LOVE IS RED-
genre : Thriller, yaoi-shounen ai
Boys x Boys
Cast : Kim Myung Soo,Lee Sungyeol Infinite
R&R
Happy reading,readers ^_^
xXx
.
.
.
Sungyeol membuka matanya, bibirnya yang pecah terasa begitu menyakitkan dan ngilu. Belum lagi kedua kakinya yang terikat dengan betis kirinya terasa seakan patah. Sepertinya tulang kering nya mengalami keretakan. Mata lebam nya memandang sekitar untuk menyesuaikan diri dan mencoba mencari tau dimana posisinya saat itu. Ia berada dalam ruangan sempit berukuran 3x4 meter berwarna merah darah. Sungyeol bergidik mencoba menggerakkan kedua tangannya. Sial. Tangannya juga dalam keadaan terikat sangat kuat. Sungyeol berupaya sekuat mungkin untuk melihat kondisi tubuhnya. Astaga! Matanya terbelalak ketika mengetahui kondisi nya dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupi. Bulu kuduknya meremang hebat.
Krieettt. .
Derit pintu menghentikan segala upaya yang tengah dilakukan Sungyeol untuk bebas.
Matanya sontak menatap nanar pria yang masuk dan berdiri dihadapannya sekarang.
"Myung Soo. . " cicitnya ngeri.
Pria yang dipanggil Myung Soo itu bergeming. Tangannya mengusap lembut pipi lebam Sungyeol. Sungyeol mengikuti gerakan Myung Soo dengan takut. Ia sangat mengenal perangai pria ini. Pria yang sudah membuatnya babak belur.
Mata Sungyeol terbelalak ketika dengan gerakan cepat pria tampan tapi dingin dihadapannya menaiki tubuhnya dan mengecup ketat bibir nya. Sungyeol berupaya berontak. Tapi kondisi tangannya yang terikat membuat segala upayanya sia-sia. Sungyeol bukan pria bodoh. Ia akan kalah dengan cara biasa.
Kemudian dengan lemah Sungyeol menutup matanya. Ia bersikap pasarah dengan ciuman dingin yang diberikan Myung Soo. Myung Soo tersenyum senang meyadari reaksi tak terduga Sungyeol. Bibirnya semakin agresif menjilat dan mengulum bibir berdarah pria telanjang dibawahnya. Lidahnya berusaha masuk dan Sungyeol membiarkan hal itu terjadi. Myung Soo seperti hewan lapar yang memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut Sungyeol dengan penuh nafsu. Ketika lidah Sungyeol sepenuhnya masuk dan mengikat lidah Sungyeol, Sungyeol bertindak cepat. Dengan gerakan tak diduga ia menarik lidah Myung Soo dan menggigitnya dengan kuat. Myung Soo terperanjat dengan serangan balik tersebut.
"argghh! " jeritnya sekaligus berusaha melepaskan lidahnya dari jeratan mulut Sungyeol.
Sedikit lagi saja terlambat. Lidahnya akan putus. Meskipun begitu, sungyeol sudah berhasil memberikan rasa sakit yang cukup hebat pada Myung Soo.
"bagaimana rasanya bajingan? Sakit? Kau pantas menerima hal itu. .! " sentak Sungyeol berani.
Myung soo menatap geram pria itu. Tangannya bergerak menjambak kuat rambut Sungyeol hingga Sungyeol mengernyit sakit.
"kau pikir, karena aku mencintaimu aku takkan tega menyakiti mu Lee Sungyeol!? "
Sungyeol tertawa.
"bunuh aku. " desisnya dengan tatapan menantang.
Plaakkk!
Sungyeol terjajar. Wajahnya seketika panas. Tapi ia tak perduli. ia menjilat darah yang mengalir kembali dari sudut bibirnya. Matanya memberikan tatapan jijik pada pria dihadapannya.
"kau sudah berjanji. .mengapa sekarang. .mengapa sekarang begini. . "
Sungyeol terperanjat. Pria dingin dihadapannya menangis!
"aku sudah melupakan janji busuk itu. .lepaskan aku Myungie. .aku akan melupakan semuanya. .aku akan tutup mulutku serapat mungkin. .dan. .jalanilah hidup mu sebaik2nya. . "
Myung Soo bergerak liar diatas tubuh Sungyeol.
"ani. .aniyo. .aku takkan melepaskan mu Lee Sungyeol. .kau harus jadi milikku selamanya. . " ucapnya bergetar. Mulutnya bergerak kembali mencium bibir Sungyeol. Kali ini lebih lembut dari sebelumnya. Tangannya mulai melakukan rangsangan pada titik titik sensitif Sungyeol. Sungyeol mati matian berusaha menahan erangan nikmat dari mulutnya. Ia berusaha sekuat mungkin menutup mulutnya dari desakan lidah Myung Soo yang kembali mencoba masuk.
Myung Soo membeku. Ia menyadari usahanya sia-sia.
"Myungie. .kumohon lepaskan aku. . " suara Sungyeol memecah keheningan yang tercipta beberapa saat.
Myung Soo menatapnya pilu. Wajah tampannya terlihat sendu dan menyedihkan.
"Myungie. ." panggil Sungyeol.
"tidak. .kalau kau ingin meninggalkan ku. .takkan kukabulkan. .aku mau kau tetap disini Yeollie. .meskipun hanya tubuh matimu. . "
Sungyeol bergidik ngeri. Entah dari mana tiba-tiba tangan mantan kekasihnya itu sudah memegang sebilah belati.
Sungyeol harus berfikir jernih sekarang. Ia harus mencari akal atau Myung Soo akan benar2 membunuhnya kali ini.
Tangan dingin Myung Soo menempelkan belati tajam itu keleher Sungyeol.
"setelah kau mati. .aku akan mati menyusul mu. .kita akan terus bersama Yeollie. . "
Sungyeol menatap ngeri. Ia tak pernah menyangka akan sebegitu mengerikannya pria mantan kekasihnya ini. Penampilannya benar-benar menipu.
Myung Soo mengangkat belatinya. Bersiap menikam jantung Sungyeol dalam sekejap.
Sedetik lagi, Sungyeol akan mati. .
"saranghae. .Myungie. . " Myung Soo terbeliak. Tangannya berhenti diudara. Apa ia salah? Benarkah Sungyeol mengatakan ia mencintainya? Atau itu hanya caranya untuk kabur?
Myung Soo menatap tak percaya pada Sungyeol.
Sungyeol nya menangis.
"mian Myungie. .mian aku melupakan janji kita. .mian sudah meninggalkan mu. . "
Myung Soo membeku. Kepalanya penuh dengan rasa bahagia. Apakah Sungyeolnya akhirnya kembali padanya? Sungyeol nya mengatakan kalau ia salah. Bukankah itu sudah cukup membuktikan?
"bolehkah aku memperbaikinya menyungie? Bolehkah aku memperbaiki kesalahanku? Myungie. .Bogoshippo. .jeongmal bogoshippo. . " parau Sungyeol dalam isaknya.
Myung Soo menatapnya sendu. Belati ditangannya terjatuh. Ya. Ia yakin Sungyeol nya sudah kembali.
"kau. .kau berjanji tak meninggalkan ku lagi Yeollie? "
"ne. .aku tak akan pergi lagi dari mu. . " balas Sungyeol.
"kau. .kau akan mencintaiku lagi seperti dulu? "
Sungyeol menganggukkan kepalanya. "aku akan mencintaimu seperti dulu Myungie. .takkan pernah berubah"
Kalimat Sungyeol menghancurkan kekerasan hati Myung Soo. Bulir-bulir bening mulai mengalir dari kedua sudut matanya.
"gomawo. .terimakasih Yeollie. .aku berjanji akan lebih baik dari sebelumnya. . "
Sungyeol tersenyum. Pria polosnya telah kembali.
"ara. .sekarang. .bisakah kau melepaskan ikatan ku. .sendi ku nyaris mati. . "
Myung Soo mengusut air matanya. Ia menatap sedih tubuh telanjang kekasihnya. "mianhae Yeollie. .mian. .aku terlalu kasar padamu. . "
"tak apa. .aku bisa mengerti Myungie. .tolong aku. .kaki ku terasa sakit luar biasa. . "
Myung Soo mengangguk cepat. Ia mulai membuka satu persatu tali yang mengikat kaki Sungyeol. Sesaat kemudian ia berhenti. Ia menatap curiga pada Sungyeol.
Sungyeol bergidik.
"ka. .kakiku patah. .tanganku memar hebat. .aku takkan bisa kabur myungie. .dan aku takkan kabur lagi. .percayalah. . " ibanya.
Myung Soo percaya.
Kekasihnya sudah kembali. Dan ia akan merawat Sungyeol dengan baik mulai sekarang.
Ia harus berusaha sebaik mungkin agar pria yang merebut hatinya itu tak kabur untuk kedua kalinya.
Sementara Sungyeol memandangi kesibukan Myung Soo membuka satu persatu ikatan ditubuhnya. Hatinya bergejolak. Ia harus berupaya sebaik mungkin sekarang untuk meyakinkan Myung Soo bahwa ia benar2 sudah kembali mencintai pria itu. Sambil memikirkan cara terbaik untuk melarikan diri. Lagi.
Belum saat nya. .Myung Soo. .
xXx
.
.
.
namaku Lee Sungyeol. seorang karyawan biasa berusia 24 tahun. awalnya semua terasa membosankan, hidup yang membosankan. aku lulus kuliah dengan nilai baik dan mendapat pekerjaan yang cukup bagus untuk seorang fresh graduated pada usia 22 tahun. bekerja seperti orang bodoh, datang pukul 07.30 dan kembali pukul 17.00. seperti itu. dan selalu berputar. aku menjalani hari demi hari membosankan selama 3 tahun. hingga akhirnya ia datang. Pria dengan wajah dingin yang menarik perhatianku diawal pertemuan.
Kim Myung Soo. karyawan pindahan dari kantor pusat.
posisinya berada satu tingkat diatas ku. seorang manager.
sikapnya sangat sesuai dengan pola wajahnya. ia sangat dingin. sulit tersenyum pada karyawan lain. dan juga sangat jarang berbicara. dapat dihitung berapa kali ia akan mengeluarkan suara soft nya yang terkesan dingin dalam sehari.
satu kata. mengerikan.
tapi tetap saja, wajah tampannya sangat menggelitik instingku. seorang pria yang tercipta menyukai sesama pria.
untuk kalangan seperti ku, dia adalah type ideal yang sangat kuinginkan. bibir tipisnya yang jarang tersenyum menambah nilai plus untuk penampilannya dimataku.
khayalan demi khayalan selalu mampir dikepalaku saat melihatnya.
dan harus kusadari, ia berkali kali menangkap gerakan mengamati yang kulakukan.
hingga suatu sore. .
"tuan Lee Sungyeol. .tolong temui saya diruangan. ."
aku menghentikan gerakan menyusun berkas yang akan kubawa pulang.
aku menatap manager ku sedang berdiri tak jauh disana. seperti biasa. ia tampak mengagumkan sore ini.
"baik. .saya segera kesana. ." Manager tampan itu segera berlalu mendengar kalimat ku.
kenapa? bukankah ini sudah jam pulang kerja? kenapa ia memanggilku sekarang. .?
ck. mungkin ada masalah yang cukup penting. baiklah. aku akan menyelesaikan ini dan segera menyusulnya.
.
.
.
xXx
Author P.o.v
.
.
Sungyeol mengetuk pintu ruangan berwarna cokelat tua tersebut.
sebuah suara terdengar dari dalam menyuruhnya masuk.
ia melihat Myung Soo sedang duduk dikursi berputarnya dengan kondisi yang cukup ekstrem.
pria itu sudah melepas jas nya. dasinya. dan juga, rambutnya yang sedikit berantakan membuatnya semakin terlihat jantan.
"silahkan duduk. ."
Sungyeol tersadar. ia segera mengambil posisi duduk berhadapan dengan managernya itu.
"ada apa tuan memanggil saya?"
Myung Soo tersenyum.
"jangan terlalu formal. .ini sudah diluar jam kerja,lagipula usia kita setara. .panggil Myung Soo saja"
kening Sungyeol berkerut.
"jadi. .ada keperluan apa,kau memanggilku kesini?" tanya Sungyeol terbata,mencoba membiasakan dirinya.
Myung Soo mendekatkan kepalanya.
bibirnya berbisik.
"mengapa. .mengapa kau selalu memandangiku Lee Sungyeol? "
rona wajah Sungyeol berubah. ia seperti tikus yang tersiram air sekarang. sementara Myung Soo memandangnya dengan tatapan mengejek.
"kau menyukaiku,?" cecar nya membuat Sungyeol berjingkat dari duduknya.
"ah. .bukan. .mungkin kau sudah salah menduga. .aku tak pernah memandangimu. .Myung Soo-ssi" jawabnya gugup. keringatnya mengalir satu persatu.
seringaian Myung Soo mengembang.
"jangan berdalih Sungyeol. .aku sering menangkap basah kau melihatku . .dengan tatapan nafsu. ." tembaknya.
Sungyeol tersudut. hatinya membenarkan hal itu. apakah ia terlalu kelihatan. apakah semua mengetahuinya?
"jangan takut. .hanya aku yang mengerti hal itu. ."
kalimat pria dihadapannya membuat Sungyeol melepas nafas lega.
matanya menatap myung soo yang masih memandanginya lekat-lekat seolah dia adalah mangsa yang siap untuk dinikmati saat itu juga.
Sungyeol menelan liurnya kasar. ia benar-benar tersudut sekarang.
"apa yang kau sukai dariku Sungyeol-ssi? " myung soo seolah tak memberinya kesempatan untuk berfikir.
"hal itu. .bukan seperti yang kau bayangkan. .itu. ."
Sungyeol kesulitan memilih kalimatnya sendiri. kalau ia mengakui nya,kemungkinan ia akan diusir keluar dari kantor besok atau lebih parah lagi ia akan dituduh penguntit yang suka melihat-lihat boss nya.
"itu adalah. ." mulut Sungyeol tertutup seketika. matanya membulat melihat Myung Soo berdiri dari kursinya dan mulai membuka satu demi satu kancing kemeja putihnya.
"tunggu. .apa yang akan kau lakukan?" tanya Sungyeol sambil bangkit menjauh.
Myung Soo membuka kemeja nya yang tak dilapisi pakaian apapun didalamnya dan melemparkan nya kesembarang arah. ia topless sekarang. membuat Sungyeol menatap kagum pada bentuk tubuh yang tidak terlalu gemuk dan juga tidak kurus itu. dada bidangnya yang cukup beorot serta perut ratanya yang terdapat sedikit lekukan semakin membuatnya terlihat seksi dimana Sungyeol.
"bagian inikah yang kau suka?" suara Myung Soo menyadarkan Sungyeol dari rasa kagumnya.
"a. .ani. .aniyo. .aku seorang pria tulen, aku tak menyukai tubuh sesama pria sepertimu. ." ucap Sungyeol dusta. Myung Soo tertawa. seringai nya kembali menekan atmosfere disekitar.
"mungkin kau menyukai bagian ini. ."
tangannya bergerak membuka resleting celananya. Sungyeol refleks menutup matanya. ia sudah bisa menduga arah tujuan pria didepannya itu.
Myung Soo tersenyum puas.
"ternyata benar. .kau seorang gay. .Sungyeol-ssi.." desisnya.
Sungyeol menghela nafasnya. ia sudah tak bisa mengelak sekarang. "ia. .saya seorang gay. .apakah kau sudah puas?" ujarnya dengan nada marah.
"belum. .aku belum puas. ."
"mwo? lalu, apa yang akan kau lakukan?"
Sungyeol melihat pria itu memakai kembali kemejanya. .lalu berjalan pelan menuju tempatnya berdiri. kaki Sungyeol kaku.
Myung Soo mendekatkan wajahnya ketelinga Sungyeol.
"aku menyukai mu Sungyeol-ssi. .dan kau harus bertanggung jawab atas hal itu. .temui aku besok di restoran cina 3 blok dari sini pukul 8 malam. .aku akan mengajarimu cara memuaskan ku. ."
"mwo?" myung soo tertawa kecil. lalu mulai melangkahkan kaki nya keluar ruangan.
"sampai bertemu besok malam. .pria manis. ." katanya didepan pintu keluar ketika melihat Sungyeol masih membeku ditempatnya.
.
.
.
apakah itu artinya ia mengajakku kencan?
Myung soo mengajak ku kencan?
pertanyaan2 konyol mulai memenuhi isi kepala Sungyeol.
tanpa ia sadari, bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman manis.
ya. .ia merasa sangat konyol sekarang.
xXx
.
.
.
Sungyeol mengusut rambutnya yang berantakan. wanita didepannya memahami pria tersebut sudah mengalami sebuah kejadian hebat yang membuatnya sangat trauma. bagaimana bisa seorang kekasih bisa berlaku sekejam itu pada pasangannya? ia bahkan tak bisa membayangkan betapa mengerikannya pengamalan itu.
"kau masih sanggup untuk meneruskannya tuan Sungyeol-ssi? kalau kau mau,kita bisa mengakhirinya untuk hari ini. ."
Sungyeol mengangkat kepalanya.
"aku tak ingin berhenti. .cerita selanjutnya adalah pengalaman termanis dalam hidupku. .dan aku ingin mengenangnya sekali lagi. ."
wanita didepannya menatapnya sendu. kepalanya mengangguk seolah mengerti.
"kau bisa melanjutkannya. ."
Sungyeol tersenyum.
bibirnya mulai bergerak merangkai kalimat yang akan diucapkannya.
"awalnya kukira ia hanya mengatakan hal bodoh untuk menghinaku. .namun ternyata ia benar-benar datang ke tempat itu. .ia begitu sempurna. .balutan jas hitam nya begitu sepadan dengan postur tubuhnya yang tinggi. .saat itu aku berfikir. .bahwa seorang pangeran gila sedang menuju kearah seorang budak sepertiku. ."
mata Sungyeol menerawang jauh. ia seolah melihat Myung Soo berjalan pelan kearahnya. senyuman dingin itu sudah berubah hangat sekarang.
"hei. .sudah menunggu lama?" tanyanya.
Sungyeol segera membebaskan diri dari sikap terpesonanya.
"belum. .aku juga baru sampai. ."
pria tampan didepannya mengambil posisi duduk.
"aku benar2 tak menduga kau akan datang. .kukira kau akan ketakutan akan sikapku kemarin padamu. ." myung soo membuka percakapan sambil membuka-buka menu didepannya.
sungyeol menatapnya.
pria ini memang sangat diluar .
"lalu. .apa yang kau inginkan dengan menyuruhku datang kemari?" tanya Sungyeol langsung.
"kau begitu terburu-buru. ." balas Myung soo acuh.
hah? jawaban apa itu? Sungyeol mendengus kesal.
"aku tak punya banyak waktu. .kalau kau tak ada keperluan penting. .aku akan pergi. ." ucapnya sambil beranjak bangkit dari tempat duduknya. ia mulai muak melihat wajah tampan didepannya itu.
"jadilah pacarku. .Sungyeol-ah. ."
mwo?
Sungyeol membeku.
"aku menyukaimu. .jadilah pacarku. .Lee Sungyeol. ." ucap Myung Soo memperjelas kalimat sebelumnya. Sungyeol mendengus. apa lagi ini? apa ini sebuah lelucon lucu yang dipersembahkan untuknya?
"terimakasih. .maaf aku tidak tertarik dengan gurauan konyolmu. ." Sungyeol melangkah kesal menuju pintu keluar. .sedetik lagi ia akan keluar dari tempat itu. sebelum sebuah suara menghentakkan hatinya. .
"APA KAU TULI!? AKU MENYUKAI MU LEE SUNGYEOL! JADILAH PACARKU!"
Sungyeol membeku. apa itu? meskipun ia dengan jelas dapat mengetahui dari mana suara itu berasal ,hanya saja. .
ia membalikkan tubuhnya perlahan.
ia melihat Myung soo berdiri dengan sikap kesal disana. sementara semua mata diruangan itu memperhatikan mereka.
Sungyeol masih belum mampu menguasai tubuhnya ketika ia melihat Myung Soo berjalan mendekatinya.
matanya membelalak panik ketika pria tampan itu mendekatkan wajah kearahnya. Myung Soo mencium nya didepan umum!
Sungyeol terperangkap suasana. tubuhnya tak bisa bergerak sesuai keinginannya. yang ia tau, ia hanya berdiri dan menerima setiap sentuhan hangat dari bibir Myung Soo pada bibirnya.
Myung Soo melepaskan bibirnya. matanya bertumpu pada mata hitam legam Sungyeol.
"katakan kau mau. ." desisnya.
.
.
.
"aku mau. ."
TBC-
mohon reviewnya readers. .ini FF pertama saya tentang MyungYeol Infinite :D
semoga pada suka. .
kalau gak suka atau jelek, kritik aja.
yang pedes kaya cabe juga saya terima :D
sampai jumpa di chapter berikutnya :*
