Met me in the rain

Summary

Hujan tak pernah berpihak pada Kyungsoo, ia selalu memaksanya menemani langit untuk menangis.

Lantas, Apakah Kai pelangi bagi Kyungsoo?

Rate : M

Cast : KAISOO

Genre : Romance, Hurt

YAOI, Boys Love

Don't Like, Don't Read

Happy Reading

Chapter 1

.

.

.

.

.

.

"aku? Apakah aku pria bodoh? Pria yang tidak bisa membahagiakan pasanganku? Cih! Yang benar saja! Dia yang berselingkuh didepanku, bercumbu dengan wanita lain? Ya Tuhan! Jadi kau seorang biseksual? Aku dibohongi...kenapa aku bodoh sekali? Kyungsoo-yaa? Apa kau kurang tampan? Apa kau kurang seksi dan kurang menarik bagi pasanganmu? Ah! BABO! BABO! BABO!"

Namanya Kyungsoo.

Sudah sedari tadi dia berbicara sendiri sambil memukul-mukul dadanya atau menjambak rambutnya sendiri. Si bartender pun rasanya sudah bosan menanggapi permintaan bir yang Kyungsoo minta berulang kali.

"YA ! YA! Berikan aku satu botol lagi!" Kyungsoo membentak dengan wajah mabuknya—dan mata yang membengkak hebat.

Baru saja Kyungsoo mau mengambil birnya, seseorang lebih dulu menggapai botol tersebut. Kyungsoo menengok kearahnya dengan matanya yang sayu.

"Nuguseyo?"

"Sudah cukup minumnya. Matamu bengkak"

"Cih! Peduli sekali, memangnya kau siapa?"

Pria itu tertawa lagi—setelah berkali-kali tertawa sejak Kyungsoo mulai mabuk. Bukannya menikmati bir atau wanita-wanita yang ada dibar, pria itu sedari tadi duduk menikmati ocehan Kyungsoo yang sedang mabuk.

Tiba-tiba, seorang pria tampan dengan tubuh yang tinggi—didampingi pria cantik disebelahnya, menghampiri Kyungsoo yang sedang mabuk.

"aiisssshhh, Kyungsoo-yaaa! Kenapa begini, hm?" pria cantik dan menggemaskan bernama Baekhyun itu merampas botol-botol bir yang masih tersisa dan menyingkirkan gelas-gelasnya.

"Apa pertemuan pertama kalian seburuk ini, Kai? Atau... jangan bilang... Kau yang menyuruhnya untuk minum?"

Kai berdecih, "Chanyeol-aaah... sudah lebih dari dua jam sejak aku datang dia sudah seperti ini. Ayolah jangan salahkan aku begitu"

"Memang ada apa dengannya?" Tanya Baekhyun khawatir.

Kai tertawa kecil, "sudahlah, kalian berdua pergi saja ke hotel. Biar aku yang mengurusnya."

"mau kau bawa kemana dia, Kai?" tanya Chanyeol melihat Kai yang mulai mendekati Kyungsoo dan menggendong tubuh mungil itu.

"ke apartemen ku" jawab Kai—sambil tertawa kecil, kemudian membawa Kyungsoo menuju mobilnya. Kyungsoo hanya senyum senyum seperti orang gila, tapi sambil menggerutu sendiri. Kai sesekali berdecih mendengar perkataan Kyungsoo, dan terkadang juga tertawa geli sekali.

.

.

.

.

.

Kyungsoo mengerjapkan matanya sambil tersenyum. Cahaya matahari yang menelusup masuk kedalam selimutnya, membuat wajah malaikatnya semakin bercahaya. Kyungsoo tersenyum lebar sebelum akhirnya berteriak,

"AKU ADA DIMANA?!"

Kyungsoo membelalakkan matanya, ia menoleh kesudut ruangan mencoba mengenali tempat tersebut. Tapi ia tidak tahu sama sekali.

"apa aku semalam dibawa ahjussi-ahjussi?" Kyungsoo melihat tubuhnya dibalik selimut, tapi pakaiannya tak sedikitpun ada yang terbuka. Kyungsoo menyilangkan tangannya didadanya. Ia mulai berpikir yang aneh-aneh.

"Mungkin saja benar, dan dia sudah memakaikanku baju lagi? Ah andwae andwae!"

Kyungsoo berlari keluar kamar dan berusaha mencari pintu keluar. Ia berhenti sejenak karena merasakan kepalanya pusing bukan main. Ia melihat seorang pria menggunakan bathrobe sedang duduk di sofa ruang tengah. Kyungsoo semakin ketakutan,

"Benar kan? Benar-benar seorang ahjussi yang butuh belaian, liat saja, pagi-pagi begini dia sudah memakai bathrobe, apa benar semalam dia menyetubuhiku?" gumam Kyungsoo semakin ketakutan.

Belum sempat Kyungsoo melangkahkan lagi kakinya, Kai sudah menoleh kearahnya dengan wajah bingung.

"Sejak kapan kau berdiri disitu?"

Kyungsoo menatap wajah Kai dengan kesal. Kyungsoo meraih sebuah sepatu yang ada didekatnya kemudian melempar kearah Kai.

BUKKKKK! Tepat mengenai kepala Kai dan berhasil membuat Kai meringis.

"Dasar ahjussi tidak tahu malu! Membawa pria muda tampan sepertiku? Cih! Aku tidak semurah itu. Berani-beraninya kau!"

Bukannya marah, Kai malah tertawa kecil kemudian berjalan mendekat kearah Kyungsoo.

"YA! YA! Jangan berani berani mendekat padaku, eoh?"

Kai semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Kyungsoo, kemudian berbicara tepat didepan wajah Kyungsoo.

"Cepat keluar dari sini jika kau tidak suka" Kai meletakkan jari telunjuknya didahi Kyungsoo kemudian mendorong pria tersebut mendekati pintu keluar. Kai menutup pintunya dengan kasar setelah Kyungsoo berhasil keluar. Kai tersentak kaget mendapati dirinya didorong keluar oleh pria yang bahkan tidak ia kenal.

"Apa aku baru saja diusir?AISSHHHH MENYEDIHKAN SEKALIIIIIII" Kyungsoo menjambak rambutnya sendiri. Ia berjalan menuju lift dengan penampilan yang sungguh berantakan. Kyungsoo mengambil handphone disakunya untuk menelepon Baekhyun.

"Wae kyung?"

"Bisa jemput aku? Aku di grand apartemen"

"Memangnya Kai tidak mengantarmu?"

"Kai? Siapa dia?"

"Eoh? Kau tidak tahu namanya?"

Kyungsoo terdiam dan mulai berpikir sejenak,

"Kau barusan di apartemennya kan?"

"Dia siapa?"

"Teman kuliahku yang ingin aku kenalkan padamu, kyung"

Kyungsoo belum menjawab pertanyaan Baekhyun, ia menganga dan menepuk jidatnya dengan wajah terkejut,

"Jemput aku sekarang, Baek. Biar aku ceritakan"

Kyungsoo menutup panggilannya dan bergegas ke lobby untuk menunggu Baekhyun.

.

.

.

.

.

.

"MICHYEOSOOOO?"

"KYUNG? Kenapa kau jadi lebih cempreng dariku?"

"ani-ani, masalahnya baek... aku...aaaaaa...aaaaaaa...aku sungguh memalukaaaaannnnn...aaaaaahhhh" Kyungsoo merengek seperti anak TK meminta coklat pada ibunya.

"memangnya kau semalam kemana sih dengannya? Dia bilang dia mau membawamu ke apartemennya?"

"Baek, apa mungkin semalam dia menyetubuhiku?"

"Ya! Jangan berpikir yang tidak-tidak, setelah itu dia juga meneleponku dan menanyakan alamat rumahmu padaku. Kai tidak mungkin seenaknya membawa orang lain ke apartemennya."

"habis aneh sekali baek, tiba-tiba aku ada diapartemen orang asing, dan ketika melihanya, ia sedang menggunakan bathrobe. Aku kan jadi berpikir yang tidak tidak"

Baekhyun tertawa kemudian menjitak kepala Kyungsoo,

"makanya, jangan berlagak minum minum banyak semalam. Liat kan? Kau belum bisa mengingat kejadian semalam, dan kau jadi berburuk sangka pada orang lain. Bisa saja ternyata kau yang menggoda Kai untuk tidur denganmu semalam" ejek Baekhyun kemudian tertawa geli.

"YA! BACON! Kalau bicara gampang sekali"

"HAHAH lagian sih Kyung, kau sudah sebesar ini, belum pernah merasakan holemu diaduk-aduk ya? Ah! Sungguh nikmat Kyung"

"Baek aku mohon, ini bukan saatnya aku orgasme."

"Kau selalu orgasme sendirian, hm? Kasihan sekali sahabatku ini. Memangnya apa gunanya pacarmu yang kemarin itu, hm?"

"Ah baek jangan sebut pria itu, aku benar-benar jijik"

Kyungsoo tiba-tiba pusing lagi karena bir semalam, dan mulai terlintas sesuatu dipikirannya setelah baek mengingatkannya tentang mantannya,

"Baek, sepertinya aku mengingat sesuatu"

"mwo?"

"mantan pacarku itu... sepertinya... semalam aku bertemu dengannya"

"jinjjaa? Itukah yang membuatmu mabuk semalam?"

"ani ani. Sepertinya aku bertemu dengannya dua kali kemarin."

"Eoh?"

"Ne! Aku menampar pipinya dan mendorong tubuh wanita disampingnya"

"Kau seberani itu? Ah! Pasti itu cuma mimpi Kyung"

"Tidak Baek, aku bahkan menjambak wanita itu tapi, seseorang menarik tubuhku"

"Lalu?"

Kyungsoo diam, kemudian mengingat ingat lagi.

"Ah! aku tidak bisa mengingat lagi"

Baekhyun menghela nafas, "yasudah lupakan. Biar aku tanya saja pada Kai."

"ANDWAE! Kalau dia berbohong bagaimana?"

"Tidak akan, Kyung. I know him so well."

.

.

.

.

.

[FLASHBACK]

Kyungsoo masih galau dan termenung dihalaman rumahnya. Kyungsoo berencana lari sore di taman dekat rumahnya, tapi, Ia menatap langit yang tiba-tiba berubah jadi mendung,

"eishh, kau mengerti sekali perasaanku ya? Mengapa ikut mendung begitu, hm? Jangan hujan kumohon, apalagi ditemani petir, sungguh , aku sedang tidak ingin menangis." Kyungsoo berbicara pada langit sambil mendongakkan keapalanya ke atas.

Kyungsoo tetap memaksakan dirinya keluar rumah kemudian mulai berlari.

"Kyungsoo-yaa. Malam ini kau akan bertemu dengan seorang pria kenalan. Ayo jangan bersedih lagi. Buka hatimu! Kau pasti bisa!"

Kyungsoo terus menggerutu menyemangati dirinya sendiri sambil berlari, and fortunately, hujan tidak jadi turun walaupun mendung.

Kyungsoo berjalan pulang menuju rumahnya sambil memegang botol minum miliknya ditangan kanannya. Ia menghentikan langkahnya, mendapati mobil Kris terparkir didepan rumahnya. Kyungsoo bisa melihat pria itu keluar dari mobil putihnya bersama seorang wanita. Kyungsoo menatap malas kemudian berjalan menuju pagar rumahnya seolah-olah tak ada orang yang mau menemuinya.

"Kyungsoo-yaa!" Kris memanggil Kyungsoo. Kyungsoo menghentikan langkahnya kemudian menengok ke arah Kris.

"Kau mau apa kesini?"

Rintik hujan mulai turun, Kyungsoo mendongak menatap langit, hujan selalu jadi pertanda buruk baginya,

Kris menunduk setelah dipelototi Kyungsoo sebelum akhirnya menyodorkan sebuah undangan.

"Ini... datanglah ke acara pernikahanku"

Kyungsoo melirik sebentar undangannya, lalu menoleh lagi menatap Kris,

"Kau benar-benar sudah gila!"

Kyungsoo buru-buru membalikkan badan, tapi Jessica—sahabatnya sejak kecil—menarik tangannya,

"Kyungsoo-yaa~ jangan seperti itu"

Kyungsoo menoleh menatap wanita—yang cukup menjijikkan baginya—kemudian berdecih,

"YA! Lepaskan! Aku tidak sudi disentuh wanita jalang"

"Kyungsoo-yaa! Kau keterlaluan sekali padanya"

Kyungsoo menahan amarah dan airmatanya melihat Kris membela Jessica, sungguh, dua orang ini sudah tidak tau diri lagi dimata Kyungsoo.

"Kau pikir kau siapa? Kau hanya seorang gay! aku sedih melihatmu, Kris bahkan hanya kasihan padamu... sungguh pria yang menyedihkan. Apa sudah tidak ada wanita yang menyukaimu?" Jessica mencaci maki Kyungsoo dengan sengaja. Kyungsoo menarik nafasnya panjang, ia malas sekali menanggapi omongan Jessica barusan. Orang straight tidak akan mengerti bagaimana perasaan seorang gay, jadi untuk apa dijelaskan?

Kyungsoo tak menjawab, ia mengambil undangannya kemudian bergegas masuk ke dalam rumahnya tanpa sepatah katapun. Kyungsoo merosot jatuh dihalaman depan rumahnya karena lemas menahan sakit hati.

"Aku sudah bilang, jangan turun hujan. Aku sedang tidak ingin menangis, sungguh. hikss.. " Kyungsoo terisak sambil terduduk dirumput halaman rumahnya yang luas.

.

.

Hujan tak pernah berpihak padaku, ia selalu memaksaku menemani langit untuk menangis. Tetapi, pelanginya tak pernah dihadirkan untukku.

Aku benci hujan, sungguh.

.

.

.

.

.

Kyungsoo mencari-cari sosok yang telah Baekhyun jelaskan sebelumnya, disebuah bar yang selalu ramai dengan manusia-manusia yang tidak pernah ingat dosa, ayolah itu tidak penting, bar adalah candu bagi orang-orang bersedih seperti Kyungsoo.

Kyungsoo duduk disebuah kursi depan meja bar sambil menunggu seseorang. Awalnya ia kuat menahan, tapi ia tak sanggup melihat pasangan pasangan yang sedang bermesraan didepan matanya, ia seperti ingin menghajar mereka satu persatu. Bayang-bayang Kris menghantuinya, Kyungsoo langung memesan sebotol bir untuknya malam itu. Walaupun sebenarnya, Kyungsoo tak begitu suka pergi ke tempat seperti ini, percayalah, itu bukan gaya Kyungsoo sama sekali. Ia suka minum minum, apalagi jika sedang frustasi seperti ini, Kyungsoo bisa habis berbotol-botol tanpa sengaja.

Pria tinggi berkulit tan dengan wajah manisnya menghampiri pria mungil yang sudah teler karena satu buah botol bir. Ia berdecih,

"Ya Baekhyun yaaa~ Kau sungguh-sungguh mengenalkanku pada pria menyedihkan ini?" gerutu Kai sambil menggeleng-geleng kepalanya.

Kai mulai duduk didepan Kyungsoo yang sedang mabuk. Kai mendengarkan setiap ocehan Kyungsoo—sebut saja curhat—dan terkekeh geli melihat ekspresi wajah Kyungsoo. Kai berulang kali menghentikan Kyungsoo, hingga akhirnya Chanyeol dan Baekhyun datang menghampirinya.

Kai menggendong Kyungsoo keluar menuju mobilnya.

"Kyungsoo?" Seseorang memanggil Kyungsoo dari belakang. Kai menoleh dan mendapati seorang pria berbadan tinggi bersama seorang wanita dalam genggamannya.

"Kau siapa?"Tanya Kris pada Kai.

Kai diam, Kyungsoo melihat wajah Kris kemudian turun dari gendongan Kai.

"Kris? Apakah benar kau Kris? Aduh sungguh mataku buram sekali"

Kyungsoo mendekati Kris sambil mengerjapkan matanya memastikan sosok tersebut adalah Kris atau bukan, kemudian jari telunjuknya ia arahkan ke dada Kris.

"Jadi benar ya kau ini Kris? Pria tidak tahu malu yang sudah merusak kehidupanku?" Kyungsoo meringis.

"YA! Kau ini biseksual? Jangan suka memainkan perasaan orang lain! Kau pikir kau hebat? Memacari pria sepertiku? Oh yang benar saja! Seorang Sam Smith sedang menungguku di Amerika" Kyungsoo semakin melantur setelah membentak Kris. Kris dan Jessica menertawainya,

"Yaa Kyungsoo-yaa? Apa kau sedang mabuk? Buruk sekali khayalanmu" ejek Jessica sambil melirik ke arah Kris.

Melihat hal itu, Kai geram, Kai tidak tertawa sama sekali, ia bahkan sedih mendengar ocehan Kyungsoo barusan, walaupun tetap saja Kyungsoo dimatanya selalu lucu. Belum sempat Kai menarik tangan Kyungsoo, Kyungsoo secara tiba-tiba menampar pipi Kris, Kris terdiam dan Jessica yang mulai mengoceh,

"YAA PRIA GAY MURAHAN!"

Kyungsoo langsung menjambak rambut Jessica dengan kasar, Kai mengurungkan niatnya sebentar untuk menarik tangan Kyungsoo. Kai tersenyum kecil sebelum akhirnya menarik tubuh Kyungsoo dan membawanya pergi menuju mobilnya.

Ia mendudukkan Kyungsoo di kursi penumpang, kemudian memakaikannya seatbelt.

"NUGUSEYOO? Kenapa kau menghentikanku menjambak wanita jalang tadi EOH?" Kyungsoo menatap Kai. Kai tertawa, tidak menjawab pertanyaan Kyungsoo.

"Kyungsoo-yaaa?" Kai memanggil ragu, ia tidak tahu pasti itu benar namanya atau bukan, ia hanya mengingat apa yang tadi dia dengar dan apa yang sudah Baekhyun kasih tau saja sebelumnya.

"waeee? kau tahu namaku?" Kai tertawa lagi, ternyata benar namanya Kyungsoo, batin Kai.

"Otte? Sudah puas?" Kai bertanya antusias.

Kyungsoo terkekeh, ia mengangguk ngangguk seperti anak bayi,

Kyungsoo benar-benar mati rasa, dia tidak sadar sedang pergi dengan siapa. Dia hanya ingin meluapkan emosinya saja.

.

.

.

Kai mengantar Kyungsoo pulang setelah menelepon Baekhyun menanyakan alamat rumah Kyungsoo.

Kai menggendong Kyungsoo dibelakang punggungnya menuju pintu pagar rumah Kyungsoo, tapi ternyata, pagarnya terkunci.

"YAA! Ini terkunci. Mana kuncinya?" Tanya Kai panik.

"Kunci? Kunci apa?"

Oh ayolah Kai, Kyungsoo sedang mabuk, bagaimana kau mendapatkan kunci rumahnya sekarang? batin Kai. Kai langsung menurunkan Kyungsoo pelan-pelan untuk mencari kunci di saku baju atau di saku celana Kyungsoo.

"YAAA! Kau mau apa?" Kyungsoo menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, Kai tertawa kecil,

"Aku tidak akan menyentuhmu, percayalah. Kau harus masuk rumahmu sekarang"

"Rumah? Rumah siapa?" Kyungsoo menolehkan pandangannya ke arah rumahnya. "Yaa! Kita sedang berada dirumah siapa, sih?"

Kai menarik nafas panjang, mau tidak mau ia harus membawa Kyungsoo ke apartemennya mengingat Baekhyun sedang asik berdua dengan Chanyeol di hotel.

Tiba-tiba Kyungsoo menangis lagi, sungguh, Kai tidak tahu bagaimana bisa pria ini mabuk separah ini,

"YAA! Mengapa menangis?"

Kyungsoo terus menangis, merengek seperti anak bayi. Kai ingin segera menggendong tubuh Kyungsoo masuk kedalam mobilnya, tapi belum sempat mengangkat tubuh Kyungsoo, Kai melihat dari jauh dua orang laki-laki—tampak seperti ahjussi—akan melewati mereka, kemudian dua pria itu menghentikan langkahnya mencurigai pergerakan Kai, Sungguh, Kai terlihat seperti sedang melakukan penculikan atau suatu tindakan asusila karena Kyungsoo terus menangis,

"Kyungsoo, diamlah aku mohon" Kai melirik dua ahjussi yang sedikit lagi akan melewati Kai, Tapi Kyungsoo tetap menangis.

Kai mendekatkan tubuhnya ke tubuh Kyungsoo dan menyandarkan tubuh Kyungsoo pada pagar rumahnya, dengan cepat Kai mencium bibir Kyungsoo, sekedar menempelkan bibirnya saja. Kyungsoo terkejut, kemudian ia memejamkan matanya dan airmatanya tumpah seketika, tanpa sengaja, Kyungsoo mulai melumat bibir Kai dengan pelan.

Kai tersentak kaget, ia mendiamkan perlakuan Kyungsoo, sampai akhirnya, Kai sudah tak kuasa lagi akan ciumannya itu. Kai pun menarik tengkuk leher Kyungsoo dan mulai ikut membalas lumatan tersebut.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED

GAISSS YO YO YOOO

Minta saran dongggggggg

Jadi gini, gue kan bakalan selalu nulis ff rate M, dan pastinya selalu menyelipkan adegan NC disalah satu chapternya, ya kaaan? HAHAH

NAAHHH!

Ini betewe mau bulan puasa nih, enaknya gimana yaaa?

Lanjutin apa break dulu?

NEED YOUR SUPPORT GAISSS

GUE MASIH NGURUS FF SOME SECRETS JUGA SOALNYA NIH

SALAM FUJO^^