Naruto by Kishimoto-sensei
Fanfic gaje ini by aya
Ngidam
KakaSaku Fanfic untuk memeriahkan ultah Kakashi~~ :3
Sekaligus sekuel singkat untuk fanfic Kupu-Kupu Tak Berkepak
Enjoy it!
.
.
Kakashi memutar kedua bola matanya dengan jenuh. Wanitanya masih saja membujuk—meski lebih tepat dibilang merengek—agar diizinkan melakukan hal yang sedari tadi diidam-idamkan olehnya. Kakashi tidak pernah menduga menjadi seorang ayah harus memiliki tanggung jawab yang menurutnya cukup mengesalkan meski usia janin bayinya baru memasuki bulan ketiga.
"Kashi~~~"
"Tidak."
"Kashi..."
"Tidak, Saku."
"Kashi... Kashi... Kashi..."
"Tidak, Sakura!" seru Kakashi lebih menyerupai desahan kepasrahan ketimbang gertakan.
Sakura membuang wajahnya ke arah lain. Menurutnya Kakashi benar-benar keterlaluan. Apa susahnya menuruti permintaannya, apalagi ini adalah permintaan sang jabang bayi, darah daging Kakashi sendiri. Pun dengan Kakashi, dia tak habis pikir, bisa-bisanya masa ngidam Sakura begitu mengesalkannya. Kakashi masih merasa lebih beruntung jika Sakura ngidam pergi ke Mars atau Pluto ketimbang hal yang sekarang diidamkan Sakura. Masalahnya, Sakura memilih mengidamkan MENGELUS KEPALA AYAM MILIK SASUKE UCHIHA daripada mengelus kepala suaminya sendiri.
"Sakura," bujuk Kakashi lembut. Dituntunnya wajah wanitanya itu menghadap ke arahnya. "Lihat, kepalaku lebih baik daripada kepala Sasuke."
Sakura tersenyum manis. "Aku tahu, Kashi."
Kakashi tersenyum dibuatnya. Dia tahu, pasti istri tercintanya itu mengerti dan berhenti mengidamkan mengelus kepala Sasuke.
"Tapi, Kashi, anakmu ini tidak mau tahu. Dia hanya ingin aku mengelus kepala Sasuke," kata Sakura. Perkataannya mampu membuat hati Kakashi yang tadi lega menjadi kembali kesal.
"Sakura, aku tidak bisa, aku tidak akan mengizinkan kau mengelus kepala si Sasuke itu." Kakashi tetap pada pendiriannya. Bagaimana pun juga, dia hanya pria biasa yang mudah cemburu, apalagi jika hal ini menyangkut saingan abadinya: Sasuke Uchiha. Kakashi masih belum lupa bagaimana sulitnya mendapatkan hati Sakura. Ia harus bersaing sampai detik-detik akhir demi mendapatkan cinta Sakura. Dan sekarang, Sakura memintanya agar memberikan izin untuk pergi menemui Sasuke dan mengelus-elus kepala Sasuke atas nama permintaan anaknya. Demi cintanya pada Sakura, tentu saja Kakashi tidak akan membiarkan hal ini terjadi.
"Tapi kan, aku sedang dalam masa ngidam, Kakashi. Lagipula, apa salahnya sih aku mengelus kepala Sasuke. Demi apapun, hanya kepala, Kakashi, bukan yang lain," jelas Sakura panjang lebar. Dia sedikit memasang wajah memelas yang dulu sering berhasil saat digunakannya untuk merayu Kakashi. Tapi rasanya kali ini pengecualiannya.
"Tidak, Sakura. Aku tidak bisa." Kakashi masih berpegang teguh pada pendiriannya. Ia langsung berbaring di tempat tidur mereka, berusaha tidak tampak memedulikan Sakura yang masih duduk di sebelahnya.
"Kenapa?" tanya Sakura polos, seolah apa yang ditanyakannya adalah hal yang lumrah.
Kakashi membalikkan posisi tidurnya menghadap Sakura. "Kau tanya kenapa?"
Sakura mengangguk kecil, kedua mata hijaunya menatap Kakashi dengan penuh tanya. Kakashi hanya bisa mendesah pasrah.
"Aku ini pria, Sakura. Mana mungkin aku mengizinkanmu mengelus kepala pria lain selain aku, ditambah lagi, pria itu adalah Sasuke," kata Kakashi. 'Saingan beratku, kalau kau lupa,' tambah Kakashi dalam hati.
"Kashi..." Hanya itu yang dikatakan Sakura sebelum wanita berambut sebahu itu berbaring di samping Kakashi dengan posisi membelakangi pria berambut perak itu.
Tak ada yang terdengar kecuali detak jarum jam dinding kamar mereka. Hanya kesunyian dan kegemingan yang melanda kamar mereka. Kakashi memandang punggung Sakura dengan gelisah. Ia tahu dengan pasti: Sakura pasti ngambek karena keinginannya tak dituruti. Tapi, yang benar saja? Masa dia harus merelakan Sakura mengelus-ngelus kepala Sasuke? No way!
"Sakura, kau marah?"
Sakura tidak merespons, dia hanya diam dan tetap bertahan pada posisinya yang membelakangi Kakashi.
"Sakura..."
Kakashi memang bukan pria tak sabaran, tetapi tak diacuhkan seperti ini oleh istrinya sendiri membuat dia tidak tahan.
"Sakura, berbaliklah, ini perintah," kata Kakashi dengan nada sedikit kesal.
Akhirnya Sakura berbalik dan Kakashi menyesal telah membentaknya. Karena kini di pipi putih Sakura nampak bulir-bulir air mata yang sepertinya sudah turun sejak tadi.
"Astaga, Sakura, ada apa denganmu?" tanya Kakashi panik.
Sakura hanya menggeleng lemah.
Kakashi mengusap jejak-jejak air mata di pipi Sakura dengan ibu jarinya. "Maafkan, aku. Aku tidak bermaksud membentakmu. Tolong katakan, kenapa kau sampai menangis seperti ini?"
Sakura menarik napasnya, berusaha menenangkan hatinya sendiri. "Kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya mengidam sesuatu, Kashi. Kau tidak tahu, betapa sulitnya menahan rasa itu."
Kakashi tersentak. Entah kenapa kini sekelumit perasaan bersalah mulai menjalari hatinya. Karena egonya, Sakura bahkan sampai menangis seperti ini. Bukankah permintaan Sakura hanya hal yang sepele. Dia tidak minta pergi ke Pluto, tidak minta dibawakan rembulan di pangkuannya, dia hanya minta diizinkan mengelus kepala Sasuke.
Dengan senyum yang sedikit dipaksakan, Kakashi mengusap bibir ranum Sakura dengan jemarinya. "Maafkan, aku. Aku mengizinkanmu mengelus kepala Sasuke."
Sakura tersenyum sumringah. Rasanya sebagian hatinya lega. Meski belum sepenuhnya, karena dia belum mengelus kepala Sasuke. "Terima kasih, Kashi..." Sakura mengecup pelan bibir sang suami.
"Hm." Kakashi tersenyum kikuk. "Tidurlah, sudah malam. Besok kita akan ke apartemen Sasuke." Kakashi membalikkan badannya setelah mengucapkan hal itu. Hati kecilnya masih sedikit tidak rela dengan apa yang akan dilakukan Sakura besok.
Tangan Sakura mengusap pelan punggung suaminya yang dilapisi piyama coklat. "Percayalah, ini permintaan anak kita, bukan aku."—Kakasih memutar tubuhnya, menghadap Sakura. "Karena bagiku, kepalamu tetap yang terbaik," tutupnya, sambil mengusap pelan kepala Kakashi.
Kali ini senyum yang terpatri di wajah Kakashi benar-benar tulus. "Selamat tidur, Nyonya Hatake."
"Selamat tidur, Tuan Hatake."
Entah apa yang akan terjadi besok pada Hatake Kakashi?
.
.
TBC atau TAMAT?
Okeh, gaje banget ya. Maap, ini fic dadakan dalam satu jam yang dibuat di tengah meja kantor yang penuh map.T.T
Epy b'day Kakashi~~~ Muachhh :*
Aya15092011
