"Destiny Path"

Genre : Yaoi,Hurt,Mpreg

Rated : T

Cast : Cho (Choi) Kyuhyun, Choi (Jung) Minho, Choi Siwon, Shim (Choi Changmin), Lee Donghae, Lee Hyukjae (kemungkinan Coast lain menyusul)

WARNING : Typos (maybe),gaje,abal (maklum,author baru hehe :p)

"Orang bilang penyesalan selalu datang terlambat. Yah, memang benar. Tapi… Apakah itu yang kualami atau hanya takdirku yang tertunda untuk tidak merasakan kebahagiaan itu saat ini juga?"

*Chapter 1*

-Kyuhyun POV-

TENG TENG TENG…

Suara lonceng gereja terdengar indah bagi insane yang sedang berbahagia. Tapi… Suara itu terasa begitu menyakiti hatiku. Ya, bahkan sangat menyakitkan rasanya. Melihat orang yang kau cintai menikah dengan kakakmu sendiri. Aku memang tidak pernah menyatakan perasaanku pada orang itu.

Saat aku tau bahwa kakakku, Choi Siwon sangat mencintai orang itu, Shim Changmin begitu pula sebaliknya dan ditambah dengan kenyataan bahwa aku mengidap Leukemia stadium 3… Aku jadi semakin tidak bisa menyatakan perasaanku. Hei, tentunya kau tidak mau melihat orang yang kau cintai dan sayangi bersedih karena hal seperti itu kan? Bahkan kakakku sendiri tidak mengetahui sm sekali tentang penyakitku.

Hanya kakakku? Ya, orangtua kami sudah lama meninggal dalam kecelakaan pesawat saat usiaku masih 16 tahun dan kakakku berusia 17 tahun. Sejak saat itu kakakkulah yang mengurusku juga perusaan yang di tinggalkan oleh ayah kami. Hanya satu oaring yang tahu tentang penyakitku juga semua perasaan terpendamku. Dia Jung Minho,dokter muda yang sudah menjadi dokter kepercayaan di keluarga Choi. Kakeknya, ayahnya,dan sekarang dia.

Dia juga merupakan sahabatku sejak sekolah dasar. Dia selalu ada untukku kapan pun aku membutuhkanya saat Siwon hyung tdk bsa bersamaku. Dokter muda yang memiliki karisma yang sanggup membuat yeoja maupun namja langsung jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Dan entah mengapa, dengan pesonanya itu dia malah jatuh cinta pada namja bertubuh kurus, berkulit pucat dan pesakitan sepertiku. Benar, dia mencintaiku... Saat kami baru lulus dari SMA dia menyatakan perasaannya padaku. Tapi seperti yang kalian tahu,aku mencintai Shim Changmin sejak awal aku bertemu dengannya di SMA. Jadi aku menolaknya, tapi dengan yakinnya, tanpa menyerah atau merasa sakit hati sedikitpun, dia tetap ada di sisiku. Mendengar semua keluh kesahku tentang Changmin yang aku tau sebenarnya dia sangat sakit hati saat itu.

Tapi itulah dia. Mencintai tanpa menuntut balasan...

"Kyunnie, gwaenchanayo? Apa kau merasa kurang baik? Wajahmu lebih pucat dari biasanya. Kita ke rumah sakit saja,ya?" tanya Minho dengan wajah khawatirnya.

"Gwaenchanayo, Minho-ah. Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah saja. Kau tahu? Aku sangat bahagia bisa melihat kakakku berbahagia dengan orang yang sangat dicintainya." jawabku sambil memaksakan senyum yang mungkin terlihat aneh dimatanya.

"Kau yakin baik-baik saja? Tidak mau ke rumah sakit saja? Aku takt penyakitmu kambuh,Kyu" Minho masih tampak tak percaya dengan jawabanku.

"Ne, Minho. Tenanglah,aku baik-baik saja. Sebaiknya kita temui pasangan baru itu karena sejak tadi kakakku itu sudah memanggil kita. Kajja..." ajakku sambil menarik tangan Minho untuk menemui Siwon hyung dan Changmin di dekat meja makanan yang ku yaki sedang di serbu oleh Changmin si monster makan itu.

-Minho POV-

Kuperhatikan raut wajah Kyuhyun,namja yang kucintai,sejak awal acara pernikahan sampai sekarang setelah acara pernikahan berganti menjadi jamuan mewah untuk para tamu dari pernikahan pewaris utama Choi Corp. Wajahnya terlihat menahan rasa sakit di hatinya karena melihat pujaan hatinya menikah dengan kakak yang sangat dia sayangi melebihi dirinya sendiri.

Senyum yang tampak bukanlah senyum indah dan tulus miliknya yang biasanya selalu dia perlihatkan dlu. Senyumnya penuh dengan kepalsuan. Bohong kalau dia bilang dia merasa bahagia saat ini. Karena aku bisa melihat dengan jelas ada banyak rasa sakit dalam senyumnya itu. Meskipun begitu,dia benar-benar berusaha keras untuk tidak menampakkannya di hari bahagia kakak tersayangnya ini.

Kyuhyun mengajakku menemui Siwon hyung dan Changmin di dekat meja makanan. Pasti monster makan itu sedang melahap semua makanan yang ada di meja itu.

"Hai Siwon hyung, Changmin. Chukkae atas pernikahan kalian, semoga bahagia sampai akhir." kataku sambil memeluk Siwon hyung dan Changmin bergantian di tambah dengan senyumku yang penuh karisma.

"Gomawo Minho-ah. Sekarang, aku titipkan Kyuhyun padamu. Tolong awasi dia mulai sekarang karena aku tidak bisa menjaga dan mengawasinya lagi seperti dulu." ucap Siwon hyung sembari merangkul Kyuhyun dengan sayang dan menggenggam tangan Changmin di sampingnya yang sedang sibuk mengunyah makanan.

Kami mengobrol santai selama beberapa saat di selingi dengan candaan dari Kyuhyun dan Changmin yang memperebutkan siapa orang yang paling disayang oleh Siwon hyung.

Tiba-tiba Kyuhyun meletakkan gelas minumannya dimeja dan bergegas ke kamar mandi yang tidak jauh dari ballroom berlangsungnya pesta. Aku yang khawatir dengan keadaannya, takut kalau-kalau penyakitnya kambuh.

Sampai di kamar mandi kulihat dia terbatuk-batuk di depan washtafel karena banyaknya darah yang keluar dari mulutnya dan sedikit mengotori kemejanya yang berwarna putih. Ya, penyakitnya benar-benar mulai menggerogoti tubuh kurusnya dan membuatnya semakin menderita.

Aku segera menghampirinya saat kulihat tubuhnya mulai oleng dan hampir jatuh menabrak lantai marmer yang keras. Ku topang tubuhnya yang terlihat lemah setelah mengeluarkan begitu banyak darah tadi

"Gwaenchanayo, Kyu? Kita harus ke rumah sakit sekarang, kau tidak boleh menolak melihat kondisimu yang sepeti ini. Atau kau mau Siwon hyung tahu tentang penyakitmu?" ucapku sambil sedikit mengancamnya.

Aku hanya mendapat gelengan lemah darinya sebagai jawaban sebelum akhirnya dia pingsan di pelukanku. Dengan segera aku membawanya ke mobilku dan pergi ke rumah sakit tempatku bekerja yang kebetulan memang dekat dengan ballroom ini. Ya Tuhan... Kumohon bantu Kyuhyun untuk bertahan dari penyakitnya,batinku dengan kecemasan yang luar biasa.

-Kyuhyun POV-

Bau khas dari rumah sakit membuatku terganggu dan membuka mataku. Ruang putih tanpa ada hiasan apa pun kecuali bunga di samping tempat tidur dan bau cairan kimia membuatku yakin kalau saat ini aku sedang berada di rumah sakit. Pasti Minho yang membawaku kemari.

Tubuhku rasanya lemas sekali. Kulihat tanganku yang dipasangi jarum infus yang terhubung dengan cairan berwarna putih keruh dan kantung darah. Tampak pula sedikit memar-memar keunguan (atau malah kehitaman?) di sekitar tanganku. Sepertinya keadaanku memang mengenaskan saat ini.

Kulihat pintu kamar tempatku dirawat terbuka menandakan ada seseorang yang masuk. Dan benar saja, Minho masuk dengan seragam dokternya serta nampan makanan dan obat yang dibawa di tangannya. Ku tatap nampan yang ada ditangannya itu dengan tatapan horor. Aku tidak suka dengan obat dan makanan rumah sakit yang pasti mengandung sayur.

"Jangan memasang tatapan seperti itu, Kyu. Kau harus menghabiskan semua ini kalau kau tidak ingin berada lebih lama lagi di rumah sakit ini. Lagipula aku sudah bingung mencari alasan untuk Siwon hyung karena kau tidak muncul-muncul selama tiga hari ini." ucap Minho sambil meletakkan nampan yang dibawanya dan mulai mengambil makanan untukku.

"MWO? Tiga hari?! Selama itukah aku pingsan? Kau yakin?" tanyaku yang kaget karena ternyata sudah selama itu aku tidak sadarkan diri di rumah sakit ini.

"Ne, aku sangat yakin, Kyu. Aku sendiri yang mengecek keadaanmu setiap hari dan tidak pulang ke rumah untuk menjagamu disini andaikan sewaktu-waktu kau sadar. Sekarang kau harus makan dan minum obatmu" kata Minho sambil membantuku duduk dengan posisi yang nyaman.

"Minho-ah, bagaimana kondisiku sekarang? Apakah memburuk?" tanyaku pada Minho sambil mulai melahap makanan yang dia suapkan.

"Hahhh... Kalau saja kau mau menurutiku dan melakukan kemoterapi,keadaanmu tidak akan berubah secepat ini,Kyu. Kuharap setelah ini kau mau melakukan kemoterapi setidaknya seminggu tiga kali untuk memperlambat penyebaran Leukemia-mu." jawab Minho dengan sorot mata cemas dimatanya yang tertangkap jelas olehku.

"Hemhh.. Baiklah, aku akan melakukan kemoterapi setelah ini. Tapi kau harus tetap merahasiakan semuanya dari Siwon hyung,arra?" ucapku yang akhirnya menyerah untuk melakukan kemoterapi yang seharusnya sudah sejak awal kulakukan.

"Arrasseo evil prince. Sekarang lanjutkan makanmu." ucap Minho sambil menyuapiku lagi.

-Kyuhyun POV End-

Tanpa di sadari, ada seorang namja yang tidak sengaja lewat di depan kamar Kyuhyun dan mendengar perbincangan Kyuhyun dan Minho sejak awal. Namja itu terlihat kaget saat mendengar bahwa seorang Choi Kyuhyun yang selama ini selalu tampak ceria dan sifat evilnya yang tidak pernah lepas darinya itu ternyata menderita penyakit mematikan yang bisa merenggut nyawanya sewaktu-waktu.

'Kyuhyun... Menderita Leukemia? Ini tidak mungkin. Kenapa dia tidak pernah memberitahu kami tentang ini? Apa dia juga tidak menganggap kami sebagai sahabatnya selama ini?' batin namja yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan rahasia itu.

*TBC*

Maafkan author yg bukannya melanjutkan ffnya,malah menghapusnya

Author gak sanggup bikin Ff NC -_-"

Jadi demi kenyamanan author juga, Ff ini author republish dgn alur yg gak jauh berbeda tp tanpa NC ya

Cast tetap sama, dgn kemungkinan penambahan beberapa karakter jika diperlukan

Utk pairing, author ubah ya. Tp hanya utk siwon dan changmin

so... bersedia utk review Lg?