Chapter 1 : kesempatan ! len lakukan lah!

Help Len!

By: Adhitya Nogami

Desclaimer : Vocaloid bukan punya saya, tapi ini cerita punya saya

Ranting : T

Genre: romance, friendship

Warning : gaje ,alur gak nentu, typo ada di mana-mana, ada sedikit humor yang garing, kata-kata kurang jelas dll

Summary : Len kagamine, siswa pindahan yang suda menetap selama 1 semester di smp Voca junior high sechool, sejak pertama dia di sana, dia suda memendam hati pada seorang gadis cantik bernama megurine Luka, melihat itu teman-teman Len yaitu Kaito Cs ingin membantunya. akankah mereka berhasil ?

Normal PoV

Cantik .. itulah yang sedang terpikir seorang cowok berambut honey blonde dengan ponytail kecil serta mata azure yang begitu menyatu dengan wajahnya yang shota. Sedang memperhatikan seorang cewek di kerumunan gadis-gadis.

"Len ? woy Len ! loe kenapa?! Loe kesurupan ya! Gawat!" Ujar seorang cowok berambut hitam, dengan mata seperti berwarna emas (adhit : gomen gak tau warna mata rei) sambil histeris gaje.

"Loe kenapa Rei? Kaya orang gila gitu?" Tanya cowok yang di panggil Len tadi, dengan wajah tanpa dosa

"Sialan Loe gue pikir loe kesurupan jin kazama!" Teriak cowok yang di panggil rei tersebut.

"Loe kata ini fandom Tekken apa ?" Seru Len yang mulai mengeluarkan perempatan di jidatnya.

"Lah loe sendiri napa juga ngelamun sendiri sambil liatin kerumunan cewek-cewek osis?" Tanya Rei kebingungan di tambah rasa kesal.

'Bussh' wajah Len memerah seketika kaya udang rebus "Sudahlah rei ayo kita pulang!" Ajak Len dengan wajah masih memerah "Mm? loe aneh banget Len hari ini" Ujar Rei sedikit bingung.

.

.

"Yosh! Sampai jumpa besok Rei, Jangan lupa besok ada tugas presentasi kelompok loe HARUS.. hafalin materinya," Kata Len dengan menekankan kata HARUS.

"Iye bawel Loe ah kaya tante kekurangan air aje," Rei malah ngejawab sambil ngeledek si Len.

"Serah lu dah gue cape nih yosh! Hitunglah dosa mu!" Balas Len dengan gaya detektif sok-sokan ngebentuk tangan kaya pistol terus di arahkan pada Rei sambil memulai berjalan menjauh dari Rei.

Si Rei malah cengo dan berteriak, "Sekarang siape yang salah fandom Loe atau gue?, dasar cowok jadi-jadian" Mendengar hal itu Len malah Lurus aja berjalan dengan santainya, mungkin dia lagi gak mood berdebat dengan Rei.

.

.

"Tadaima" Salam Len namun tak ada yang membalas sahutan Len hingga membuat perempatan di kepala Len, ia melihat seleuruh anggota keluarganya sibuk dengan urusannya sendiri.

Ibunya kagamine liliy lagi asik nonton film sinetron berjudul 'si botak jadi model sampo'

sementara sang Ayah kagamine Leon malah manteng terus di layar laptopnya katanya sih mau bikin papercraft buat contoh karya seni untuk murid-muridnya di smp Vocakaze, Len tidak bersekolah ke sana karna lokasinya yang sangat jauh dari rumahnya

"Ahh, payah nyaw*mode neko*" kata Len, yang langsung menuju kamarnya "Ahh capenya," kata Len sambil merobohkan(?) dirinya ke kasur, Len teringat akan kejadian tadi.

"Luka … gua cuma mandang wajahnya yang manis dengan rambut pink itu sempurna sudah dia wanita idaman gue, ah tapi sayangnya dia milik si Luki… " Len mengambil nafas panjang dan langsung menutup matanya dan meneruskan kata-katanya "lebih baik gue tak mengharapkannya".

tiba-tiba hp Len bergetar, reflek tangan Len mengambil hpnya itu dengan cepat "siapa nih yang sms" lalu len pun membaca isi sms tesebut yang ber isi,

Dari : Kaito

Len, gue mau ke rumah Loe boleh kan? Gue mau mempersiapkan presentasi besok, ini juga kan gara-gara loe yang gak mau jadi ketua jadi terpaksa gue dah -_-

"haahh gue pikir siapa, taunya si Bakaito" 'klik' Len mengklik tombol demi tombol dan membalasnya,

Untuk : kaito

Dateng aje baka! Gue lagi gak mood jadi ketua, apa lagi gurunya itu bro si miss chating, kagak dah :3

'klik' Len menekan tombol 'send' dan langsung melemparkan hpnya ke sembarang arah, beberapa menit kemudian hp kembali bergetar dengan ogah-ogahan dia membaca isi sms tersebut,

Dari : kaito

Yee loe mah, oh ya btw gue udah di luar rumah loe nih loe cepat keluar napa?

Setelah membaca isi sms itu len langsung keluar dari kamarnya dan menuju pintu depan untuk menjemput temannya itu.

'kreek' Len membuka pintu dengan ogah-ogahan, terlihat dua orang cowok yang ada di depan Len sekarang.

"Hai Len! Oh gue lupa kasih tau loe kalo gue bawa si luki," sapa kaito dengan sok akrab.

"hoy Len lama gak ketemu ! gue seminggu ini sakit bro," kata sang cowok bernama megurin Luki cowok berambut merah ke mudaan (apa?) dengan kaos polos yang di balut jaket hitam degan celana senada dengan jaketnya.

"ehh iya, ayo ke dalam," siapa yang nanya hah? Dasar sok akrab, itu lah yang sedang di pikirkan Len saat mendengar suara si Luki.

"Len Loe gak punya keripik, cemilan atau apa gitu buat di makan," kata Kaito sambil memasang muka lapar.

"Ada, tuh kertas Loe makan aja," ucap Len sambil nunjuk kertas-kertas yang ada di tong sampah di kamar Len

"Loe kata gue ini monster ape makan kertas," kata Kaito dengan wajah tak menentu(?) karna sedih(karna lapar) ada marah dan jelek juga ada (woy!)

"Hahaha, iya gue bawain makanan Loe pada tunguin ya" kata Len yang Langsung pergi dari kamarnya "Iya jangan lama-lama ya" kata Luki " iye bawel loe" kata Len dengan tatapan emangnya gue pembantu loe?

"Nih Cuma ada ini gak apa kan ?" Tanya Len sambil membawa tiga gelas teh dan tiga kue pisang yang di letakan di piring kecil.

"Ahh, tidak apa arigatou Len," kata kaito yang mulai ngiler meliat kue yang di bawa Len

"Ahh, tentu tidak apa," Luki ikut menambakan kata-kata Kaito

"Ya sudah ayo kita mulai !" ucap Len dengan semangatnya.

'Drrrtt..drtttt' Terdengar suara bergetar dari hp Luki "Hah? Dari Luka ?" Luki sedikit terkejut pada orang yang menelponnya yaitu Luka pacarnya sendiri, entah lah kenapa dia terkejut mungkin Luka jarang menelpon dia "Ha—moshi moshi, ada apa Luka?" kata Luki dalam telpon.

"Kemana saja kau! Kemarin malam kenapa telpon ku tak di angkat?" Ucap Luka dalam telepon.

"Ah, tidak aku ngantuk malam tadi" kata Luki dengan santai.

"Aku tak percaya! Aku kemarin melihat mu bersama Gumi pergi ke kedai yang sering kita kunjungi," teriak Luka dalam telpon sampai terdengar di telinga Kaito dan Len.

"Pstt .. Len Loe suka sama Luka kan?" bisik Kaito pada Len.

"Ahh, tapi – tapi Kaito," Kata Len dengan terbata-bata.

"Sudahlah Len, jika loe pengen ngomong aja, gue sama temen-temen bakal bantuin kok," Ajak Kaito.

"Ahh tapi – ta—pi Kaito, dia kan masih pacarnya si Luki," Kata Len masih terbata-bata.

"Sudah lah Len dia tadi bilang pada gue berniat untuk mutsin si Luka soalnya dia udah jadian sama si Gumi," Kata Kaito meyakinkan Len

"Ahh, baik – lah," Kata Len yang kini wajahnya mulai memerah.

"Ini kesempatan ! Lakukanlah Len !" Kata kaito sambil menepuk punggung Len.

"hhaaii – ka—ito !" Ujar Len dengan malu-malu kucing (miiaww).

Oke balik ke si Luki "Tapi Luka aku bisa jelaskan," Rujuk Luki pada Luka melalui telepon.

"Gak! Gue dah bosen denger kebohongan Loe, gue minta Loe jelasin semuanya dengan jujur," kata Luka yang memulai kata Loe gue pada Luki.

" oke oke, gue jelasin … bener ! semua kata Loe itu bener ! gue udah jadian sama gumi, sekarang puas Loe !? kita putus, gue udah bosen sama Loe," Teriak Luki pada ponselnya yang langsung tak berdaya karna suara Luki dan langsung membuat sambungan telepon sama Luka terputus, serta membuat Len dan Kaito sedikit merinding akan melihat teriakannya seperti penyanyi rock gagal.

"Psstt .. udah gue bilangkan?" Bisik kaito Lagi pada Len.

"Iiya – tapi apa mau si Luka sama gue To?" kata Len yang masih terbata-bata berkata.

"Masalah suka atau kaga itu urusan nanti pokonya besok kita rundingin sama temen-temen yang lain, oke?" kata kaito meyakinkan Len.

"Ahh, akhirnya gue lega juga to," Kata Luki yang mulai minum teh yang masih panas, "breetttfff … ahh ! panas ! teh sialan ! " Luki menyemburkan teh panas yang ia minum, Kaito dan Len hanya cengo melihat kejadian gaje bin nista tersebut.

satu detik ….

Dua detik …

tiga detik …..

Hening …

"Buahahahahahahaahahaaha" Sontak keadaan hening itu menjadi ramai karna suara tawa nista dari kaito dan Len.

"Hahahaha, makanya Ki minum itu pelan-pelan keles haahaha, hanya karna loe baru putus jangan bikin lawak dadakan gitu hahaaha gila ekspresi muka loe itu haahaha bikin gua nangis ketawa-tawa hahaaha" Kata kaito blak-blakan.

"Hahaha bener tuh kata si kaito ahahahaha gila sakit perut gue" Len pun tidak kalah autisnya sama si kaito.

"Yaelah sial bener dah nasib gua," Luki meratapi nasibnya seperti seorang jones padahal dia kan udah punya pacar, yup pacar baru Gumi Megpiod, "Ahh sudah lah gue pulang dulu ye ada urusan lain nih," Ucap Luki sambil berjalan menuju pintu kamar Len "Ahh.. Len ?" Luki bertanya pada Len sebelum dia membuka pintu, sontak yang di tanya berhenti tertawa.

"Ahh?" kata Len dengan penasaran

"Jaga Luka baik-baik" kata Luki sambil Keluar dari kamar Len tanpa mengatakan apa-apa lagi dan langsung pamitan pulang pada orang tua Len.

"Apa yang dia katakan Len?" tanya Kaito sambil meliat melalui kaca dan meliat Luki berjalan.

"Dia bilang … " Len menghentikan perkataannya untuk menambil nafas dan menereuskan perkataannya "Aku harus menjaga Luka baik-baik, oh ya apa maksudnya ya?" Tanya Len bingung.

"Itu artinya dia sudah merelakan Luka, dan juga Luki mempercayai Loe buat yang terbaik buat Luka, kayanya dia nguping obrolan kita deh," kata 'yang terbaik' yang di lontarkan oleh Kaito membuat wajah Len memerah seketika.

"Yang bener Loe to?" Tanya Len masih dengan muka memerah

"Iye lah, ahhh dah sore nih, gue pulang dulu ye!" Kata Kaito sambil berjalan keluar kamar Len

"Yee loe mah," jawab len sambil kesal akan jawaban si Kaito

"oke, pokonya besok kita rundingkan," dan Kaito pun keluar berpamitan pada orang tua Len.

.

.

.

Yosh ^^ akhirnya selesai juga chapter satu , mina-san! Perkenalkan saya author baru nih, dan ini fic pertama ku, tolong di nilai dan di koreksi apa yang kurang pada fic ini, dan bagai mana? Bagus, jelek, ancur, atau apa? Tolong di jawab di kotak review dan jangan jadi silent reader ya ! menerima flame tapi jangan terlalu nyesek ya ^^, sudah di edit kok^^ semoga suka^^

Yosh ^^ terimakasih telah membaca !