Disclaimer: waah Naruto dkk punya oom Maskim, lappie-chan punya kakakku, ceritanya punyaku, tenaga ngetik punyaku, uda itu aja
Warning: aneh, gaje, OOC, misstype, abal, dkk
A/N : fic keduaku! Mohon bantuannya (_ _), kudedikasikan untuk whitelavt, sebenarnya mau pake true story, tapi gak jadi deh hehe.
Summary: Hinata mempunyai pacar yaitu Deidara, tetapi sikap Deidara berubah! Saat Hinata membutuhkan seseorang yang menemaninya, ia bertemu dengan pemuda yang bernama Namikaze Naruto, akankah Hinata berpaling pada Naruto? Atau karena Hinata tetap mencintai Deidara maka ia tetap akan bersama Deidara? Woa NaruHina, SasoSaku.
You
By: Akasuna no NiraDEI Un!
"Maaf Hinata, aku ada janji dengan teman-temanku pergi bersama un" kata seseorang berambut pirang dan bermata aquamarine kepada gadis di sebelahnya.
"Ah, aku mengerti, tak apa Deidara-kun" kata seseorang bermbut indigo dan bermata lavender, ia lagi-lagi tidak dapat kencan dengan pacarnya saat ini, setelah 2 bulan pacaran tiba-tiba saja kelakuan pacarnya itu berubah, Hyuuga Hinata segera pergi menuju kelasnya untuk mengambil tasnya dan pulang.
"Hinata-chan, bagaimana, kamu jadi kencan dengan Deidara-senpai?" tanya seseorang bermbut pink dan bermata emerald, sahabat baik Hinata, Haruno Sakura, Hinata menggeleng.
"Tidak, padahal sudah hampir satu bulan aku tidak kencan dengannya, setiap aku mengajaknya pasti dia bilang ada urusan" jelas Hinata.
"Jangan-jangan Deidara-senpai selingkuh" tebak Sakura.
"Aku tidak tahu Sakura, semoga saja tidak, aku tidak ingin mengadili dia seperti itu" sahabatnya hanya tersenyum kecil.
"Kamu memang orang yang baik Hinata-chan" puji Sakura.
"Hahaha terima kasih Sakura-chan" balas Hinata, ia dan Sakura akan pulang ke rumah masing-masing, sebelumnya Hinata ingin pergi ke toko buku terlebih dahulu.
"Sakura-chan, temani aku ke toko buku yuk" pinta Hinata, Sakura mengangguk.
"Iya, baiklah" betapa terkejutnya Hinata saat memasuki toko buku ia melihat pacarnya, sedang memilih-milih buku dengan seseorang yang amat dikenalnya, Yamanaka Ino.
"De….Deidara-kun?" bisik Hinata, Sakura melihat ke arah yang sempat dilihat oleh Hinata, ia membelalakkan matanya.
"Hinata-chan, a…ayo kita pergi" Sakura menarik tangan Hinata dan keluar dari toko buku itu, butir-butir air jatuh dari sudut mata gadis manis ini, ia mengusapnya perlahan.
"Hinata-chan" Sakura khawatir oleh Hinata.
"Bukan hanya sekali ini Sakura-chan, aku sudah melihat Deidara-kun dengan Ino tiga kali keluar! Aku memergokinya dengan Ino, aku.." belum sempat Hinata menyelesaikan kalimatnya, kalimat itu diputuskan oleh Sakura.
"Hinata-chan kamu boleh menangis sepuasmu" Sakura memberikan sapu tangan kepada Hinata.
"Aku..aku masih percaya dengannya Sakura-chan, aku terlalu lemah ya, setiap kali aku melihat Deidara-kun dengan Ino aku berpikir bahwa mereka hanya teman dan memang ingin pergi bersama" tangisan Hinata semakin mengeras sementara Sakura merasa iba dengan sahabatnya satu ini.
"Dia selalu melukaiku, aku tidak tahu sudah berapa banyak Sakura-chan, tapi aku tidak dapat memutuskannya aku terlalu sayang kepadanya" Hinata menangis lagi, Sakura menggelengkan kepalanya, ia mengelus pundak Hinata.
"Sabar ya Hinata-chan" hanya itu yang dapat Sakura katakan kepada sahabatnya yang masih bersedih.
"Sa…Sakura-chan, terima kasih".
Sakura's POV
Hinata-chan, Deidara-senpai itu, sudah berapa banyak ia melukaimu seperti ini dan kamu masih menyukainya, aku tidak dapat mengampuni Deidara-senpai, ia membuatmu seperti ini, Hinata-chan aku harap ada lelaki yang lebih baik dari pada Deidara-senpai.
End of Sakura's pov
"E…eh Hinata-chan? Hinata-chan?" Sakura mengguncang-guncangkan tubuh Hinata, ternyata Hinata sudah tertidur.
"Hinata-chan bangun, aku tidak bisa menggendongmu" kata Sakura, tiba-tiba saja lelaki berambut pirang dengan mata biru langit mendatangi mereka berdua.
"Perlu bantuan?" tawarnya dengan senyum yang mengembang, gadis pink ini melihat ke arah lelaki tadi.
"Iya, tolong temanku, ia ketiduran, maaf ya bisakah anda membawanya ke apartemennya?" pinta Sakura.
"Tentu saja, dimana apartemennya?" tanya sang pemuda ini.
"Di apartemen Haido, kamar 407, kuncinya ada di tas Hinata-chan, terima kasih, saya pergi dulu" Sakura berbalik pergi dan meninggalkan Hinata dengan lelaki tadi.
"Ng apakah dia dapat dipercaya? Ah sudahlah sepertinya ia orang baik-baik".
-x-
"Waw, dia orang yang sangat manis" puji seorang lelaki yang bernama Namikaze Naruto, orang yang membawa Hinata ke apartemennya.
"Ngh" Hinata menggeliat dan membuka matanya, ia melihat sekeliling.
"Ha? Kamarku? Tapi tadi.. aku,.. Deidara-kun" Hinata mulai menangis pelan.
"Permisi" Hinata menoleh ke arah suara, ia kaget mendapati ada laki-laki yang berada dalam apartemennya.
"Sii….siapa kamu?" tanya Hinata, lelaki itu hanya mengembangkan senyum hangat, senyum yang tidak pernah Deidara berikan kepada Hinata.
"Aku Namikaze Naruto, temanmu yang berambut pink memintaku untuk mengantarkanmu kesini" jelas Naruto.
"Aahh salam kenal, Namikaze-san, aku Hyuuga Hinata" Hinata tersenyum kecil tetapi senyum tadi dapat dilihat oleh pemuda tersebut dan mukanya sedikit memerah.
"Jangan Namikaze-san, Naruto saja, Hinata-chan" panggil Naruto, muka Hinata memerah, bahkan Deidara saja tidak pernah memanggilnya dengan embel-embel 'chan'.
"Ba..baiklah Naruto-kun terima kasih telah mengantarkanku, kamu mau minum teh?" tanya Hinata.
"Maaf merepotkan" Naruto menerimanya, ia masih saja tersenyum.
-x-
"Jadi Naruto-kun baru pindah lagi kesini?" tanya Hinata, Naruto mengangguk.
"Iya dulu saat umurku 10 tahun aku pindah ke Kota Suna karena pekerjaan ayah, dan sekarang aku kembali lagi ke Kota Konoha bersama saudaraku" jelas Naruto.
"Ayahmu?"
"Ayahku masih di Suna bersama ibuku, aku bersama saudaraku pindah ke sini, aku baru saja selesai menata rumah kecilku yang akan kutinggali berdua dengan saudaraku, dan besok aku mulai sekolah" jelas Naruto lagi.
"Kalau boleh bertanya, kamu kelas berapa Naruto-kun?" tanya Hinata.
"Aku kelas 3 SMA, saudaraku juga kelas 3 SMA" Hinata mengangguk pelan.
"Ohh memang kamu mau masuk SMA mana?".
"Aku, SMA Konoha" kata Naruto, Hinata membelalakkan matanya.
"Ah! Itu sekolahku! Jadi kamu akan pindah kesana Naruto-kun?"
"Iya, aku akan pindah ke sana, kamu kelas berapa sih Hinata-chan?" tanya Naruto.
"Aku kelas 2 SMA" jawab Hinata, Naruto mengangguk tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Ah halo Naruto disini!" Hinata tertawa kecil, bahkan Narutopun saat menjawab telepon terlihat sangat ceria.
"Waa! Iya sabar-sabar! Aku hanya mampir ke rumah temanku sebentar" kata Naruto di telepon, Hinata berpikir sepertinya itu saudaranya yang memarahinya karena dari tadi terdengar suara yang membentak Naruto dari dalam telepon.
"Iya, sebentar lagi aku pulang! Iya iya! Hah makan malam? Baiklah, ya sudah nanti aku akan belanja, iya setelah itu aku pulang, iya iya Sasori!" Naruto menutup teleponnya pertanda ia sudah selesai menelepon.
"Siapa tadi Naruto-kun?" selidik Hinata.
"Itu saudaraku dari Suna, Akasuna no Sasori, ia memarahiku karena aku tidak pulang-pulang" jelas Naruto menyeruput tehnya dan berdiri.
"Maaf Hinata-chan aku pulang dulu ya" Hinata tersenyum.
"Iya, bye Naruto-kun sampai bertemu besok" muka Naruto memerah lagi tetapi ia segera beranjak pergi dari apartemen Hinata.
-x-
"Kamu itu dari mana saja sih Naruto? Lama sekali!" seseorang berambut merah keluar dari kamar mandi, tidak mengenakan atasan, hanya celana pendek dan handuk yang disampirkan di lehernya, bulir-bulir air turun dari rambutnya, ia baru saja keramas.
"Sori deh Sas, tadi aku ketemu dengan cewek yang sepertinya sedang kesusahan jadi kubantu saja" jelas Naruto.
"Cewek?" tanya Sasori.
"Ya cewek, namanya Hyuuga Hinata, rambutnya panjang berwarna indigo dan matanya berwarna lavender".
"Indigo? Lavender? Jarang sekali, pasti cantik deh kamu betah disana sih" goda Sasori, muka Naruto memerah.
"Yah begitulah, nada bicaranya juga lembut" kata Naruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Huh, ya sudah, mana bahan makanannya, aku akan masak" Naruto menyerahkan bahan makanan yang sudah dipesan Sasori tadi.
"Hey Sas, persiapan sekolah untuk besok sudah beres kan?" tanya Naruto, Sasori yang sedang memotong bawang bombay segera menjawab.
"Sudah, selama kamu pergi sudah kuurus" Naruto tersenyum kecil lalu menyusul Sasori di dapur.
"Sini kubantu, sepertinya kamu kesusahan" tawar Naruto.
"Baiklah, ini potong wortel, paprika, bawang merah dan putih, aku akan memotong dagingnya" kata Sasori, Naruto mengangguk.
"Hei Sas" panggil Naruto masih memotong wortel.
"Hm?".
"Kalau suka pada pandangan pertama wajar gak sih?" tanya Naruto.
"Wajar-wajar saja, kalau perlu tuh cewek kenalin ke aku ya Nar, siapa tahu cocok sama aku" pinta Sasori.
"Ha? Ogah! Dia incaranku! Aku gak mau ngenalin ke kamu" kata Naruto menunjuk Sasori menggunakan pisau dapur yang masih dibawanya.
"Halah, kamu kan juga tahu aku tidak punya pacar, yah kamu bisa kenalin ke aku terus nanti aku sama teman ceweknya yang masih jomblo aja kenapa sih?" Naruto berpikir sejenak.
"Yah baiklah" dan ia mulai memotong lagi.
-x-
"Entah kenapa setiap kali aku bersama dengan cowok tadi hatiku berdebar-debar dan ia selalu membuatku nyaman" Hinata berkata kepada Sakura yang sedang di apartemennya.
"Ha? Masa sih Hinata-chan jangan–jangan kamu suka sama dia lagi?" tebak Sakura, muka Hinata memerah.
"Tidak mungkin! Aku kan sudah punya Deidara-kun" kata Hinata.
"Ah cowok kayak dia saja, yah lalu apa lagi Hinata-chan yang kamu ketahui tentang dia?" tanya Sakura menyeruput coklat hangatnya.
"Dia mempunyai saudara, sepertinya sih cowok ya" kata Hinata, mata Sakura berbinar-binar.
"Cowok? Siapa namanya? Keren gak? Buat aku ya Hinata-chan!" pinta Sakura.
"Sakura-chan kamu kan baru saja putus dengan Sasuke! Masa langsung mau punya pacar sih?" tebak Hinata, Sakura mengangguk.
"Hah Hinata-chan, aku kan sama Sasuke juga gak serius pacarannya, menyukai sesorang jangan 100% karena saat menyukai 100% ketika kita diputuskan maka hati kita akan terluka dan sangat sakit, karena itu aku menyukai Sasuke hanya 40 % saja hahahha" kata Sakura, kata-kata Sakura menusuk Hinata.
'Iya juga ya, mungkin aku terlalu menyukai Deidara-kun, oleh karena itu setiap kali dia bersama cewek lain hatiku sangat sakit dan aku bisa menangis selama 1 jam' pikir Hinata.
"Hei Hinata-chan benar ya nanti kenalkan aku dengan saudaranya!" kata Sakura, Hinata mengangguk.
"Iya tapi aku tidak tahu seperti apa orangnya aku hanya tahu namanya saja" kata Hinata.
"Siapa?" tanya Sakura.
"Akasuna no Sasori" kata Hinata, Sakura tersenyum kecil.
"Besok kamu selalu bersamaku ya Hinata-chan, siapa tahu nanti ketemu sama cowok yang kamu sukai dan cowok incaranku!" kata Sakura semangat, Hinata berkeringat dingin.
"Iya Sakura-chan".
-x-
"Hinata-chan cepat!" seru Sakura, Hinata berlari ke gerbang sekolahan.
"Ah ini semua gara-gara kamu sih Sakura-chan! kamu memaksaku menonton Boogeyman 2 sampai jam 1! Padahal kamu tahu besok sekolah! Jadi telat deh" Hinata mempercepat larinya.
"Hahaha ayolah Hinata-chan cepat! 5 menit lagi masuk!" teriak Sakura.
Sementara di lain sisi….
"Hoi Naruto ayo cepat!" bentak suara bariton khas pria ini.
"Hah iya iya Sasori!" teriak suara berat menanggapi suara tadi.
"Kamu sih tadi malam pakai acara main kartu sampai jam 2 malam" Naruto diam saja dan mempercepat larinya, ketika ingin mencapai gerbang itu.
'BRUAKK'
"Ma…maaf! Maaf aku tidak sengaja aku tadi hampir telat dan.." gadis itu mendongakkan kepalanya hanya untuk bertemu mata biru langit.
"Ah Naruto-kun!" Hinata terkejut melihat orang yang ditabraknya.
"Ha? Hinata-chan?" kata Naruto juga.
"Perkenalkan Sasori, ini Hyuuga Hinata cewek yang kuceritakan semalam" muka Hinata memerah, ia lalu menjulurkan tangannya.
"Hyuuga Hinata" dan uluran tangan itu disambut oleh tangan Sasori.
"Akasuna no Sasori" Hinata tiba-tiba teringat tentang Sakura.
"Ah iya perkenalkan juga ini Haruno Sakura, temanku" Sasori menjulurkan tangannya dan Sakura menerimanya.
"Haruno Sakura".
"Akasuna no Sasori" mereka saling menatap mata masing-masing emerald bertemu coklat.
"Ehem! Hei kalian tahu bel akan berbunyi sebentar lagi" Sasori dan Sakura saling melepaskan tangan dan mukanya sama-sama memerah.
"Hehe ayo Sakura-chan" ajak Hinata, Sakura menggandeng tangan Hinata.
"Iya ayo Hinata-chan bye Namikaze-san, Akasuna-san!" Sakura melambaikan tangannya.
"Naruto dan Sasori saja!" teriak Naruto, Sakura mengangguk.
"Kupikir teoriku tentang cinta 100% tidak akan berguna sekarang" gumam Sakura, Hinata menoleh.
"Ada apa Sakura-chan?" tanya Hinata, Sakura menggeleng.
"Tak apa" dan mereka memasuki kelas Kurenai-sensei.
-x-
"Naruto-kun memilih masuk klub apa?" tanya Hinata kepada Naruto saat istirahat siang, mereka istirahat berempat, Sasori, Naruto, Hinata, Sakura.
"Ah benar, Sasori-kun juga memilih masuk klub apa?" tanya Sakura kepada Sasori.
"Aku, aku bingung antara basket dan sepak bola" kata Naruto.
"Kalau aku memilih basket" kata Sasori singkat dan kembali menggeluti makanannya.
"Kamu sendiri Hin, Sak?" tanya Naruto.
"Aku klub panahan" kata Hinata.
"Aku karate" kata Sakura.
"Waw klub yang hebat" puji Naruto, Hinata hanya tersenyum, Sakura memakan kembali makanannya.
"Tetapi Hinata-chan juga belajar aikido dan musik" kata Sakura.
"Aikido? Musik? Kamu belajar dimana?" tanya Naruto.
"Aku dulu saat masih tinggal bersama keluargaku aku belajar aikido di dojo keluargaku dan aku belajar musik juga tuntutan dari keluarga karena di keluargaku musik dan melindungi diri sendiri termasuk hal yang harus dipelajari oleh semua perempuan klan Hyuuga" kata Hinata menjelaskan.
"Ah kalau begitu kenapa kamu tidak masuk klub aikido atau musik saja Hin?" tanya Sasori.
"Aku ingin mencoba yang baru, tapi tetap saja kok aku masih belajar aikido di dojo keluargaku cabang Konoha dan musik aku mempunyai piano dan biola sendiri di apartemenku jadi aku masih dapat belajar" jelas Hinata, Sasori mengangguk.
"Iya, Hinata-chan ini yang mengajariku bermain piano" kata Sakura.
"Ah Sakura-chan biasa aja".
"Sepertinya kamu itu keluarga bangsawan ya Hin" tanya Naruto.
"Kamu tidak tahu keluarga Hyuuga? Ya ampun keluarga Hyuuga adalah keluarga yang kaya raya di Negara Hi, Hinata-chan pindah ke sini juga karena ingin mencoba hidup mandiri, tanpa pelayan dan sejenisnya" jawab Sakura.
"Sakura-chan sudah cukup, ya memang keluargaku adalah keluarga bangsawan, tetapi ayahku dan adikku berada di luar Kota Konoha, mereka sekarang ada di Kota Suna baru saja mereka pindah, tetapi aku masih ingin meneruskan sekolahku, Naruto-kun, Sasori-kun" jelas Hinata.
"Oh, eh kalian ada acara tidak malam ini?" tanya Naruto, Hinata dan Sakura menggeleng.
"Bagus! Ayo kita pergi ke mall sini, udah lama gak ke mall Konoha" kata Naruto.
"Ba..baiklah" muka Hinata bersemu merah.
"Hinata-chan, jam 7 nanti aku akan menjemput bersama kamu juga Sakura-chan" pinta Naruto.
"Iya Naruto, kita akan bersiap-siap" kata Sakura.
"Hn, ayo kita segera masuk, istirahat siang sudah hampir habis" kata Sasori, mereka bertiga mengangguk.
-x-
"Hinata-chan ini aku Sakura-chan, aku masuk ya" pinta Sakura di luar pintu apartemen Hinata.
"Ah masuk saja Sakura-chan tidak dikunci kok" kata Hinata, Sakura masuk kedalam apartemen Hinata.
"Hinata-chan kamu cantik sekali!" kata Sakura melihat Hinata memakai baju tank top putih sphagetti strap dan jumper berwarna krem tanpa lengan, lalu memakai celana pendek berwarna hitam dan juga rambutnya ia kucir menjadi dua tetapi dibawah dan rambutnya dikriting sedikit memberikan kesan manis kepada Hinata, juga sepatu sneakers yang dikenakannya.
"Benarkah? Kamu juga cantik Sakura-chan" kata Hinata, Sakura memakai baju tanpa lengan berwarna merah dengan celana pendek berwarna hitam, bandana yang berwarna hitam juga dan ankle boots dengan hak 10 cm, gelang berwarna merah dan pink dan juga jam tangan berwarna merah.
"Haha biasanya kamu kan memakai baju yang feminim tak kuduga kamu punya baju yang tomboy" kata Sakura.
"Iya dong Sakura-chan, ah sudah jam segini kapan mereka datang ya" kata Hinata.
"Mereka?" tanya Sakura.
"Tentu saja Sasori dan Naruto-kun! Kamu suka sama Sasori kan Sakura?" tebak Hinata, muka Sakura memerah.
"Hmm i..iya sih Hinata-chan, hehe".
"Hahaha sudah kuduga, ya sudah semoga kalian jadian" kata Hinata.
"Kamu sendiri Hinata-chan?" tanya Sakura.
"Aku? Aku kan bersama Deidara-kun" kata Hinata polos.
Sakura's POV
Hinata-chan jadi selama ini kamu tidak suka dengan Naruto? Atau kamu memang tidak sadar? Kamu masih berharap kepada cowok Deidara itu? Sudahlah biarkan ia menghadapinya sendiri, jika ia memang membutuhkanku aku akan ada untuknya.
End of Sakura's POV
"Oh ya sudahlah kukira kamu bersama Naruto" kata Sakura.
"Hehe, lelaki cadangan?" gurau Hinata.
"Hahh kamu itu, sudahlah putuskan si Deidara itu!" kata Sakura.
"Sakura-chan, biarkan semuanya berjalan, jika memang saatnya, aku akan memutuskannya, sekarang biarlah aku bersenang-senang" kata Hinata, Sakura tersenyum.
"Huh baiklah".
-x-
Bagaimana? Anehkah? Jelekkah? Wuee, ficku yang A story of Hyuuga Hinata lagi kehabisan ide, hahaha, hiatus sementara soalnya modem lagi gak ada pulsa, pulsanya dihabisin nee-chan ku *ngelirik nee-chan* huhh well RnR ya!.
Review sangat diterima, flame juga diterima soalnya memang aku masih pemula dan butuh banyak belajar, baca saja juga diterima hehe,
Salam hangat,
Akasuna no NiraDEI Un!
