"Seijuurou kau harus melakukan perjodohan ini, ini perintah"
"Demo Otou-sama aku-
"Tidak ada tapi tapian Sei, sejak kapan kau jadi anak yang suka melawan orang tua hmm? Apa karena teman-temanmu?"
"Aku tidak masalah kalau dijodohkan tapi... masalahnya kau menjodohkanku dengan laki-laki!"
"Hee? Apa salahnya lagian ini demi kebaikanmu juga kok..."
"Selalu begitu alasannya pokoknya untuk permintaan ehemperintahehem mu yang satu ini tidak akan kuturuti"
"Hee kau tidak bisa melanggar perintahku Seijuurou dan aku absolute serta perintahku adalah mutlak"
"Hahh.. Baiklah aku pergi"
BLAMM
...
...
.
Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi
.
Mouu.. I Hate (Love) You! © 24AkasaVinka20
.
Warning(s) : Little bit Out Of Character (OOC), Yaoi, Typo(s), Mungkin agak sama dengan cerita-cerita lain a.k.a pasaran (maybe...) yaa.. and etc... Note di bawah..
.
Summary : Akashi dijodohkan dengan lelaki mesum bin menyebalkan. Mimpi apa coba ya tuhan dia semalam, mana ayahnya tidak bisa dikompromi.. Yang sabar ya Sei.. Dan si dim juga cuma bisa menghela nafas sembari elus dada, bisa-bisanya dia dijodohkan dengan laki-laki yandere ini.. Yang sabar ya Daiki...
.
...
...
"Chee.. Selalu saja begini.. Punya orangtua yang selalu memerintah dengan sok absolute.. Menyebalkan sekali.. " gerutu Seijuurou sepanjang perjalanan dari ruang kantor ayahnya ke kamarnya.
Sesampainya dikamar langsung saja dia merebahkan tubuh dikasur sambil melihat langit-langit kamar. Dan kembali lagi dia dengan gerutuannya.
"Tapi.. Masalahnya kenapa harus diaaa... Dan sejak kapan si dim itu jadi orang kaya yang bisa-bisanya membuat otou-sama sampai terpikat dengannya.. Penasaran.. Dan lagi aku baru saja lulus kuliah masa langsung dijodohkan! Mana mauuu! Apalagi waktu SMP aku paling cekcok sama dia kenapa malahan jadi dijodohin... Mending sama Midorima yang kalem atau gak sama Murasakibara yang nurut-nurut aja.. Tapi kenapa harus sama si Ahomine Dakian ituuu!"
"Penasaran bagaimana ya kira-kira reaksi si Aho itu..." kata Seijuurou sambil menenggelamkan kepalanya di bantal yang dia peluk (ceritanya udah ganti posisi jadi tengkurap.. :v).
Dilain Tempat...
"Daiki.. Kau mau dijodohkann?" tanya ibunya.
"Dijodohkannn? Mau mau mauu.." jawabnya dengan semangat. Di pikirannya sih udah ngebayangin "Biasanya kalau orang dijodohin itu cewenya pasti cantik apalagi kalau misalanya punya big bo*bs bisa dapet rejeki nomplokk kek di film-film gitoehhh.." pikiran yang seperti ini.
"Benar Daiki? Otou-sama sudah menjodohkanmu, kau tau lah perusahaan kita baru saja naik daun jadi mumpung kita sedang diatas jadi kita harus segera mencari 'teman' agar kedudukan kita tidak tergeser dan lebih bagus lagi jika perusahaan kita lebih naik tingkat.. Dan beruntung sekali kita bisa menjodohkanmu dengan orang ternama yang kaya-nya gak nanggung-nanggung a.k.a orang terkaya di Jepang..." kali ini otou-sannya yang menjelaskan dengan panjang.
"Hahh.. sudah dengan basa-basinya langsung ke intinya saja.. Dia siapa? Cantik?" tanya Daiki dengan nada antusias kelewat semangat.
"Haha anak tou-san sepertinya senang sekali dijodohin nih kau lihat saja datanya" kata tou-sannya sambil memberi sebuah map coklat.
"Apa ini?" gumam Daiki sambil membuka map itu dan mulai mengambil beberapa lembar kertas. Lembar pertama dan kedua hanya berisi kata-kata pembukaan yang menurut Daiki sangat amat tidak penting dan ketika melihat lembar terakhir a.k.a lembar ke-3 matanya membulat sempurna.
"Tou-san tidak bercanda kan? Ini.. Akashi Seijuurou? Akashi Seijuurou yang ITUUU?" tanya Daiki diiringi teriakan diakhir kalimatnya.
"Iya.. Akashi yang itu Dai-chan memangnya kenapa? Kaget ya kita bisa dapat hubungan dengan keluarga mereka?" tanya kaa-sannya sambil memamerkan senyum bangga.
"Bu-bukan maksudku kenapa harus dia? Dia kan laki-laki kalian tau sendiri!" tanya Daiki mencak-mencak.
"Ya.. Mau bagaimana lagi.. Ingat Daiki dia orang paling kaya di Jepang dan kau harusnya bersyukur masih ada yang mau sama kamu.. Sudahlah pembicaraan hari ini selesai kau kembali tidur dan jangan coba-coba merencanakan sesuatu yang akan merusak perjodohan ini.." kata ayahnya sembari menggunakan nada mengancam di kalimat terakhir dan mereka a.k.a orangtua Daiki kembali memasuki kamar mereka yang ada di lantai dasar sedangkan kamar Daiki di lantai 2.
"Hahhhh" Daiki hanya bisa menghela nafas dan berdoa kepada tuhan agar nantinya diberi umur panjang. Amin.
《》《》《》
Note :
Haii.. Ini debut(?) pertama aku di FanFiction biasanya sihh cuma jadi reader baik reader beneran maupun silent reader.. Hehehe jadi akhirnya setelah sekian lama jadi reader aku ingin mencoba jadi writer semoga ceritanya gak bosenin yaaa... BTW ini baru awal doangg.. Jadi jangan kecewa-kecewa banget ya..
Fav, Com, and Review?
