Dendam yang harus membuatnya mengubur rasa cintanya. Menutup segala tentangnya. Kenyatan yang mulai menuju titik kebenaran. Apa yang akan ia lakukan, jika apa yang ia lakukan bisa membuat dirinya selamanya menyesal dalam kubangan penyesalan. Tapi, semua adalah kehendak takdir yang harus ia hadapi.

.

.

.

.

.

Ribenji to Ai

Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto saya hanya meminjam tokoh" di dalamnya.

.

.

.

.

.

Ribenji to Ai © KiRei Apple

.

.

.

.

.

.

Pairing : Uchiha Sasuke X Haruno Sakura

.

.

.

.

.

Rate : M

.

.

.

.

.

.

Genre : Romance/hurt, Action

.

.

.

.

.

Au, typo, Gaje, Ooc, dll

.

.

.

.

.

DLDR•

.

.

.

.

Chapter 1 : Kenyataan pahit.

.

.

.

.

.

~~oOo~~

'DOR... DOR...DOR...DOR'

Suara senjata yang menembakan peluru terdengar cepat dan tepat sasaran. Papan target di depannya hanya satu titik dan berlubang. Tangan tegapnya terus mengarahkan senjata apinya ke sana...

'DOR...DOR...DOR...'

Terus seperti itu!

Mata tajamnya memancarkan aura membunuh yang kuat.

Flash Back On.

Sepasang anak berbeda gender itu berjalan menyusuri jalanan yang tertutupi guguran dedaunan. Bergandengan tangan, mereka tersenyum menuju kuil yang sudah nampak di dari pandangan mereka.

"Ne... Sasuke-kun." terdengar suara lembut gadis yang tersenyum cerah. Ia menyenderkan kepala dengan helaian soft pink miliknya di bahu lelaki di sampingnya.

"Hn."

"Aku ingin selamanya seperti ini," ucap sang gadis. "Aku ingin selamanya bersamamu."

Langkah lelaki itu berhenti, menengok, memandangi gadis yang juga menatapnya. Ia tersenyum dan kembali mengeratkan gandengan di tangannya.

"Hn."

Tersenyum ia mulai melangkah bersama gadis di sampingnya.

.

.

.

.

.

.

Kuil di kota kyoto. Sasuke dan gadis itu sekarang berdiri di depan kuil itu. Sasuke membalikan Sakura hingga menghadapnya.

"Sakura."

Onyx itu menatap lembut emerald di depannya. Matanya terus menjelajahi wajah manis kekasihnya, -Haruno Sakura.

"Ya, Sasuke-kun."

"Aku ingin selamanya denganmu sampai akhirku."

Sasuke mendekat! Ia genggam tangan mungil itu lalu membawanya menuju bibirnya. Mengecupnya, sangat lama.

Sakura terkejut dengan kelakuan Sasuke yang menurutnya sangat langka. Mereka kekasih sejak tiga tahun lalu saat menginjak High School. Ia tersenyum lembut memandang kekasihnya.

"Aku pun begitu." ucap Sakura yang mengelus pipi kekasihnya pelan.

Sasuke menyatukan kening mereka dan tangannya terulur memegang leher kekasinya. Ia menatap emerald itu dalam.

"Aku bersumpah akan selamanya mencintaimu sampai kapanpun."

Perkataan Sasuke bagaikan nyawa bagi Sakura. Ia menangis, bahagia karena Sasuke yang begitu mencintainya.

"Aku juga! Kita janji akan bersama selamanya." Sakura menghambur memeluk kekasihnya.

Sasuke membalas memeluk kekasihnya dengan erat. Ia tersenyum karena hatinya bahagia mencintai gadis yang juga begitu mencintainya.

.

.

.

.

"Hey, Sasuke." panggilan seseorang membuatnya melepas pelukannya. Di bawah tangga kuil berdiri laki-laki yang tak lain sahabat mereka, -Sabaku no Gaara.

"Hn."

Sasuke melambai menyapanya dan memarik Sakura untuk menghampirinya.

"Gaara-kun." Sakura berlari menghampiri Gaara dan menerjangnya dalam pelukan.

Sasuke yang melihatnya hanya mendengus. Mereka adalah sahabat. Ia dan Sakura pun tahu jika Gaara mencintai Sakura. Namun ia yang di pilih Sakura dan Gaara pun tidak masalah. Ia tidak akan memaksa. Tapi ia berkata akan selalu mencintai Sakura. Ia marah? Untuk apa, toh Sakura memilihnya dan akan selalu miliknya.

"Kalian seperti pasangan selingkuh."

"Aa... Kau cemburu?" Gaara memandang Sasuke yang berdiri di depannya.

"Hn."

"Dia seperti kakak bagiku Sasu." Ucap Sakura melepaskan pelukannya dan menghambur memeluk Sasuke.

"Hn."

"Kau marah?" tanya Sakura mendelik dan mengacak pinggang.

"Tidak." desah Sasuke mengacak rambut kekasihnya.

"Sakura, Ino mencarimu." perkataan Gaara membuat Sakura membulatkan matanya.

"Pig pasti marah. Ne, Sasuke-kun, Gaara-kun aku pergi duluan. Jaa." Pamit Sakura. Sebelum pergi ia mengecup bibir kekasihnya sekilas.

.

.

.

Sepasang onyx dan jade memandang gadis yang berlari meninggalkan mereka.

"Gaara," ucap Sasuke masih memandang lurus kedepan hingga helaian merah muda itu hilang dari pendangannya. "Kau mencintainya?"

"Kau sudah tahu itu sejak dulu."

"Jika aku tidak ada, jagalah dia untuk-ku."

"Jangan bilang kau akan meninggalkannya."

"Tidak." Sasuke tersenyum tipis kepada sahabatnya. "Aku tidak tahu, tapi hanya kau yang aku percaya."

Gaara mengeryit tidak mengerti pembicaraan Sasuke tapi, akhirnya ia menganggik menyetujuinya.

.

.

.

.

~~oOo~~

.

.

.

Sasuke bergegas pulang untuk menemui orang tuanya. Ia akan membicarakan tentang pertunangan ia dan Sakura. Ia heran dengan rumahnya yang sepi. Tidak peduli ia berlari menuju pintu besar yang sudah nampak dari pandangannya.

"Tadai..." Sasuke mengeryit alis melihat ayah kekasihnya, -Kizashi sedang berjongkok menyangga ayahnya yang...

"Sasuke." Kizashi menoleh dan terkejut.

"Kau... "

"F-Fu-ga-ku..."

"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!"

"Sasuke ini..."

'DOR'

Sasuke ambruk saat peluru mengenai perutnya. Ia tersungkur membentur lantai. Ia memandang lelaki itu penuh amarah dan terluka. Kenapa? Disana ayah dan Ibunya terkapar bersimbah darah. Ia akan merencanakan pertunangannya dan Sakura namun apa yang di lihatnya sekarang membuat semua lenyap dalam kepedihan.

"Kau pembunuh paman." Ucap Sasuke di barengi onyx yang menutup.

Flash Back off

"Kau harus membayarnya Haruno." desis lelaki yang masih membidik target di depannya.

Seseorang menghampirinya dan menepuk bahunya. "Kau sudah siap? Dua jam lagi pernikahan putri Haruno dan Sabaku no Gaara akan di mulai."

"Hn." gumamnya, menyeringai dan berbalik dengan wajah penuh dendam.

"Kau harus mati."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Mind To RnR please ^^

WRS