Disclaimer: Naruto belong to Masashi Kishimoto

Rating: T

Genre: Romance/Friendship/Humor (Maybe)

Warning! OOC, Gaje, Abal, Typo berserakan

Author by: Hana to Uzu

Hope you like it, don't like don't read!

Chapter 1.

Tahun ini adalah tahun ajaran baru bagi murid-murid kelas X dan hari ini adalah hari pertama MOS di sebuah SMA ternama di kota Konoha yaitu Natsu Gakuen.

Natsu Gakuen adalah sekolah swasta milik keluarga Uchiha yang merupakan keluarga terpandang di Konoha bahkan di Jepang ataupun di dunia.

Kepala keluarga Uchiha adalah Fugaku Uchiha, beliau memiliki seorang istri bernama Mikoto Uchiha dan dikaruniai dua orang putra yang sangat tampan bak pangeran, yang sulung bernama Itachi Uchiha dan yang bungsu bernama Sasuke Uchiha. Mereka adalah kakak beradik yang tidak pernah akur karena sang kakak selalu senang menggoda adiknya hingga setiap hari terjadi keributan kecil setiap mereka bertemu.

Berbeda dengan kakaknya yang periang di rumah dan mempunyai sifat hangat, adiknya justru bersifat kebalikkannya yaitu pendiam dan mempunyai sifat dingin juga suka selalu tidak peduli dengan sesuatu apapun yang ada di sekitarnya.

Selain keluarga Uchiha, keluarga Haruno juga termasuk dalam kategori keluarga terkaya dan terkenal di Konoha. Berbeda dengan keluarga Uchiha yang memiliki gedung sekolah ternama di kota Konoha, Haruno memiliki rumah sakit yang bernama Haruno's Hospital yang memiliki peralatan medis terlengkap jika dibandingkan dengan rumah sakit - rumah sakit yang ada di Jepang.

Kepala keluarga Haruno adalah Seiji Haruno dan istrinya bernama Tsuki Haruno, mereka dikaruniai dua orang anak yang satu putra dan yang satu putri, yang sulung bernama Sasori Haruno dan yang bungsu bernama Sakura Haruno.

Sasori Haruno tumbuh menjadi sosok kakak yang pengertian, jadi hubungan kakak beradik ini selalu akur dan jarang sekali bertengkar berbeda sekali dengan kakak beradik Uchiha, meskipun jarang bertengkar tapi rumah Haruno tidak terasa sepi karena adanya sahabat Sasori yang tinggal di rumah Haruno yaitu Deidara yang suka membuat rumah terasa bernyawa karena Deidara suka menceritakan apa saja yang terjadi tentang Sasori kepada keluarga Haruno.

Sakura Haruno tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan gemar bermain alat musik juga suka berolahraga, salah satu olahraga yang ia gemari adalah Bela Diri dan Karate, dia juga sudah mendapat pengakuan dari salah satu master di bidang itu, tapi sayang tidak ada yang tahu tentang hal itu kecuali gurunya dan juga teman-teman seperguruannya.

Hari ini adalah hari MOS yang pertama, Sakura sudah rapih dengan perlengkapan MOS-nya yaitu topi yang terbuat dari kertas berwarna biru yang pas pada ukuran kepalanya, rambut soft pink-nya ia kuncir 6, baju seragamnya ia masih menggunakan seragam SMP, tasnya terbuat dari kantong plastik hitam yang diberi tali untuk pegangannya.

Sakura dengan tenang melahap sarapannya yaitu sepotong roti dan telur dadar juga ada susu sebagai minumannya. Setelah selesai sarapan Sakura segera memakai sepatunya dan berangkat menuju sekolahnya yaitu Natsu Gakuen,kenapa? Karena ia telah janjian dengan sahabat-sahabatnya akan bersekolah di sekolah yang sama.

"Sasori-nii, Okaasan, Otousan aku berangkat dulu ya!" pamit Sakura kepada kakak dan kedua orang tuanya dengan sopan yang hanya disahuti dengan anggukkan kepala dan berkata "hati-hati ya!" Dengan wajah ceria Sakura pun Sakura pun melenggang pergi bersama dengan supir pribadinya menuju sekolah barunya yaitu Natsu Gakuen.

''...''

Sasuke memasang tampang jengkel karena harus dikawal oleh orang-orang berbadan besar di sekolahnya nanti apalagi yang memerintah mereka untuk mengawalnya adalah kakaknya sendiri yaitu Itachi Uchiha dengan alasan, "Aku tidak mau adikku yang manis ini bertarung lagi dengan preman jalanan dan juga tidak mau sampai adikku terluka oleh Fansgril-nya."

"memang benar sih tapi aku kan masih punya teman yang akan melindungiku dari FC-ku," Batin Sasuke, tidak seperti Sakura yang di bebaskan dari orang-orang berbadan besar karena orangtua dan kakaknya percaya bahwa Sakura akan baik-baik saja walau tanpa pengawalan.

Sasuke sudah mulai bisa bernapas lega saat Hana Inuzuka tunangan Itachi membelanya dari keputusan Itachi. Dengan terpaksa Itachi membebaskan Sasuke dari pengawalan orang-orang berbadan besar karena takut tunangannya -Hana- marah karena nggak dituruti permintaannya.

Sasuke segera memacu mobilnya menuju sekolahnya atau lebih tepatnya miliknya yaitu Natsu Gakuen yang sama seperti Sakura, dan Sasuke menyimpan peralatan mos-nya di jok belakang mobil yang juga sama seperti Sakura pakai.

"STOPP! Aku mau turun disini saja dan ingat jangan bilang-bilang sama Okaasan dan Otousan juga Oniisan kalau aku mau menyamar jadi gadis miskin di sekolah ya!" ucap Sakura yang kini memperhatikan jam tangan soft pink di tangannya "Hm.. Masih lama bel masuk berbunyi, baru jam 06:05 dan masuknya jam 08:30 ya sudahlah aku berkeliling saja di sekolah baruku.." gumam Sakura yang langsung menoleh kearah supir pribadinya "Pak Shiro setelah aku turun langsung pulang saja ya!" ujar Sakura yang segera turun dari mobilnya di tempat yang kira-kira 300 meter dari sekolahnya.

''...''

Sasuke mengendarai mobilnya dengan kecepatan 180 km/jam dan karena masih terlalu pagi jadi jalanan yang ia lewati aman-aman saja, tidak ada polisi, dan pengendara motor dan mobil pun jarang berbeda sekali sama di Jakarta *ya iyah*

Sasuke baru sadar karena keasyikan mengebut ia jadi nyasar ke tempat yang sama sekali belum ia ketahui dan segera menghentikan mobilnya secara perlahan "Ini dimana ya?" tanyanya yang terkesan pada dirinya sendiri.

SASUKE'S POV

Damn, masa aku yang cool ini harus bertanya? Tapi... Hah tak apalah sekali-kali bertanya kan ada pepatah yang mengatakan 'Malu Bertanya Sesat Di Jalan' tapi mau nanya sama siapa coba? Di sini sepiiii nggak ada orang satupun... Eh tunggu ada cewek tuh tanya sama dia saja ah. Eittss.. Tunggu jangan-jangan dia juga salah satu sari FC-ku lagi. *narsis & lebay mode: on* oh tidakkk tenang Sasuke tenang lebih baik ikuti saja cewek itu diam-diam siapa tahu dia murid ajaran baru di Natsu Gakuen sama sepertimu.

END SASUKE'S POV

Sakura berjalan di jalan yang cukup sepi dengan santainya menuju sekolah barunya yang tinggal 150 meter lagi, tapi ia segera menghentikan langkahnya karena merasa diikuti.

'Sepertinya ada sebuah mobil yang mengikutiku deh dan pasti itu bukan mobil yang biasa dipakai keluarga Haruno, dari suaranya saja berbeda lebih baik aku hampiri saja!' batin Sakura yang langsung berbalik mendeketi mobil tersebut.

'Shit.. Cewek itu tahu saja aku lagi ngikutin dia, kesini lagi dia! Apa yang harus aku lakukan? Oke tetaplah stay cool Sasuke pasang ekspresi datar dan tunjukkanlah padanya dinginnya seorang Uchiha!' batin Sasuke yang sudah cukup tenang.

Sakura berdiri di samping pintu mobil si pengemudi, ia terus saja memperhatikan seseorang yang ada di balik kaca mobil tersebut yang sedang membuka kaca mobilnya.

"Hn, ada apa?" tanya pengemudi itu kita sebut saja Sasuke.

"Ternyata tiap cowok itu model rambutnya aneh-aneh ya!" gumam Sakura jelas sambil memperhatikan model rambut Sasuke.

"Hn?" Sasuke bergumam dengan tidak jelas sambil mengangkat sebelah alisnya yang sudah cukup menjelaskan bahwa ia tidak mengerti dengan perkataan Sakura.

"Rambutmu mirip pantat ayam betina! Oh.. Eh.. Maaf ada perlua apa anda mengikuti saya?" tanya Sakura yang merasa sedikit canggung dan tanpa sengaja Sakura melihat peralatan MOS yang sama seperti dirinya dan Sakura pun dapat menyimpulkan bahwa cowok di hadapannya adalah murid ajaran baru di Natsu Gakuen sama sepertinya. "Ehmm.. Kau murid Natsu Gakuen yang ada di sana kira-kira 150 meter dari sini tinggal belok kanan iya kan?" Sakura menatap Sasuke dengan tampang penasaran.

"Hn!" dan Sasuke pun langsung memacu mobilnya meninggalan Sakura yang masih berdiri pada tempatnya tadi.

"Cewek itu polos juga ya, tanpa sadar memberi tahukan ku dimana letak Natsu Gakuen dan kenapa ia nggak terpengaruh dengan ketampananku? Hah bodo amat!" batin Sasuke lega karena bisa keluar dari kata nyasar yang melandanya beberapa saat lalu.

Sakura masih diam terpaku pada tempatnya. Tiba-tiba saja raut mukanya yang polos berubah menjadi sangat angkuh dan menyeringai tipis "Huh dasar nggak tau jalan saja nggak mau nanya malah ngikutin orang dasar cowok memang payah terlalu banyak gengsi!" kata Sakura yang melanjutkan jalannya menuju tempatnya bersekolah.

''...''

Sasuke sedang duduk santai di sebuah ruangan dengan secangkir kopi di tangannya. Ia sekarang sedang memperhatikan seorang gadis berambut pink dari balik kaca jendela ruangan itu yang berada di lantai dua.

SAKURA'S POV

Sekarang aku sudah resmi menjadi murid Natsu Gakuen tapi aku masuk kelas yg mana ya? Hah gara-gara ada urusan keluarga mendadak jadi nggak bisa ikutan mos dan ketemu sahabat-sahabatku selama seminggu ini, semoga saja aku sekelas dengan mereka!

Huh sudah 1 minggu aku tidak bertemu pantat ayam padahal skor-nya baru satu sama kenapa juga kemampuan berlariku sama seperti dia? Hah itu ada Hinata, Ino, dan Tenten ku panggil ah!

"Inoooo... Tentennnn... Hinataaaa... Apaaa kabarrrr?" teriakku dari depan gerbang dan mereka pun menoleh kearahku dan tersenyum.

"Berisik pinky kupingku sakit mendengarnya!" komentar Sasuke eh salah pantat ayam yang sudah ada di belakangku.

"Skor kita masih satu sama jangan sombong dulu!" ucapku sinis.

"Hinata.. Ino.. Tenten.. Kalian masuk kelas yang mana?" aku pun berlari menghampiri temanku.

END SAKURA'S POV

''...''

"Ada perlu apa Fugaku-sama memanggil saya?" tanya Tsunade sambil menatap wajah tuan Uchiha, sebut saja ayah Sasuke dan Itachi, suami Mikoto. Dan juga cucunya... *plak*

"Tsunade-san saya ingin anak saya sekelas kalau perlu sebangku dengan putri keluarga Haruno!" pinta Fugaku Uchiha to the point.

"Memangnya ada apa?" tanya Tsunade.

"Hah putri saya itu tidak punya teman lelaki dan yang saya herankan itu mengapa semua teman lelaki yang dikenalnya selalu patuh dan takut pada putri saya jadi saya memutuskan untuk menjodohkannya dengan putra bungsu keluarga Uchiha!" ucap Tsuki Haruno.

"Begitu pula dengan putra saya dia tidak punya satu teman perempuan pun jadi saya juga memutuskan untuk menjodohkan putra saya dengan putri keluarga Haruno!" sambung Mikoto.

"Jadi?" tanya Tsunade.

"Jadi kami mau selama di sekolah mereka harus selalu bersama!" terang Fugaku.

"Baiklah akan ku usahakan!" dan pembicaraan 10 mata itu pun berakhir. "Maaf saya mohon permisi dulu!" Pamit Tsunade langsung.

"Hei pantat ayam! Hah sepertinya panggilan untukmu kurang keren dah!" gumam Sakura

"Panggil saja aku Prince Sasuke," ujar Sasuke datar.

"Itu sudah jadul oh iya ku panggil saja 'Chiken butt' itu cukup keren, whoy chiken butt ngapain kau masuk-masuk kelasku!" Sakura menatap Sasuke penuh selidik.

"Ngapain? Hn, Ini kan kelasku we,"ucap Sasuke sambil menjulurkan lidahnya pada Sakura, menandakan tanda mengejek.

"Sasuke cepat duduk kita mulai pemilihan pengurus kelas X-1 dan pembagian tempat duduk!" seorang guru berambut perak yg melawan gravitasi itu tiba-tiba sudah berada di ambang pintu kelas.

"Apa maksud sensei dengan pembagian tempat duduk?" Naruto angkat tangan.

"Sekarang saya mau memperkenalkan diri dulu, saya Kakashi Hatake wali kelas kalian, saya akan membagi tempat duduk laki-perempuan dan TIDAK ada yang boleh MEMBANTAH termasuk kau Sasuke!" terang Kakashi.

"Baiklah akan ku mulai..

Barisan pertama dekat pintu dari depan :

-Suigetsu dan Karin

-Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno

-Naruto Uzumaki dan Hinata Hyuuga

-Rock Lee dan Koyuki

Barisan kedua:

-Shino Aburame dan Toki

-Sai dan Ino Yamanaka

-Neji Hyuuga dan Tenten

-Shikamaru Nara dan Temari Sabaku

Barisan Ketiga :

-Garaa Sabaku dan Matsuri

-Kiba Inuzuka dan Sasame Fuma

-Couji Achimiki dan Kagami

-Shino Aburame dan Karura

Barisan Keempat :

-Karashi dan Yuukimaru

-Jugo dan Kin

-Teuchi dan Shion

-Kankurou Sabaku dan Tayuya

cepat pindah ketempat yang telah di tentukan sekali lagi TIDAK ADA YANG BOLEH MEMBANTAH!" teriak Kakashi yang menyadarkan SasuSaku dari lamunan mereka.

Semua anak X-1 duduk di tempat yang sudah ditentukan, sedangkan SasuSaku kebingungan karena dari tadi mereka hanya melamun.

"Sasuke, Sakura cepat pindah di depan Naruto!" perintah Kakashi.

SasuSaku pun berjalan dari tempat mereka masing-masing ke arah tempat duduk di depan Naruto. Setelah sampai Sakura langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas tiba-tiba matanya terbelalak lebar menoleh menatap Kakashi.

"Aku tidak mau duduk sebangku dengan chiken butt!" teriak Sakura sambil menuding Sasuke yang sudah duduk tenang di bangku.

"Hn?" Sasuke mengangkat sebelah alisnya menatap Sakura jengkel "Apa-apaan kau nunjuk-nunjuk mukaku hah?" tanya Sasuke dengan nada ketus.

Sakura menggeser jari telunjuknya yang semula menunjuk hidung Sasuke ke arah kening Sasuke dan langsung menempeleng pelan kepala Sasuke sambil berkacak pinggang "Kau baka ya? Coba lihat keliling kelas dan apa yang dilakukan sensei payah didepan sana pada kita!" ujar Sakura.

Sasuke mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas, raut wajahnya yang semula kesal tambah kesal walau tetap datar, melihat teman-temannya dipasangkan laki-perempuan dan lagi saat ia menyadari bawa ia akan duduk sebangku dengan Sakura. Ia pun ikut-ikutan menatap jengkel pada sensei mereka yaitu Kakashi.

"Aku ingin duduk sebangku dengan anak cowok yang lain selain chiken butt ya please!" pinta Sakura melayangkan puppy eyes no jutsu andalannya yang biasanya mempan pada sahabat dan kakaknya.

Kakashi hampir saja terhipnotis oleh tatapan memelas sakura yang menggemaskan, mengapa dikatakan hampir? Ya itu karena Sasuke mengomentari tatapan Sakura pada Kakashi hingga menyadarkan Kakashi dari pengaruh tatapan memelas Sakura.

"Tatapanmu mirip seperti anak monyet kelaparan yang kehilangan ibunya minta dipungut," komen Sasuke datar tapi cukup membuat seisi kelas ramai dengan tawa.

Sakura mendelik kesal pada Sasuke, mukanya memerah menahan marah, malu bercampur menjadi satu.

"Sudah jangan bertengkar! Apapun yang terjadi kalian harus tetap duduk sebangku itulah keputusan bulatku!" ucap Kakashi dengan santainya lalu berkata kembali "Atau kalian ingin aku memborgol kalian agar tidak mencar?" tambah Kakashi sambil mengayun-ayunkan kunci beserta borgolnya.

Sakura pun menggeleng cepat begitu pula Sasuke.

"Chiken butt minggir aku mau duduk!"

"Hn, kau dekat tembok!"

Sasuke langsung berdiri memberi jalan Sakura untuk masuk, setelah Sakura duduk tenang Sasuke lalu duduk di sebelahnya.

Kakashi tersenyum senang di balik maskernya "Mereka berdua memang cocok, setelah ini aku akan melakukan apa ya utk membuat mereka selalu bersama?" batin Kakashi.

SasuSaku kini sibuk membaca buku mereka masing-masing walau masih tidak konsen.

"Sensei sialannn, awas kau nanti!" gerutu SasuSaku dalam hati.

-Kantin Sekolah-

Sakura, Ino, Hinata, Tenten dan Temari sedang duduk di bangku kantin sambil bercakap-cakap, dengan secara tiba-tiba Ino menjadi gila sendiri.

"Hehehehe..." ucap Ino sambil nyengir.

"Kau kenapa?" tanya Sakura bingung.

"Hehehehe..." Ino masih saja menyengir.

"kau kenapa?" tanya Sakura bertambah bingung.

"Hehehehe..."

"Tenten, Hinata, Temari! Ino kenapa sih?" tanya Sakura yang sudah kesal karena dikacangin oleh Ino.

"..." Tenten, Temari, Hinata diam.

"Kalian kenapa sih?" tanya Sakura.

"..." diam.

"A.."

"Aku sedang kesal!" potong Temari cepat sebelum Sakura menyelesaikan ucapannya.

"Kesal kenapa?" tanya Sakura.

"Teman sebangkuku itu nggak asyik kerjaannya tiduuurrr terus!" Temari membayangkan Shikamaru.

"Sama dong teman sebangku ku juga nyebeliiinnn banget, hah kita senasip ya Tem!" Sakura membayangkan Sasuke.

"Hm, tapi aku juga heran dengan tingkah mereka bertiga apalagi Hinata sudah kayak kepiting rebus, Ino sudah kayak orang gila dan Tenten sudah kayak orang baka melamun tanpa ekspresi bahkan bergerak saja tidak seperti patung!" coment Temari.

''Iya.''

Sakura dan Temari menghela napas berat melihat ketiga kawannya yang sulit dimengerti.

"Hei Temari kita kan dari sekolah khusus putri jadi jangan-jangan mereka bertiga sedang jatuh cinta!" Sakura berbisik pada Temari diiringi dengan anggukkan setuju dari Temari.

"Sai-kun..." gumam Ino

"Naruto-kun..." gumam Hinata

"Neji-kun..." gumam Tenten

Hening

"Neji?" ucap Sakura.

"Sai?" Ucap Temari.

"Naruto?" ucap Sakura dan Temari bersamaan.

Sakura dan Temari saling berpandangan lalu menghela napas berat untuk kesekian kalinya hari ini.

''...''

Sasuke dengan tenang menyeruput lemon tea yang kini tinggal setengah, kini ia berada di ruangan pribadinya, ingat hari pertama SasuSaku bertemu yang Sasuke meratiin Sakura yang manjat pohon? Bersama dengan sahabat karibnya Naruto juga ada 3 sahabat lainnya Sai, Kiba, dan Shikamaru sebenarnya ada satu orang lagi dia adalah Neji Hyuuga kakak sepupu dari Hinata Hyuuga. Kalau kalian tanya dimana Neji? Oke sekarang kita pindah ke Neji.

Di sebuah ruangan yang berada di belakang gedung Natsu Gakuen kini ada seorang cowok yang sedang melamun.

"NEJIIIII..."

cowok berpakaian serba hijau di sampingnya berusaha keras membangunkannya dari lamunan indahnya tapi orang yang dimaksud -Neji- tetap tak bergeming walau Lee sudah berteriak berkali-kali bahkan mengguncang-guncangkan tubuh Neji dengan kasar.

"Cu-cu-cu-kup Lee kau me-memb-buat-ku m-mual..!" seru Neji yang baru sadar dari lamunnannya.

Hening

Lee menghentikan aktifitasnya mengguncang-guncangkan tubuh Neji yang memasang wajah kesal.

Neji berjalan keruang ganti meninggalkan Lee yang masih menatapnya bingung. Belum ada lima menit Neji sudah keluar dari ruang ganti dengan memakai seragam Natsu Gakuen juga meninggalkan Lee yang masih betah diam mematung di tempat tadi Neji melamun ckckck apa Lee ketularan penyakit akut melamun Neji ya?

Neji berjalan sambil melamun kembali dengan riang gembira. Karena keasyikkan melamun dengan sempurna Neji menabrak tembok pertigaan koridor sekolah dengan keras hingga membuatnya jatuh terduduk dan terbangun dari lamunannya. "Cih sial!" gumam Neji sambil celingak-celinguk takut ada yang melihatnya menabrak tembok. Setelah dirasakannya tidak ada seorangpun disana kecuali dirinya, ia pun menghela napas lega "Huh, dia lucu sekali... Sungguh menggemaskan," Neji mulai melamun kembali duduk dan bersandar di tembok tempat ia terjedot barusan.

KRINGG, KRINGG!

Bunyi bel tanda istirahat telah berakhir pun dibunyikan Neji tersadar kembali dari lamunannya berdiri dan segera berjalan menuju kelasnya.

''...''

"Tem, lihat mereka bertiga itu masih setia melamun padahal bel masuk sudah dibunyikan," kata Sakura heran.

"Hm..." Temari mengangguk.

-Sementara dibagian Sasuke, Naruto, Sai, shikamaru dan Kiba-

"Whoy Teme udah bel masuk ayo kita ke kelas nanti Kakashi-sensei marah lho sekarangkan pemilihan pengurus kelas setelah tadi berkenalan, ohya nanti aku pasti akan memilih mu sebagai ketua kelas Teme! Ohya ada lagi siapa nama cewek berambut pink yang duduk sebangku denganmu Teme? Rumahnya dimana? Tahu nomor ponselnya nggak? Ju_" Sasuke berjalan keluar bersama Shikamaru, Sai, dan Kiba meninggalkan Naruto yang masih mengoceh gaje "Eh... Tunggu akuuuuu..." dan Naruto akhirnya menghentikan ocehannya memilih untuk mengejar Sasuke dkk.

''...''

Sakura dan Temari kini mulai membisikkan sesuatu kepada Hinata, Tenten, dan Ino hingga tiba-tiba saja ke-3 nya berlari meninggalkan kantin seraya menggumamkan "Aku harus cepat sampai kelas!"

Temari dan Sakura pun saling berpandangan dan tertawa terbahak-bahak sambil berjalan mengejar Ino, Hinata, dan Tenten.

Kakashi berjalan memasuki kelas dan langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas "Dimana teman-teman kalian?" tanya Kakashi saat melihat banyak bangku yang masih kosong.

Cklek, pintu kelas terbuka dan muncul lah Neji yang masih melamun melewati Kakashi begitu saja.

"Ehm.." Kakashi berdehem cukup keras tapi tetap tidak dapat membuyarkan lamunan Neji.

Kakashi langsung berjalan menghampiri Neji membisikkan sesuatu di telinga Neji hingga membuat wajahnya memerah dan lamunannya pun langsung buyar

"Eh? Sensei?" tanya Neji kaget.

"Hm.. Neji kau berdiri di depan sana sampai Tenten kembali!" Neji tetap diam tapi langsung ditarik Kakashi menuju meja guru di depan.

"Ka..."

BRUAKK

Pintu kelas yang malang pun terbuka memperlihatkan Tenten dan kawan-kawan

"Apa yang kalian lakukan hah?" tanya seseorang dari belakang Tenten dkk.

Tenten dan kawan-kawan pun menoleh mendapati Sasuke dkk berada di belakang mereka.

~TBC~

.

.

A/N: Pertama-tama kami berdua ingin bilang, selamat Tahun baru #walaupun masih belum, sebenarnya maunya sih publish kalau tahun baru nanti. Tapi nantinya malah gak ada yang baca fic ini karna sibuk dengan tahun baru masing-masing. hm, masih ada typo dan kata-kata yang gaje nggak? Gomen deh gomen.

ya sudah, dari pada banyak bacot. Mending,

R

E

V

I

E

W

?

?

Iya nggak?

*Hana ngelirik Uzu* ( '.') ('.' ) *Uzu ngelirik Hana*

#Gubrak