Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Genre : friendship, hurt/comfort
Note : gaje, miss typo berserakan
FOR LAST HAPPY READING AND DON`T FORGET RNR
Chapter 1 : The Heartless Prince
Hari ini adalah hari pertama Sakura berangkat sekolah. Ia adalah murid baru pindahan dari sekolah lain.
"Ohaiyo gozaimatsu, Minato-Sensei," Sapa Sakura kepada guru wali kelas di sekolah barunya.
"Ohaiyo, jadi kau Sakura Haruno. Murid pindahan dari smu Azuchi itu ya?" tanya seorang guru yang dipanggil Minato-Sensei.
"Ha...hai, boku wa Sakura Haruno," Sakura merasa gugup bertemu dengan wali kelas yang sangat tampan.
"Oh..ya, kau sudah siap bertemu teman-teman barumu?" Minato memastikan kesiapan Sakura untuk bertemu teman barunya.
"Ha...hai Minato-Sensei. Saya sudah siap," Jawab Sakura sambil menundukkan kepala karena wajahnya sedikit memerah.
"Baguslah kalau begitu, mungkin suasananya akan terasa berbeda dari sekolahmu yang dulu, tapi anggaplah mereka yang ada di sekolah ini adalah keluargamu juga. Kau bisa Sakura?" tanya Minato.
"Hai, Minato-Sensei. Akan saya usahakan," jawab Sakura.
"Kalau begitu mari kita ke kelas sekarang," Minato mengajak Sakura menuju ke kelas.
"Hn..." Sakura menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Sementara itu di kelas yang sedang dituju oleh Sakura dan Minato.
Murid-murid di kelas itu sedang melakukan kegiatanya masing-masing ada yang sedang membaca buku, ada yang sedang mengerjakan tugas, ada yang sedang berbincang-bincang, sementara para murid putri di kelas itu sedang berkerumun di depan meja seorang murid laki-laki yang berada di bangku paling belakang. Ia sedang tertidur pulas, walaupun para gadis berkerumun di depan mejanya. Ia tidak merasa terganggu sama sekali, karena ia sudah terbiasa dengan hal itu. Dalam keadaan apapun menurut murid-murid putri yang ada di kelas itu dia tetap keren. Diantara mereka ada yang hanya sekedar memegangnya, ada yang mengelus rambutnya, ada pula yang mengambil fotonya. Ia tak lain adalah Sasuke Uchiha. Ia adalah salah satu murid terbaik di sekolahnya. Ia juga ketua OSIS di KSHS dan Sasuke merupakan pewaris perusahaan Mangekyou corp. yang merupakan perusahaan terkemuka di Konohagakure. Setiap apapun yang Sasuke lakukan selalu diperhatikan oleh orang - orang di sekitarnya bahkan gadis - gadis di sekolahnya selalu mengharapkan dia menjadi pacar mereka, tapi Sasuke selalu terdiam dan hanya memberikan sebuah senyuman sebagai jawaban, walaupun hanya dengan senyumannya saja banyak gadis yang langsung jatuh hati padanya. Sasuke juga selalu mencoba menghindar saat gadis - gadis menghambur padanya, tapi saat ini lain karena dia merasa lelah akibat kemarin. Sampai saat ini belum ada seorangpun yang bisa menaklukannya. Walupun begitu mereka tidak patah arang. Mereka tetap saja mengharapkannya menjadi pacar mereka. Meski hanya dianggap teman atau apapun yang penting mereka bisa dekat dan berbicara dengan Sasuke.
Tiba-tiba saja ia terbangun dari tidurnya, hingga wajah tampannya terlihat sepenuhnya. Walupun baru bangun tidur dan dengan rambut yang acak - acakkan Sasuke tetap terlihat tampan dan keren.
"Bilang pada Minato-Sensei aku mau istirahat dulu," Kata Sasuke yang terasa sangat dingin dan tanpa ekspresi. Pantas saja dia mendapat julukan "THE HEARTHLESS PRINCE" oleh semua murid di sekolahnya. Gadis - gadis yang ada di sekitarnyapun hanya bisa memandanginya dengan tatapan yang menunjukkan bahwa mereka sangat terpesona dan terdiam membeku di tempat mereka masing - masing. Lalu ia pergi keluar menuju ke tempat di mana ia bisa beristirihat dengan tenang.
Beberapa menit berselang setelah Sasuke pergi...
"Hoy... Kalian cepat duduk, Minato-Sensei datang," murid yang ada tepat di dekat pintu memberitahukan pada teman-temannya bahwa wali kelas mereka datang.
Semua murid berhamburan menuju ke tempat duduk mereka masing - masing. Merekapun langsung menyiapkan buku pelajaran mereka tanpa ada perintah sama sekali.
Minatopun masuk ke dalam kelas dan diikuti oleh gadis berambut pink yang terus menundukkan kepalanya.
"Kau tidak apa-apa Sakura," Minato mulai khawatir dengan Sakura yang terus menundukkan kepalanya.
"Sa...saya tidak apa-apa Minato-Sensei,"Jawab Sakura.
Begitu Minato sampai di mejanya ketua kelas langsung menyiapkan teman - temannya agar siap belajar.
"Berdiri!" semua murid mengikuti aba-aba itu.
"Beri hormat!" semua langsung membungkukkan badan.
"duduk!" mereka langsung duduk dan mulai membicarakan gadis yang ada di depan. Para gadis merasa tak suka karena dia pasti akan berusaha merebut Sasuke dari mereka. Sementara para lelaki membicarakannya dan ada yang bertaruh untuk bisa menjadikannya pacar.
"Baiklah! Kalian semua diam," semua murid masih terus berbicara sendiri dan tak mendengar apa yang Minato katakan.
"Semua diam dan dengarkan!" mereka yang sedang asyik berbincang tersentak kaget oleh teriakan guru mereka.
"Bagus..." Minato menghela nafas sebentar "Baiklah mina, kalian punya teman baru dia pindahan dari sekolah lain. Silahkan perkenalkan dirimu," lanjut Minato mempersilakan Sakura memperkenalkan diri.
"Ohaiyou gozaimatsu mina-san, atashi namae wa Sakura, Sakura Haruno. Saya murid baru pindahan dari SMU Azuchi. Mohon bimbingannya," Sakura mengakhiri perkenalannya.
"Sakura kau bisa duduk di..." tiba- tiba kata - kata Minato terpotong oleh anak laki-laki dengan rambut jabrik sama dengan guru mereka.
"Sakura kau bisa duduk di sini."
"Choji, kau minggir sana," lanjutnya.
"Naruto!" Minato menatap tajam anak laki-laki yang dipanggilnya Naruto.
"Eh... Tou-san. Aku kan cuma mau berkenalan dengan dia," Kata Naruto sambil menggaruk kepalanya. Semua murid sudah tahu kalau Minato dan Naruto adalah ayah dan anak, kecuali Sakura. Dia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi.
"Sakura kau bisa duduk di..." Minato menghentikan kata-katanya, "Mana Sasuke?" tanya Minato.
"Tadi Sasuke keluar katanya mau istirahat sebentar dan pasti akan kembali," Kata seorang murid yang selalu membawa anjing kesayangannya ke sekolah.
"Anak itu..." kata Minato "Kapan dia bisa menjadi lebih dewasa jika kelakuannya masih seperti anak kecil begini," lanjutnya dengan lirih. Minato merasa heran dengan muridnya yang satu itu. Setiap pelajaran pertama akan dimulai ia selalu saja menghilang dan baru pada jam terakhir atau jam pulang sekolah ia baru kembali lagi dengan penampilan yang sangat berantakan dan wajah penuh luka lebam dan penampilan yang berantakan. Hampir setiap hari dia begitu, walaupun dia bilang istirahat saja pasti itu hanya alasannya saja supaya tidak ada yang mengkhawatirkannya. Sebenarnya apa yang dia lakukan di luar sana? Para gurupun pasrah dengan tingkah laku anak itu. Walaupun ia anak terpintar, terbaik, dan ketua OSIS di KSHS serta pewaris perusahaan terkemuka, para gurupun tidak yakin jika dia dapat lulus tanpa mengikuti satupun pelajaran di sekolah.
"Baiklah Sakura, kau duduk di kursi paling belakang yang kosong itu," Minato menunjuk kursi kosong. Hanya sebuah tas yang tergeletak tanpa ada pemiliknya.
"Di... Di sana?" Sakura merasa takut duduk di sana. Ia takut jika yang punya tempat akan marah. "bukannya itu tempat duduk Sasuke?" Sakura menanyakan pemilik tempat itu.
"Iya itu memang tempat duduk Sasuke, tapi kau tenang saja dia tidak akan marah," Minato menenangkan Sakura disambung dengan senyum yang membuat Sakura sedikit blushing.
"ta...tapi.." sebelum Sakura menyelesaikan kata-katanya Minato sudah memotongnya terlebih dahulu "Sudahlah kau tenang saja, Sakura ayo cepat duduk."
"Ba...baik, Minato-Sensei," Sakura mulai melangkahkan kakinya menuju ke kursi kosong di belakang.
"Baiklah mina, kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku cetak kalian halaman 111, tentang sejarah Jepang," Perintah Minato kepada murid-muridnya.
Jam pelajaran terasa sangat sunyi, mereka semua tidak banyak bicara. Sakura merasa senang ternyata dia tidak salah memilih sekolah.
Bel tanda pelajaran selesaipun berbunyi.
"Baiklah mina, pelajaran cukup sekian. Silakan bersiap-siap untuk pulang," kata Minato dan disambut dengan teriakan gembira para murid.
Setelah semua murid keluar ruang kelas, sementara itu Sakura masih berdiam diri di kursinya. Ia membayangkan seperti apa Sasuke Uchiha. Kata gurunya dia adalah salah satu murid terbaik di KSHS dan kata para gadis di sekolah dia adalah pemuda yang tampan dan sangat keren.
Tiba-tiba saja pintu ruang kelas terbuka dengan keras "BLAM!" dan yang sedang ditunggupun datang. Lamunan Sakurapun buyar seketika setelah mendengar suara tersebut dan langsung melihat ke arah suara.
'Dia benar - benar tampan dan keren, tapi kenapa ada bekas lebam di wajahnya dan penampilannya sangat berantakan? Apa dia habis berantem? Bukankah tadi dia bilang ingin beristirahat di tempat yang tenang? Apa yang sebenarnya dia lakukan di luar sana?' Sakura memandangi pemuda itu dari rambut sampai kaki dan terbersit dalam pikirannya banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan, tapi mereka saja belum berkenalan.
Sasuke mulai berjalan mendekati Sakura dengan langkah yang gontai dan tiba-tiba saja pemuda itu sudah ada di depan Sakura.
"Hey kau menyingkir dari tempatku," Sakura hanya terdiam dan sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan pemuda berambut jabrik itu.
"Hey kau dengar tidak, huh? Cepat menyingkir dari tempatku!" kata pemuda bermata hitam legam itu dengan nada yang meninggi di ujungnya. Sia-sia saja usaha pemuda itu karena yang diajak bicara malah asyik dengan pikirannya sendiri dan acuh tak acuh.
"Hey kau!" kata pemuda itu sambil menggebrak meja yang sukses membuat lamunan Sakura buyar seketika tanpa bisa kembali lagi.
"Menyingkir dari tempatku sekarang juga," lanjutnya.
"Kau ini berisik banget sih! Bisa nggak diem sebentar aku lagi berfikir nih. Tunggu sampai selesai kenapa? Nggak bisa?" Kata Sakura sedikit menggunakan urat (baca:marah) pada pemuda itu.
"Nggak usah pake mikir - mikir! Cepat menyingkir dari tempatku "SEKARANG"," kata pemuda itu dengan penekanan di kata " SEKARANG" yang menujukkan bahwa dia ingin gadis di depannya menyingkir saat ini juga.
"Hey memangnya kau itu siapa? Apa kau pikir ini tempatmu, huh? Jika iya jangan kau pikir kau bisa begitu saja duduk di sini... Sekarang ini adalah tempatku, Sakura Haruno. jadi sebaiknya kau pergi saja," kata Sakura sambil mengipas tangannya untuk mengusir pemuda itu.
"Apa Kau bilang? Aku harus pergi dari tempatku!" kata pemuda itu geram. Tiba-tiba saja dia teringat sesuatu 'dia bilang namanya Sakura Haruno. Berarti dia anak baru pindahan dari SMU Azuchi itu,' batin pemuda itu.
"Bukankah tadi kau bilang kalau namamu Sakura Haruno?" tanya pemuda itu.
"Kalau iya memang kenapa?" Sakura mulai sedikit memanas lagi.
"Tidak apa-apa," kata pemuda itu tenang.
'pantas saja dia tidak mengenalku,' lanjutnya dalam hati.
"Perkenalkan namaku Sasuke Uchiha ketua OSIS di sekolah ini," kata Sasuke dengan sopan, walau awalnya sangat geram dengan tingkah laku Sakura.
"Jadi kau Sasuke Uchiha itu," Kata Sakura yang sebenarnya sudah tahu tentang Sasuke.
"Iya aku Sasuke, jadi bisakah kamu minggir sebentar," kata Sasuke dangan suara lirih yang sedikit memohon.
"Memangnya kau mau apa? Menyuruhku menyingkir," Sakura curiga dengan tingkah Sasuke. 'Kenapa dia bisa berubah secepat ini? Bahkan hanya dalam hitungan detik. Sesaat tadi dia marah, sekarang sangat sopan? Sungguh pemuda yang aneh?' batin Sakura.
"Aku hanya ingin mengambil tasku saja," katanya masih sopan.
"Ya sudah ambil saja, tinggal ambil saja, kan? apa susahnya sih," kata Sakura masih curiga dengan Sasuke.
"Kau! Aku sudah berusaha baik dan sopan dengan murid baru sepertimu, tapi apa balasanmu, huh? Kau malah berfikir seakan aku seorang penjahat yang akan bertindak macam - macam? Lagian kau juga bukan tipeku," Kata Sasuke dengan sikap yang telah berubah 180 derajat dari yang tadi. Sekarang amarahnya kembali membara akibat tingkah dan kata - kata Sakura.
"Apa maksudmu? Pernyataan yang bagus, Tadi kata Kiba kau ingin beristirahat di tempat yang tenang, bukan? Lalu Bagaimana bisa orang yang hanya ingin beristirahat mendapat luka lebam di wajah dan penampilan yang berantakan?" bertubi - tubi pertanyaan Terlontar dari bibir kecil Sakura yang membuat Sasuke sedikit berfikir mencari jawaban untuk mengelak.
"Memangnya apa urusanmu? Apa kau pikir kau itu ibuku yang bisa mengatur hidupku, huh? Aku memiliki kehidupanku sendiri dan duniaku sendiri. Kau tidak bisa semudah itu merubah hidupku. Apa kau pikir kau itu Dewi, huh?" Pertanyaan - pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Sasuke yang geram dengan kata - kata Sakura.
"Memang itu bukan urusanku, tapi..." Sakura menghentikan kata - katanya. Ia takut jika akan menyakiti hati Sasuke.
"Tapi apa? Cepat katakan atau..." Kini Sasuke yang menghentikan kata - katanya.
Suasana di kelas tersebut semakin mencekam akibat mereka berdua saling mendeathglare lawan bicaranya.
"Atau apa? Atau apa, huh? Apa kau akan berbuat kasar dengan gadis, huh?" Bentak Sakura kepada Sasuke.
"Sudah kubilang aku bukan orang jahat. Apa kau tidak bisa mengerti, huh?" Kata Sasuke sambil menggebrak meja.
"Terserah apapun katamu. Aku tak perduli. Cepat ambil tasmu dan pergi sekarang juga," Kata Sakura mengusir Sasuke.
"Aku pasti akan melakukannya. tak perlu kau suruhpun aku pasti akan meninggalkanmu," Sasuke langsung mengambil tasnya dan meninggalkan Sakura. Saat tinggal satu langkah lagi ia meninggalkan ruang kelas tiba - tiba ia menghentikan langkahnya.
" Sungguh orang yang aneh," Kata Sakura secara terang - terangan di hadapan Sasuke.
Sasuke langsung membalikkan badannya dan melangkah kembali kakinya menuju Sakura.
"Apa kau bilang? Kau benar - benar cari masalah denganku ya?" Sasuke menggebrak meja dengan perasaan geram dan amarah yang sudah mencapai puncaknya.
"Tidak, aku tidak bilang apa - apa kok, yakin?" Sakura coba mengelak dari kesalahan besar yang telah dia lakukan dan menunjukan kedua jarinya yang membentuk huruf V.
Suasana menjadi semakin memanas, tapi dapat di tenangkan oleh seorang gadis berambut indigo yang berlari dengan tergesa-gesa.
"Akhirnya ketemu juga," kata gadis berambut indigo itu terbata lalu mengatur nafasnya.
Siapa gadis berambut Indigo itu dan bagaimana kisah selanjutnya? tunggu chapter selanjutnya..
