Title : Antagonis
Author : Cherie Miele
Cast : Yunjae
Genre : Roman
Rate : M
Warning : INI FF ANTI JAE NISTA/DLDR/BL/NO BASH/GK SUKA KLIK BACK !
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
'Hanya aku yang pantas untukmu, Jung Yunho !'
.
.
CHAPTER 1
.
.
.
'Namanya Jung Yunho. Umur 28 tahun, Putra pertama dari Jung Hankyung dan Jung Heechul pemilik kerajaan bisnis Jung corp. Adiknya Jung Changmin kuliah di Cassie University jurusan musik. Mempunyai istri bernama Jung Ahra. Walau sudah menikah selama tiga tahun, tapi masih belum mempunyai seorang anak.'
"Kau hebat Chunnie. Tidak sia sia aku merestuimu sebagai calon adik iparku." kata Jaejoong setelah dia membaca informasi tentang seseorang yang telah merebut hatinya sejak beberapa hari yang lalu.
"Tentu saja Hyung. Hyung selalu bisa mengandalkanku." jawab Yoochun
"Ya ya ya." kata Jaejoong malas.
"Hmm... Jadi dia Hyung dari Changmin? Kekasih Kyuhyun? Sepertinya tuhan memberiku banyak kemudahan."
"Oke, Hyung tugasku sudah selesai. Jadi aku tagih janjimu." kata Yoochun sambil menadahkan tangan.
Jaejoong memutas mata malas. Diambilnya sebuah amplop yang tadi ada diatas mejanya. Amplop itu lalu dilempar pelan kearah Yoochun, yang dengan tepat ditangkap oleh dua tangan namja berjidat lebar itu.
Yoochun lalu memeriksa isi dari amplop itu. Dia tersenyum senang melihat tiket pulang pergi Korea - Jepang ada didalam didalam amplop itu.
"Puas kau mendapatkan apa yang kau ingin kan? Cih, hanya untuk selembar kertas ini aku harus menghabiskan banyak uang. Dasar namja berjidat lebar."
"No no no..., Hyung kau tidak bolek berkata kasar seperti itu. Bagaimanapun aku ini calon suami adikmu. Itu berarti aku juga adikmu." kata Yoochun
Cengiran tak berdosa Yoochun membuat Jaejoong kembali berdecak sebal.
"Sepertinya aku harus pergi Hyung. Aku harus segera packing."
Yoochun beranjak dari duduknya. Dia lalu melangkah menuju pintu keluar.
"Ngomong ngomong, terima kasih paket bulan madu nya Hyung." kata Yoochun sebelum dia berlari keluar ruangan.
Mata Jaejoong melotot mendengar perkataan Yoochun.
"YAK, APA MAKSUDMU PARK JIDAT. BERANI KAU MENYENTUH ADIKKU. KU BUNUH KAU!"
Jaejoong lagi lagi berdecak kesal saat sadar kalau teriakannya barusan sia sia. Yoochun mungkin sudah tiba diparkiran.
Begitu kekesalannya mereda, Jaejoong lalu mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
"Yoboseo, Hyung." Sapa seseorang disebrang sana
"Yoboseo, Minnie."
"Ada apa, Hyung? Tumben menghubungiku." Tanya Changmin.
Dia heran tidak biasanya Jaejoong menghubunginya di jam jam kerja seperti ini.
"Minnie, makan siang nanti, bisakah kau menemaniku? Aku ingin bercerita sesuatu padamu."
"Makan siang? Tentu saja aku mau Hyung. Tapi, Hyung yang mentraktir kan?"
Selalu. Apapun asal berhubungan dengan makan, seorang Jung Changmin akan selalu bersemangat.
"Ok. Nanti Hyung yang akan menjemputmu dikampus."
"Sip Hyung. Aku tunggu."
Pip
Sambungan terputus. Jaejoong tampak tersenyum, atau menyeringai lebih tepatnya.
"Yunnie Bear. Sebentar lagi kau akan menjadi milikku. Milikku seorang."
Kim Jaejoong. itulah namanya. Seorang namja cantik yang sangat ambisius. Apapun keinginannya harus didapatnya.
Seminggu yang lalu, saat dia sedang berada di taman sendirian, dia tersepona pada pandangan pertama pada seorang namja tampan yang sedang membagikan balon pada anak anak yang sedang bermain di taman itu. Yeah lebih tepatnya cinta pada pandangan pertama.
Kim Jaejoong. putra pertama dari dua bersaudara. Setelah kedua orang tuanya meninggal, dia hanya tinggal berdua dengan sepupunya, Cho Kyuhyun. Adiknya Kim Junsu sedang melanjutkan study musicnya di Jepang sejak dua tahun yang lalu.
Tin tin tin
Bunyi klakson mengagetkan segerombolan mahasiswa yang sedang ngerumpi di depan gerbang. Seorang tiang listrik, eh namja dengan tinggi diatas rata rata maksudnya, berbalik melihat siapa sang pelaku yang membunyikan klakson itu. Senyuman segera terpasang diwajah tampannya saat melihat mobil sport warna biru milik orang yang dikenalnya sudah menunggunya.
Setelah berpamitan pada teman temannya, namja itu langsung berlari menghampiri mobil tersebut, membuka pintunya dan langsung masuk.
"Hai Jae Hyung." Sapanya pada pemilik mobil.
Jaejoong hanya tersenyum dan langsung melajukan mobilnya.
"Kita makan dimana Hyung?" Tanya Changmin sambil memperhatikan Jaejoong yang tampak berbeda hari ini.
"Emmm, kamu maunya dimana Minnie?"
"Apa ya? Bagaimana kalau restoran Jepang. Minnie mau sushi Hyung."
"Ok, ke restoran biasa ya?" tanya Jaejoong sambil tersenyum.
Changmin mengangguk antusias. Matanya berbinar bahagia membayangkan makanan yang akan dimakannya nanti.
"Hyung palli..."
Changmin segera melesat masuk kedalam restoran tanpa menunggu Jaejoong
Ck,
"Dasar monsterfood."
"Minnie, ceritakan tentang keluargamu."
Pertanyaan Jaejoong membuat Changmin menghentikan acara makan.
"Ada apa, Hyung. Kenapa tiba2 kau ingin tau tentang keluargaku?"
"Tidak ada. Aku hanya tidak mau Kyunnie salah memilih pasangan."
Changmin langsung melotot mendengar perkataan Jaejoong.
"Ya... apa maksud Hyung."
"Ceritakan." paksa Jaejoong sambil tersenyum.
Hah, Changmin menghembuskan nafasnya kasar.
"Ne, Aku anak bungsu dari Jung Hankyung dan Jung Heechul. Hyung tau mereka kan?"
Jaejoong hanya mengangguk.
"Hyungku bernama Jung Yunho. Hyung sudah menikah tiga tahun yang lalu."
"Lalu? Seperti apa umma, appa dan hyungmu?"
"Appa orangnya sangat sabar, tapi disaat tertentu bisa sangat tegas. Umma, ya seperti ibu2 pada umumnya. Sedikit cerewet dan kadang sangat pedas kalau bicara. Tapi pada dasarnya dia seorang umma yg sayang pada anaknya."
"Lalu"
"Yunho hyung, dia sebenarnya pribadi yang hangat, tapi orang yang tidak mengenalnya akan berkata kalau dia orang yg sangat dingin. Sejak menikah sebenarnya dia tinggal di Jepang. baru satu bulan ini kembali. Dia akan menggantikan Appa."
"Istrinya?"
"Ahra nunna, walau aku tidak terlalu dekat dengannya, tapi aku lihat dia yeoja yang baik, dan lembut. Sayang sampai saat ini mereka belum pempunyai anak."
Jaejoong hanya diam menyimak semua cerita Changmin. Senyuman tak lepas dari bibirnya.
"Min, bagaimana kalau aku bilang kalau aku... kalau aku menyukai Hyungmu. Ah, ani aku mencintai Hyungmu."
Uhuk uhuk uhuk
"Mwo? Yah hyung jangan bercanda."
Makanan yang dikunyah Changmin menyembur keluar semua. Untung tidak mengenai Jaejoong.
"Ya... kau jorok sekali."
"Salah Hyung sendiri kenapa bercanda macam itu." kata Changmin sambil meminum Jus'nya
"Siapa yang bercanda. Aku serius kok." Jaejoong berkata dengan santainya.
Brussss
Minuman itu sukses tersembur keluar lagi.
"HYUNG..."
"Wae?"
"Dia sudah menikah Hyung."
"Lalu kenapa? Tidak apa apakan. Dia bisa menceraikan istrinya. atau aku juga mau jadi istri keduanya."
"Mwo?" Changmin benar shock mendengar perkataan Jaejoong. Benar benar sulit dipercaya.
"Wae? Kau pasti akan membantukukan, Minnie?" Tanya Jaejoong lagi sambil memberikan Puppy eye andalannya.
"Andweeee."
"Mwo? Jadi kau tidak menyayangiku lagi, Minnie?" Kata Jaejoong sambil memasang wajah sedih.
"Kasihan Kyunnie, dia harus batal bertunangan."
"Mwo? Andweeeee... Baiklah aku akan membantumu Hyung."
"Benarkah? Yeiiii, ternyata Kyunnie tidak salah memilih kekasih."
Hari akhir pekan, apa lagi tanggal muda. pantas saja mall ini terasa sangat ramai. Terlihat seorang Yeoja paruh baya sedang berjalan keluar mall dengan membawa banyak sekali barang belanjaan. Dari gerakan bibirnya tampak sekali dia sedang mengomel. Entah apa dan siapa. Dan sial, saat dia hendak menyebrang, seseorang menabraknya hingga terjatuh. Sikunya membentur aspal dan barang belanjaannya berhamburan.
"Ahjumma, anda baik baik saja?"
Seorang namja muda yang tidak lain adalah Jaejoong membantunya berdiri dan memungut belanjaannya.
"Gumawo. Nona."
"Ne, sama sama Ahjumma."Jawab namja itu sambil tersenyum.
"dan saya Namja Ahjumma."
"Mwo? Aigo..., mian ne? Ahjumma tidak tau."
Jaejoong hanya tersenyum.
"Omo..., tangan Ahjumma berdarah, harus segera diobati."
"Dimana mobil Ahjumma, mari aku antar."
"Ah, Ahjumma naik taksi."
"Benarkah? dimana rumah Ahjumma?"
"Di Samsungdong."
"Oh, berarti kita satu arah. Bagaimana kalau aku antar. Kebetulan aku harus kembali ke caffe dan melewali daerah situ."
"Apa tidak merepotkan?"
"Ani, mari Ahjumma."
Selama tiga puluh menit perjalanan, mereka berkenalan dan mengobrol sana sini dengan Ahjumma itu. Mereka cepat sekali akrab. bahkan tanpa terasa mereka sudah sampai didepan rumah Ahjumma itu.
"Apa Joongie mau mampir dulu?"
"Ah, ani Ahjumma. Aku harus ke cafe, kasihan yang lain, biasanya jam segini cafe sedang ramai."
"Tapi kapan kapan mampir ya?"
"Ne, tentu Ahjumma, Ahjumma juga kapan kapan mampir ke cafeku."
"Tentu. Ahjumma akan membawa semua anggota keluarga untuk mencoba masakanmu."
"Ne, aku tunggu Ahjumma."
Jaejoong mulai menjalankan mobilnya saat Ahjumma itu menghilang dibalik pintu rumahnya.
'I got you calon mertuaku.'
.
.
.
TBC
