Sebuah fanfiksi dari LadyElvish
.
.
.
.
Disclaimer : All character belong to Masashi Kishimoto
Warning : Typo, OOC, diluar dari setting aslinya, flashback every where, DLDR
REVIEW PLS
.
.
.
Sasuke berdiri dari atas bangku taman yang sudah di dudukinya sejak satu jam yang lalu, sedikit melakukan pergerakan untuk melonggarkan otot-ototnya yang terasa kaku akibat terlalu lama duduk dengan posisi yang sama dalam waktu yang cukup lama. Dia tersenyum kecil sebelum kemudian meninggalkan sebuah note diatas bangku taman tersebut. Keadaan taman belum sepenuhnya sepi, namun orang-orang yang tadi ramai-ramai menukmati indahnya senja di taman tersebut perlahan-lahan pergi dan meniyisakan suasana legang dan sepi. Dengan enggan Sasuke melangkahkan tungkai kakinya untuk menjauhi bangku tersebut. Kakinya menapaki tanah dengan lamban seolah ingin berhenti dan mengajaknya untuk menolehkan kepala kebelakang, kembali kepada bangku itu. namun akal sehatnya menolak untuk melakukan hal tersebut, dia tidak ingin kecewa lagi, lagi dan lagi.
Angin sore dimusim gugur menyapu wajah Sasuke pelan menerbangkan helaian surai biru gelap miliknya. Dia semakin mempercepat langkahnya, melawan hasrat hatinya untuk tetap berlama-lama di taman itu sambil menunggu seseorang akan datang kembali. Sasuke sudah mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa yang diantinya tidak akan pernah kembali, tapi lagi-lagi rasa rindunya tetap membawa Sasuke kembali kesana.
Apa yang harus aku lakukan?
Apa yang harus aku lakukan?
Sasuke terus saja bergumam sambil mempercepat ayunan langkahnya. Dia tiba di halte bis tepat waktu sehingga dia tidak perlu menunggu lebih lama.
"Aku tidak bisa jalan-jalan sendirian.. aku takut tersesat.."
Semakin cepat laju bis yang membawa Sasuke pulang semakin sesak pula dada Sasuke oleh kilasan kenangan yang terus mengejarnya.
"Apa kita bisa terus bersama seperti ini?"
"Tentu saja bisa,"
"Aku tidak yakin..."
"Aku akan terus bersamamu, jika kau takut maka genggamlah tanganku,"
"Aku mengerti, terima kasih, Sasuke-kun,"
Air mata kembali mengalir dari pelupuk mata Sasuke. Dia tidak pernah merasa semerana ini. Rasa rindunya semakin hari semakin memuncak, dia mencoba untuk merelakannya tapi tetap tidak bisa! Bayang-bayang kebersamaan mereka terus mengikutinya.
Apa kau baik-baik saja disana?
Apa kau merindukan aku?
Apa kau takut tersesat?
Kumohon genggam tanganku.. aku akan terus bersamamu..
Air mata terus mengalir dari iris onyx tersebut.
Ditempat yang berbeda...
Angin kencang menerbangkan helaian daun-daun yang berguguran di sekitar taman yang mulai ditinggal pengunjungnya, termasuk juga menerbangkan sebuah note yang terletak diatas sebuah bangku taman yang sudah kosong. Kertas putih tersebut terbang bebas dan berhenti akibat menabrak serumpun bunga mawar putih yang tumbuh rapi di pinggir sebuah kolam di tengah-tengah taman tersebut. Lipatannya sudah terbuka sehingga setiap orang bisa membaca tulisan yang terdapat di atas kertas tersebut.
Hi..
Sudah 3 bulan sejak kita terakhir duduk bersama disini. Aku masih merasakan kau ada didekatku sekarang. Apa kau tahu, aku sangat merindukanmu... rindu sekali hingga rasanya aku ingin menyusulmu. Tapi aku tidak boleh egois, impian kita belum sepenuhnya tercapai, aku akan terus bertahan untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu demi dirimu.
Jangan takut tersesat, seseorang telah menggantikan posisiku untuk menggenggam tanganmu dan menuntunmu menuju tempat terindah yang akan menjadi tempat tinggal abadimu.
Jangan khawatirkan aku, semuanya baik-baik saja. Aku sehat dan makan 3 kali sehari. Aku sudah berhenti makan junk food sekarang.
Baik-baik disana.
I miss ya, Sai.
Sasuke Uchiha
-The end-
