Disclaimer
… Masashi Kishimoto-sensei …
Pairing(s)
… SasuNaru …
Genre
… General, Romance (maybe), etc …
Rated
… T …
Warning
… OOC, AU, Shonen-ai, Gaje, Miss Typho, dLL …
Don't like, Don't Read
Summary
Pemuda itu sedang duduk di kursi roda sambil memandang ke arah langit dengan wajah yang sangat senang dan sesekali mengucapkan beberapa kata berulang-ulang, 'Aku pulang!'. Entah pada siapa ia berikan kata-kata itu. Spesial fict for SasuNaru's DAY
:: THE LAST OF MY LIFE ::
~ Chapter 1 ~
Pada pagi hari yang cerah ini, di sebuah ruangan Rumah Sakit di Suna, terlihat sesosok pemuda. Pemuda itu berambut pirang jabrig dengan mata berwarna biru cerah seperti langit. Tak lupa warna kulit tan dengan masing-masing goresan pada tiap pipinya. Pemuda itu sedang duduk di kursi roda sambil memandang ke arah langit dengan wajah yang sangat senang dan sesekali mengucapkan beberapa kata berulang-ulang, 'Aku pulang!'. Entah pada siapa ia berikan kata-kata itu.
Beberapa menit kemudian, seseorang mengetuk pintu ruangannya. Pada pintu itu tertera nama seorang pasien, yaitu Namikaze Naruto.
'toktoktok'
"Namikaze-san! Bolehkah saya masuk?" tanya seseorang dari balik pintu
"Ya, silahkan!" jawab orang yang dipanggil Namikaze, atau bisa kita panggil Naruto
Setelah di ijinkan masuk, orang yang diketahui sebagai suster itu pun memasuki ruangan dan mendekati Naruto.
"Bagaimana keadaan anda sekarang?" tanya sang suster sambil tersenyum manis
"Ya! Seperti yang dilihat Shizune-san. Aku baik-baik saja, hehehe!" jawab Naruto sambil cengengesan
"Kalau begitu tidak ada yang perlu ku khawatirkan donk?" goda Shizune pada Naruto
"Tentu saja! Aku kan sudah sembuh, hehehe!" balas Naruto, masih dengan cengiran khasnya
"Baguslah! Tapi sebelumnya, kau harus diperiksa dulu oleh Tsunade-sama!" kata Shizune memperingati, padahal dalam hatinya ia sudah ingin menangis tersedu-sedu atas ucapan Naruto yang mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
"Tsunade-baachan?" tanya Naruto meyakinkan
"Ya!" jawab Shizune singkat
"Tidakkk!" teriak Naruto sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
"Hufftt.. Sabar ya! Gitu-gitu juga Tsunade-sama itu dokter terkenal di dunia." ujar Shizune meyakinkan sambil memberi dukungan dan tentunya sedikit menahan tawa
"Ya! Terkenal di dunia, dunia nyata dan akhirat!" sahut Naruto asal
"Siapa yang kau bilang 'terkenal di dunia nyata dan akhirat', Na-ru-to-kun?" tanya seseorang dari arah pintu dengan menekankan nama Naruto di akhir kalimatnya. Sontak wajah Naruto pun memucat dan saat dilihatnya sumber suara, ternyata..
"TSUNADE-BAACHAN!" teriak Naruto cempreng
"Ya Naruto! Ini adalah Baachan mu yang sangat baik dan tidak sombong!" ujar seseorang sambil tersenyum sangar yang ternyata adalah Tsunade, dokter terkenal yang katanya bisa mengatasi berbagai macam penyakit.
"Gomen ne, baachan!" ucap Naruto meminta maaf, karena takut di hajar oleh sang nenek tercinta -?-
"Huh! Untung hari ini adalah hari kepulanganmu, jadi akan ku maafkan." balas Tsunade sebal sekaligus senang karena sekarang cucunya sudah bisa keluar dari Rumah Sakit, "Nah, sekarang aku mau memeriksamu dulu. Jadi jangan banyak tanya ya!" tambahnya
"Oke! Tapi Baachan! Mana Kaasan dan Tousan?" tanya Naruto penasaran
"Oh, mereka sedang menyiapkan baju-baju dan keperluanmu. Kau kan akan pulang ke Konoha." jawab Tsunade sambil memeriksa keadaan Naruto
"Hmm. Begitu ya! Ku kira mereka sudah lupa pada ku." ujar Naruto asal
"Hus! Jangan bilang gitu. Kalau kedengaran, mereka bisa kecewa loh!" jawab Tsunade membenarkan
"Ah! Gomen!"
Suasana pun menjadi hening dan sekarang Tsunade masih memeriksa Naruto dengan sangat-amat telit, karena takut ada kesalahan pada pemeriksaannya yang sebelumnya. Pada akhirnya, diagnosa Tsunade pun benar-benar tepat seperti apa yang ia periksa. Tsunade menaikkan sebelah alisnya, tentu membuat Naruto pensaran pada keadaannya.
"Umm, ano.. Baachan! Kenapa?" tanya Naruto penuh dengan keheranan
"Hmm, tidak kusangka. Kau sudah mulai membaik!" jawab Tsunade berbohong, karena ia tidak ingin Naruto tau kalau keadaanya semakin memburuk
"Hahaha! Siapa lagi, Naruto Namikaze gitu loh! Hehehe.." cengir khas Naruto
"Dasar kau, aneh-aneh saja!" ucap Tsunade sambil mengacak-acak rambut cucunya
Beberapa menit kemudian, datang lah seorang wanita paruh baya berambut merah dan seorang pria paruh baya berambut pirang jabrig mirip Naruto.
"Hai Naru-chan!" sapa mereka berdua yang baru datang bersamaan
"Okaasan! Tousan!" teriak Naruto girang, "Aku kangen sama kalian!" tambahnya sambil berusaha berdiri dan berlari ke arah kedua orang tuanya
"Kami juga kangen kamu, Naru-chan!" balas mereka berdua sambil memeluk erat Naruto, beberapa menit kemudian pelukan itu pun lepas dan perlahan mereka mendekati Tsunade dengan di papahnya Naruto oleh sang ayah, Minato Namikaze
"Kaasan! Apakabar?" tanya ibunya Naruto, Kushina Uzumaki pada Tsunade yang ternyata adalah ibunya *Wahh!*
"Aku baik-baik saja!" jawab Tsunade lembut, "Kushina, Minato! Kemana saja sih kalian? Kasiankan Naruto, ditinggal 1 minggu di Rumah Sakit." tambahnya
"Gomen ne, Kaasan! Kami pergi ke Konoha untuk mengurus kepindahan Naru-chan. Karena dia bilang ingin bersekolah lagi di sana." jawab Minato jujur sambil memapah Naruto untuk duduk di kursi rodanya kembali
"Oh! Kalau begitu, kalian ikut aku sebentar ke ruangan ku." perintah Tsunade, "Tak apa kan Naruto?" tambahnya
"Tentu saja, Baachan!" jawab Naruto
"Baguslah! Ayo Kushina, Minato!" ajak Tsunade, "Shizune! Jaga Naruto!"
"Siap!" balas Shizune tegas
"Kami ke ruang Tsunade-baachan dulu ya, Naru-chan!" pamit Kushina lembut
"Ya!" jawab Naruto singkat
Beberapa saat setelah mereka hilang dari pandangan Naruto dan Shizune, diam-diam Naruto bertanya pada Shizune
"Eh, Shizune-san! Ada apa ya?" tanya Naruto pada Shizune dengan wajah penasaran plus takut
"Hmm, sepertinya Tsunade-sama mau menjelaskan perkembanganmu dalam seminggu ini." Jawab Shizune sedikit ragu
"Benarkah?" tanya Naruto lebih meyakinkan
"Mungkin!" jawab Shizune bingung, suasana pun menjadi hening dan damai dengan adanya suara angin yang berhembus dengan seiringnya waktu. Tapi tiba-tiba, Naruto memecahkan keheningan itu dengan suaranya yang sedikit berbisik-bisik.
"Eh, Shizune-san!" bisik Naruto
"Ya?"
"Sebenarnya aku ingin menyatakan sebuah pernyataan. Apakah kau berkenan mendengarkannya?" tanya Naruto sedikit malu-malu
"Tentu saja!" jawab Shizune senang
"Sebenarnya, aku pulang ke Konoha karena ada alasan tertentu. Aku.. Ingin bertemu dengan seseorang yang telah merebut hatiku, saat aku masih di Konoha. Dia itu adalah orang yang sangat dingin dan menyebalkan. Tapi entah mengapa, aku sangat menyayanginya dan mencintainya. Padahal dia sering mengataiku 'DOBE'." ujar Naruto panjang lebar, "Apakah ini yang namanya cinta?" tanyanya bingung
"Hmm, sepertinya iya. Karena cinta dapat datang kapan dan dimana saja kita berada. Asalkan kita saling menyayangi dan saling membutuhkan satu sama lain, itu sudah cukup." jawab Shizune ramah
"Oh!" Naruto hanya bisa ber-'oh' ria
… OoO …
"Kaasan! Bagaimana keadaan Naruto sekarang?" tanya Minato pada Tsunade
"Seperti apa yang dikatakan ku dulu, sekarang keadaan Naruto semakin memburuk." jawab Tsunade lemah
"Ja.. Jadi.. Naru.. to.. hiks.. hiks.." ucap Kushina lirih sambil menahan tangis dan memeluk Minato erat
"Ya! Kita lihat dulu perkembangannya, semoga saja bisa sedikit lebih lama lagi." jawab Tsunade sambil mencoba menyemangati anaknya itu
"Semoga saja!" balas Minato membela
… OoO …
"Kaasan, Tousan dan Baachan lama banget sih! Aku sudah bosan nih!" protes Naruto
"Sabar donk! Mungkin mereka sedang mengobrol atau apalah!" bela Shizune
"Tapi kok lama banget! Aku kan sudah ganti baju dan lain-lain." kata Naruto yang masih protes
"Iya-iya! Bentar lagi juga datang kok." bela Shizune terakhir kalinya
Beberapa saat kemudian, pintu ruangan Naruto pun terbuka dan ternyata mereka yang ditunggu-tunggu datang
"Kaasan! Tousan! Baachan! Lama banget sih!" sahut Naruto sebal
"Gomen ne, Naru-chan!" kata Kushina sambil mengelus-elus rambut Naruto
"Hey Naru-chan! Apa kau sudah siap pergi ke Konoha?" tanya Minato
"Tentu saja!" jawab Naruto gira
"Kalau begitu ayo! Kita tunggu Kaasan mu di bawah, SIAPA CEPAT.." ujar Minato bersemangat
"DIA DAPAT!" potong Naruto
"Ayoo!" ajak Minato
"Yooo!" balas Naruto senang sambil beranjak keluar bersama sang ayah. Ingat, Naruto sudah tidak duduk lagi di kursi roda
"Dasar, mereka memang benar-benar ayah dan anak. Ckckck.." ucap Tsunade sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda heran
"Ya, begitulah mereka. Tapi karna itulah, aku takut suatu hari nanti kami kehilangannya. Seperti apa yang dikatakan Kaasan padaku." kata Kushina lemas pada Tsunade
"Sabarlah! Mungkin ini lah yang terbaik untuk keluarga kalian." ucap Tsunade menyemangati anaknya
"Benar kata Tsunade-sama! Sabarlah, Kushina-san!" tambah Shizune yang ikut-ikutan menyemangati Kushina
"Kaasan, Shizune!" ucap Kushina lirih sambil menatap orang-orang yang ia sebut, "Terimakasih!" tambahnya sambil menitikan air mata
"Ya!"
… OoO …
"Baachan, Shizune-san! Kami pergi dulu ya, Jaa!" pamit Naruto pada Tsunade dan Shizune
"Ya, hatu-hati di jalan!" balas Tsunade diikuti anggukan dan senyuman dari Shizune, begitu pula Kushina dan Minato
Setelah mereka berpamitan, suasana di mobil sangatlah sunyi dan tenang. Tidak ada yang mau membuka percakapan diantara mereka. Tapi tiba-tiba Naruto berteriak
"HORE! AKHIRNYA AKU BISA PULANG JUGA!" teriak Naruto girang
"Iya-iya! Jangan teriak-teriak gitu donk. Ingat, kamu itu belum sembuh benar." ujar Kushina lembut
"Benar apa kata Kaasan mu, Naru-chan!" bela Minato
"Yah! Kalah deh." ujar Naruto kesal dan kedua orang tuanya hanya bisa menahan tawa atas tingkahlaku Naruto
"Oh ya, Kaasan. Bagaimana dengan permintaan ku yang waktu itu?" tanya Naruto
"Ya, begitulah! Lihat saja besok, hehehe.." jawab Kushina sambil tesenyum tulus
"Ah, Kaasan menyebalkan!" ujar Naruto kesal
… OoO …
"SASUKE!" panggil seorang wanita paruh baya di sebuah kediaman
"Hn" jawab orang yang dipanggil Sasuke dengan singkat
"Kaasan dan Tousan pergi ke rumah sebelah ya!" teriak wanita paruh baya itu yang ternyata adalah ibunya Sasuke, Mikoto Uchiha
"Mikoto, ayo!" ajak seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai ayahnya Sasuke, Fugaku Uchiha
"Sasuke! Kaasan pergi dulu ya, jangan lupa jaga rumah. Jaa.." pamit Mikoto buru-buru pada anaknya
'Kenapa mereka buru-buru begitu sih? Apakah ada yang istimewa dari rumah sebelah itu?' batin Sasuke heran
'Huh! Menyebalkan. Dobe, kapan kau pulang? Aku kangen kamu!' batin Sasuke yang sepertinya kesepian
… OoO …
"Naru-chan! Kita sudah sampai. Ayo bangun!" ujar Kushina lembut
"Hn, sudah sampai ya Kaasan?" tanya Naruto yang baru bangun dari tidurnya
"Ya, cepat bangun. Lihat, ada orang yang menanti mu." jawab Minato sambil melirik ke arah jendela di samping tempat duduk Naruto
"Ah, itu kan! Mikoto-san dan Fugaku-san!" teriak Naruto senang, dan ia pun membuka pintu mobil. Tanpa ba-bi-bu, Naruto berlari ke arah dimana Fugaku dan Mikoto berdiri, lalu memeluk mereka erat.
"Aku.. Aku kangen kalian! Hiks.. hiks.." ucap Naruto lirih sambil menangis tersedu-sedu
"Kami juga kangen kamu, Naru-chan!" balas Mikoto lembut
"Sudahlah, jangan menangis. Lalu, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Fugaku sedikit khawatir
Naruto pun melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya, "Aku baik-baik saja!" jawab Naruto lirih
"Baguslah!" ucap Fugaku lega
"Fugaku-kun, Mikoto-chan! Bagaimana kalau kita masuk saja ke dalam rumah? Di luar dingin." ajak Kushina pada ke dua temannya yang juga tetangganya
"Benar juga. Kasihan Naru-chan kedinginan." ujar Mikoto
"Aku gak apa-apa kok!" protes Naruto
"Naru-chan, jangan membantah Kaasan mu." ucap Minato pada Naruto sambil mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi mobil
"Iya!" balas Naruto kesal, ia pun langsung ngacir ke rumahnya dan langsung masuk ke kamarnya dulu
"Dasar anak itu!" desah Kushina
"Sabar ya, Kushina-chan!" kata Mikoto menenangkan
"Fugaku, bisakah kau bantu aku?" tanya Minato
"Hn" jawab Fugaku singkat dan ia pun segera menghampiri Minato untuk membantunya
… OoO …
Beberapa saat kemudian, mereka pun memasuki rumah dan langsung memanjakan diri di atas sofa yang berada di ruang keluarga.
"Minato, bagaimana keadaan Naruto sekarang?" tanya Fugaku penasaran
"Jujur saja, aku berat mengatakan ini semua. Sebenarnya, umur Naruto sudah tidak lama lagi." jawab Minato lemas
"Maksud mu?" tanya Fugaku memastikan
"Um.. Umur Nar.. Naruto.." jawab Minato terbata-bata dan tiba-tiba dipotong oleh Kushina
"UMUR NARUTO TIDAK AKAN BERTAHAN SAMPAI 1 TAHUN MAUPUN BEBERAPA BULAN! Hiks.. hiks.." jawab Kushina setengah berteriak sambil menahan air matanya dengan kedua telapak tangannya
"Ku-Kushina!" panggil Mikoto lirih dan ia pun tanpa segan-segan memeluk sahabanya itu dengan penuh kasih sayang
"Lalu, apakah Tsunade-sama memberitahu kalian, kapan Naruto pergi?" tanya Fugaku yang sudah khawatir setengah mati
"Ya, Kaasan bilang. Naruto hanya bisa bertahan selama beberapa hari atau minggu." jawab Minato lirih, sepertinya ia sudah tidak tahan menahan tangis
"Tapi, bukankah sekarang Naruto terlihat sangatlah sehat?" protes Fugaku
"SEHAT? KAU BILANG DIA SEHAT? KAU TIDAK TAU, DIA MENAHAN SAKITNYA DENGAN SEGENAP KEKUATANNYA. SAAT NARUTO TIDUR, IA TERLIHAT SANGAT TIDAK NYAMAN DAN BERKALI-KALI IA MENGERANG KESAKITAN PADA DADANYA. APA KAU TAU?" teriak Minato yang sekarang sudah menitikan air mata yang begitu jarang ia keluarkan
"Mi-Minato.." panggil Mikoto lirih sambil menatap sahabatnya yang terlihat sangat mengkhawatirkan. Sesekali ia menatap Fugaku, dan ternyata Fugaku sekarang sudah menitikan air matanya yang mustahil di keluarkan oleh seorang 'UCHIHA'
"Kalian semua, sudahlah! Jangan bicara terlalu keras. Apakah kalian ingin Naru-chan mendengarkan pembicaraan ini?" ujar Kushina yang sekarang sudah bisa mengkontrol emosinya, lalu sekarang ia beranjak mendekati Minato dan memeluknya erat tanpa ada celah
"Maafkan aku Kushina! Aku terlalu terbawa suasana." ucap Minato meminta maaf
"Maafkan aku juga semuanya. Gara-gara aku bertanya yang tidak seharusnya ku tanyakan, aku.." kata Fugaku lirih yang tiba-tiba di hentikan Mikoto dengan menyimpan jari telunjuknya di depan mulut Fugaku, tanda bahwa apa yang akan dikatakan Fugaku jangan dilanjutkan.
… OoO …
Di lain tempat, ternyata tanpa disengaja Naruto mendengar percakapan mereka dan ia pun langsung terduduk lemas di atas lantai yang dingin sambil menahan tangis.
'Jadi, semuanya sudah tau akan keadaan ku? Apakah semuanya akan mengasihiku? Mengkhawatirkan ku? Aku tidak butuh semua itu. Semoga saja, mereka tidak memberitahukan hal ini pada Sasuke. Semoga saja.' batin Naruto sedih dan tanpa ia sadari, ia menangis tersedu-sedu. Untungnya, tangisnya itu tidak sampai terdengar sampai ke arah ruang keluarga.
'Hiks.. Hiks..'
… OoO …
'Kaasan dan Tousan mana sih? Masa jam segini belum pulang?' batin Sasuke sebal, dan saat ia berbaring di atas tempat tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang menangis
'Hiks.. Hiks..'
"Suara tangis siapa itu?" kata Sasuke sedikit terkejut, tanpa basa-basi ia mencari sumber suara tangisan itu dan ternyata itu berasal dari arah sebuah kamar sebelah rumahnya, yang juga bersebelahan dengan kamarnya. Sasuke terkejut setengah mati. Sepengetahuannya, kamar itu kosong dan pemiliknya sudah pergi beberapa tahun yang lalu. Pemilik kamar tersebut adalah temannya, sekaligus orang yang ia tunggu-tunggu selama ini. Tapi yang menjadi masalah adalah, 'Kenapa lampunya menyala?'. Apakah ada seseorang yang menempati rumah ini? Ataukah Naruto sudah pulang?
Pertanyaan itulah yang sekarang menyelimuti pikiran Sasuke. Bila ia memilih pendapat yang pertama, mungkin saja terjadi. Tapi bila yang kedua, sepertinya tidak mungkin. Kalau iya, pasti orang tuanya memberitahu Sasuke. Tapi ini, tidak. Jadi dengan sangat keberatan, Sasuke memilih pendapat yang pertama, yaitu ada seseorang yang menempati tempat itu.
Awalnya Sasuke mau menyapa orang baru itu, tapi di karenakan ia takut mengganggu. Ia urungkan niatnya dan kembali berbaring di kasurnya yang empuk itu.
Tak lama kemudian, Mikoto dan Fugaku pulang. Sasuke pun pergi menghampiri kedua orang tuanya dan langsung memberi salam.
"Kami pulang!" ucap Mikoto sedikit lirih
"Selamat datang! Kaasan, kenapa suaramu sedikit lirih?" tanya Sasuke
"Kaasan hanya kurang minum dan terlalu lelah. Kaasan tidur dulu ya! Selamat malam!" jawab Mikoto yang langsung pergi meninggalkan Sasuke
"Tousan, kenapa dengan Kaasan?" tanya Sasuke pada Fugaku
"Tidak apa-apa. Mungkin dia kelelahan. Kau juga, cepatlah tidur. Besok kan kamu sekolah." jawab Fugaku sedikit dingin
"Hn" Sasuke pun langsung pergi ke kamarnya dan langsung membaringkan tubuh di kasurnya
'Ada apa sih dengan mereka? Kenapa sikap mereka seaneh itu?' bati Sasuke bingung dan tak lama kemudian ia pun tertidur dengan sangat lelap
… OoO …
"Naru-chan!" panggil Kushina, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari Naruto. Karena penasaran, Kushina pun akhirnya menghampiri kamar Naruto. Saat Kushina membuka pintu kamar, terlihat Naruto sedang terduduk lemas di atas lantai yang dingin.
"Astaga! NARUTO!" teriak Kushina kaget
"Kushina, ada apa?" tanya Minato yang tiba-tiba datang karena mendengar teriakan istrinya
"Naru-chan!" ucap Kushina lirih
"Astaga, Naruto! Kenapa kau nak?" tanya Minato yang sekarang sedang mengangkat Naruto ke tempat tidurnya
"Naru-chan? Kau kenapa? Apa ada yang sakit? Kenapa kau menangis?" tanya Kushina bertubi-tubi
"Aku.. Aku tidak mau membuat Kaasan dan Tousan menangis. Hiks.. hiks.. Aku.. Karna keadaan ku, kalian jadi.." jawab Naruto terisak-isak dan tiba-tiba ucapannya dipotong oleh Kushina
"Sudahlah Naru-chan. Jangan diteruskan. Kaasan dan Tousan tidak mau mendengar kau menangis. Kaasan mohon, berhentilah menangis."potong Kushina
"Tapi.."
"Sudahlah. Apa yang dikatakan Kaasan mu benar, Naru-chan. Nah, sekarang lebih baik kau tidur dan beristirahat dahulu. Tapi sebelumnya kau minum obat dulu ya, akan Tousan bawakan airnya." ujar Minato ramah dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Naruto
Beberapa menit kemudian datanglah Minato. Ia membawakan segelas air dan beberapa buah obat untuk Naruto.
"Ini. Di minum ya!" ucap Kushina lembut
'Glukglukgluk'
"Te.. Terimakasih Kaasan" ujar Naruto lirih
"Ya!" balas Kushina sambil tersenyum manis
"Nah, sekarang kau tidur ya!"
"Ya"
"Oyasumi Naru-chan!" ucap Kushina dan Minato bersamaan
"Oyasumi, Kaasan, Tousan!" balas Naruto dan ia pun dengan sekejap tertidur pulas
… OoO …
"Sasuke! Apa kau sudah bangun?" teriak Mikoto pada anak bungsunya
"Hn" jawab Sasuke singkat
"Kalau sudah selesai, cepat turun ke bawah. Kita sarapan bersama." teriak Mikoto sekali lagi
"Hn" jawab Sasuke yang lagi-lagi singkat
Tak lama kemudian Sasuke pun keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua orang tuanya yang sekarang berada di ruang makan.
"Ohayou!" sapa Sasuke
"Ohayou Sasuke-chan!" balas Mikoto
"Kaasan, jangan panggil aku dengan embel-embel 'chan' donk! Aku kan bukan anak perempuan, dan lagian aku bukan anak kecil lagi." protes Sasuke panjang lebar
"Benar, Mikoto. Jangan panggil Sasuke dengan panggilan itu. Menjijikan tau!" bela Fugaku yang baru datang ke ruang makan
"Tousan? Oh ya, kapan Aniki pulang?" tanya Sasuke
"Katanya beberapa hari lagi dia akan pulang." jawab Mikoto
"Hn"
"Sasuke, cepat habiskan makanan mu! Jangan sampai kau terlambat." ujar Fugaku
"Hn, sebentar lagi. Oh ya, ngomong-ngomong siapa orang yang sekarang menempati rumah Naruto?" tanya Sasuke penasaran
"Nanti juga kau tau. Makanya, sesekali main ke rumah tetangga donk. Jangan karna ada Naruto doang." jawab Mikoto, tepatnya sedikit menggoda
"Apaan sih Kaasan." balas Sasuke dengan mukanya yang sedikit merona, "Terimakasih makananya. Aku berangkat dulu."
"Hati-hati ya!"
… OoO …
"Eh-eh! Tau gak? Katanya bakalan ada murid baru loh!" kata seorang gadis berambut pirang panjang bernama Ino Yamanaka
"Masa sih? Perempuan atau Laki-laki ya?" kali ini giliran gadis berambut pink yang bertanya, dia adalah Sakura Haruno
"Entah lah!" jawab Ino
"Owh!"
Di lain tempat, tepatnya bangku sebelah pojok dekat jendela. Duduklah seorang pemuda berambut raven kebiru-biruan, yang ternyata adalah Sasuke Uchiha. Sudah merupakan kebiasaan rutin baginya, bila tiap hari ia melamun dan memandang ke arah jendela. Melihat indahnya langit yang berwarna biru, mengingatkannya pada seseorang yang spesial dalam hatinya. Dia adalah Namikaze Naruto.
Sedang enak-enaknya melamun, tiba-tiba ada yang membuyarkan lamunannya.
"Hei Sasuke!" sapa seorang laki-laki berambut coklat jabrig, Kiba Inuzuka. Dia adalah salah satu sahabat dari Naruto.
"Hn" jawab Sasuke singkat sambil tetap memfokuskan matanya pada langit biru itu
"Hari ini pun, kau masih betah melamun ya?" goda seorang laki-laki berambut panjang hitam, Neji Hyuga. Dia juga merupakan salah satu sahabat Naruto. Entah bagaimana ceritanya, mereka bisa bersahabat.
"Terserah. Lebih baik seperti ini, dari pada menggosipkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya." jawab Sasuke dingin
"Sudahlah Neji. Sasuke memang seperti itu, setelah kepergian Naruto ke Suna. Jangan-jangan dia kangen lagi sama Naruto. Bukankah begitu, Sasuke?" tanya laki-laki berambut merah bata, Gaara. Dia juga merupakan salah satu sahabat Naruto, dia juga tidak di sangka-sangka bisa bersahabat dengan Naruto. Sungguh mengherankan.
"Hn" jawab Sasuke singkat sambil memalingkan wajahnya yang sedikit bersemu merah
"Hahahahaha.." suara tawa pun mereka bertiga lontarkan pada seorang Sasuke
"Urusai!" teriak Sasuke yang wajahnya masih bersemu merah
"KAKASHI-SENSEI DATANG!" teriak seorang anak laki-laki dari arah luar yang langsung duduk di bangkunya dengan tergesa-gesa
"Tumben tuh orang gak telat." timpal Kiba asal
"Lagi insaf kali!" jawab seseorang berambut hitam mirip nanas, Nara Shikamaru
"Tumben udah bangun?" tanya Kiba
"Lagi males tidur." jawab Shikamaru malas
"Hahaha.. Ada-ada saja kau."
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang pria berambut silver yang menggunakan masker. Dia adalah Kakashi Hatake, wali kelas XII A2.
"Ohayou minna-san!" sapa Kakashi
"Ohayou Kakashi-sensei!" balas murid-muridnya
"Kali ini kalian kedantangan murid baru. Mungkin beberapa dari kalian ada yang mengenalnya, tapi ada juga yang tidak mengenalnya." ujar Kakashi panjang lebar, "Nah, dari pada bertele-tele. Silahkan masuk, anak baru!" perintah Kakashi pada murid baru itu
Anak baru itu pun memasuki ruangan kelas XII A2. Saat anak baru itu telah menampakan dirinya, alangkah terkejutnya semua orang yang berada di kelas itu. Ada yang diam seribu bahasa, ada yang berteriak histeris, ada yang menangis, ada yang senang, dan banyak lagi ekspresi yang mereka tampakkan.
"KYAAA..!" teriak salah seorang gadis yang ternyata adalah Ino dengan sangat gembira
"KAU.. KAU.." ujar Kiba setengah berteriak dengan gelagapan
… To Be Continue …
READERS! *Treak-treak GaJe pake toa sambil melambai-lambaikan tangan ala orang gila*
Bagaimana fict Shonen-ai pertama May-chan?
GaJe kah? Abal kah? Aneh kah?
Gomen kalo itu semua benar!
Soalnya baru kali ini May-chan bikin fict Shonen-ai, hehehe..
Awalnya mau bikin 'Oneshot', tapi kepanjangan.
Jadinya May-chan bikin aja 'Multi Chapter' lagi.
Beuh! -_-'
Padahal yang laen aja belum selesai. Parah sangat! (.)
Oh ya!
Tak lupa May-chan ucapkan,
"HAPPY SASUNARU DAY'S!" *nabur bunga kemana-mana* (Walaupun kemaren)
Semoga fict SasuNaru bertambah banyak dan tentunya berkualitas, tidak kaya milik May-chan. Huhuhu.. T.T *pundung di pojokan*
One Again, "HAPPY SASUNARU DAY'S!" *nabur-nabur batu kerikil -WHAT!-*
Hehehe! Piss ah.. (^.^)V
Thanks for Reading! ^.^
And don't forget REVIEW!
Ok!
… REVIEW PLEASE …
