Title : I am
Author : Artemis Jung / Arty / Anna
Pair : Yunjae
Cast : YunJaeYooSumin and other
Rate : M
Genre : Romance, Friendship, School life, Drama, (lil bit) hurt/comfort.
Leght : 1 of ?
Warning : BL, YAOI, NC, typo(s), OOC (maybe), cerita pasaran, penceritaan lamban(?) bahasa kasal/fulgar. Ini ff NC, yang tidak berkenan dengan konten dewasa mohon tidak membaca. Saat membaca dan di tengah jalan merasa bosan dengan ceritanya? Silahkan tutup Tab-nya. Ga suka YunJae? Silahkan Keluar. Intinya, Don't Like Don't Read.
Disclaimer : They are belong to God. The story belong to me. Cerita asli milik saya, jika ada kesamaan alur, penokohan ataupun yang lainnya itu adalah unsur ketidak sengajaan karena cerita ini benar-benar muncul dari otak absurd(?) saya.
Summary : 'i'm selfish, impatient and a little insecure. I make a mistake, I'm out of control and at times hard to handle. But, who are you to judge the life I live? I know I'm not perfect. Before you judge me, before you start pointing fingers, make sure your hands are clean. Do not judge , or you too will be judged.'
.
.
I am
.
.
Tahun pelajaran baru. Banyak orang yang menanti moment ini, menjadi senior di sekolah yang berarti menjadi penguasa, menapaki ke jenjang yang lebih tinggi bukankah sangat menyenangkan? Lingkungan sekolah baru, teman baru dan mungkin jika beruntung akan mendapat kekasih baru. Namun, banyak diantara mereka yang berfikir tahun ajaran baru adalah hal yang menyebalkan, tahun ajaran baru yang berarti kembali bersekolah, mendapat banyak tugas, tidak ada kata 'bangun siang', tidak juga bermalas-malasan, hmmmm bukankah itu menyebalkan?
Raut suka cita tergambar jelas di wajah para murid di SMA Shinki, jam pelajaran akan segera di mulai dan para murid sudah memenuhi di seluruh penjuru sekolah, ada yang tengah asik berkenalan, ada juga yang sedang bertegur sapa dan banyak diantara mereka yang bergosip. Suasana karidor yang semula ramai kini menjadi lebih ramai.
"apa dia Jung Yunho sunbae yang terkenal itu?"
"benarkah mereka manusia? Mereka sangat tampan"
"kyaaaa sepertinya aku akan pingsan"
Mungkin itu sedikit gambaran yang terjadi di koridor utama SMA Shinki. Bisik-bisik dari para murid baru seolah-olah menjadi nyanyian merdu penyambut pagi yang indah itu. Lain Junior lain juga Senior, para senior hanya memutar mata gerah mendengar bisik-bisik dari junior yang menurut mereka sangat kampungan itu. Hell, bahkan dulu mereka juga melakukan hal yang sama ketika pertamakali melihat sang pangeran tampan itu.
Jung Yunho, siswa tingkat 3 di SMAShinki. Selain kaya dan tampan, ia juga sangat ramah dan baik hati dan itu semua membuat banyak siswi dan uke yang tergila-gila padanya. Pagi ini tidak seperti pagi-pagi sebelumnya sejak Yunho menginjakkan kaki di SMA Shinki. Biasanya ia yang selalu berangkat sekolah sendiri, kali ini ia di temani oleh sosok cantik dan bukan hanya itu ia juga berjalan dengan santai di koridor sambil menggengam jemari si cantik. Dan itu semua membuat murid tingkat 2 dan 3 yang melihatnya bertanya-tanya siapa sebenarnya pemuda yang berangkat bersama sang pangeran, pasalnya mereka baru pertamakali melihat makhluk indah itu di SMA Shink.
"yo, Yun" Park yoochun. Siswa yang di cap playboy namun tak pernah mempunyai kekasih (selain Junsu) itu mendekati sahabatnya, Yunho.
"siapa dia? Kau tak pernah bilang padaku jika punya teman cantik"
'ouuuhhh' pekik Yoochun tepat setelah ia selesai mengucapkan kalimatnya.
"jae..." ujar Yunho lembut, selembut tatapannya pada Jaejoong tersangka penendangan tulang kering yoochun.
"dia Kim Jaejoong chun. Jae, dia temanku di sini Park Yoochun"
Jaejoong hanya mendengus melihat Yoochun tersenyum 1000watt kepadanya sambil mengulurkan tangan, walaupun ia membalas uluran tangan Yoochun tapi ia tetap merasa jengah pada pria itu.
"hmmm sepertinya kita harus segera ke kelas, kurasa acara penyambutan murid baru di aula akan segera di mulai. Dan kau chun, hentikan senyuman bodohmu itu" Sepertinya Yunho merasakan aura hitam yang disebabkan oleh sahabatnya. Kim Jaejoong.
Mereka bertiga segera memasuki kelas, Jaejoong telah mengetahui jika ia sekelas dengan Yunho karena saat mendaftar di sekolah itu ia yang mengajukan permohonan agar bisa berada dalam kelas yang sama dengan sahabat kecilnya.
.
.
.
I am
.
.
.
Acara penyambutan telah selesai, siswa dan siswi baru sedang melaksanakan kegiatan wajib yaitu Masa Orientasi. Dan senior yang tidak tergabung dalam osis bisa bebas untuk hari ini dan beberapa hari ke depan. Seperti yang di lakukan Jung Yunho dan teman-temannya saat ini, mereka tengah menghabiskan waktu di cafetaria sekolah. Jaejoong sudah berkenalan dengan sahabat Yunho saat tadi di kelas, walaupun Jaejoong selalu diam, dan Yunho lah yang menjawab semua pertanyaan yang terlontar untuk Jaejoong namun Changmin, Junsu dan Yoochun berusaha bersikap ramah pada Jaejoong.
"kau sepertinya sangat akrab dengan jaejoong hyung, yunho hyung?" Changmin memulai pembicaraan.
"kami adalah sahabat sejak kecil Min, orang tua kita juga bersahabat. Jajoong tetanggaku saat di chungnam, walaupun saat akan masuk SMA aku pindah ke Seoul dah Jae pindah ke Jepang tapi kita tetap menjalin hubungan, bukan begitu Jae?"
Jaejoong yang merasa namanya di panggil menolehkan kepalanya, tak lama diapun menganggukkan kepalanya. Walaupun ia memasang poker face tapi ia tetap terlihat menggemaskan.
"jadi Jae hyung menetap di Soul sekarang? Apa orangtuamu juga ikut pindah hyung?"
Jaejoong yang mendengar ucapan Junsu langsung menoleh menghadap Junsu dengan raut yang sulit diartikan.
"Orang tua Jaejoong telah meninggal Su. Kau tahu Kim Jaesoek? Dia ayah Jaejoong. Jaejoong sekarang tinggal di apartment bersamaku" Yunho menjawab pertanyaan junsu sambil merengkuh pinggang jaejoong dan menggeser duduknya menjadi lebih dekat.
"Kim Jaeseok? Maksudmu presdir Apollo Hotel?" pekik Junsu.
"dan ku pikir mereka tidak hanya sekedar dekat" sahut Yoochun dan tentu saja di amini oleh Jung yunho.
Pelayan cafetaria mengantarkan pesanan kelima namja yang kelewat tampan itu, bahkan satu diantaranya terlihat sangat cantik. 5 beef burger, 6 cappucino dingin, 1 porsi jumbo cheese banana dan 1 porsi salad buah. Kenapa ada begitu banyak makanan? Salahkan saja changmin yang memesan 3 porsi beef burger, 1 cheese banana dan 2 gelas cappucino. Aigooooo, bukankah nafsu makannya sangat besar. Bahkan Yunho dan jaejoong hanya memesan 1 porsi salad buah untuk mereka berdua, romantis ania?
Mereka semua segera memakan pesanan mereka, kecuali tuan muda Jung . Yunho masih asik dengan kegiatannya yaitu membaca buku karena sedaritadi Jaejoong lah yang menyuapi Yunho aneka buah sehingga beruang tampan itu tak perlu repot-repot dan bisa fokus pada bukunya yang tebalnya hampir 5cm itu, namun tangan kirinya yang merengkuh pinggang Jaejoong sesekali berekreasi(?) ke paha, mengelusnya dan sesekali tangannya menyelinap dibalik jas almamater yang di kenakan Jaejoong, meraba dada Jaejoong, toh Jaejoong tak keberatan sama sekali. Bagaimana dengan YooSuMin? Atau bahkan murid-murid yang ada dikantin? Yunjae sama sekali tak peduli. Ternyata. Jung Yunho yang perfectionis bisa bertingkah mesum jika sedang bersama si cantik jaejoong.
Sesekali mereka bercanda dan kadang tampak raut serius YooSuMin mendengarkan cerita Yunho, cerita tentang Jaejoong tentu saja. Tak dapat dipungkiri mereka menjadi lebih dekat sekarang, jaejoong juga nampak lebih terbuka, sesekali ia yang menjawab sendiri pertanyaan yang di lontarkan sahabat barunya.
.
.
.
I am
.
.
.
Jam pelajaran hampir usai, meskipun hari ini free namun sekolah melarang murid untuk tidak pulang sebelum jam pelajaran usai, sebagai murid yang berasal dari keluarga kalangan atas sangat sangsi bila mereka melanggar peraturan, mereka tak mau jika sampai guru BP memanggil orang tua mereka ke sekolah, bukankah itu sangat memalukan?
Seperti murid lainnya, YunJaeYooSuMin juga bersal dari keluarga kaya. Seperti yang dikatakan yunho tadi, Jaejoong adalah anak dari pemilik 'Apollo Hotel'. Hotel bintang 5 yang sangat terkenal di korea. Jung Yunho, ia juga anak pengusaha. Orangtuanya memiliki Departement Store bernama 'Zeus' yang tersebar di seluruh korea. Kim Junsu adalah anak pemilih agensi di dunia hiburan 'J.S entertaiment' agensi yang tak perlu diragukan lagi. Shim Changmin adalah anak menteri pertahanan Korea Selatan, sedangkan Park Yoochun ia adalah anak dari pemilik stasiun TV.
YunJaeMin sedang berjalan di koridor tak tentu arah tujuan, Yoosu memutuskan untuk ke uks, sepertinya mereka sudah tak tahan menahan kantuk. Kurasa aktifitas panas mereka tadi malam sangat menguras tenaga. Bagaimana dengan changmin? Ia sedang mengunyah kekasihnya. Kripik kentang. Yunjae yang berjalan di depan juga tengah asik ber-lovey-dovey, terlihan Yunho yang berjalan sambil merengkuh posesive pinggang jaejoong dan sesekali ia mengecupi wajah indah itu, walaupun sedari tadi Jaejoong hanya menampakkan ekspresi datarnya -_-
"oppa!" seru sorang yeoja memekakkan telinga, bahkan lengkingan Junsu maupun Changmin dapat ditangdingi.
"yah! Apa kau mau membuatku tuli" seru Changmin Tak kalah lantang, bahkan duo YooSu yang tadi kesadarannya tinggal 5watt kini pulih kembali menjadi 100watt.
"min... jangan terlalu kasar" Yunho berusaha menengahi seperti biasa.
"oppa, siapa dia" tunjuk gadis itu pada Jaejoong dengan pandangan mata tajam tak kalah tajam dengan ucapannya.
"dia Kim Jaejoong, teman baru di kelas kita. Jae, dia ahra ketua osis di Shinki, dia juga teman sekelas kita" ahra mendengus, ia mengamati Jaejoong dari atas ke bawah. Jaejoong yang dipandangi oleh ahra hanya menatap datar.
"apa kau si pangeran manja Kim? Pewaris Appolo Hotel? Ups, maksudku mantan pewaris, bukankah hotel itu sudah bangkrut sekarang" ujar Ahra dengan nada mengejek.
Jaejoong hanya diam tak menyahut, ia bahkan tak tertarik sedikitpun untuk membalas ucapan gadis yang baru pertama ia temui itu. Well, ia hanya memasang wajah datarnya. Always.
"ahra, sebaiknya kau jaga ucapanmu" sepertinya Yunho yang menjadi gerah karena ucapan ahra.
"waeyo oppa? Bukankah ucapanku benar. Huh bahkan di hari pertamamu masuk ke sekolah kau sudah melacur" ahra menyeringai
"YAAAH! Dasar yeoja gila, sebaiknya tutup mulut busukmu itu, dan jangan sok tahu" oke, magnae kita yang tampan juga tersulut emosinya.
"apa maksudmu dengan sok tahu? Menggoda orang ketika pertama kali bertemu bukankah itu namanya melacur? Kau sudah tak punya uang untuk hidup dan sekarang mencoba menggoda Yunho oppa?"
"cukup ahra! Sebaiknya kami pergi. Dan asal ku tahu aku lebih dulu mengenal Jaejoong jauh sebelum aku mengenalmu. Dan kurasa selama ini yang melacur adalah kau, bukan Jaejoong"
Great! Jung Yunho yang selama ini dikenal sebagai orang yang sopan kini tak ubahnya seorang bastard. Ia tak akan segan melancarkan kata-kata kasar jika orang itu menghina orang yang di sayang, dan Jaejoong berada di urutan pertama daftar itu. Sepertinya Ahra salah sasaran kali ini.
"oppa..." lirih gadis itu
"sebaiknya kami pergi. Annyeong"
Setelah mengucapkan kalimat itu Yunho segera berlalu, ia kembali merengkuh pinggang Jaejoong dan di ikuti Changmin dari belakang. Sebelumnya Changmin menoleh ke belakang dan mengacuhkan jari tengahnya pada Ahra. Ia memeng tak terlalu suka pada Yeoja yang selama ini selalu menggoda Yunho itu. Dan Ahra memandangnya tak percaya.
'awas kau kim Jaejoong' iner Ahra
.
.
.
I am
.
.
.
Sekolah telah berakhir 2jam yang lalu dan sekarang kelimanya sudah berada di aprartemen Yunho. Setelah makan mereka berkumpul di kamar YunJae, mereka sedang tidur berlima di kasus King size YunJae. Tampaknya YooSu sudah berada di alam mimpi, dan Changmin mencoba untuk menutup matanya.
"Yun..." panggil Jaejoong
"hmmmm"
"gomawo"
"kenapa kau berteima kasih"
Yunho menopang kepala dengan tangannya, tubuhnya ia miringkan menghadap Jaejoong.
"aku hanya ingin berterima kasih" balas Jaejoong dengan nada datar. Sungguh, pria cantik itu tak ubahnya seonggok batu es yang arogant, tapi itu semua yang membuat Yunho semakin mencintai makhluk itu.
"apa kau tak membenciku?" lanjut Jaejoong
"untuk apa aku membencimu?" yunho menautkan alisnya. Oh demi Tuhan, ia tak akan pernah bisa membenci makhluk yang ada di depannya saat ini, dan andaikan bisa ia tak akan pernah melakukan hal itu.
"karena aku memanfaatkanmu mungkin. Karena aku bodoh. Karena aku hanya orang tak berguna"
"..."
"hmmmm, setidaknya itu yang orang-orang katakan padaku"
Yunho tersenyum kemudian ia menyentil dahi Jaejoong.
"apa kau sekarang menjadi orang yang acuh?"
"apa Jaejoongku yang sekarang mengenggap perkataan orang lain hal yang penting, hmmm?"
"tidak. Bukan seperti itu, aku hanya berfikir mungkin kau terbebani dengan adanya aku disini. Mungkin juga kau terbebani dengan masalahku. Apa kau menghindari tunanganmu karena aku?"
"singkirkan pemikiran konyolmu itu Boo. Dan siapa yang menghindarimu sayang?" Yunho terkikik.
Jaejoong hanya mendengus. Orang yang ada di hadapannya kini seperti memiliki kepribadian ganda. Kadang ia bisa sangat dewasa, menjadi orang konyol se[erti sekrang, dan biasanya sifat pervertnya yang mendominasi.
"Yunnnnh apa yang kauhh lakukan sshhh?" Jaejoong mencoba meredam desahannya. Dia masih sangat ingat jika disampingnya kini ada makhluk lain.
"hanya mencoba mengembalikan mood-mu boo, aku tahu kau sangat bad mood sejak pulang sekolah tadi" Yunho beralasan
"uhhh aku baik-baik saja Yunh, akh jangan di cubit" pekik Jaejoong, rupanya beruang tampan itu sudang sangat lapar.
"Yun hentikan, ada orang lain di sini" Jaejoong kembali berusaha menyingkirkan tangan Yunho dari dadanya
"mereka sudah tidur boo, dan aku ingin"
Tak ingin pria cantiknya terus bicara yunho segera melumat bibir cery jaejoong. Mengabaikan kenyataan bahwa Changmin masih terjaga. Oh dear, Changmin tak berani berkutik ia terus mencoba memejamkn mata dan berdo'a agar Tuhan segera membiarkannya tertidur.
"ahhhhh... jangan disinih Yunh, please hhh. Kita bisa melakukan di tempat lain jika kau mau shhhh" ucap Jaejoong ketika ciuman intens mereka terlepas, Yunho sedang asik menghisap dan sesekali menggigit leger putih jaejoong. Jaejoong berusaha mati-matian agar tidak mendesah.
"baiklah boo, kajja kita ke kamar mandi" ujar Yunho riang dan ia segera menggendong Jaejoong ala Bridal menuju kamar mandi. Apa kabar dengan Changmin? Oh well, Sekarang dia tengah bersyukur pada Tuhan.
"Tuhan memberkati kalian hyung" iner changmin sebelum memejamkan mata.
WARNING : NC, jika tidak berkenan silahkan di skip ;)
Yunho mendudukkan Jaejoong di kloset, ia segera melapas seluruh pakaiannya dan pakaian Jaejoong, rupanya Yunho sudah sangat terangsang, tak butuh waktu lama mereka berdua sudah dalam keadaan polos tanpa busana. Yunho berlutut dihadapan Jaejoong dan kembali menyerang bibir jaejoong, seolah benda kenyal itu adalah candu baginya. Ciuman basah yang manis, lidah Yunho mengeksplor mulut jaejoong, menggelitik langit-langit mulut pria cantiknya yang membuat Jaejoong merasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutya, lidah Yunho membelit lidah jaejoong seolah mengajaknya bertarung. Tangan Jaejoong yang tadi hanya mengalung pada leher yunho sekarang meremas Rambut beruangnya, mengekspresikan betapa nikmatnya sentuhan yunho, ia menekan kepala yunho agar memperdalam ciumannya.
Tak ingin menganggur, tangan kiri Yunho yang dati menopang tubuhnya kini sedang menggrayangi tubuh Jaejoong, meremas dada dan sesekali memlintir niple Jaejoong, sedang tangan kanannya tetap merengkuh pinggang pria cantiknya.
"shhh ahhhhh"
Desahanpun lolos dari bibis kissable Jaejoong, Yunho beralih mengecupi leher jenjang jaejoong, menghisap leher putih itu dan meninggalkan banyak kissmark disana, Jaejoong hanya mendongakkan kepala, memberi akses untuk yunho agar bisa lebih leluasa menghisap lehernya, tangannyapun meremas rambut dan menekan kepala Yunho, sepertinya beruang besarnya itu sangat bisa memuaskan sang kitty.
"ahhh ahh yuunh ehmm shh"
Kocokan tangan Yunho pada Junior Jaejong semakin cepat. Ughhh, Jaejoong hanya bisa melenguh, Jaejoong hanya bisa menyandarkan kepalanya ke bahu Yunho yang sekarang sedang menjilati tengkuknya sambil sesekali mendesah nikmat.
"emhhhhh ahh ahn ahhhhhhhhh"
Lenguhan panjang Jaejong disertai keluarnya cairan cintanya, ia memeluk tubuh berkuli Tan milik Yunho erat.
"aku sudah sangat ingin boo" Suara baritone rendah milik yunho yang terdengar sangat seksi itu membuat libido Jaejoong bertambah. Setelah meniup telinga dan sedikit menggigitnya Yunho beranjak, membopong tubuh Jaejoong yang terlihat sudah sangat pasrah itu ke dalam bathub.
Yunho memposisikan tubuh jaejoong senyaman mungkin, mengangkangkan kaki Jaejoong hingga kaki tanpa cacat itu terkulai di pinggiran bathub. Pemandangan yang sangat menggiurkan bagi sang beruang, bagaimana tidak jika hole pink Jaejoong kini tengah berdenyut-denyut meminta untuk segera di isi, junior yang sudah kembali menegang menambah kadar keseksian si kitty.
Yunho menjilat bibirnya sebelum memoersiapkan Juniornya, Junior yang berukuran diatas rata-rata itu kini mengacung tegak karena terangsang, Yunho mengururnya membuat benda tumpul itu semakin membasar. Setelah dirasa cukup ia merendahkan tubuhnya, mengecup bibir bengkak Jaejoong. Si cantik hanya diam pasrah, menunggu untuk segera dieksekusi Yunho. Yunho memegang Juniornya, membimbing benda itu agar bisa masuk kedaam goa hangat jaejoong.
"shhhhh" desis Jaejoong saat kepala junior Yunho berhasil masuk, ia mencengkram kuat punggung Yunho.
"Akkkhhhh" pekikan Jaejoong saat benda kebanggaan Yunho berhasil masuk dalam sekali sentak ke Lubang anal Jaejoong. Jaejoong merasa perih di tubuh bagian bawahnya, sangat sakit saat benda besar itu berhasil mendiami lubang ketatnya. Perlu diingat bahwa yunho sangat suka saat memasuki Jaejoong tanpa persiapan, sebenarnya ia tak mau menyakiti pria cantik itu namun Jaejoong sendiri merasa tidak keberatan. Setelah beberapa saat terdiam karena Yunho ingin memberi waktu Jaejoong agar lebih rileks dan terbisa dengan benda tumpul yang bisa di bilang besar dan panjang itu berada di tubuhnya. Setelah dirasa cukup, kini Yunho mulai bergerak, ia mengkeluar masukkan batang juniornya dalam ritme lambat.
"ahh ahh ahhh Yunhh"
"shhhh jaeh"
"ahhh akh ahhh ahhh"
Erangan dan desisan memenuhi kamarmandi mewah itu. Junior big size yunho seolah ingin menghancurkan lubang kecil jaejoong, ia menggenjot sangat keras dan berhasil menyentuh sweetspot Jaejoong berkali-kali. Dan tak lama setelah itu mereka sama sama menggeram nikmat saat berhasil mencapai surga dunia yang sangat indah. Nafas mereka menderu. Yunho mengecupi setiap inchi wajah indah Jaejoong yang penuh dengan keringat.
"berbaliklah boo" Ujar yunho di sela kecupannya. Jaejoong yang sedari tadi memejamkan mata kini membuka matanya memperhatikan wajah tampan yang sedang tersenyum cerah tepat di depan wajahnya. Oh well, sepertinya sore ini akan menjadi sangat indah dan bergairah bagi mereka.
.
.
.
I'm
.
.
.
Segarang apapun Jaejoong, sesering apapun ia berkelahi, sebanyak apapun tindik dan tatto yang ada di tubuhnya, ia akan selalu menurut pada Yunho, bahkan ia rela di gagahi dan mendesah dibawah lelaki itu, ia rela menjadi orang yang dimasuki bukannya yang memasuki dan itu semua tentu saja bertolak belakang dengan kodratnya. Tapi itulah fakta, jaejoong rela mendesahkan nama lelaki asalkan itu seorang Jung Yunho.
Bagaimana dengan Yunho? Well, dia merasa sangat beruntung bisa memiliki hati sekaligus raga malaikat tak bersayapnya. Mereka sudah terikat sejak kecil, bukan karena orangtua mereka berteman namun karena memang Yunho ditakdirkan untuk Jaejoong dan begitu juga sebaliknya.
Sejak kecil mereka selalu bersama dan fakt bahwa jaejoong tidak memiliki teman selain yunho karena sifatnya yang arogant dan kasar membuatnya sulit mendapat teman dan itu adalah faktor ia menjadi sangat bergantung pada Yunho. Beda lagi dengan Yunho, karena sifat ramahnya Yunho tak pernah kesulitan mempunyai teman. Tapi, sebanyak apapun temannya ia akan selalu menjadikan Jaejoong orang nomor satu di hidupnya.
2 minggu lalu ayahnya_Kim Jaeseok_ meninggal. Kini Jaejoong menjadi yatim piatu karena ibunya sudah meninggal saat melahirkannya. Ayahnya pemilik Apollo hotel meninggal karena kecelakaan saat akan menjemput Jaejoong di bandara. Saat itu jaejoong baru saja kembali ke negaranya. Sampai saat ini polisi belum memberi kesimpulan tentang penyebab kecelakaan Kim Jaeseok. Apollo hotel yang terkenal itu kini hanya tinggal nama, banyaknya pegawai yang korupsi dan karena tak ada yang menggantikan posisi kim jaeseok mengakibatkan hotel itu terbengkalai dan bangkrut hanya dalam waktu 10hari. Dan sekarang hotel itu sudah di akuisisi oleh pengusaha bermarga Kwon.
Jaejoong seolah tak peduli dengan kekayaannya, toh ia masih memiliki jung Yunho yang akan terus bersamanya. Comoohan selalu diterima Jaejoong sejak saat itu, ia dianggap orang tak berguna, karena dia Ibunya meninggal, karena dia Ayahnya meninggal dan karena dia juga Apollo Hotel yang tersohor itu kini menjadi milik keluarga kwon. Itu anggapan orang-orang di sekitarnya. Dia yang dulu tidak terekspose, dia yang dulu selalu dimanjakan, dia yang dulu disiapkan ayahnya menjadi pemilik hotel dan bukannya pemimpin sekarang tak ubahnya orang buangan. Dan sekali lagi itu anggapan orang mengenainya. Jika bukan karena Ayahnya yang kaya, jika bukan Karena Yunho yang baik hati ia bukanlah apa-apa, ia hanya makhluk yang sulit diatur dan suka menghamburkan uang. Inilah Kim Jaejoong, yang akan terus berjalan angkuh dan tak akan pernah peduli pada apapun yang dikatakan orang. Banyak yang memandang sinis padanya, banyak yang menghujatnya, tapi ia tetap mengangkat kepala. Karena inilah dia. Kim Jaejoong.
.
.
.
TBC
.
.
.
Annyeong, saya Artemis / Arty/ Anna.
Ini ff pertama yang aku publis di FFN, ff ini terinspirasi dari kehidupan aku sendiri
Makasih udah mau baca FF Arty, jika ada saran ataupun kritik yang membangun kamu bisa review.
Apakah pantas untuk lanjut?
Mind to review?
Gomawo^^
