TITLE: PUPPY FACE

Cast: -Chanyeol

-Baekhyun

-Kyungsoo

-Minseok

Genre: Romance, Humor, Drama, School Life, Slice Of Life, Shounen-ai, and Fanfiction.

REMAKE FROM MANGA WITH THE SAME TITLE.

WARNING!!!

DON'T PLAGIAT!

DON'T COPY AND PASTE!

DON'T BASH!

If you don't like, close you're tab and go away from here!!!

Shiro Park present for CBHS in this world!

Enjoy it!

"Paman! Sayurnya tidak layu?" Tanya seorang laki-laki mungil pada penjual sayuran.

"Baru saja datang, mana mungkin sudah layu."

"Tapi ini terlihat sudah layu!"

Siapa yang bisa memutuskan percintaan seorang anak SMA?

Aku Byun Baekhyun, 17 tahun. Saat ini menjadi pengganti seorang ibu.

"Akhirnya dapat diskon 5000 WON. Aku beli cumi-cumi paman!"

Ayahku sibuk bekerja dan selalu pulang malam, lalu ibuku sudah meninggal saat melahirkan Sehun. Adikku yang kedua.

Jadi sekarang akulah yang mengurus adik-adikku.

"Ayah pulang malam lagi ya?" Sehun bertanya saat kami dalam perjalanan pulang. "Sabar, nanti kakak temani kamu tidur."

Hari ini berhasil belanja makanan, buat sup kimchi, terus mengerjakan tugas sekolah, cuci baju, dan terakhir bacakan dongeng.

"ARGH!" Sehun berteriak membuat kami terkejut. "Lihat kak! Ada barang aneh didepan rumah kita!"

"Apa itu boneka pemanggil rezeki ya?" Jongin membuat lelucon garing. "MANA MUNGKIN! AURANYA SURAM SEKALI!"

Sehun dan Jongin berbeda pendapat. Membuatku semakin penasaran. "Mana? Mana?"

SREK.

SREK.

"AAAAKKKHH!" Kami semua terkejut karena benda itu bergerak.

"Hiks..."

"CHANYEOL?!" Ternyata benda yang ada didepan rumah kami, tepatnya dipembuangan sampah milik kami itu adalah Chanyeol. Park Chanyeol.

Dan dia menangis tanpa tau malu.

"Aku diputusin lagi, huweeee!"

Aku menghela nafas akan kelakuan ajaib miliknya. "Sudah 10 hari ya? Kali ini lumayan lama. Biasanya 3 hari kan?!"

"B-Bukan, kami baru saja jadian. Hubungan kami juga sudah dekat."

Chanyeol, temanku sejak kecil. Sekarang dia memang sudah remaja.

Dia tidak berubah, tetap saja cengeng. Tapi dia suka sekali mengejar laki-laki manis untuk menjadi pacarnya.

Waktu TK saja dia mengejar kupu-kupu sambil menangis.

"Semangat kak Chanyeol, aku dapat undian nih! Hadiahnya cokelat!" Sehun mencoba menghibur Chanyeol dengan memberi hadiah miliknya. "Ahh, terima kasih."

Tetapi saat ingin mengambil cokelatnya, sudah keduluan oleh Baekhyun. "Ah, cokelatku~"

"Jangan manja! Setiap ditolak pasti menangis seperti ini!"

"Habisnya, begitu banyak laki-laki didunia ini. Kenapa mereka memilihku? Aku kan jadi senang!"

Aku menjadi bingung dengan maksudnya tadi, berniat sombong? Ugh! Menyebalkan!

"Tapi kenapa? Baru saja jadian, aku dimaki 'BODOH, BODOH'?"

Aku yang mendengar curhatannya jadi kesal sendiri. "KARENA KAU MEMANG BODOH! PAKAI OTAKMU SEDIKIT, PAKAI STRATEGI!"

Jongin mengangguk tanda setuju dengan komentarku. Tapi aku melihat Chanyeol merengut. "Kenapa merengut!"

"Menurutku kau salah, kalau aku harus berlagak 'cool' atau sok jagoan...nanti aku tidak dapat cinta yang tulus."

Hening.

"HUAHAHAHAHA!" Kami bertiga tertawa begitu mendengar jawabannya. Sangat lucu!

"Eh?"

"HAHAHAHAHAHA!"

Tertawa sambil berguling-guling saking lucunya membuatku sakit perut.

Aku lihat Chanyeol merenung dan kami akhirnya bisa menghentikan tawa.

"Kamu tidak akan bisa berpikir kalau lapar. Aku masak sup kimchi, ayo makan bareng!" Ucapku sembari mengajaknya masuk kedalam rumah.

Wajahnya menjadi cerah lagi. "Aku akan bantu!"

"Tidak usah, malah ganggu!"

Tapi, walau Chanyeol bodoh. Dia itu baik.

PUPPY FACE

"Baekhyun! Sini sebentar!"

Aku menghampiri Minseok yang memanggilku didekat jendela, kelasku berada dilantai dua. Jadi aku bisa melihat area sekolah disekitar sini.

"Chanyeol sedang nembak laki-laki manis!"

Dahiku mengerut. "Masa?" Dan aku bisa melihatnya dari sini dengan jelas. Chanyeol sedang berduaan dengan laki-laki yang cukup manis dan cantik. "Wahhh benar."

"Sepertinya diterima tuh."

"Si bodoh itu paling diputusin lagi."

"Tapi kenapa laki-laki itu terima ya?" Aku menoleh pada Minseok. "Chanyeol memang bodoh."

"Tapi dia tampan lho!" Minseok sepertinya sangat suka memuji Chanyeol yang menurutku bodoh itu.

Tampan?

Dia itu..?

Si puppy face!

Dia itu seperti anak anjing. Kalau diberi daging dia mau-mau saja. Jadi dia bakal menuruti apa saja kemauan seseorang yang menjadi pacarnya.

Dan bodohnya dia adalah, melakukan kesalahan tanpa dia sadari. Membuat rusak hubungannya sendiri. Benar-benar bodoh! Terus berulang seperti itu.

Yah, kalau dia diputusin lagi tinggal aku buatkan makanan enak!

"Lho? Hujan." Aku refleks melihat kearah luar, dan benar. Hujan.

Padahal bel pulang sudah berbunyi tadi. Seharusnya hujan turun saat semua murid sudah kembali kerumah.

"Bagaimana ini? Jongdae tidak membawa payung." Aku yang mendengarnya langsung mengambil payung milikku didalam tas. "Ah, pakai saja ini!"

"Tapi Baekhyun?"

"Aku punya payung cadangan, pacarmu pasti senang."

"Eh? Terima kasih Baekhyun!" Aku senang saat melihat Minseok senang. Walau aku berbohong bahwa aku punya payung cadangan. Tapi yang penting aku harus jadi orang baik, mengorbankan diri untuk kebahagian orang lain.

Aku menunggu hujan reda saja didepan gedung sekolah, mungkin memakan waktu lama. Tapi buatku tidak masalah.

"Jinhwan, jangan sampai kebasahan. Nanti kau sakit!"

"Makasih."

"Kamu sangat baik."

Aku melihat orang-orang dalam satu payung itu berduaan. Memanfaatkan cuaca untuk pacaran. Semoga hujan cepat reda.

Hujan turun untuk membasahi bumi, bukan untuk sepasang kekasih!

ZRASSH.

Hujan bertambah deras menimbulkan bunyi yang keras pula. Untung saja aku masih bisa mendengar notif pesan masuk.

From: Chanyeol.

To: Baekhyun.

Pembohong.

Kau kan tidak punya payung cadangan.

Aku terdiam setelah membaca pesan masuk itu, dan tiba-tiba ada payung yang melindungiku. "Eh?"

SREEET.

"Iya kan?" Dan wajah Chanyeol tepat disampingku saat aku menoleh. "Chanyeol?"

Aku terdiam, karena terlalu terkejut dengan situasi ini. "Chanyeol, siapa dia?" Dan aku tersadar saat ada yang memanggil Chanyeol, itu adalah pacar Chanyeol.

"Oh, Minki. Hari ini kita pulang bertiga ya?"

Aku bisa melihat raut wajah Minki yang tampak bingung. "Tapi kita bukannya mau kencan?"

"Tapi Baekhyun tidak membawa payung. Kita kencan bertiga ya?" Chanyeol tersenyum sangat bodoh, dan aku melihat wajah Minki menjadi kesal sekarang. Bagus!

"Hei!" Aku ingin protes, tapi ocehannya membuatku tidak bisa berkata apa-apa.

"Oh iya! Sekalian panggil Sehun dan Jongin juga. Makin ramai makin meriah!"

Tamatlah riwayatmu Park.

PLAAAK.

"MATI SAJA KAU BODOH!" Minki pergi begitu saja setelah menampar sibodoh ini.

"Eh? Kenapa aku ditampar?" Bodoh ya tetap bodoh, wajah Chanyeol seperti tidak mempunyai kesalahan sama sekali.

"KAU MEMANG PANTAS DITAMPAR! CEPAT KEJAR PACARMU!" Aku berteriak kepadanya. Kesal juga rasanya. Lalu aku pergi begitu saja, meninggalkan dia sendiri.

"Tunggu dulu! Tunggu, Baekhyun!" Aku berjalan tanpa peduli pada Chanyeol.

GREP.

"Nanti kau sakit!" Dia memelukku dari belakang. Aku sangat terkejut dan kenapa wajahku panas? Apa aku merona karena dia?

"Biar aku antar pulang."

DEG.

DEG.

A-Apa yang terjadi denganku? Nafasku sesak.

"J-Jangan sentuh aku!" Aku buru-buru melepaskan diri sampai membuat Chanyeol jatuh tengkurap dijalanan. Aku tidak peduli lagi!

"Wuuahhh!"

BRUGH.

Saat baru beberapa langkah, aku menengok kearahnya. "BODOH!" Lalu aku berlari secepat yang aku bisa.

"Baekhyun~!"

Aku masih mendengar dia memanggil namaku, tapi aku tetap tidak peduli!

Apa-apaan ini? Padahal bodoh! Dasar keras kepala!

DEG.

DEG.

DEG.

DEG.

Walau terus memaki dia, tapi kenapa jantungku berdetak dengan cepat?

PUPPY FACE

"Baekhyun! Sudah lihat pacar baru Chanyeol belum?" Tanya Minseok saat aku menghampirinya dekat jendela seperti biasa. "Dia jadian lagi?"

"Kali ini pacarnya imut banget lho!"

"Malas ahh.."

"Lihat tuh!" Aku langsung mencari objek yang ditunjuk oleh Minseok. "Mana? Mana?" Dan aku langsung penasaran saat melihat Chanyeol bersama seseorang yang sedang duduk santai dibangku taman sekolah.

"Do Kyungsoo anak kelas 1."

"Wahhh boleh juga tuh."

"Iya, dia juga menganggap dirinya manis. Mungkin itu sebabnya banyak yang iri padanya." Aku langsung terdiam dan berpikir, apa Chanyeol akan baik-baik saja? Aku langsung menggelengkan kepala.

"Tapi sebentar lagi pasti diputusin."

"Iya, kau mungkin benar. Tapi, mungkin yang ini bakal tahan lama sepertinya. Mereka terlihat sangat cocok."

Aku terdiam saja mendengar celotehan Minseok.

PUPPY FACE

Kuhitung, ini sudah satu minggu Chanyeol berpacaran dengan Kyungsoo.

Dan dia masih belum putus.

"Chanyeol kaya ya?" Aku terkejut Minseok berkata seperti itu saat aku selesai melamun.

"Kata siapa! Uang sakunya cuma 30.000 WON sebulan!"

"Hehe, bercanda kok."

"Mungkin laki-laki itu mengincar warisannya, tanah atau rumah keluarga Chanyeol."

"Anngap saja Chanyeol sedang beruntung."

Kami menghentikan gossip yang semakin tidak masuk akal. Ukh!

Aku melihat Chanyeol sedang berjalan dikoridor sekolah sendiri, jadi dengan rasa penasaran aku memanggilnya.

"Chanyeol!" Dia menoleh kearahku dan segera mungkin menghampiriku.

"Baekhyun."

"Sepertinya hubunganmu lancar ya?"

"Iya! Aku hebat kan!" Melihat wajahnya bahagia seperti itu membuatku juga bahagia.

"Hebat-hebat!" Lalu aku menepuk kepalanya.

"Hehe, demi Baekhyun aku akan melindungi Kyungsoo!"

Lho? Kok demi aku? Dasar bodoh!

"Aku kan berjuang agar dipuji Baekhyun! Sejak TK, SD. Kita selalu bersama. Kau selalu mengurusku yang cengeng, bahkan sampai sekarang."

Aku tertegun oleh kata-katanya yang tulus. Jadi sebaik mungkin aku harus tersenyum bahagia mendengarnya. "Ya, kau harus berterima kasih padaku. hehe."

"Terima kasih dewa Baekhyun!"

Dia terlihat sangat bahagia.

Syukurlah.

PUPPY FACE

Pagi-pagi sekali aku sudah harus pergi berbelanja dan aku hanya sendiri tidak ditemani oleh adik-adikku.

Dapat tisu toilet dan juga dapat kecap murah. Aku harus beli hal yang lain lagi.

"Lho, Baekhyun?!" Ah, aku melihat Chanyeol dan Kyungsoo. "Kebetulan sekali!"

"Eh? Chanyeol sedang kencan?"

"Iya hehe."

"Selamat siang, aku Do Kyungsoo." Itu Kyungsoo, menyapaku dengan suaranya yang imut.

Wah, manisnya! Bulu matanya panjang, dia langsing. Bajunya juga lucu.

"Chanyeol sunbae sering cerita tentang sunbae. Sudah lama aku ingin berkenalan!" Dia mendekatiku dengan mata yang berbinar, tapi aku malu! Memakai jaket dan celana training longgar, ditambah belanjaanku yang banyak dan juga dompet yang kupakai seperti kalung.

"Tapi sepertinya sunbae bisa diandalkan, aku sangat kagum pada laki-laki manis yang kuat."

Hah? Manis? Aku?

Aku menatap datar pada Kyungsoo yang wajahnya memerah. "M-Maaf!"

"Haha, maksudnya Kyungsoo ingin berteman dengan Baekhyun. Bagus kan?!"

"A-Ah ya, tentu saja."

Dia tidak bicara seperti itu.

"Boleh nih? Senangnya~" Kyungsoo lagi-lagi bahagia karena hal sepele.

"Baguslah! Mulai sekarang kita main bertiga!"

Tess.

"C-Chanyeol?"

"S-Sunbae!?"

Kami berdua terkejut mendapati Chanyeol terharu.

"Kalau semuanya bisa akrab seperti ini, rasanya dunia juga jadi damai."

Heh...dasar pasangan aneh.

"Iya! Bagus sekali. Aku mengerti perasaan sunbae!"

Terserah kalian sajalah.

PUPPY FACE

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, aku bermain volly bersama Minseok dan juga Jeonghan. Sudah lama sekali tidak bermain bersama teman satu hobby.

"Aku mulai!"

"Nih!"

"Ayo Baekhyun pukul terus!"

Saat permainan kami memasuki pertengahan waktu, Kyungsoo datang.

"Baekhyun sunbae! Aku boleh ikutan?"

"Eh? Boleh deh. Kalau begitu Kyungsoo servis duluan ya." Lalu aku memberikan bola volly pada Kyungsoo. "Eh? Aku yang mulai!?"

Sepertinya dia lamban hehe. Harus pelan-pelan.

"Baiklah, aku mulai!"

WUUUSH.

DUUUK.

TUK.

TUK.

Bolanya melompat melewati aku yang tidak percaya akan kemampuan Kyungsoo.

"Maafkan aku!"

Sial! Servisnya jauh sekali.

"Kyungsoo masuk klub apa?"

"Aku masuk klub kunjungan kerumah!"

Aku merasa seperti dipermalukan sebagai mantan anggota klub volly, dan aku sama sekali tidak terima! Tidak mungkin aku dikalahkan olehnya!

"Akan kubalas ya!"

Kalau begini apa boleh buat!

"Tunggu dulu!"

"Baekhyun, jangan terlalu serius."

Mau dikemanakan harga diriku!

"Hiahhhh!"

PLAAAK.

DUUK.

"Kyaaaa!"

Hah? Apa yang terjadi? Aku melukainya? Servisku mengenai matanya.

"Eh! Maaf, a-aku.."

"Jangan terlalu dipikirkan.."

"Kyungsoo!"

Chanyeol terlihat panik ketika melihat Kyungsoo yang kesakitan. Bukan hanya panik, tapi juga marah?

"Kau tidak apa-apa?"

"I-Iya.."

"Matamu tidak kena kan? Lebih baik kita kerumah sakit!"

Chanyeol pergi dan sebelum dia semakin jauh sempat-sempatnya memarahiku. Dan aku memang pantas mendapatkannya.

"Baekhyun! Kenapa kasar begitu pada adik kelas?!"

DEG.

"M-Maaf.."

Sebenarnya aku juga mencemaskan keadaannya.

Sosok Chanyeol yang menggendong Kyungsoo tampak asing dimataku. Dadaku jadi riuh bergemuruh.

PUPPY FACE

Kyungsoo dibawa Chanyeol kerumah sakit yang terdekat. Jadi aku menyusul kemari atas kemauanku sendiri, dan aku melihat bagaimana Chanyeol begitu perhatian pada Kyungso.

"Untung tidak apa-apa, kalau sudah tenang kau bisa pulang."

"Iya."

Bahkan dia mengusap-usap kepala Kyungsoo dengan lembut.

"Aku belikan minuman dulu ya? Kau istirahat saja."

Aku tau kenapa aku kesal pada Kyungsoo, karena aku sangat iri. Dia jadi orang yang 'istimewa' untuk Chanyeol. Bahkan mengalahkanku.

Pasti aku memang suka dia.

"Kyungsoo-ya, aku betul-betul minta maaf."

"Jangan dipikirkan sunbae. Aku yang salah, tadi melamun dilapangan hehe."

"Tapi aku yang melukaimu! Katakan apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku!"

Hening seketika, aku bisa melihat Kyungsoo menyeringai?

"Kalau begitu.."

"Iya? Kau mau apa!?"

"Aku mau ciuman."

"Hah?"

"Sudah lama aku kagum pada Baekhyun sunbae, tapi si bodoh itu selalu menempel pada sunbae. Kalau aku jadian dengannya, aku bisa dekat-dekat dengan Baekhyun sunbae."

"Ehhh?!"

"Sunbae tidak keberatan kan?"

"Eh?"

"Chanyeol sunbae itu merepotkan."

"T-Tapi.."

Tanpa peringatan, tubuhku dibanting keatas ranjang rumah sakit. Dan Kyungsoo menindihku, lalu tangannya menangkup kedua pipiku. Aku jadi takut!

"Kalau panik, sunbae jadi makin manis."

Hiiiii, siapa saja tolong aku!

Aku berusaha menutup mulutku agar Kyungsoo tidak bisa menciumku.

Sreeet.

"Maaf lama, mau teh atau soda?"

Chanyeol datang, dan dia melihat kearah kami. Tolong aku~!

"Cih."

"A-Apa?"

Saking terkejutnya, minuman yang dibawa Chanyeol terjatuh menghasilkan suara yang begitu nyaring.

"Begitu ya?"

Hah? Apa katanya?

"Maaf aku mengganggu!"

BRAK.

DIA BERLARI MENINGGALKANKU!

DASAR BODOH!

Aku segera bangun dan menyingkir dari kungkungan Kyungsoo, berlari secepat mungkin untuk menyusul Chanyeol.

"Tunggu! Tunggu, Chanyeol! Tunggu dulu! Yang tadi itu.." Akhirnya setelah berteriak, Chanyeol berhenti.

"Baekhyun kejam.."

"Hah?"

"Kalau memang suka sesama uke bilang saja! Kenapa kau tidak jujur padaku! Kau meremehkanku ya!?"

APA YANG ADA DIPIKIRAN SI BODOH INI SEBENARNYA!!!

"Aku terkejut ternyata kau itu..., tapi kalau kalian serius. Aku harus mengalah..."

"A-Apa?"

Chanyeol menepuk kedua bahuku.

"Yakinlah pada diri sendiri! Cinta bisa mengalahkan apa saja! Kalau ada masalah katakan saja padaku! Tidak akan aku maafkan siapapun yang mnghinamu!"

Anak ini benar-benar!

"KAU YANG MENGHINAKU!"

Akhirnya aku menceritakan semua kejadian yang terjadi pada Chanyeol. Tiang idiot ini benar-benar salah paham!

"Eh? Kyungsoo ingin merebut ciumanmu?"

"Iya, ciuman pertamaku. Jadi aku lindungi mati-matian." Kataku penuh bangga.

"Ciuman pertama...Baekhyun? Hmm!?"

"Baekhyun sunbae!!"

Kyungsoo muncul dibalik tembok dan membuat kami terkejut.

"Maaf Baekhyun.." Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Chanyeol membuat keputusan sepihak yang mendadak.

Sreeet.

Chanyeol menarik tanganku dan tangan kanannya menarik tengkukku lalu dia menciumku.

Eh?

"GYAAAAAAA!" Itu teriakan Kyungsoo. "Lepaskan! Nanti sunbae terluka!"

"Maaf ya, sekarang Baekhyun jadi milikku. Dan aku baru sadar kalau aku suka Baekhyun. Aku memang bodoh ya?" Katanya dengan muka tanpa dosa.

"KAU INI BENAR-BENAR, menyebalkan!" Ingin marah, tapi tidak bisa. Akhirnya aku hanya bisa memeluk Chanyeol dengan malu-malu.

"Beraninya mencium Baekhyun sunbae!"

Ah aku lupa kalau Kyungsoo masih ada disini.

"Gawat! Ayo lari Baekhyun." Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun dan mengajaknya berlari menjauhi Kyungsoo.

"Iya."

"Huhhh! Aku tidak akan menyerah!"

THE END

Pojok Shiro:

Ini ff yg pernah Shiro publish disini dan ujung2nya di delete, soalnya yg lama itu banyak typo dan emg alurnya sedikit berantakan. Jd Shiro perbaiki lagi biar enak dibaca, jd maaf klo yg udah pernah baca malah baca ff ini lagi wkwkwk.