Moshi-moshi minna-san…
Saya author baru buat fandom yang satu ini. Jadi, yoroshiku onegashimasu #bungkuk 90 derajat
Kuchiki Rukia-taichou Presents
Sayonara, Natsu
Fairy Tail © Mashima Hiro
Gadis itu hanya terdiam, tak mampu berkata-kata lagi. Mukanya kotor oleh debu, kulitnya penuh goresan luka sewaktu dia bertarung bersama dengan nakama-nya, tubuhnya bergetar menahan rasa takut akan seorang pria yang tengah berdiri dihadapannya.
Penyihir Kegelapan Legendaris, Zeref.
7 Juli x791, Kerajaan Fiore mengalami kehancuran karena Dragon King Festival. Dimana para naga muncul dan mulai menghancurkan kota-kota dan membunuh banyak umat manusia. Dan kedatangan Zeref pun memperparah keadaan tersebut.
Lucy Heartfilia menatap sekelilingnya. Nakama-nya, semua Mage Fairy Tail tergeletak tak berdaya di tanah, tak bergerak sedikit pun. Bahkan Master Makarov pun tak bisa berbuat apa-apa dihadapan Zeref.
Lucy berusaha menahan tangis kesedihannya tapi air matanya tetap memberontak untuk keluar dan jatuh di wajah sang pemuda berambut pink yang tengah pingsan dalam pangkuan sang gadis berambut pirang.
"Natsu…" ucap Lucy lirih memandangi si Fire Dragon Slayer.
"Nah, Lucy Heartfilia…" tiba-tiba Zeref angkat bicara, menyadarkan Lucy bahwa dihadapannya masih berdiri serorang Mage yang sangat kuat yang bisa membunuhnya hanya dalam sedetik saja.
Lucy pun mengangkat mukanya dan menatap Zeref. Wajah gadis itu seperti orang yang tak punya lagi harapan dan tinggal menunggu kapan kematian akan menjemputnya.
"Pilihlah, Seirei Madoushi Lucy Heartfilia. Jika kau memilih ikut denganku maka nakama-mu dan dunia ini akan selamat. Tapi jika menolaknya, aku tak bisa menjamin apa yang akan terjadi dengan mereka," ucap pria berambut hitam itu dengan mata merahnya yang tajam.
Mendengar itu, Lucy mendekap tubuh pemuda yang ada dipangkuannya tadi itu sambil menahan tangis yang terus mencoba keluar dari bibirnya.
Apa yang harus kulakukan. Jika aku ikut dengannya, maka Natsu dan lainnya akan selamat. Tapi itu berarti aku tidak bisa bertemu lagi dengan mereka…"
Dan bila aku tetap memilih untuk bersama dengan Fairy Tail maka dunia akan…
Semakin Lucy memikirkannya, semakin sedih hatinya. Walau dirinya ingin menyelamatkan dunia, tapi jauh didalam hatinya dia tidak akan bisa membayangkan hidup tanpa nakama-nya, tanpa Fairy Tail, bahkan tanpa ada Natsu disisinya.
Sejak kejadian dengan Phantom Lord, Lucy makin yakin kalau dirinya telah jatuh cinta pada sang pemuda berambut pink itu. Dan saat Natsu membalas Sabertooth atas perlakuan mereka terhadap dirinya, Lucy sangat senang karena Natsu bisa mengalahkan mereka.
Hingga keesokan harinya, hal ini terjadi. Sebuah takdir yang begitu kejam datang dan merebut semua kesenangan setiap orang.
Saat Dragon King Festival, Natsu, Gajeel, dan Wendy harus dihadapkan dengan kenyataan yang begitu pahit dimana mereka harus membunuh naga yang telah mereka anggap sebagai orang tua mereka.
Dan sekarang, Lucy Heartfilia, juga harus menghadapi kenyataan dimana dirinya harus memilih demi menyelamatkan nakama-nya … bahkan dunia.
"Pilihlah…"
Ne, Natsu… Seandainya kau yang berada diposisiku saat ini, apa yang akan kau pilih?
"…Nasib dunia bergantung pada pilihanmu…"
Heh… Aku yakin kau pasti tidak akan mengikuti perkataan pria inikan? Natsu…
"…Seirei Madoushi…"
Tapi, aku ini berbeda denganmu. Aku tidak tahu untuk berbuat apa lagi untuk menyelamatkan nakama kita. Gomen ne… Natsu…
"…Lucy Heartfilia."
Aku…
Lucy melonggarkan dekapannya dari sang Dragon Slayer lalu membaringkan tubuh pemuda itu ditanah. Lucy menatap wajah Natsu yang terlihat begitu tenang meski tubuh pemuda itu dipenuhi luka, menyentuh pipinya dengan tangan mungilnya, lalu mendekatkan bibirnya dengan bibir dingin Natsu.
Ciuman tersebut hanyalah begitu singkat, setidaknya dia bisa memberikan ciuman pertamanya kepada orang yang disukainya… untuk terakhir kalinya, itulah pikiran Lucy.
"Sayonara Natsu," bisiknya walau dia rasa bahwa Natsu tidak mendengarnya karena dirinya masih pingsan.
Lucy menghapus sisa air matanya lalu berdiri menghadap Zeref. Untuk terakhir kalinya Lucy menatap wajah Natsu dan senyuman indah terukir diwajah gadis itu.
Dia lalu mulai melangkahkan kakinya menuju pria berambut hitam namun terhenti saat sebuah suara berteriak memanggil namanya.
"LU-CHAN!"
Terkejut akan orang yang memanggilnya Lucy pun membalikkan badannya dan mendapati sahabat terbaiknya, Levy McGarden, dengan posisi terduduk dengan kepala Gajeel Redfox dipangkuannya.
"Matte, Lu-chan. Jangan ikuti perkataannya!" pinta Levy dengan berlinang air mata.
Bagi Levy, sudah cukup dia kehilangan akan orang-orang berharganya. Fairy Tail, Jet, Droy, Gajeel, dan sekarang dia akan kehilangan sahabat terbaiknya, Lucy! Dia tidak mau lagi merasakan kepedihan akan ditinggal oleh orang yang kau sayangi.
"Kumohon, Lu-chan. Jangan tinggalkan kami. Bagaimana nantinya Fairy Tail tanpamu, bagaiman aku tanpamu, dan BAGAIMANA NATSU TANPAMU, LU-CHAN?!"
Saat Levy mengucapkan nama pemuda itu, lagi-lagi air mata Lucy membanjiri kedua pelupuk matanya. Baginya, Fairy Tail adalah keluarga sekaligus nakama-nya. Dan Natsu, baginya tanpa pria berambut pink itu maka dirinya tidak akan pernah bergabung dengan guild yang sangat menyenangkan ini.
Baginya, Natsu adalah segalanya. Natsu akan selalu berada disisinya dan selalu menopangnya dan melindunginya dari berbagai bahaya. Walau dirinya sakit Natsu selalu mencoba untuk menghiburnya, bahkan sampai memotong pohon sakura kebanggaan kota Magnolia dan menghanyutkannya dengan kapal agar Lucy dapat melihat keindahan sakura tersebut.
Hountou ni gomen ne, Natsu. Tapi, sekarang, giliranku untuk menyelamatkanmu, menyelamatkan Fairy Tail, dan menyelamatkan semuanya.
"Gomen, Levy-chan. Tapi, ini keputusanku sendiri. Ini demi kebaikan semuanya. Sayonara… Levy-chan," dan Lucy pun berbalik membelakangi gadis berambut biru itu dan kembali melangkahkan kakinya ke arah pria berambut hitam yang sedari tadi menunggunya.
Tapi belum satu langkah dia berjalan lagi-lagi Lucy terhenti ketika sepasang tangan kekar melingkari pinggangnya dan membawa tubuh gadis itu dalam pelukan hangat orang tersebut. Lucy tidak perlu membalikkan badannya untuk mengetahui siapa orang yang mendekapnya itu.
"Natsu…"
"Kau pikir mau kemana kau, Luce," terdengar suara parau pemuda itu.
"…"
"…"
"…Lepaskan… Natsu," pintanya sambil menahan air matanya yang lagi-lagi ingin keluar membasahi matanya.
"Tidak akan," balasnya tegas dan makin memperkuat pelukannya pada gadis pirang itu, seakan takut bila dilepaskan sedikit saja maka gadis dalam pelukannya ini akan hilang untuk selamanya.
"Kumohon… Natsu… Untuk saat ini saja kumohon dengarkan aku…" pintanya lagi sambil memegang kedua tangan kekar Natsu dengan kedua tangan kecilnya.
"Kalau kubilang tidak ya tidak, Luce. Sampai kapan pun aku tak akan pernah melepaskanmu, walau dunia taruhannya," dan Natsu pun membalikkan badan Lucy dan langsung menutup mulut gadis itu dengan mulutnya.
Mata Lucy membulat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Fire Dragon Slayer satu ini. Tapi, terkejutannya hanya sebentar dan Lucy pun membalas ciuman itu dengan menutup kedua matanya.
Tak lama kemudian Natsu melepaskan ciumannya dan menatap kedua mata coklat nan indah milik gadis yang sangat dicintainya itu. Mengingat apa yang baru saja terjadi, Lucy memalingkan wajahnya. Tapi kedua tangan Natsu mencegahnya.
"Lucy, tatap mataku," perintahnya. Lucy pun hanya bisa mengikuti kata-kata mage yang satu ini.
Lucy menatap kedua bola mata onyx milik pria ini. Saat Natsu dan lainnya terbaring lemah tak berdaya tadi, dirinya merasa sudah tak ada lagi harapan baginya. Dan sekarang, Natsu berada disisinya dan bersamanya. Tapi, apa Natsu bisa menyelamatkan dia, bahkan menyelamatkan mereka semua?
"Natsu… Biarkan aku pergi… Jika itu demi menyelamatkan kita semua, maka aku pun akan melakukannya. Kumohon Natsu… aku-"
"Jeez, Luce kau memang aneh deh! Apanya yang demi menyelamatkan dunia, hah?! Walaupun iya, tapi bagiku tidak. Karena bagiku, dunia tanpa dirimu hanyalah dunia kosong, Luce," jelasnya dengan grins khasnya yang menunjukkan gigi taringnya.
Tiba-tiba Natsu terpental kebelakang, menjauhi Lucy. Saat Lucy menghadap kebelakangnya, dia melihat Zeref dengan satu tanganya mengarah ke arah Natsu terlempar tadi. Sepertinya hal tadi adalah perbuatan mage yang satu ini.
"Sebenarnya aku tidak mau menggunakan kekerasan untuk membuatmu memilih. Tapi, sepertinya aku tak punya pilihan lain selain memintamu dengan paksa," dan tiba-tiba yang dilihat Lucy hanya kegelapan tanpa dasar dan dia pun jatuh pingsan.
"LUCY!"
Zeref melangkahkan kakinya ke arah Seirei Madoshi yang pingsan tadi. Dia pun mengangkat tubuh gadis itu, bridal style.
"KAU! APA YANG INGIN KAU LAKUKAN PADA LUCY?!" geram Natsu mencoba untuk bangun. Namun tak bisa karena sepertinya Zeref menahannya dengan sihir kegelapannya.
Tiba-tiba 12 kunci emas milik Lucy bercahaya. Ya, sewaktu Arcadios menjalankan rencana Eclipse-nya dia menambahkan 2 kunci emas milik Yukino pada 10 kunci emas milik Lucy. Sehingga sekarang Lucy memiliki 12 kunci Zodiak tersebut.
Dari belakang Zeref sebuah pusaran hitam terbuka seperti pintu yang akan membawa siapapun yang masuk kedalamnya menuju ke tempat yang belum pernah mereka lihat.
"A-apa itu?"
"Itu adalah pintu yang terbuka ketika ke-12 Kunci Zodiak berkumpul menjadi satu. Tapi ini bukanlah pintu sembarangan, tapi ini merupakan 'pintu' yang dapat mengubah nasib dunia," jelas Zeref. Zeref lalu berbalik ke arah 'pintu' tersebut dan mulai melangkahkan kakinya , bersama dengan gadis dalam pelukannya itu.
"M-matte! Mau kau bawa kemana Lucy?!"
"Walau gadis ini terlihat lemah, tapi justru dialah yang memiliki kekuatan yang besar dan berbahaya. Karena itu, aku tak bisa membiarkan gadis ini tetap tinggal di dunia ini."
"Nani?"
"Sayonara… Natsu…"
Dan Zeref pun bersama dengan Lucy masuk ke dalam 'pintu' tersebut dan hilang dalam kegelapan.
"Ti… dak…LUUUUCCCYYYYYY!"
Fuhh… Selesai juga akhirnya. Jujur saja waktu ngetik bagian terakhirnya waktu siang hari. Dan waktu itu cuacanya PANAS BANGET! Kadang saya pikir 'pengen jadi kayak Natsu'.
Ngomong soal Fairy Tail, saat ini saya sangat penasaran sama Movie-nya! For Mavis sake, saya pengen banget nonton! Mana disitu ada NaLu-nya lagi, malah bikin penasaran abis! Katanya sih butuh 6-8 bulan baru kita bisa dapat sub-nya. Tapi… ya… terpaksa nunggu deh DX
Akhir kata, mohon review-nya. Biar cuma pendek-pendek tapi setiap review sangat saya hargai. Karena terkadang ada yang baca fic tapi nggak di-review. Kasihan author-nya yang sudah susah payah bikin tapi nggak ada yang tanggapi.
Dan gomenasai bila ada salah kata. Arigatou minna ^_^
