Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Saya tidak memungut atau mendapat profit dari cerita ini.
.
.
.
[Hei, Dai-chan.
Ah, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali aku memanggilmu dengan sebutan itu, hingga membuat lidahku kelu saat mengucapnya. Tapi kupikir, mungkin selama ini kau tidak sadar akan perubahan nama panggilanmu dariku. Dan kupikir, kau pasti malas untuk sekedar mengetahui.
Anehkah jika aku menulis sebuah surat untukmu? Kita teman sejak lahir, selalu bersama, dan selalu dapat mengutarakan langsung apa yang kita pikirkan. Dan untuk pertama kalinya, aku memberitahumu melalui surat. (Karena aku tidak memiliki keberanian untuk mengatakannya langsung padamu.)
Ne, dari beberapa film dan novel yang pernah kubaca, banyak teman sejak kecil yang selalu bersama lama-kelamaan mulai merasakan ada cinta di antara mereka. Klise memang, banyak sekali cerita seperti itu. Tapi itulah yang akhirnya aku sadari sekarang. Aku merasa bodoh sekali, mengatakan pada semuanya―bahkan dirimu―bahwa aku menyukai Tetsu-kun. (Padahal itu hanya suatu bentuk kamuflase―aku tak mungkin, kan, berlari mengejarmu lalu memelukmu sambil berkata, "Aku suka Dai-chan!". Pasti kau akan mengomeliku dan mengejekku seharian.)
Terkadang ada saat di mana aku benar-benar bingung, bagaimana bisa aku menyukaimu―dari miliaran orang di muka bumi ini? Dan ternyata, aku baru tahu kalau cinta tak perlu memiliki alasan. Ya, aku jatuh cinta padamu tanpa alasan apapun―hal itu terjadi begitu saja, tanpa peringatan, tanpa aba-aba.
Namun di sela-sela waktu di mana kita hanya berdua, tiba-tiba saja kau bisa mengatakan hal yang... romantis, yang mungkin selama ini tidak terpintas di benakku. Seperti saat kau berkata kalau kau akan terus berada di sampingku, melindungiku. Bahwa kau benci melihat aku tersakiti―dan akan menghajar siapapun yang membuatku menangis. Jika kau sudah berkata seperti itu, kau terlihat seperti ayahku, kau tahu?
Lantas mengapa, dari semua orang yang berpotensi untuk menyakitiku, membuat aku menangis―hanya kau yang meninggalkan luka yang paling perih. Kau bilang kau benci melihat aku tersakiti―jadi saat kau menyakitiku dengan perkataan dan perbuatanmu minggu lalu, apa yang kau lakukan? Apa kau menutup matamu?
Aku jatuh cinta pada lelaki yang membuat hatiku tersakiti pula. Ironi sekali? Dan Ki-chan berkata padaku bahwa aku seorang gadis masokis. Untukmu, menjadi masokis pun tak apa.
Karena aku sudah terlalu mencintaimu. Aku buta dan hilang arah akan lelaki lain. Aku berlebihan ya?
Aku tidak tahu apa lagi yang harus aku tulis. Tapi kuharap, kau membaca surat ini.
Sampai jumpa lagi, Dai-chan.]
.
.
.
-END-
A/N: Halo halo! Ada shipper AoMomo atau DaiSuki di sini? :))
.
alscare
