pujaan hatinya (Luhan)
"Kim jongin sudah hafal dengan puisinya?"Tanya park seonse tersebut
"Tentu saja! Inspirasi puisi saya ada disini jadi saya pasti ingat"Jawab jongin dengan tersenyum
"Kalau begitu bisa dimulai"
Tatapan mata kai terus tertuju pada luhan, luhan pun rasanya sebal sekali melihat kai terus menatapnya ia mengalihkan pandangannya kemanapun
"Aku sedang jatuh cinta
Hati meletup-meletup, membayangkan wajah seriang pelangi
menari-nari lembut di khayalan."
Anak anak lansung bersorak-sorak mendengar puisi jongin "Belum selesai tema-teman! Ehem ehem"
"Aku memang sedang jatuh cinta
Saat ejekannya terdengar pujian, hujatannya sebagai sanjungan,
dan cemo'oh nya terasa rayuan.. "
Baekhyun terkikik sambil menyenggol lengan Luhan " Puisi untukmu tuh HAHAHA"
Luhan memutar matanya sebal " Kau tau? isi perutku ini seperti ingin menyemburkan ketika mendengarkan puisi bodohnya. Dia itu benar-benar mempermalukanku! Kau tidak lihat?! Anak-anak terus melirik menggoda padaku!"umpat luhan dengan melemparkan tatapan tajam pada jongin, dan jongin hanya mengedipkan matanya pada luhan. "Ewh menggelikan"
"Membuat bunga bangkai sewangi melati
Menghilangkan efek gravitasi bumi
Menumpulkan kawat berduri.."
Luhan sudah malas sekali mendengar puisi bodoh dari kim jongin, ia mulai membangunkan dirinya dari tempat duduknya "Saem! aku izin ke kamar mandi!"
"Tunggu Jongin menyelesaikan puisinya luhan "balas park seonsae yang masih fokus menilai puisi jongin
"Saem aku sudah muak mendengar puisinya."
Kai memegang dadanya " Oh.. sakit hatiku. Bagaikan pisau yang menusuk—"
"Shut Up!"bentak luhan dengan kai. Kai pun terdiam walaupun begitu ia masih menghiasi senyumnya di wajahnya
Tok Tok Tok
Pintu kelas tiba-tiba terbuka dan menjadi pusat tatapan mata dikelas itu. Tak lama seorang namja masuk ke dalam kelas.
Park seongsaenim beranjak dari tempat duduknya "Ahh! Kau pasti anak barunya "park seonse mendekati Namja itu. Namja itu menganggukkan kepalanya.
Luhan yang tadinya ingin cepat-cepat meninggalkan kelas ketika melihat namja yang masuk ke kelas ia menganga tidak percaya. Itu namja yang telah menolongnya, betapa bahagianya dirinya mengetahui jika ia adalah teman kelasannya. Luhan kembali mendudukkan dirinya di bangku ia sudah tidak berminat lagi untuk meninggalkan kelas.
"Tidak jadi ke kamar mandi?"Tanya baekhyun dan hanya dibalas gelengan kepala cepat dari luhan dengan senyuman bibir yang mengembang.
"Kim Jongin.. kau bisa duduk kembali"suruh park seonse pada jongin
"Tapi saem aku belum selesai "jongin menatap sedih park seonse
"Kau sudah mendapatkan nilai A+ Kim jongin tak perlu khawatir"
"Bukan begitu saem! Aku ini sedang mengutarakan perasaan ku melalui puisi. Mengutarakan perasaan itu tidak boleh stengah stengah saem—"
"Ck sudahlah kai! Puisimu membuatku pusing saja. Cepat sana kembali!"Celetuk luhan pada kai yang membuat kai akhirnya pasrah
"Baiklah,takdirku sudah menyuruhku kembali duduk. "kai berjalan kembali ketempat duduknya sambil tersenyum manis pada luhan
Park sonse menarik Sehun ke tengah tengah kelas. "Anak anak kita kedatangan anak baru. Silahkan perkenalkan dirimu"
"Nama Oh Sehun. terimakasih" perkenalannya yang singkat. Sehun menatap satu persatu siswa dikelas masih bingung mengapa tidak ada wanita dikelas ini
Merasa kecanggungan dengan perkenalan sehun yang terlampau singkat. Park sonse lansung menyuruhnya duduk. Dan tepatnya duduknya disebelah meja luhan.
Diam-diam luhan tersenyum senyum 'HEHEHE BERARTI DIA SE ROOMATE DENGANKU! '
.
.
Sehun menuju kearah kamarnya dengan langkah gontainya "Aku tidak tau jika sekolah ini Namja semua. Bagaimana mungkin aku selama beberapa tahun di dalam asrama ini tampa wanita, pengecualian guru."
Ia berhenti tepat di depan pintu kamarnya yang bertulisan name Tag 'Xi luhan' dan dibawah name tag tersebut masih kosong. Tentu saja itu untuk namanya, Ia memasukkan Name tagnya yang baru saja diberikan dengan kepala sekolah.
Ia menekan password kamarnya
Klik
Sehun melangkah masuk ke kamarnya dan menutup kembali pintunya
DUARRR
Sebuah balon meledak tepat diatas kepalanya dan menghujani pernak penik dikepalanya. Sehun langsung terhenyak kaget 'Apa-apaan ini?!'
"WELCOME MY ROOMMATE "seorang namja berambut coklat memeluk sehun dengan erat
"Hey apa apaan ini!"sehun mendorong kencang tubuh luhan
"Ini suatu ucapan selamat datang Oh sehun"luhan tersenyum manis pada sehun, sehun menyipitkan matanya melihat luhan. ia seperti tidak asing dengan wajah luhan.
"Sebelumnya kita pernah bertemu! Saat di hotel kemarin! Kau menyelamatkan ku. Tak kusangka ternyata kau akan bersekolah disini dan sekamar denganku."ucap luhan dengan antusiasnya "Bukankah kita jodoh?"
Sehun berjalan mendahului luhan dengan acuh. ia menatap kasur yang bertingkat"Kasurku pasti yang dibawah bukan?"sehun melempar tas nya dikasur itu tampa menunggu jawaban luhan .sudah pasti itu tempat tidurnya,karna kasurnya begitu rapi dibanding diatas terlihat berantakan sekali.
Luhan membalikkan badannya "Tentu saja! aku sudah merapikan kasurmu. Dan memakaikan parfum di kasurmu"luhan berlari duduk dikasur sehun. sebelum sehun merebahkan tubuhnya
Sehun menatap luhan yang duduk di tempat tidurnya sambil tersenyum menatapnya. "Mengapa kau disini?"
Luhan memutar bola matanya mencari sebuah alasan "Hanya ingin menjalin teman dengan teman baru"
"Tapi aku tak membutuhkahnnya! Kau silahkah pergi"
Luhan tersenyum sambil berdiri "Arraseo! pasti kau lelah sekali bukan? Ah yaa jika kau membutuhkan sesuatu. Atau ingin aku temani keliling Asrama ini. aku akan mengantarkannya dengan senang hati"
Sehun membuka kancing bajunya tepat dihadapan luhan "Sayangnya aku tak membutuhkannya" ia melepaskan bajunya "Dimana keranjang baju?"tanya sehun menatap luhan yang kini tengah memandangi tubuhnya
"Tidak ada keranjang baju untukmu . Keranjang pink itu milikku jika kau ingin menggabung baju kotormu denganku, gwenchana" Luhan menatap sehun dengan tersenyum
"Tidak terimakasih."sehun membuka resleting celana seragamnya dan menurunkannya yang hanya menyisakan underwearnya
"Mengapa kau menatapku terus,eoh?"tanya sehun sambil melempar baju kotornya di pojokkan
"Tubuhmu bagus! Kau pasti sering nge gym ya?!"
Sehun hanya menganggukkan kepalanya "Aku wajar jika kau iri dengan tubuhku. Tubuhmu begitu cungkring rata. Tidak menarik sekali dipandang wanita"
"Aku tidak butuh dipandang tertarik oleh wanita"Luhan menyunggingkan senyumnya pada sehun "Aku ini gay sehun."
Sehun melotot tak percaya "Ga-gay?"
"Kurasa kau sama seperti ku bukan?"
Sehun menggelengkan kepalanya "Apa?! Bagaimana mungkin kau bilang aku sama sepertimu! Aku waras 100%!"
Luhan melangkah maju mendekati sehun " 95% Namja di asrama ini gay. Dan bukankah kau pernah menciumku? Ah kurasa ciumanmu cukup liar pada seorang lelaki. Apakah kau masih straight setelah mencium lelaki begitu gairah?"
"Hey! itu sebuah pertolongan! "
Luhan menaikkan kedua bahunya acuh sambil mendekatkan diri pada sehun "Semoga kita melakukannya lagi"bisik luhan di kuping sehun "Cepat pakai bajumu, kau membuatku bergairah"
Setelah kejadian itu sehun tidak lagi tidur dengan bertelanjang bulat
.
.
.
..
Hai
bagaimana? lanjut tidak? kalau lanjut comment yaa!
