"Hyung..."
"Hyung... sudah pagi, sampai kapan kau akan terus bergelung di selimut baumu jung pabbo.."
"Kalau kau tidak bangun... kau tidak akan mendapatkan jatah morning kiss dariku..."
"Hnggh... Changmin...?"
Kelopak mata itupun terbuka perlahan menampakan kedua bola mata yang terlihat lelah.
Kosong, tak ada seorangpun yang ia lihat, tak ada wajah manis yang selalu menyapanya ketika ia bangun tidur.
Air mengalir dari kedua bola matanya yang sayu dan kosong, hanya kesedihan yang terpancar disana. Kau bisa melihat kantong matanya yang hitam akibat kurang tidur.
"Changminie... saranghae.." hatinya bergetar, hatinya sakit, perasaan itu muncul lagi.
############
"Hyung ! Sudah kubilang jangan memencet pasta gigi dari tengah, kau harus memencetnya dari ujung bodoh !"
"Hyung! Jangan meninggalkan bercak pasta gigi di lantai kamar mandi !"
"Hyung! Kau mandi 1 jam 30 menit ?! Ya ! Apa yang kau lakukan didalam Jung Yunho ?!"
"Hyung! Kau membuat lantai basah, keringkan tubuhmu secara benar hyung.. !"
Kosong... tak ada lagi seseorang yang meneriakinya dan berdiri dibelakangnya hanya untuk memastikan ia tidak berbuat kerusakaan, tidak ada lagi teriakan akan tingkah konyolnya...
Air mata itu muncul lagi, ia memandang dirinya di kaca. Membasuh muka kusutnya.
"Arghhhh...!"
PRANK...
Kaca itu pecah berkeping, kaca yang malang menjadi pelampiasan kemarahan Jung Yunho.
"Changminie... Bogoshipoyo..."
#############
"Hyung... dasimu belum benar"
"Ya ampun hyung...! mengaitkan kancing baju saja kau bisa salah ?! Dimana otakmu hah? Sini aku betulkan.. Dasar pabbo"
"Hyung... kau sangat tampan.. Saranghae..." Bibir tebal itu memberikan kecupan ke bibir hati.
Mengerikan... Jung Yunho yang bercermin, bukanlah Jung yunho yang biasanya. Tak ada lagi Jung Yunho yang tampan, tak ada lagi Jung Yunho yang berkarisma, maskulin dan berwibawa.
Yang ada hanyalah Jung Yunho yang penuh penyesalan dalam hidupnya.
#############
Ia memasuki mobilnya, menjalankan mobilnya. bercakap dengan seseorang ditelepon yang sangat dikasihinya. Yang telah memiliki sepenuh hatinya.
"Iya hyung... aku kesana sekarang. Ini sedang dijalan. Maaf terlambat..."
"Aku dari Gangnam. Temanku memintaku untuk mengantarnya. 30 menit lagi aku tiba disana hyung. Iya... aku usahakan menyetir secepat yang aku bisa.."
"Ne... nado saranghae Jung Yunho.."
###########
"Mianhae Changminie... mianhae... jeongmal mianhae... mianhae... changmin... changmin... changmin..."
Yunho menekuk lututnya, memeluk kakinya dan membenamkan wajanya yang sudah penuh dengan linangan air mata...
"Changmin... changmin... changmin...!" Yunho menarik rambutnya dengan keras. Berteriak, mengamuk, memecahkan segala barang.
Ia menjatuhkan dirinya di lantai. Terbaring di lantai yang dingin, tanga kanannya meremas dada kirinya.. Sakit... hatinya sakit...
Hatinya, otaknya, tubuhnya terlalu sakit untuk menerima semua ini.
"Changminie... Saranghae... Nan jeongmal saranghae." Matanya menutup perlahan. Yunho lelah, Yunho sudah tidak sanggup lagi. Hanya satu yang ia inginkan yaitu bertemu dengan kekasihnya, pemilik hatinya, SHIM CHANGMIN...
THE END
