Title : Mysterious Detective
Disclaimer : Grand Chase Indonesia dan juga milik KOG Korea. Cuman meminjam karakternya aja
Pairing : Edel x Rufus
Rating : T
Genre : Mystery & Romance
Warning : Tulisan Gaje, Typo dimana-mana,dll
Summary : Cerita bertema Misteri yang menceritakan seorang Detektif dan Asistennya yang berjuang demi memecahkan kasus yang terjadi secara mengerikan./Rufus X Edel./Tanpa disangka sang Detektif pun perlahan-lahan jatuh cinta terhadap Asistennya sendiri./ Saksikan langsung di Mysterious Detective./ Chap 1 is up./
Chapter 1 is Prolog
.
.
.
-Author Pov Start-
.
*Wilde Detective Agency*
Yah inilah tempat yang akan menjadi panggung utama dalam cerita ini. Sebuah gedung usang dan tua yang nampak dari luar. Tapi didalamnya tidak kotor-kotor juga, kok!
Desain tempat ini tidak mewah-mewah amat. Dinding ruangan ini dicat warna cokelat gelap agar tampak serasi dengan perabotan yg ada didalam sana. Ruangan ini juga tidak besar-besar amat. Intinya standart lah..
Ketika memasuki kantor ini, pasti cuma ada satu komentar tentangnya. "Misterius Sekali!" Yak... Itulah penjelasan singkat tentang kantor ini. Sekarang mari saya jelaskan siapa yg ada dikantor ini.
.
.
Terlihat seorang pemuda berambut cokelat gelap sedang duduk tertidur di meja kerjanya dengan majalah yang menutupi wajah dan rambutnya. Kakinya dia angkat ke atas meja karena itu merupakan kebiasaannya ketika tertidur.
Nampaknya belum ada orang yang datang ke tempatnya saat ini, sehingga dia bisa tidur santai siang ini. Orang apa? Pertanyaan Bodoh! Tentu saja orang yg akan menyewa jasanya lah. Pemuda ini 'kan seorang detektif.
Oke. Kan kujelaskan siapa pemuda ini. Pemuda berumur sekitar 20 tahun. Namanya adalah Rufus Wilde & dia seorang detektif yang tidak terkenal sama sekali. Untuk saat ini.
Tap...tap...tap
Langkah seorang gadis berambut Lavender, bermata Sapphire ini. Sedang berjalan perlahan kearah Rufus yg masih tertidur pulas dari arah belakang. Begitu sampai ia mendecak kesal melihat cara tidur Rufus yg menurutnya adalah "Menjijikan!". -_-
Ia menghela nafas pelan, "Hah... Kau mesti selalu tidur dengan membaca majalah 'Menjijikan' itu lagi, Rufus!" Gerutunya.
Gadis itu mengambil majalah yang ada diwajah Rufus dan menaruhnya dimeja kerjanya. Kemudian ia mengambil sebuah bantal yg ada dilemari kerja milik Rufus.
Ia meletakkan bantal itu diantara kursi dan Rufus yg masih tertidur. Gadis itu tersenyum sekilas melihat Rufus yg tertidur. 'Hmmp... Dia benar-benar terlihat tampan saat tidur' Pikirnya. Ia akhirnya kembali ke ruangan bagian dalam kantor tersebut. Entah apa saja yang ada disana, Saya juga belum tau.
Baiklah, saya akan menjelaskan lagi siapa gadis barusan itu. Namanya adalah Edel Frost. Ia merupakan Asisten Detektif Rufus Wilde yg masih tertidur nyenyak tadi.
.
.
-Author Pov End-
.
.
.
Kring...Kring...Kring
Suara bel rumah yg cukup kencang juga, berhasil membuat Rufus terbangun dari tidur siangnya.
Dengan malas Rufus membuka matanya. Dia melihat lelaki tua dengan seragam kantornya sedang memasuki Kantornya ini.
"Apa benar tempat ini kantor detektif?" Tanyanya saat lelaki itu masuk.
"Ah, anda benar Tuan! Silahkan duduk disini!" Tunjuk Rufus terhadap 2 kursi yang ada didepan meja kerjanya.
Lelaki itu menuruti perintah Rufus, dan segera duduk dikursinya.
"Jadi... Ada masalah apa anda datang kesini?" Tanya Rufus memulai pembicaraan dengan clientnya.
"Sebenarnya beberapa hari ini anakku yg bernama Sashi... Belum pulang ke rumah setelah pulang sekolah 3 hari yg lalu." Jawabnya lirih sambil menunjukkan sebuah foto anak perempuan kepada Rufus.
Rufus menerimanya dan kemudian bertanya, "Lalu. Kenapa tidak melaporkannya kepada Polisi? Kenapa malah anda datang ketempat detektif seperti saya ini?" Tanya Rufus panjang.
"Ke-keluarga... Kami bukanlah keluarga kaya. Jadi karena keuangan kami yg terbatas itulah kenapa saya datang ke tempat anda!" Jawabnya cukup jelas bagi Rufus.
"Hn... Begitu. Baiklah aku mau melakukan pekerjaan ini asal-" Belum selesai bicara. Dia disela oleh Edel yg datang tiba-tiba.
"Oh... Ada tamu juga akhirnya." Perkataannya cukup keras sehingga membuat dua orang ini -Rufus dan Clientnya- menoleh kearah Edel.
"Aku akan membuatkan teh dulu untuk kalian!" Katanya semangat. Tentu saja kalau ia semangat. Sudah berminggu-mingu mereka tidak mempunyai client.
Rufus hanya mengangguk dan melanjutkan kembali pembicaraan dengan clientnya.
"Ia siapa, Tuan Wilde?" Tanya Clientnya saat melihat Edel tadi.
"Hn. Ia adalah asisten pribadiku." Jawab Rufus datar.
"Baiklah. Mari kita kembali ke topik pembicaraan." Kata Rufus singkat. Clientnya mengangguk. Tak beberapa lama kemudian Edel datang dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh. Dengan segera ia menaruh cangkir itu tepat didepan client dan Rufus.
Kemudian ia menaruh nampannya didekat meja yg ada disana. Setelahnya ia mengambil kursi dan duduk disebelah kanan Rufus. Ikut mendengar cerita sang Client.
Sang Client menjelaskan semua situasi yang terjadi saat itu. Di tengah-tengah penjelasan itu Rufus tengah menganalisis kejadian ini. Akhirnya Rufus dan sang client mencapai kesepakatan.
"Saya bersedia mencari anak anda! Asal dengan satu syarat." Kata Rufus datar.
"Apa itu?" Tanya sang Client penasaran.
"Jika anak anda berhasil kami temukan! Kami ingin anda menyebarluaskan berita tentang kami kepada teman-teman anda." Jawab Rufus sambil tetap memasang muka datar.
"T-tentu saja saya akan melakukannya. Mengenai pembayarannya-"
"Anda tidak paham dengan kata saya barusan? Jika kami berhasil barulah anda membayar kami dan mempromosikan tempat kami ini! Tapi jika kami gagal maka anda tidak usah membayar kami dan anda tidak perlu datang kesini lagi." Sela Rufus panjang lebar.
Sang Client itu terlihat berpikir untuk beberapa saat. Tetapi akhirnya dia menyetujui semua usulan Rufus.
Rufus mengajaknya bersalaman, "Deal?". Sang Client pun menerima salamannya, "Deal!" Katanya.
Sang Client akhirnya mengarahkan pandangannya kearah Edel. Kemudian dia tersenyum sendiri ketika melihat Edel. Melihat gerak-gerik aneh sang Client Rufus memutuskan untuk bertanya...
"Kenapa anda tersenyum melihat Asisten saya?" Tanya Rufus heran. Dia tertawa pelan ketika ditanyai oleh Rufus.
"Tidak ada apa-apa! Ketika melihat Nona Cantik ini saya jadi teringat kembali dengan Putri saya yang hilang itu." Si Client itu menundukkan kepalanya sedih ketika mengingat insiden putrinya.
"Jangan khawatirkan masalah itu, Tuan! Kami tidak akan memberi hasil yang mengecewakan terhadap anda!" Kata Edel tersenyum senang berusaha membuat sang Client tidak sedih.
Sang Client pun ikut tersenyum mendengar perkataan Edel.
"Ya sudah! Saya mengharapkan hasil yang bagus!" Kata sang Client sebelum akhirnya dia keluar dari kantor Rufus.
Rufus dan Edel masih terdiam ditempat duduknya. Akhirnya Rufus yg memecahkan keheningan ini.
"Edel bersiap-siap lah untuk menghadapi kasus ini!" Kata Rufus datar dan singkat.
"Eh?" Edel terlihat bingung dengan perkataan Rufus.
"Kasus ini cukup sulit dan menyenangkan juga!" Kata Rufus sambil menyeringai senang.
.
.
.
TBC
Author Curhat:
Halo, Semuanya! Gimana keadaan kalian? Sehat atau sakit? Yah Author harap kalian semua baik-baik saja dalam keadaaan sehat walafiat. ^_^
Gw akhirnya membuat satu cerita dengan pair Edel X Rufus tentunya. Bagi anda yang suka membaca novel misteri diharapkan membaca cerita ini. Karena selain genrenya misteri, gw juga tambahkan Romance antara Rufus dan Edel yg notabene adalah Asisten-nya. Untuk Horror pun tentu ada di chapter berikutnya.
Cerita ini masih dalam tahap pengembangan. Jadi kalau suatu saat cerita ini akan di delete kalian tidak perlu heran karena masih butuh perbaikan sedikit-sedikit.
Mungkin juga gw butuh Beta Readers untuk cerita ini. Mengingat ini merupakan cerita bertema 'detektif' yang kubuat pertama kalinya.
Yah semoga kalian suka dengan prolog ini ^_^
Note : Mengingat cerita ini masih dalam Project maka update-nya tidak akan menentu dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Jika ada yg berminat menjadi Beta Readers silahkan masukkan itu di...
Bagi kalian yang suka dengan cerita ini juga silahkan memasukkan komentarnya di...
.
.
.
+Review Please+
