Title [ Second Chance ]

Author [ Takii_yuuki]

Genre [ angst, drama, hurt/comfort, yaoi,family, friendship, romance]

Main cast :

Zhang Yixing/Lay,Wu Yifan/Kris

Kim Jaejoong,Jung Yunho

Shim Changmin,Cho Kyuhyun

Lee Donghae, Lee Hyukjae

Zhoumi

New Cast : SMRookies - Taeyong, Yuta, Jaehyun, Johnny

And other character..

Rating : M

Length : Chaptered

Dislaimer : mereka milik orang tua mereka dan SMent, saya hanya pinjam nama.

Warning : cerita ini mengandung unsur boys x boys, don't like don't read, typo bertebaran. Mohon maaf. #deepbow kalau tidak suka silahkan di[x] ya, jangan bash author ya, saling menghargai. author menulis juga gak mudah. terima kasih pengertiannya

PING! Ponsel Changmin berbunyi, tanda ada pesan masuk. Ia mendapat sms dari putranya Yuta. "Pengguna yang terhormat pesan ini dikirim terlebih dahulu. Saat kau membaca pesan ini, aku mungkin sudah terang diatas langit Jepang. Segera aku akan tiba di bandara Incheon."

Changmin tersenyum mendapat sms dari putranya. Segera ia menghubungi Kyuhyun memberitahu bahwa Yuta akan pulang.

Di dalam sebuah pesawat penerbangan menuju Korea. Yuta terbangun dari tidurnya dan menggeliat. Ia membuka matanya dan melihat ke arah seorang namja yang duduk di sebelahnya yang tengah menonton drama di laptop. Namja itu menonton drama Triangle. Yuta pun ikutan menonton.

Si pemilik laptop pun menatapnya. Yuta minta maaf karena ia belum menonton episode yang dimaksud. Yuta penasaran apa yang dikatakan Dong Chul di drama itu. "Dong Chul bicara apa pada yeoja itu?"

Namja yang ada disebelah Yuta yang tak lain bernama Johnny memberikan sebelah headset-nya agar Yuta bisa mendengarkan apa yang dikatakan Dong Chul.

Yuta mendengarkan dengan seksama. Ia terkesan dengan setiap kalimat yang diucapkan di drama itu. "Daebakkk. Ternyata Dong Chul romantic sekali. Pasti beruntung sekali yeoja yang mendapatkan Dong Chul." Johnny diam saja, ia melihat namja yang disampingnya itu betul-betul cerewet tapi sangat manis. (tonton MV Chanyeol feat SM Rookies – Hope remake mv hot, Yuta manis banget.)

SECOND CHANCE

Changmin, Kyuhyun, Jaehyun dan Taeyonng menjemput Yuta di bandara. Yuta menyelesaikan pendidikannya di Jepang selama 3 tahun. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia mendapat kesempatan melannjutkan pendidikan ke Jepang (Hebat! Anak Chang-Kyu kan cerdas-cerdas) dan setelah lulus SMP ia memutuskan kembali ke Korea dan menempuh pedidikannya disana.

"Umma, Appa…" teriak Yuta. Chang-Kyu dan Jaehyun melambai. Lalu dimana Taeyong, ia sedang membaca pengumuman dari LCD besar yang ada sebelah kirinya jadi ia tak melihat kedatangan Yuta, ia juga tak mendengar suara Yuta karena ia sedang memakai headset dan mendengarkan music.

Yuta langsung berlari dan ingin menghambur ke pelukan Changmin namun Yuta terpleset dan saat yang bersamaan Taeyong berbalik. Ia terkejut karena tiba-tiba ada namja yang terhuyung kearahnya, "Aaa…" teriak Yuta dan kemudian menabraknya hingga ia terjatuh dengan posisi Yuta menindih Taeyong. Changmin, Kyuhyun juga Jaehyun melongo kaget melihat kejadian itu. "Ouchh pasti sakit." Gumam Jaehyun melihat Taeyong yang ditabrak adiknya.

"Ow.." rintih Taeyong. Cukup sakit bagi Taeyong karena pantatnya lebih dulu mendarat mulus di lantai. Mereka saling bertatapan. Yuta seperti terhipnotis melihat Taeyong, seperti ada sesuatu yang berbinar keluar dari wajah Taeyong. Yuta terdiam sejenak, ia mengagumi ketampanan Taeyong hingga,"Eumm..bisa tolong turun dari badanku, rasanya seperti tertimpa gajah." Yuta tersadar dari lamunannya dan segera bangun dari tubuh Taeyong.

"Eh-eh..Maaf, maaf." Yuta membungkuk.

"Kalian tidak apa-apa?" Tanya Kyuhyun menghampiri Yuta dan Taeyong. Jaehyun pun membantu Taeyong berdiri.

"Tidak apa-apa Imo." Jawab Taeyong sambil mengusap lengannya. Yuta sedikit terkejut dengan Taeyong yang memanggil Kyuhyun dengan sebutan Imo.

"Kau Taeyong?" tunjuk Yuta.

"Ne,eoh apa kau Yuta Hyung?"Taeyong balik bertanya. Yuta mengangguk. "Aaaa..Yuta hyung.." Taeyong langsung menghambur ke pelukan Yuta. "Maaf aku tidak mengenalmu, maaf ya tadi mengatakanmu seperti gajah."

"Ar.. tak masalah."Yuta tersenyum canggung.

"Ehemm…"Changmin berdeham. Taeyong melepaskan pelukannya. "Sepertinya ada yang melupakan Appa-nya disini?" sindir Changmin. Yuta berbalik melirik Appa-nya.

"OMO, Appa-ku juga ada disini!" Yuta memeluk Appa-nya. "Appaaaa, aku merindukanmu."

"Appa juga merindukanmu kau pulang lebih awal, bukankah harusnya bulan depan?"

"Aku memajukannya kaena tiketnya lebih murah, kalau aku pulang saat liburan, tiketnya akan mahal Appa."

"Umma tidak dipeluk?" Tanya Kyuhyun dengan nada sedih. Yuta melepaskan pelukannya pada Changmin dan memeluk Kyuhyun, "Ummaaa.. aku merindukanmu."

"Umma juga sayang.." Kyuhyun memeluknya erat. Tak lama kemudian Yuta pun melepaskan pelukan Umma-nya dan melirik ke saudaranya.

"Hyung-ku yang tersayang, kau kelihatan semakin tua, apa pelajaran disini begitu sulit?" goda Yuta. Yuta menghambur ke pelukan Jaehyun, "Aku merindukanmu hyung."

"Hyung juga namdongsaeng-ku yang paling hyung sayangi. Ternyata kau tambah manis saja, kau terlihat berbeda dari yang di foto, apa yang kau lakukan terhadap wajahmu."

"Aku tampan hyung bukan manis." Yuta merengut.

"Benar, Yuta hyung jauh lebih tampan sekarang." Seru Taeyong.

"Terima kasih Yongie, kau satu-satunya yang bilang aku tampan." Yuta menarik lengan Taeyong. "Nanti hyung beri hadiah dari Jepang untukmu."

"Benarkah hyung, ne aku mau."

"Sudah-sudah, nanti bicaranya dilanjutkan dirumah saja. Ayo kita pulang, Halmeoni dan Harabeoji sudah menunggu dirumah." Ajak Kyuhyun. Mereka mengangguki permintaan Kyuhyun.

"Sini aku bawakan kopermu hyung." Taeyong menawarkan bantuan pada Yuta. Sebelum Yuta menjawab Taeyong sudah menyambar koper Yuta.

"E-eh t-tidak usah." Tapi Taeyong sudah mendahuluinya menuju mobil. Di dalam mobil Yuta duduk dengan Taeyong, Jaehyun memilih duduk dibelakang untuk karena ia sedang tidak enak badan.

"Hyung, nanti kita satu SMA lo."

"Kau sudah SMA? Bukankah kau harusnya masih kelas 3 SMP?"

"AKu ikut kelas percepatan hyung, jadi aku bisa masuk SMA bersama kalian. Bagaimana? Aku pintar kan? .ha" Taeyong memeluk lengan Yuta dan menggosok-gosokkan kepalanya di bahu Yuta.

"Ne, kau pintar sekali tapi kau juga cerewet."

"Hyung kau tidak lupa bahasa Korea kan? Kau pindah ke Jepang saat kau berusia 12 dan kau menjalani 3 tahun di Jepang dan kau disebut anak jenius. Kebanyakan orang dengan dua kewarganegaraan disana tidak bisa berbahasa Korea karena disana pasti kau akan menggunakan bahasa Jepang."

"Tentu saja aku tidak lupa. Bahasa Jepang digunakan disekolah dan jika dirumah kau bisa menggunakan bahasa Korea, tergantung dengan siapa kau disana? Kalau kau dengan denganmu yang hanya bisa berbahasa Jepang, tentu kau akan menggunakan bahasa Jepang, tidak mungkin kau akan menggunakan bahasa Korea tapi jika kau disana kau bersama temanmu yang bisa bahasa Korea tentu kau akan memakai bahasa Korea disana."

"Daebakkk, hyung memang jenius."Taeyong mengacungkan jempolnya pada Yuta. Kemudian dengan santainya Taeyong menyandarkan kepalanya dibahu Yuta.

"Eh.." Yuta terkejut. "Hyung aku ingin tidur sebentar, nanti kalau sudah sampai dirumah bangunkan aku ya." Ucapnya dan langsung ia menutup matanya. Yuta tak bisa berbuat banyak, harusnya ia yang tidur tapi kenapa malah Taeyong yang tidur.

"Uhh kenapa malah dia yang tidur? Harusnya kan aku yang tidur."

"Maklumi saja, Taeyong hanya menghabiskan 4 jam sehari untuk tidur. Jadi kalau ada waktu yang bisa dia manfaatkan untuk tidur, dia akan memilih untuk tidur." Ucap Kyuhyun menjawab keluhan putranya.

"Memangnya kenapa Umma?"

"Taeyong itu sudah menjadi Traine di salah satu agensi terkenal disini. Jadi dia harus membagi waktunya untuk sekolah, latihan dan perform pra-debut-nya"

"Jadi anak ini calon artis?"

"Ya begitulah. Dia ikut audisi dan berhasil mengalahkan ribuan peserta dan dia berhasil mendapat juara 1 dengan kategori best dance dan best looking."

"Wow, kenapa aku tidak tahu ya?"

"Taeyong tidak ingin dikatakan pamer atau sombong karena sudah berhasil menjadi calon artis, jadi dia tidak menggembar-gemborkan prestasinya itu. Memang anak itu agak cerewet tapi dia tidak suka pamer kemampuannya." Yuta mengangguk-anggukkan kepalanya, dia kagum dengan adiknya Taeyong, tapi setiap kali ia mengingat pertemuan pertamanya dengan Taeyong di bandara tadi membuat wajahnya memanas. Sejak di Jepang, ia focus ke pendidikannya, ia juga tak terlalu memperhatikan wajah Taeyong meskipun Jaehyun sering mengirimkan fotonya bersama Taeyong.

SECOND CHANCE

Seorang namja cantik dengan dimple manis yang menghiasi pipinya saat ia tersenyum, mengunjungi toko baju langganannya. Ia ingin membeli jaket musim dingin yang baru karena ia merasa miliknya sudah kekecilan. Setelah membeli jaketnya ia berjalan pulang, tiba-tiba hujan turun, namja itu mencari tempat berteduh. Ia berteduh di depan kafe De Amour.

Di dalam kafe, seorang namja kewarganegaraan China sibuk dengan ipad-nya. Namja China dan tinggi bak supermodel itu saja pindah ke Praha setelah beberapa tahun tinggal di Kanada, dan tentu kalian sudah tahu siapa dia? Ya dia adalah Kris. Kris pindah ke Praha setelah 15 tahun di Kanada menjalani terapi. Rencananya hari ini ia ingin berkeliling kota Praha tapi ternyata malah hujan,ia mendesah sambil ia memandang keluar hujan yang cukup deras.

Namja berdimple itu berbalik dan melihat Kris yang sedang menopang dagu sambil melihat hujan yang turun dengan derasnya. Namja namja itu tersenyum, ia bisa menebak bahwa namja yang berada di dalam kafe itu sedang sebal dengan hujan dan berharap hujan itu akan segera berhenti.

Sampai akhirnya Kris menoleh ke arah namja manis yang secara kebetulan namja itu membalikkan badannya dan Kris hanya bisa melihat punggung namja itu. Kris mengamatinya dengan sangat intens, hingga ada seorang pelayan yang membawakan cokelat panas pesanan Kris.

Kris berterimakasih pada pelayan itu, saat ia menatap keluar, namja itu sudah tidak ada. Ia celingukan mencarinya, namun karena tak juga ditemukan Kris menyerah dan melanjutkan pekerjaannya.

Ternyata namja berdimple manis itu masuk ke dalam kafe, ia menerima telepon dari 'kekasihnya'. Namja itu terlihat senang setelah menerima telepon dari kekasihnya, ia pun menunggu kekasihnya di Kafe.

Karena dirasa sudah selesai, Kris mengakhiri pekerjaannya dan beranjak dari kafe. Setelah membayar Kris mencari lagi keberadaan namja yang ia lihat di luar kafe tersebut dan Kris menemukannya, namun lagi-lagi namja itu memunggunginya dan Kris hanya bisa melihat punggungnya namun hal itu sudah membuat Kris senang. Ia tersenyum dan kemudian berlalu meninggalkan kafe.

SECOND CHANCE

Sampai dirumah, Changmin, Kyuhyun dan Jaehyun turun lebih dahulu. Yuta yang mendapat tugas untuk membangunkan Taeyong.

"Taeyong bangun, sudah sampai." Ucap Yuta sambil mengambil lollipop dari mulutnya, sekarang gantian Yuta yang memakan lollipop, namun Taeyong begitu terlelap, Yuta melirik ke arah Taeyong. DEG! Jantungnya berdetak. Taeyong begitu tampan meskipun sedang tertidur. Yuta menggeleng, 'Sadar Yuta, Taeyong itu saudaramu.' Bathin Yuta. Taeyong terbangun, "Kita sudah sampai ya?" ia sedikit menggeliat dan tanpa sengaja wajahnya bertatapan dengan Yuta dengan jarak yang cukup dekat.

DEG!DEG!DEG! Jantung Yuta berdetak semakin kencang. Wajahnya memerah, sedangkan Taeyong dengan wajah polosnya dan masih setengah sadar pelan-pelan mendekatkan wajahnya ke wajah Yuta. Lalu.. Hap! Ia mencaplok lollipop yang dipegang Yuta.

"Aku lapar hyung, terima kasih ya lollipop-nya." Ucap Taeyong sambil mengemut lollipop Yuta. Taeyong melewati Yuta yang masih terdiam diposisinya, ia memilih keluar lebih dulu. "Hyung kau tidak keluar?" Tanya Taeyong membuyarkan lamunan Yuta.

"Eh, eh.. iya, iya aku keluar." Yuta menepuk pipinya agar segera sadar dan keluar dari mobil.

"Halmeoniiiiii…" teriak Taeyong sambil berlari menghampiri Jaejoong yang sedang menyiapkan makan malam bersama.

"Jung Taeyong, jangan berteriak. Halmeoni belum tuli." Ucap Jaejoong dengan sabar.

"Maaf Halmeoni, aku lapar sekali. Wah makanannya banyak, aku akan menghabiskan semuanya."

"Mana Yuta, bukankah tadi tadi dia bersamamu?" Tanya Jaejoong karena tak melihat Yuta.

"AKu disini Halmeoni.." ucap Yuta sambil memeluk Jaejoong dari belakang.

"Cucu Halmeoni sudah besar rupanya."

"Aku merindukan Halmeoni. Halmeoni masih cantik. hehehe"

"Eh cucu Halmeoni ini nakal sekali, kau senang sekali menggoda Halmeoni, sana temui Harabeoji mu dulu, dia sudah menunggumu dari tadi."

"Ne Halmeoni." Yuta melepaskan pelukannya dan menghampiri Yunho yang sedang menerima telepon.

"Harabeoji." Panggil Yuta. Yunho menoleh dan menutup teleponnya. "Yuta.." Yuta menghambur ke pelukan Yunho. "Harabeoji, aku merindukanmu.. Harabeoji masih tampan saja. AKu jadi iri."

"Yuta jangan mulai menggoda Harabeoji, kau nakal sekali." Yunho menyentil hidung Yuta. "Harabeoji juga merindukanmu, bagaimana pendidikanmu disana? Lancar?"

"Ne Harabeoji, mereka semua baik-baik padaku dan sebelum pergi mereka sempat membuatkanku perayaan untuk perpisahan."

"Ayo kita makan. Semua sudah siap." Panggil Jaejoong. Yunho mengajak Yuta ke meja makan dan berkumpul dengan yang lain.

"Kau hari ini ada latihan Yongie?" Tanya Jaejoong.

"Ada sih halmeoni, memang kenapa?"

"Apa kau tidak bisa minta izin libur sehari saja, Yuta kan baru saja tiba dari Jepang, apa kau tidak mau menemaninya bersama Jaehyun. Kalian pasti ingin menghabiskan waktu bertiga." Taeyong menatap Jaejoong.

'Aku bisa izin tidak ikut latihan, tapi kalau tidak masuk kerja, nanti makin lama mengumpulkan uangnya. Tapi Yuta hyung baru datang dan Halmeoni juga sudah meminta, masa' mau aku tolak. Ya sudah, aku izin saja.' Bathin Taeyong.

"Yongie, bagaimana?" Tanya Jaejoong lagi.

"Ne Halmeoni nanti aku akan menelpon pelatih." Jawab Taeyong dengan senyum lebar. Mereka pun melanjutkan makannya.

Kerja? Kenapa Taeyong bisa bekerja sampingan setelah latihan. Ia bisa meminta apapun dari Yunho tanpa perlu bekerja keras, tapi Taeyong memilih bekerja sambilan sebagai food delivery tapi Yunho dan yang lain tidak mengetahuinya karena ia menyamar dan tak seorang pun mengenalnya sebagai Taeyong. Ia ingin membeli sesuatu dengan kerja kerasnya sendiri.

SECOND CHANCE

"Kris, jangan lupa minum obatmu dan kau jangan sampai lupa menulis jurnalmu. Alat perekammu, jangan sampai lupa." Ucap seseorang dari line seberang.

"Ne Appa, aku tidak akan lupa menulis jurnalku."

"Apa kau sudah menemukannya?"

"Belum Appa. Tapi aku yakin dia ada disini. Firasatku mengatakan Yixing-ku ada disini."

"Ne, Appa mendukungmu, carilah dia, raih kebahagianmu Kris, Appa ingin kau kembali seperti Kris ku yang dulu, sudah cukup Appa kehilanganmu selama 14 tahun terakhir, dan sekarang kau harus bahagia."

"Terima kasih Appa sudah merawatku selama 14 tahun terakhir ini dan terima kasih 1 Tahun terakhir kau menemaniku mengembalikan kebahagiaanku yang hilang."

"Appa menyayangimu Kris."

"Aku juga Appa." PIP! Kris menutup teleponnya. Kris berjalan menuju tempat tidurnya dan merebahkan dirinya disana. Sebelum itu ia mengambil sesuatu dari laci meja nakasnya, sebuah foto. Foto dirinya dan Yixing saat dia berada di Praha. Kris dan Yixing saling bertatapan. (bayangkan di happy camp 2012, pas Kris bertatapan dengan Yixing, tatapannya Jleb sekali)

Kris menitihkan airmata saat melihat foto itu. Andai saja saat itu dia lebih tegas mungkin saat ini dia tidak akan berpisah dengan Yixing.

"Maafkan aku Xing, aku membuat hubungan kita berakhir dengan buruk. Tapi aku akan menemuimu dan aku akan memperbaiki hubungan kita. Aku tahu sudah terlambat tapi aku ingin memperbaikinya, berikan aku kesempatan kedua." Gumam Kris sambil mendekap foto itu.

Flashback 15 years ago

Beberapa menit kemudian ambulance datang. Yixing segera dibawa ke rumah sakit. Kris, Donghae dan Eunhyuk menemani di ambulance. Kris terus menggenggam tangan Yixing.

"Yixing bertahanlah, kumohon." Darah terus saja mengalir dari kepala dan perutnya. Petugas medis sudah membersihkan luka dikepala Yixing dan memberikan oksigen pada Yixing juga memasang infuse pada Yixing.

"Bertahan baby, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit." Eunhyuk juga tak kalah panic dengan Kris. Ia terus berdoa agar Yixing bertahan. Nafas Yixing semakin lemah, denyutnya juga.

"Petugas medis, apakah rumah sakitnya masih jauh?" Tanya Donghae tak sabar.

"Sebentar lagi Tuan, rumah sakit X adalah rumah sakit terdekat dari sini." Jawab si petugas medis dengan sabar.

10 menit kemudian mereka sampai dirumah sakit, Yixing segera dibawa ke ruang ICCU untuk menjalani operasi. Kris dan Eunhyuk tak bisa masuk akhirnya mereka menunggu diluar. 5 menit kemudian Yunho, Jaejoong, Changmin dan Kyuhyun datang. Mereka menyusul Eunhyuk, Donghae dan Kris yang telah lebih dulu berada di rumah sakit.

"Bagaimana Yixing?" Tanya Jaejoong menghampiri Eunhyuk.

"Dia didalam." Jawab Eunhyuk dengan berurai airmata. Donghae memeluknya, mencoba menenangkan Eunhyuk.

Kris bersandar di pojok dekat dengan pintu ruang ICCU. Ia melihat tangannya yang berlumuran darah. Darah Yixing. Kris menangis, tubuhnya bergetar hebat. Ia menjambak rambutnya kasar dan terus terisak, meratapi kebodohannya.

Changmin yang sedari tadi terdiam melihat Kris seperti orang kesetanan segera menghampirinya. "Kris, apa yang kau lakukan?" Changmin mencoba menyadarkan Kris tapi Kris hanya menggeleng keras. "hei-hei kau kenapa?"

"Ini salahku, jika bukan karena aku, Yixing tidak akan seperti ini, ini salahku." Kris memukul kepalanya dan itu membuat Changmin takut, ia memegang tangan Kris dan mencengkramnya.

"Kris, cukup! Kau hanya akan melukai dirimu sendiri. Cukup Kris!"

"Aku yang salah hyung, aku yang salah."

"Berhenti menyalahkan dirimu karena semua itu percuma, yang harus kita lakukan sekarang adalah berdoa agar tidak terjadi sesuatu dengan Yixing." Kris melepaskan cengkraman Changmin, tubuhnya pun merosot ke lantai karena lemas. Kris membenamkan kepalanya diantara kedua kakinya. Changmin berjongkok dan memeluk Kris.

"Kita semua bersedih tapi bukan saatnya kita menyalahkan diri sendiri." Kris terus menangis di pelukan Changmin, Kyuhyun menangis haru melihat Changmin menenangkan Kris. Dalam keadaan seperti ini Changmin masih bisa berpikir dengan kepala dingin dan tidak menyalahkan siapapun.

30 menit kemudian, dokter keluar. Mereka semua berkerumun menghampiri sang dokter, kecuali Changmin yang menemani Kris yang baru saja tenang di ruang tunggu dekat ICCU.

"Bagaimana keadaan Yixing, dokter Kim?" Tanya Eunhyuk penuh harap.

"Pasien mengalami pendarahan. Tuan Yixing dan bayinya dalam kondisi kritis dan kami hanya bisa menyelamatkan salah satunya, bayinya dan Tuan Yixing sendiri. Kami butuh jawaban segera Tuan, Nyonya."

"Selamatkan Yixing."jawab Eunhyuk tiba-tiba. Jaejoong terbelalak dengan jawaban Eunhyuk.

"Hyukkie, bagaimana kau bisa mengambil keputusan seperti ini?"

"Nyawa Yixing jauh lebih penting dari bayi itu."

"Hyukkie.." Donghae menyela namun Eunhyuk menepis tangan Donghae.

"Aku ibunya, dan aku yang berhak memberi keputusan bukan dirimu." Tunjuk Eunhyuk pada Jaejoong.

"MWO!" Jaejoong terkejut dengan sikap Eunhyuk yang berubah 180', "K-kau?"

"Selamatkan Yixing dokter apapun caranya, Yixing tidak menginginkan bayi itu, jadi selamatkan putraku apapun caranya." Seru Eunhyuk.

"Siapa bilang Yixing tidak menginginkan bayii itu, dia berusaha mati-matian mempertahankan bayi itu, bagaimana bisa kau mengambil keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangkannya dulu."

"Kalau kita menyelamatkan bayinya? Apa bayi itu akan bertahan? Kemungkinan Yixing selamat lebih besar dari bayi itu. Selamatkan Yixing, aku tidak membutuhkan bayinya. Besok Yixing masih bisa mengandung lagi, mengorbankan satu demi keselamatan putraku jauh lebih penting. Selamatkan Yixing Dokter, selamatkan dia."

"Baiklah, kami akan menyelamatkan Tuan Yixing. Tolong tanda tangani ini, sebagai persetujuan jika terjadi sesuatu dengan bayinya kami tidak bertanggung jawab karena prioritas kami adalah Tuan Yixing." Eunhyuk merebut surat itu dari sang suster yang berada di samping sang dokter kemudian ia menandatanganinya. "Lakukan sekarang dokter. Lakukan."perintah Eunhyuk. Dokter itu membungkuk kemudian masuk lagi ke ruang ICCU.

"Bagaimana bisa kau melakukan hal ini? Kau kejam sekali Hyuk."

"Apa salah jika aku mempertahankan putraku sendiri. Aku ibu kandungnya, aku memiliki hak penuh atas dirinya kalau saja kau tidak menghalangiku membawa Yixing ke Amerika, kejadiannya tidak akan seperti ini."

"Kau juga ikut andil dalam hal ini. Kau tahu kalau Kris masih hidup tapi kau membiarkan anakku meratapinya seperti orang gila, dia menghadapi kehamilannya sendirian dan kau tidak tahu betapa beratnya itu. Setidaknya jika Yixing tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia tidak akan menderita seperti ini. Aku yang mengasuh dia selama 17 tahun ini dan aku yang lebih tahu tentang dia daripada dirinya. Sebelum ada dirimu, kehidupan Yixing baik-baik saja tapi setelah kau masuk kehidupan Yixing berubah dan bukannya menjadi baik tapi menjadi lebih buruk.."

"Aarrgghh.." PLAKK! Eunhyuk menampar Jaejoong.

"Hyukie/Boo.." seru Donghae dan Yunho bersama-sama. Jaejoong mengusap pipinya bekas ditampar Eunhyuk. Matanya berkaca-kaca, bukan karena ditampar melainkan sakit karena Eunhyuk berubah menjadi Eunhyuk yang kejam dan tidak berperasaan. "Kau akan menyesali keputusanmu Lee Hyukjae." Yunho menjauhkan Jaejoong dari Eunhyuk yang masih terlihat marah. Ia membawa Jaejoong ke ruang Tunggu dan diikuti Kyuhyun, sedangkan Donghae menenangkan Eunhyuk yang nafasnya masih terengah-engah.

#

2 jam berlalu, operasi pun selesai. Dokter Kim keluar bersama asisstennya. Beberapa waktu yang lalu, Donghae meminta yang lain berkumpul di depan ruang tunggu. Meskipun dengan berat hari Jaejoong mau ikut menunggu Yixing didepan ruang ICCU. Ia pun juga tak bicara dengan Eunhyuk setelah kejadian penamparan itu. Kris juga ikut berkumpul namun tatapannya kosong, jujur ia tertekan saat ini dengan keadaan Yixing. Ia masih menyalahkan dirinya sebagai penyebab kecelakaan Yixing.

"Bagaimana dokter keadaan Yixing?" Tanya Eunhyuk yang lebih dulu menghampiri sang dokter. Jaejoong memilih untuk duduk dan mendengarkan, ia benar-benar menjaga jarak dengan Eunhyuk saat ini.

"A-aku ingin kesana hyung." Ucap Kris pada Changmin. Changmin mengiyakan permintaan Kris, ia mengantarkan Kris mendekat kearah dokter Kim.

"Keadaan Tuan Yixng masih dalam kondisi kritis, kami sudah berusaha menghentikan pendarahannya namun Tuan Yixing masih belum bisa dikatakan membaik. Kita tunggu sampai besok, jika Tuan Yixing bisa melewati masa kritisnya maka dia akan selamat,"

"Jika tidak?" Tanya Kris tiba-tiba.

"Jika tidak, kami mohon maaf, kami sudah berusaha semampu kami. Dan bayi Tuan Yixing berhasil kami keluarkan namun bayi-nya juga kritis. Suster Nam membawa bayi Tuan Yixing ke ruang incubator. Detak jantungnya lemah,apalagi bayinya terlahir prematur, kami tidak bisa memastikan sampai kapan bayinya akan bertahan tapi kami sudah berusaha menyelamatkannya. Kami mohon maaf."

BRUK! Kris terjatuh, airmatanya mengalir deras. Ia menggeleng keras. "Andwee..andwee." Kris benar-benar tak kuat menerima berita itu dari dokter. "Kris!" Changmin terkejut dengan Kris yang tiba-tiba terjatuh. Ia mencoba menolong Kris namun Kris tiba-tiba pingsan. Changmin segera memanggil dokter dan membawa Kris ke ruang perawatan.

Jaejoong melihat suster Nam keluar membawa box bayi. Ia bangkit dan mengikuti suster Nam menuju ruang incubator. Yunho mengikutinya dan meminta Kyuhyun untuk tetap disitu.

Jaejoong menangis melihat bayi Yixing yang sekarang berada di incubator. "Yun,kenapa bayi tak berdosa itu harus mengalami semua ini? Dia hanya bayi yang tak berdosa,kenapa dia harus mengalami hal seperti ini?" Jaejoong mengusap box kaca milik bayi Yixing. Bayi itu begitu kecil karena umurnya masih 7 bulan, tubuhnya masih memerah namun bayi sekecil itu sudah dipasangi berbagai alat untuk menjaga agar bayi itu tetap hidup.

"Jika bayi ini tetap bertahan sampai besok, aku akan merawatnya dan memberikan kasih sayang penuh padanya. Aku akan membuatnya menjadi anak yang tak kurang kasih sayang dan membuat orang yang sudah membuangnya menyesal." Janji Jaejoong dengan berurai airmata.

"Ne, kita akan merawatnya. Kita akan membesarkannya dan membuat dia menjadi anak yang special." Yunho mendekap Jaejoong.

"Sayang, kau harus bertahan, Halmeoni dan Harabeoji akan menjagamu nanti. Halmeoni mohon bertahanlah." Pinta Jaejoong.

Pagi Harinya…

Kris membuka matanya,kepalanya masih sedikit pusing namun ia sudah lebih baik. Kris melihat disampingnya ada Zhoumi yang masih tertidur. Zhoumi menemaninya setelah mendapat telepon dari Changmin..

"Appa.." panggil Kris lirih. Zhoumi menggeliat, ia melihat putranya telah sadarkan diri.

"Kris, kau sudah sadar nak?"

"Sekarang jam berapa? Bagaimana keadaan Yixing?" Tanya Kris.

"Ini sudah pagi Kris, Appa belum tahu kabar terakhir tentang Yixing."

"A-aku ingin melihatnya. Tolong Appa."

"N-ne, ne baiklah, Appa akan mengantarmu." Zhoumi membantu Kris berdiri dan mengantarnya ke ruang ICCU. Dari jauh Kris melihat Eunhyuk dan Donghae sedang bicara dengan sang dokter. Terlihat raut wajah dokter Kim tidak menunjukkan bahwa ada kabar bagus tentang Yixing. Dokter Kim menggeleng pada Donghae dan Eunhyuk. Tubuh Kris bergetar melihat reaksi Eunhyuk yang tiba-tiba langsung memeluk Donghae. Kyuhyun pun menangis, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia juga melihat Changmin memukul tembok, seperti orang yang kecewa, marah dan sedih.

Ia melepas pegangan Zhoumi dan berjalan sempoyongan mendekati keluarga Yixing. "A-a-ada a-a-pa Do-dok-dokter?" Tanya Kris dengan nada bergetar. Dokter Kim menatap Kris dengan wajah penuh penyesalan. "Maafkan kami, kami sudah.." belum selesai sang dokter bicara Kris sudah menggeleng keras

"Andwe.. andwee.." Kris menggeleng. Zhoumi berlari menghampiri Kris. "Andwee, tidak mungkin, tidak mungkin."

"KRIS!" Zhoumi khawatir dengan putranya, ia ingin memegang putranya namun tangannya ditepis oleh Kris.

"Maaf Tuan tapi.."

"Dokter, bayi Tuan Yixing kritis, detak jantungnya melemah." Ucap suster Jang dengan nafas yang terengah-engah.

"Apa? Kita kesana suster." Dokter Kim membungkuk pada pasangan EunHae dan pergi ke ruang incubator.

Kris semakin limbung, anaknya Kritis, Yixing tak bisa diselamatkan. Ia merasa dunianya terasa berputar, Yixing telah pergi dan sebentar lagi anaknya. Ia tak kuat menghadapi semua itu. Kris sempoyongan, ia pun terjatuh tapi naas, kepalanya membentur tembok lebih dulu. Hal yang terakhir Kris lihat adalah senyum Yixing pada dirinya dan setelah itu kegelapan menyelimutinya.

#

"Tuan Yixing koma dan melihat benturan yang terjadi, sepertinya Tuan Yixing akan mengalami amnesia permanen. Melihat dari CT Scan yang sudah kami lakukan."ujar dokter Kim.

"Apa kami bisa membawanya pergi berobat ke Amerika dokter?" Tanya Eunhyuk.

"Tentu saja, jika keluarga pasien menginginkan pasien menjalani pengobatan di luar negeri, itu menjadi hak pasien."

"Kami akan membawa Yixing ke Amerika." Ucap Eunhyuk mantap. "Tolong siapkan segala sesuatunya dan aku ingin keberangkatan Yixing dalam minggu ini."

"Baik Tuan Eunhyuk,kami akan siapkan semua." Ujar Dokter Kim.

#

"Kondisi bayi Tuan Yixing sudah lebih baik, bayi Tuan Yixing berhasil melewati masa kritis. Dia benar-benar bayi ajaib." Suster Nam menjelaskan dengan wajah berbinar. Jaejoong terharu mendengar penjelasan suster Nam.

"Dia akan bertahan kan suster?" tany Jaejoong.

"Tentu Tuan, belum pernah saya memiliki keyakinan seperti ini tapi saya yakin bayi Tuan Yixing akan bertahan dan tumbuh menjadi bayi yang sehat." Jaejoong tersenyum melihat bayi Yixing yang saat ini menggeliat lucu di incubator.

"Kami para dokter benar-benar tak menyangka bahwa bayi Tuan Yixing akan bertahan, dilihat dari kondisinya, harapan untuk bertahan hidup sangat kecil bagi bayi ini." Tambah dokter Kim.

"Anak ini adalah keajaiban,terima kasih , terima kasih sudah bertahan sayang." Ucap Yunho penuh haru.

"Jangan sampai mereka tahu kalau anak Yixing masih hidup." Ucap Jaejoong tiba-tiba.

"Apa maksudmu Boo?" Tanya Yunho heran.

"Buat mereka percaya kalau anak Yixing sudah meninggal, kalau mereka tahu mereka akan mengambilnya Yun. Aku tidak mau kehilangan keluarga lagi. Bayi ini sudah dibuang oleh keluarga ibunya karena mereka tahu kalau anak ini tidak akan bertahan tapi jika mereka tahu anak ini masih hidup, mereka akan mengambilnya."

"Bagaimana jika nanti dia bertanya tentang orang tuanya? Atau Yixing bertanya tentang anaknya?"

"Kita orang tuanya, Changmin dan Kyuhyun bisa jadi orang tuanya. Meskipun Yixing sadar pasti Eunhyuk akan mengatakan kalau anak Yixing sudah meninggal. Suster Nam, Dokter Kim, rahasiakan hal ini pada siapapun, buat laporan kematian anak ini. Jika Eunhyuk dan Donghae bertanya bilang pada mereka kalau anak ini tidak selamat. Jangan sampai ada yang tahu kalau anak ini masih hidup." Ancam Jaejoong.

"B-baik Tuan." Jawab Dokter Kim sedikit ketakutan. "T-tapi sepertinya mereka tidak akan kembali lagi kemari dalam waktu dekat."

"Apa maksudmu?"

"Tuan Eunhyuk membawa Tuan Yixing ke Amerika untuk menjalani pengobatan disana. Tuan Yixing divonis mengalami amnesia permanen dan saat ini Tuan Yixing koma. Mereka akan berangkat beberapa hari lagi."

"Bagaimana dengan Kris?"

"Tuan Kris mengalami depresi."

"D-dia gila?" Dokter Kim tidak menjawab. Jaejoong tercengang. "MWO!" Jaejoong menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Kasihan sekali anak ini, setidaknya jika keluarga ibunya membuangnya masih ada ayahnya tapi Kris, Yun.. takdir apa yang mempermainkan mereka." Jaejoong benar-benar tak percaya dengan semua kejadian ini. "Ini salah mantan istrimu itu Yun, kalau membunuh itu tidak berdosa, aku ingin membunuhnya." Suster Nam dan Dokter Kim terkejut mendengar kata-kata Jaejoong.

"Ne, kau tahu dia begitu obsesif dan sedikit gila."

"Dokter Kim, suster Nam, umumkan kematian bayi Yixing di depan orang tua Yixing, bukan karena aku jahat, tapi aku hanya ingin melindungi cucuku."

"N-ne Tuan. K-kami permisi." Dokter Kim dan Suster Nam membungkuk pamit dan meninggalkan YunJae.

"Boo jangan marah-marah, kau bisa cepat Tua kalau marah-marah terus."

"Kau mengatakan aku tua?"Tanya Jaejoong marah.

"Kau masih tetap yang paling cantik istriku, aku hanya ingin kau tidak marah-marah terus, kepalaku agak pusing sayang." Ujar Yunho sambil duduk di kursi tunggu depan ruang incubator.

"Maafkan aku Yun, aku hanya tidak percaya semua ini akan terjadi, aku hanya ingin Yixing bahagia tapi kenapa sulit sekali. Yun sejak kapan kau tahu kalau Kris belum meninggal? Kau bilang saat di pemakamannya." Tanya Jaejoong ikut duduk di samping Yunho.

"Ne saat itu aku mendengar dari orang yang mengangkat peti mati Kris.

'Peti mati ini terasa sangat ringan.'

Itu yang aku dengar dari mereka. Aku pun mulai curiga. Dan beberapa waktu yang lalu aku bicara pada Changmin,

'Apa Appa yakin?'

'Aku masih belum mempercayainya,tidak lama setelah dia tiba di Amerika, kabar kematiannya beredar. Tidak mungkin begitu cepat bahkan jika kankernya sungguh muncul kembali.'

'Jadi menurut Appa, ada seseorang yang menggunakan kematian Kris untuk menutupi sesuatu.'

'Menurutku Kris tidak mati sama sekali.'

Aku mendatangi apartemen Kris bersama Changmin. Saat itu yang membuka pintu Hyena, dia cukup terkejut dengan kedatangan kami.

'Yu-Yunho, Changmin, ada masalah apa? Kenapa kalian kemari?'

Aku langsung menerobos masuk dan dia kelihatan keberatan.

'Aku sedang ada tamu,jangan asal masuk Yun.'

Dan saat aku masuk kedalam, tahu siapa yang ada didalam?

'Halo, Wu Yi Fan.'

Dan kau pasti juga terkejut siapa yang ada disana selain Kris, Eunhyuk, Eunhyuk juga ada disana, bersama Victoria.

'Mengapa kau memalsukan kematian Kris?Apa yang kalian sembunyikan?'

AKu mendengar ada orang yang mengetuk pintu apartemen Kris, aku dan Changmin bersembunyi begitu juga Eunhyuk dan Hyena, akhirnya Victoria yang membuka pintu dan ternyata Yixing yang datang. Ia sempat melihat Kris, dan aku yakin Yixing pasti terkejut tapi segera Victoria menyuruh Yixing pergi. Hyena mengatakan padaku alasannya, M.E telah di akusisi ShengGu, hal itu terjadi karena M.E mengalami masalah financial dan pajak. Meskipun M.E tidak diakusisi ShengGu, jika M.E mendapat masalah maka ShengGu tidak akan bisa kabur karena M.E adalah investor terbesar di ShengGu. Lagipula salah satu anak perusahaan ku yang aku serahkan pada Tuan Lee sudah bergabung dengan ShengGu dan jika ShengGu dinverstigasi, mungkin aku akan ikut kedalamnya secara tidak langsung.

'Kematian Kris paling melukai Yixing, kalian sadar atau tidak?Dia tidak tahu apa-apa tentang masalah kalian tapi dia yang paling merasakan akibatnya, dia sedang hamil, kau tahu betapa beratnya dia menjalani kehamilannya tanpa seorang pendamping disampingnya, aku tidak mau apa yang dirasakan Jaejoong juga dirasakan oleh Yixing. Dan Kau juga Eunhyuk, bagaimana bisa kau menyembunyikan hal ini dari anakmu sendiri? Kau tidak lihat bagaimana Yixing beberapa bulan ini, sebagai ibu kau tidak punya hati Hyuk.'

'Sejak awal aku tidak suka dengan hubungan Kris dan Yixing. Aku tidak suka dengan anak dari orang yang sudah memisahkanku dengan Yixing. Yang menyetujui hubungan Kris dan Yixing adalah Jaejoong bukan aku, mana mungkin aku membiarkan anakku bersama dengan Kris, anak dari Yeoja yang dengan tega menculik anakku dan memisahkanku dari dia selama 17 tahun. Kematian Kris aku manfaatkan untuk memutus hubungan dengan orang yang sudah membuatku menderita dan membuka lembaran baru untuk hidup Yixing. Dan aku ingatkan padamu Kris Jung juga semua yang berhubungan dengan Kris, Hyena, Victoria atau siapapun itu, jangan dekati Yixing, jauhi dia sejauh-jauhnya, jangan tunjukkan wajahmu padanya walaupun hanya sedetik. Dan kau Yun, juga kau Changmin jika kalian berani memberitahu Yixing, aku akan membawa Yixing ke Amerika dan membuat cucu yang kalian harapkan tidak akan pernah melihat dunia.'

Sejak saat itu aku dan Changmin merahasiakan hal ini Boo, dan bukti-bukti itu didapatkan sekretaris Jun sebelum aku mengetahui kebenaran itu. Eunhyuk benar-benar sudah gila, sama seperti Hyena, ia ingin memiliki Yixing seutuhnya tanpa diganggu siapapun dan sekarang impiannya terwujud."

"OMO! Kenapa semua ini harus terjadi pada keluargaku. Kenapa jadi serumit ini. Dsini Yixing dan bayinya yang jadi korban. Sebenarnya mereka masih punya hati atau tidak sih, kenapa urusan bisnis seperti ini harus berimbas pada kehidupan seseorang yang polos dan tidak tahu apa-apa seperti Yixing."

"Bisnis itu kejam Boo.."

"Kalau begitu hancurkan bisnis Hyena, aku tidak tahan melihat sikapnya yang arogan itu."

"Sedang aku usahakan. Tapi butuh waktu." Jaejoong menghela nafas panjang, ia kembali melihat bayi Yixing yang terlihat menggeliat lucu.

#

Kris menatap langit-langit ruang rawatnya dengan pandangan kosong. Ia tak berbicara apapun sejak membuka matanya.

"Karena benturan itu, Tuan Kris mengalami gangguan di otaknya, dan hal itu ditambah dengan kondisi kejiwaannya yang tidak stabil membuat Tuan Kris seperti ini. Tuan Kris mengalami depresi berat Tuan Zhoumi."

Zhoumi menatap putra semata wayangnya dengan tatapan sendu. Ia tak mengerti kenapa semua berakhir seperti ini. Zhoumi mengusap airmatanya.

"Tapi Kris bisa sembuh kan Dokter?"

"Tentu saja Tuan, tap kita tak bisa memastikannya, Tuan Kris harus menjalani terapi kejiwaan untuk kesembuhannya."

"Aku ingin membawanya ke Kanada, aku ingin dia menjalani pengobatan disana. Aku memiliki teman yang ahli dalam terapi kejiwaan disana."

"Jika itu yang anda minta, kami tidak bisa akan siapakan semua untuk keberangkatan anda." Zhoumi mengangguk, ia melihat airmata Kris menetes. Ia bisa melihat Jiwa Kris kosong stelah semua kejadian yang Kris alami,Kris seperti mayat hidup. Hidup enggan, mati mungkin itu yang Kris harapkan, Ia telah kehilangan semuanya, Yixing dan anaknya tapi Zhoumi tak akan membiarkan Kris untuk mengakhiri hidupnya, ia akan mengembalikan Kris seperti sedia kala.

#

Selama beberapa hari Eunhyuk, Jaejoong dan Zhoumi tak berkomunikasi sama sekali. Eunhyuk sibuk menyiapkan keberangkatanya ke Amerika,juga Zhoumi yang memilih ke Kanada dan Jaejoong menunggu bayi Yixing tanpa sepengetahuan Eunhyuk dan Zhoumi. Mereka tidak saling bertukar kabar, hanya Jaejoong yang meminta orang kepercayaannya untuk mengetahui kabar Yixing dan Kris, Eunhyuk dan Zhomi telah sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka hanya tahu jika bayi Yixing sudah meninggal dari dokter Kim.

Hingga tiba hari dimana Yixing dan Kris akan dibawa pergi, suster Go mendorong lori yang dipakai Yixing menuju ambulance di pintu 2, dan saat yang bersamaan suster Lee mendorong lori yang dipakai Kris di pintu 1 sedangkan suster Jang mendorong box bayi milik bayi Yixing menuju lantai 2 untuk menempatkan bayi Yixing ditempat khusus.

Secara kebetulan mereka berpapasan, dengan gerakan slow motion, lori Kris berpapasan dengan lori Yixing dan box bayi Yixing berhenti ditengah-tengah menunggu mereka berdua lewat. Entah takdir apa yang mempermainkan mereka, keluarga yang seharusnya saat ini bisa menikmati kebahagiaan pada akhirnya harus terpisah dan takdir tak membiarkan mereka bertemu walaupun hanya 1 detik.

Setelah hari itu mereka benar-benar terpisah dan tak tahu kapan takdir akan mempertemukan mereka sebagai satu ikatan keluarga.

Flashback end

SECOND CHANCE

Taeyong melakukan pemanasan sebelum latihan. Saat ia sedang meregangkan tangannya, pelatih dance-nya KangTa masuk dengan membawa seorang namja tinggi dan kira-kira seumurannya.

"Selamat malam semuanya." Para tRainee termasuk Taeyong berhenti dan memperhatikan pelatihnya. "Malam pelatih.." balas para Trainee.

"Kalian pasti bertanya siapa yang aku bawa ini, dia trainee baru. Baru datang dari Jepang tapi di tinggal lama di Amerika. Silahkan kau memperkenalkan diri di depan teman-temanmu."

"Hai, perkenalkan namaku Johnny, nama Korea ku John Suh. Aku tinggal di Amerika dari kelas 1 SD dan 3tahun terakhir di Jepang juga China. tRainee baru. mohon bantuannya." Ucap Johny sambil membungkuk.

"Selamat datang, aku Taeyong. Leader disini. Kalau kau butuh apapun silahkan bertanya padaku atau kau juga bisa meminta bantuan yang lain." Taeyong mengulurkan tangannya, Johnny menatap Taeyong dengan tatapan tidak suka, dia menjabat tangan Taeyong sekilas dan lalu melepaskannya. Taeyong hanya mengedikkan bahunya dan kemudian melanjutkan latihannya.

#

Johnny berada di bookstore membeli buku panduang berbahasa Korea, ia sibuk berkeliling dan tiba-tiba ia tak sengaja menyenggol seorang namja hingga dompet yang dibawa namja itu terjatuh. Johnnny memungut dompet dan bersamaan tangannya bersentuhan dengan si pemilik dompet, mereka pun saling bertatapan.

"Kau..?kau yang di pesawat waktu itu kan?" tunjuk namja yang tak lain dan tak bukan adalah Yuta pada Johnny. "Eoh tak kusangka, kita bertemu disini."

"Ne.." jawabnya singkat.

"Yuta, kau?" Yuta mengulurkan tangannya. "Johnny." Balasnya.

"Jadi namamu Johnny. Salam kenal." Ucap Yuta dengan senyum manisnya.

"Hyuunggg…" panggil Taeyong saMbil berlari membawa kaset DVD yang akan dia beli. Yuta dan Johnny menoleh kearah suara. Johnny mengerutkan dahinya. Ia merasa kenal dengan namja ini dan ternyata namja itu adalah Taeyong.

"Yongie, sudah dapat DVD-nya?"

"Ne, ini sudah. Eh kau Johnny kan?" Taeyong menatap Johnny dengan tatapan lucu.

"Kau kenal dia?" Tanya Yuta bingung.

"Tentu saja, dia trainee baru di agensiku hyung. Johnny kau kenal hyungku juga? Wah sepertinya hyung berjodoh dengan Johnny. Hehehe."

"Kau ini bicara apa sih? Aku dan Johnny bertemu di pesawat saat aku menuju kemari. Johnny, kau masih ingin berkeliling atau sudah selesai? kami sudah selesai dan kami mau makan, mungkin kau mau ikut?" ajak Yuta.

"A.." Belum sempat Johnny menjawab Taeyong sudah menyelanya.

"Ayo ikut, pasti akan ramai jika kau ikut. Kau ikut ya Johnny." Ajak Tayeong langsung menggandeng Johnny. Setelah membayar di kasir, mereka pergi ke restaurant dan makan bersama.

SECOND CHANCE

Seorang Namja berdimple manis saat ini sedang duduk bersandar di king bed ratusan ribu dolar sambil menikmati malam dengan 'kekasihnya' seorang CEO dari perusahaan terkenal Hansen Grup, Gong Min. Mereka menonton film bersama setelah sebelumnya mereka dinner romantic di sebuah restoran mahal di Praha. Apapun bisa dilakukan oleh Gong Min. Gong Min, namja yang kelihatan dingin diluar dan tegas namun lembut saat bersama sang kekasihnya, si namja berdimple manis. Gong Min benar-benar mencintai namja yang mengalihkan dunianya tersebut. Saat ini mereka merayakan anniversary mereka yang ke-3.

"Lay baby, kau ingin hadiah apa di anniversary kita yang ke-3."

"Tidak ada, aku hanya ingin terus menari dan mengajar dance untuk anak-anak."

"Kau ingin memiliki anak?"

"Aku sudah punya, mereka semua anakku sayang." Ucap namja yang tak lain dan tak bukan adalah Yixing alias Lay. Ia menggunakan nama Lay saat ini.

"Kau sangat cantik." Gong Min membelai pipi Yixing. Gong Min menatap Yixing cukup lama, ia mendekatkan wajahnya pada Yixing dan menciumnya.

"Eummpphhh…" Gong Min mencium Yixing dengan lembut, Yixing membalasnya. Mereka berciuman cukup intens dan lama kelamaan mereka melakukan frech kiss. Dirasa mereka saling membutuhkan oksigen, Gong Min melepas ciumannya, benang saliva yang menghubungkan mereka pun terputus seiring mereka saling melepas bibir masing-masing. "Bibirmu manis, seperti biasa sayang." Gong Min merayu Yixing. Gong Min menciumnya lagi namun kali ini tangannya mulai bergerak melepas kancing kemeja Yixing satu persatu tapi Yixing menahannya, "H-hyu..eummmpph…jammmphh.." suara Yixing terbungkam suara ciuman Gong Min. Gong Min melepas ciumannya. "H-hyung jangan, a-aku be-belum siap." Ucap Yixing gugup, ia melihat sorot mata Gong Min yang tak bisa ia artikan, belum pernah ia melihat Gong Min dengan tatapan seperti itu.

Gong Min tak bergeming, ia membisikkan sesuatu di telinga Yixing. "I'll be gentle baby." Ucap Gong Min dengan sedikit mendesah. Yixing menggeliat. "H-hhyung.."

"Sstt.." Gong Min meletakkan telunjuknya di bibir Yixing. "Aku tidak menerima penolakan baby." Gong Min langsung membungkam Yixing dengan ciumannya. Kali ini ciumannya lebih bernafsu. Jujur Yixing belum siap, selama berhubungan dengan Gong Min, ia belum pernah berhubungan badan, hanya pelukan dan ciuman yang mereka lakukan, tapi sepertinya Gong Min tak bisa menahannya kali ini. Yixing menggeliat, ia mencoba melepaskan diri tapi Gong Min sudah berhasil melepas semua kancingnya dan menghisap nipplenya seperti bayi yang kehausan.

"Akkhh.. hyunghh ja-akkhh-ngannhh..ahhh." Yixing mencoba menyingkirkan kepala Gong Min dari nipple-nya namun Gong Min malah semakin liar. Sesekali ia menggigit nipple Yixing dan membuat Yixing menjerit.

"Eummpphh..mmckck..mmm.." Gong Min terus menghisap nipple Yixing dan tangan satunya bergerak ke junior Yixing dan mengelusnya.

"H-Hyung..jangann…" Yixing mencoba melepas kuluman Gong Min dan tangan Gong Min dari juniornya namun kedua tangannya malah dicekal dan diletakkan diatas kepalanya.

Gong Min bangkit dan melepas dasinya dengan tangan kirinya kemudian mengikat tangan Yixing dengan dasinya.

"H-hyung apa yang kau lakukan" Tanya Yixing ketakutan.

"Diamlah sayang, aku hanya ingin memberimu kenikmatan. Sstt.." Gong Min melucuti celana Yixing hingga underwarnya dan sekarang dia full naked.

"H-Hyung, a-aku takut.. jangan hyung..aku mohon.." mohon Yixing, Gong Min tak bergeming.

"Kau tahu aku tidak menerima penolakan sayang. Diam dan nikmati saja. Ini malam kita, aku sudah meminta izin orang tuamu untuk mengajakmu menginap." Gong Min kembali mencium Yixing dengan penuh nafsu, sepertinya ia ingin menghabiskan malam itu dengan mendengar desahan Yixing.

#

Prang! Kris menyenggol gelas di atas meja makannya. Nyut! Dadanya terasa sesak. "Ada apa ini?" gumam Kris sambil memegang dadanya. Kris mengambil obat dikamarnya kemudian meminumnya. "Yixing, kau kenapa sayang?Kenapa hatiku berdetak kencang sekali." Kris melihat kalendernya, sekarang sudah tanggal 15 dan aku belum bisa menemukan tanda-tanda keberadaanmu. Kota ini adalah kota penuh dengan kenangan kita tapi kenapa sulit sekali menemukanmu sayang."Kris menghela nafas panjang.

#

DEG! Jantung Taeyong berdetak keras. Ia memegang dadanya.

"Eh kau kenapa Yongie?" Yuta melihat wajah Taeyong yang mendadak muram.

"A-aku tidak apa-apa hyung, kita lanjutkan saja makannya."

"Wajahmu pucat Yongie? Apa kita pulang saja?" Tanya Yuta khawatir. Taeyong menggeleng, "Tdak usah hyung, aku tidak apa-apa. Ayo kita lanjutkan, kalian kan makannya juga belum habis." Taeyong mengajak mereka makan lagi.

"Ok, tapi kalau kau sakit bilang padaku, nanti kita langsung pulang." Taeyong mengangguk. Johnny menatap Taeyong dengan tatapan sulit diartikan.

#

"Akhh..akhhh..ahhh…Hy-hyunghh..Cu-cukuppphh..euunghhh…" Yixing meremas sprei hingga tak berbentuk. Perutnya serasa melilit. "Ahhh, a-akuhh..mau..aahh..keluarrr.."

"Ugghh..so tight.." Junior Gong Min bergerak maju mundur. Yixing menahan sakit dan nikmat bersamaan, ia terus mendesah, "Ahh.. ..Hhyyuungghhh..cukuppph.. .ahh"

"Sebentar lagi sayang.. ahh..uurrghhh nikmatthh…" Yixing merasa Junior Gong Min membesar, ia akan segera klimaks begitu juga dengan Yixing. "Akuhh..akuh.. mau keluarrrhhh.. ughhh.."Tubuh Yixing mengejang, ia sudah klimaks dan ia meremas sprei itu semakin keras.

"Baby, akuhh keluarrhh… Ahhhh…Uughh.." Gong Min mengeluarkan cairan cintanya dalam hole Yixing, ia memejamkan matanya menikmati sisa-sisa orgasme-nya. Yixing menggigit bibirnya. Ia merasakan cairan hangat masuk dalam hole-nya dan ia juga merasakan ada yang keluar karena tak tertampung.

Gong Min pun menjatuhkan dirinya disamping Yixing. Ia memeluk Yixing dan memejamkan matanya, sepertinya ia sedikit kelelahan setelah menggarap Yixing. Yixing menangis namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

#

Taeyong berjalan di belakang Yuta dan Johnny, wajahnya pucat sejak keluar dari restaurant. Keringat dingin mulai keluar dari keningnya. Taeyong berjalan sempoyongan, ia melihat Yuta dan Johnny menjadi banyak, Taeyong pun terjatuh dan gelap itu yang dia lihat kemudian.

SECOND CHANCE

Jaejoong menghampiri Yuta dan Johnny di ruang perawatan setelah mendapat telepon dari Yuta bahwa Taeyong mendadak pingsan setelah makan dari restaurant.

"Yuta!" panggil Jaejoong.

"Halmeoni!" Yuta dan Johnny membungkuk menyambut Jaejoong.

"Apa yang terjadi dengan Taeyong? Kenapa ia bisa pingsan?"

"A-aku tidak tahu Halmeoni, tadi kami hanya pergi ke bookstore dan makan di McD. Taeyong tidak memiliki alergi apapun kan Halmeoni? Tadi dokter sudah memeriksanya dan dokter bilang, Taeyong hanya kelelahan. Dia juga sudah di CT Scan, dan katanya Taeyong baik-baik saja"

"Kau siapa?" Tanya Jaejoong heran melihat Yuta bersama seorang namja.

"Perkenalkan saya John Suh,panggil Johnny saja,Halmeoni." Ucap Johnny sambil membungkuk.

"Oh ne, Kim Jaejoong, Halmeoni-nya Yuta dan Taeyong. Umma dan Appa-mu tidak kau hubungi kan?"

"Aku belum menghubunginya, apa harus aku hubungi? Halmeoni orang pertama yang aku hubungi. Jaehyun hyung saja belum aku telepon."

"Tidak usah, nanti mereka khawatir. Taeyong pasti tidak mau merepotkan Appa dan Umma-mu."

'Appa dan Umma-mu? Bukankah mereka bersaudara? Dan kenapa ia menghubungi Halmeoni-nya dulu, kenapa bukan orang tua mereka?' Tanya Johnny dalam hati.

"Halmeoni langsung kemari setelah mendapat telepon darimu, Harabeoji masih ada rapat jadi dia belum bisa kemari. Kau pulanglah. Ajak temanmu untuk mampir ke rumah, biar Tayeong Halmeoni yang jaga." Taeyong masih tertidur karena pengaruh obat bius, Jaejoong menaikkan selimutnya hingga sebatas dada.

"Ne Halmeoni, kalau begitu aku dan Johnny pamit dulu." Yuta dan Johnny membungkuk pamit dan meninggalkan rumah sakit.

#

Johnny dan Yuta pulang bersama, mereka memutuskan untuk berjalan kaki menuju halte bis.

"Eum Yuta, boleh aku bertanya?"

"Ne, ada apa?"

"Kenapa kau menghubungi Halmeoni-mu dulu dan bukan orang tua kalian? Bukankah kau dan dia saudara? Dia adik kandungmu kan?"

"Oh itu, Taeyong yatim piatu. Dia anak dari adiknya Appa dan sejak kecil di rawat Halmeoni."

'Oh jadi si Taeyong itu yatim piatu.' Gumam Johnny."A..maaf aku tidak tahu."

"Kau tenang saja, Taeyong sudah terbiasa menghadapi pertanyaan seperti ini. Eh bis sudah datang, ayo kita naik." Ajak Yuta, mereka pun segera naik ke bis.

TBC

Maaf ceritanya semakin gaje. Butuh review buat perbaikan. Jangan bash author ya, author juga kerja keras lo buat cerita ini. terima kasih untuk selalu menunggu update'an cerita ini. typo bertebaran. Update kilat. #deepbow. terima kasih buat perhatiannya. kalo dapet 5 review nanti update kilat.