My Stepsister!

*Prologue*

Story © alice dreamland

The Basketball which Kuroko Plays © Fujimaki Tadatoshi

Genre: Romance, Family, Drama, Humor

Warning: Typo(s), all in 2nd PoV, alur lambat/ngebut, AkashixStepsister!Reader, not really serious plot (ada fluff woi /plek)

Hari ini merupakan bencana.

Karena dari sinilah semuanya bermula.

Akashi tahu, kesehariannya kini takkan senyaman dulu.

"Dan ini semua salahmu," batinnya sambil memandang sinis dirimu yang duduk tenang di sebelah kanannya.

Kau tak menghiraukan tatapan menusuk lelaki itu—memutuskan tuk memfokuskan pandanganmu ke depan. Melihat ibu serta ayah barumu—ayah dari seorang Akashi Seijuuro—menautkan diri dalam sebuah janji suci bernama pernikahan.

Sungguh, dirimu gembira mendapatkan sosok ayah yang telah lama kau impikan.

Baik, tampan, berwibawa, dan dapat diandalkan.

Namun lain hal dengan Akashi.

Ia benci—benci sekali pernikahan ini.

Karena mulai sekarang, ia akan berhubungan dan harus bertatap muka dengan seseorang yang sangat ia benci setiap hari.

Akashi menghela nafas, lalu melirikmu yang tengah memperhatikan dengan seksama dua insan di depan altar. Akashi mendecih melihatnya.

Kau yang mendengarnya pun menatap Akashi heran. "Doushitano? Kau terlihat buruk, Akashi—ah, maksudku Sei-niichan."

Akashi mengerutkan kening.

Sungguh, ia merasa aneh dipanggil dengan embel-embel niichan olehmu.

"Tidak ada apa-apa. Dan sebaiknya, kau memanggilku dengan panggilan lain."

Kau menggeleng pelan. "Tidak bisa! Setelah ini kau resmi menjadi kakak lelakiku, kan?"

Cih.

Kakak lelaki.

Akashi mendecak mendengarnya.

Jika boleh memilih, ia jauh lebih memilih tuk tak mempunyai hubungan apapun denganmu.

Apalagi kini kau akan menjadi bagian keluarga Akashi.

Sungguh, rasanya hidupnya ini naas.

Akashi membencimu.

Sangat. Ia sangat membencimu.

Sungguh, Akashi membenci semua yang ada padamu.

Karena segala tingkah serta ekspresi berwarna yang kau tampilkan, dirinya merasa bahwa kau lebih sempurna dibandingkan dirinya.

Meskipun jujur, kau berpikir sebaliknya.

Dan karenanya Akashi lebih membencimu.

Kebenarannya selalu goyah karena ulahmu.

.

.

.

"Kau lebih sempurna dibanding aku."

Kau mendelik mendengarnya. Apa-apaan ini? Seorang Akashi Seijuuro, yang mengaku dirinya terhebat dan termutlak menyatakan bahwa dirimu lebih sempurna dibandingkan dirinya?

Pernyataan konyol macam apa itu?

Kau pun tertawa pelan. "Eh? Hontou? Padahal menurutku, Akashi-senpai jauh lebih sempurna dibandingkan aku."

.

.

.

Ya, dirinya selalu benar.

Dan dirinya tahu, apa yang ia katakan padamu adalah kenyataan.

Meskipun kau menyangkalnya, Akashi tahu pasti.

Nilai pelajaran baik praktek maupun teori, Akashi selalu mendapatkan lebih tinggi dibanding denganmu.

Namun, seberapapun nilai yang kau dapat; kau tetap senang dan menampilkan senyuman khas milikmu itu.

Wajah Akashi menggelap.

Jujur, segala tingkah senyummu membuatnya muak.

Akashi benci sekali melihatnya.

Baginya yang mendapatkan nilai seratus, bahkan tak merasakan yang namanya kebahagiaan. Tapi kau? Dengan nilai enam puluh pun, senyuman itu terus tertampang.

Sungguh. Akashi tak habis pikir, seberapa optimisnya dirimu?

Dimanapun kau berada, hanya senyuman itu yang tampak.

Selalu, selalu, dan selalu.

Menangis?

Jangankan menangis, melihatmu berwajah sedih pun Akashi tak pernah.

Dan sekarang?

Skenario macam apa ini?

Mulai hari ini, ia resmi menjadi kakakmu—

kakak dari gadis yang ia benci dari lubuk hati terdalam.

.

Uwaa, maafkan saya membuat cerita mengenai cinta terlarang /

Jujur, ini ide sudah nganggu saya. Sebenernya ad satu lagi—cuman buat ini dulu lebih gampang; karena saya belakangan ini lebih ringan buat drabble ._.

Makasih buat semua yang bersedia membaca, memfave, follow, dan mereview x3

Betewe, karena saya suka yang fluff, fict ini ngak bakalan punya plot yg serius-serius amat /gegulingan/

Sekiaannn!

~alice dreamland