Because I'm More Handsome Than Him

By: Phaniechan98

Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

.

.

.

.

Gender : Family And Romance

Warning:

Ooc

Typo

Summary: Jika dulu Sarada anak pertama dari Sakura dan Sasuke yang meragukan Mamanya bagaimana malah sekarang Saizo anak ke dua mereka yang malah meragukan sang Papa."Mama, aku sangat yakin kalo papa bukanlah Papa kandung ku!"

Chapter 1

Pada pagi hari di kediaman Uchiha yang damai terlihat anak laki-laki bersurai pink pucat tengah menatap Ayahnya yang sedang memakan sarapannya dengan mata onyx-nya tak pernah lepas memandang Ayahnya sejak mendudukan diri di meja makan. Sang Ayah yang merasakan tatapannya pun mengalihkan pandangannya dari santapanya ke sang buah hati ke duanya dengan Sakura.

"Hm, ada apa Saizo?"

"Hm." Sahut Saizo tak kalah datar dari sang ayah.

Sakura yang dari tadi memperhatikan interaksi antar antar anak dan ayah itu pun menjadi penasaran dengan kelakuan sang putra yang agak berbeda pagi ini. Tak biasanya ia menjadi pendiam. Biasanya ia akan menjahili sang Kakak tapi tidak hari ini.

"Aku selesai Mama, Papa dan Saizo," Ucap Sarada lalu ia berdiri dari meja makan. "Aku ada misi dengan tim ku hari ini mungkin seminggu lagi aku sudah pulang."

"Aa, hati-hati sayang." kata Sakura dengan senyum lembut di wajahnya. Saizo yang melihat senyum ibunya pun ikut ter senyum tipis. 'Mama selalu cantik,' batinnya. Lalu berpaling menatap ayah nya dengan muka masam. 'Hm, pria tua sok keren.'

"Anata, apa kau sibuk hari ini?" tanya Sakura sambil membereskan meja.

"Tidak, tapi pagi ini aku akan ke kantor Hokage dulu," ia pun menghampiri Istrinya dan mengetuk jidatnya lembut. "Aku pergi dulu, ayo Saizo Papa akan mengantar mu ke Akademi."

"Kenapa tidak Mama saja yang mengantarku?" kata Saizo cuek.

JLEPPP!

Sasuke seperti merasakan hatinya tertancap panah tak kasat mata sekarang. Jika saja ia bukan seorang Uchiha sudah di pastikan sekarang ia akan langsung mengomel tidak jelas karena sakit hati.

"Eh? Kau tak mau di antar Papa mu sayang?" Tanya Sakura bingung. "Papa mengantarkan mu karena kebetulan ia tidak sibuk, kan jarang papa bisa mengatar mu..." sambil menyerahkan bekal yang akan di bawa putranya lalu setelah ituSakura mengecup pipi Putra cantik mirip dengannya itu dan sukses membuat Saizo merona.

"Hm, ayo Saizo," kata Sasuke datar lalu ia pun berpamitan dengan Isterinya. "Aku pergi dulu, Istri ku."

"Hm, hati-hati." sahut Sakura riang.

~O.0.o.0.O~

SAIZO POV

Aku berjalan di samping pria tua yang angkuh dan sok keren ini. Liat lah tatapannya yang terkesan datar dan dingin itu. Benar-benar sok keren!

Aku tak habis pikir kenapa Mama bisa jatuh cinta dan menikah dengan pria ini. Bahkan Sarada-nee menganggapnya sebagai sosok ayah yang keren. Aku sama sekali tak mengerti dengan pemikiran kedua perempuan di rumahku itu. Kalo boleh jujur aku sangat meragukan ia adalah Papa kandung ku. Ayo lah! Coba liat saja aku dengan dirinya. Sama sekali tidak ada kemiripan. Aku ini tampan kalo sebenarnya banyak yang bilang aku cantik sih. Tidak seperti pria tua ini liat mukanya yang sudah ada keriputnya. Dan rambut ku sangat indah dan mudah di atur, berbeda sekali dengannya. Rambutnya kaku dan berbentuk aneh!

Ia selalu saja membuat Mama sibuk karena menata rambutnya setiap pagi sehingga menjadi lurus dan tertata rapi seperti sekarang.

Mataku dan matanya pun berbeda. Ia memiliki mata yang tajam dan tatapan dingin yang sering Mama puji keren. Sedangkan aku memiliki mata yang besar dan berbulu mata lentik dengan tatapan yang lembut.

Satu-satunya persamaan kami adalah hanya warna mata kami. Dan jelas dari semua perbedaan kami aku jauh lebih tampan dibandingkan dengannya.

"Sebentar lagi kau genin kan? Papa akan melatih mu hari ini." katanya lembut pada ku.

"Maaf Papa, mungkin lain kali," kata ku dengan nada yang malas dan datar. "Hari ini aku akan berlatih dengan Inojin-nii."

"Eh?" huh! Liat muka kagetnya itu. Benar-benar bukan Uchiha.

"Ja nee Papa." Kata ku sambil masuk ke dalam Akademi.

~O.0.o.0.O~

"Sakura, tidakkah menurutmu Saizo membenciku?" Tanya Sasuke kepada Istrinya yang baru saja membawakannya ocha hangat di pelataran belakang rumah mereka.

"Are? Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Sakura bingung. "Mungkin itu hanya perasaan mu saja."

"Ia seperti tidak peduli dengan ku." Sasuke pun menunduk dengan raut wajah yang sendu. Sakura yang melihat itu pun menangkup wajah Suaminya dengan kedua tangannya sambil tersenyum lembut.

"Ia hanya anak kecil, "Sakura pun membelai pipi Suaminya. "Mungkin ia tidak mengerti cara menunjukan perasaannya padamu."

"Hm," sahut Sasuke sambil menyeringai lalu menarik Sakura ke pangkuannya. "Sakura, Saizo sudah berumur duabelas tahun, bukan?" tanya Sasuke sambil membelai rambut sepunggung Sakura.

"A-Anata," Kata Sakura yang dapat membaca kilatan dari mata Sasuke yang menyiratkan sesuatu yang sudah ia mengerti dari dulu.

Melihat wajah merah sang Istri membuatnya terkekeh kecil. "Sepertinya tanpa aku jelaskan kau sudah mengerti, eh." kata Sasuke sambil mengangkat sakura ala bridal style ke kamar mereka.

~O.0.o.0.O~

Kembali ke anak kedua dari keluarga Uchiha ini yang terlihat sedang berjalan-jalan di sekitar Akademi. Waktu pulang sudah lama berlalu tapi ia masih belum mau pulang ke rumah. Ia berencana mau memakan dango di cafe dekat Toko Burger yang sering dikunjungi Boruto dan setelah itu ke toko bunga Yamanaka untuk menagih janji Inojin yang telah berjanji akan melatihnya hari ini.

Saat ia ingin masuk ke dalam cafe ia merasakan ada seseorang yang menatapnya dari belakang. Ia pun berbalik untuk melihat siapa orang yang menatapnya.

"Bocah kedua Sasuke-kun, eh?" jawab sosok berambut hitam di belakangnya. 'Cantik sekali' batinnya kagum dan berbanding terbalik dengan ekspresi wajahnya yang datar.

"Siapa kau?"

"Kau akan mengetahuinya nanti nak," sahut Sosok itu sambil menunduk menyamakan tingginya dengan Saizo. "Kau sudah besar, dulu pertama kali aku melihat mu kau masih bayi. Waktu sudah lama berlalu rupanya." sosok itu pun tersenyum manis sampai membuat pipi bocah cantik itu memerah.

"Kau laki-laki kan?" tanya Saizo tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan yang tak sopan dari bocah di depannya ini langsung saja membuat sosok tersebut memunculkan urat kekesalan didahinya.

"Tentu saja aku laki-laki tuan." jawabnya dengan sinis.

"Benarkah?" kata Saizo kurang yakin.

"Tentu," jawab sosok tersebut sambil mengacak rambut merah muda indahnya. "Semakin besar kau semakin mirip dengan Ibu mu." katanya sambil tersenyum lembut. Melihat senyum sosok tersebut membuatnya teringat dengan sang ibu di rumah. 'Ia benar-benar pria cantik sama seprti ku' inner-nya.

Melihat tidak ada respon dari bocah di depannya membuatnya sedikit terkekeh. "Aku harus pergi dulu," katanya dengan senyum yang manis. "Aku mempunyai urusan dengan Tsunade, matta nee~"

Sosok tersebut pun berlalu meninggalkan bocah yang masih di dalam dunia hayalnya sendiri.

'ia benar-benar sangat cantik, bahkan kecantikannya seimbang dengan Mama.' pikir nya dalam hati.

'Tunggu dulu cantiknya sebanding dengan Mama?' Inner-nya bertanya sambil berteriak.

'Ya! kau benar, bahkan ia pria yang cantik sama seperti ku.'

'Apakah jangan-jangan dia?' tanya Inner Saizo yang sudah sangat heboh.

"Hey! Nak jangan berdiri didepan pintu." kata seorang pria berbaju ninja yang membuyarkan lamunannya. "Kau menghalangi jalan."

"Maaf." sahut Saizo sambil berjalan masuk kedalam.

'Aku harus menyelidikinya!' batinnya sekali lagi.

Author's Note:

Fic ini dapat dari ide dadakan saat liat fanart adik laki-laki Sarada. Rencananya sih cuma one shoot tapi idenya cuma sampai sini doang. Jadi kayanya ini bakal jadi two shoot deh.

Mind to Review?

thank you for reading