Pagi-pagi buta, pintu gedung olahraga sedikit terbuka. Cahaya keluar dari celahnya. Terdengar suara seruan dan kibasan pedang bambu. Sepasang kaki melangkah dengan teliti namun tegas di atas lantai kayu.

Tetesan-tetesan keringat berjatuhan. Seorang gadis menghentikan aktivitasnya sejenak. Disapunya wajahnya yang basah menggunakan lengan bajunya yang lusuh, sangat tidak feminim. Apa yang sedang dilakukannya saat ini tidak hanya bertolak belakang dengan wajahnya yang cantik jelita, namun juga wajah sehari-hari yang ia perlihatkan kepada semua orang termasuk teman-teman terdekatnya.

Dia tidak peduli apa yang akan orang lain katakan tentangnya. Dia sama sekali tidak akan merahasiakannya, jika teman-temannya tidak akan melarang tekadnya yang sudah sekuat baja.

Kakaknya sendiri tahu dengan keanggotaannya dalam klub, tapi mungkin dia hanya berpikir bahwa adik perempuan manisnya hanya sekadar menjadi manajer atau sesuatu. Dan dia tidak salah, setidaknya pada awalnya.

Pada awalnya, dia bergabung dengan klub sebagai pengisi aktivitas semata. Diikutinya setiap latihan seperti seorang siswi teladan. Tapi, setelah mengetahui sebuah kenyataan berat, dia tidak bisa lagi mengayunkan shinai-nya dengan wajah ceria.

Dia sudah membulatkan tekadnya. Dia akan berdiri bersama dengan teman-temannya di garis depan, sebagai seorang yang bisa diandalkan. Dia tidak ingin hanya dilindungi, tetapi juga melindungi.

Swish!

Kyoko kembali mengayunkan shinai-nya mengikuti puluhan arahan yang telah ia hapal di luar kepala. Seharusnya saat ini dia sudah bisa mengalahkan Mochida-senpai dengan mudah, adil, dan sportif.

Namun, di kerasnya dunia mafia ini saja-

"Belum cukup!" Kyoko kembali mengayunkan pedangnya dengan lebih bertenaga, satu jam sebelum menyapa Tsuna dkk dengan senyum lugu menghiasi wajahnya.


Author's Note:

Terima kasih sudah membaca drabble ini!

Apa kalian ingat kalau di chapter satu Kyoko bilang, Mochida-senpai itu cuma senpai-nya di klub, bukankah berarti (bisa jadi) Kyoko juga masuk klub kendo? Lagipula gak aneh kok cewek masuk klub kendo.

Ini adalah kelahiran swordman ketiga Vongola! (atau mungkin swordwoman pertama)