Summary: Cagalli mencari seseorang yang telah lama hilang dari kehidupannya 5 tahun yang lalu, lalu siapa yang akan menemui mereka untuk pertama kali? Cagalli kah? Atau Athrun?
Desclaimer: Not Own Gundam Seed/Destiny. Just Borrow the Character
Silahkan dinikmati ceritanya, Yoroshiku Douzo!
Chapter 1 – Pernyataan Cagalli
Cagalli's POV
Kisahku 5 tahun yang lalu sejak aku menduduki bangku SMA, aku menyukai seseorang yang hanya ku kenal lewat email. Awalnya memang kita kenalan di suatu jejaring sosial namun pada akhirnya kita bertukar alamat email dan saling mengirim pesan satu sama lain. Dia bercerita bahwa dirinya hanya tinggal sementara di Kota tempat tinggalku, karena aku penasaran aku selalu mencari dia di Sekolahnya yang berbeda dengan sekolahku. Aku selalu bisa melihatnya yang sedang bermain dengan teman-temannya meski hanya dari jauh, aku bisa mengenali wajahnya karena dia memberi sebuah foto dirinya bersama teman-teman SMP nya, tentunya saat dia belum pindah ke Kotaku. Dia adalah orang yang sangat baik menurutku, walaupun aku belum pernah bertemu dengannya secara langsung atau tatap mata.
Suatu hari aku menerima pesan darinya, dia mengatakan bahwa dirinya dengan keluarga akan pergi ke Perancis karena ayahnya harus mengurusi perusahaannya yang ada di sana. Aku hanya bisa mengatakan 'yah tidak apa-apa, semoga perusahaan ayahmu bisa berjalan dengan lancar', tak diduga dia mengajakku untuk bertemu secara langsung sebelum keberangkatannya ke Perancis dan aku menerimanya dan tidak ingin melewatkannya karena ini yang aku tunggu, aku sangat ingin berbincang secara langsung dengan seseorang yang sangat aku suka.
Akhirnya hari itu tiba, aku telah bersiap untuk menemuinya disuatu taman dekat stasiun, namun ketika aku melangkahkan kaki keluar rumah ibuku berteriak dengan histeris mendengar teriakkan tersebut aku langsung masuk kedalam rumah dan melihat keadaan, ternyata ayah dan ibuku bertengkar dengan hebat sampai kamar mereka terlihat seperti pesawat yang jatuh berantakan. Ibuku menangis dengan sedu, lalu aku melihat ke arah ayahku dia terlihat sangat berantakan, aku bertanya 'Sebenarnya apa yang terjadi?' tapi mereka tetap dengan ekspresi yang sebelumnya.
Seketika aku lupa dengan janjiku untuk bertemu dengan dia, aku hanya bisa terdiam melihat orangtuaku bertengkar seperti itu. Waktu telah menujukkan pukul 8 malam dan aku baru tersadar kalau aku mempunyai janji tadi siang, aku berpikir dia tidak mungkin menungguku sampai larut malam seperti ini jadi aku memutuskan untuk tidak pergi ke taman itu.
Keesokan harinya aku mendapat pesan darinya, aku baru tersadar selama ini dia tidak diberi handphone oleh orangtuanya jadi aku tidak bisa menghubunginya secara langsung. Ketika aku membaca pesan darinya
'Aku sudah berpikir kau pasti tidak akan datang, padahal aku sudah menunggumu sampai pukul 9 malam.'
Aku hanya terdiam membaca pesan tersebut, lalu dengan gegabah aku membalasnya
'Maaf, kemarin aku mengerjakan PR yang numpuk sampai larut malam. Tee Hee'
Aku tau kalau aku telah mengambil keputusan yang gegabah, tidak lama kemudian dia membalas kembali
'Waah, dasar kau memang anak yang rajin. Semoga kau berhasil ya.'
Aku bingung terlalu bingung mau membalas seperti apa, namun jari-jariku bergerak dengan sendirinya
'Apa kau tidak sibuk esok hari? Bagaimana kalau kita bertemu besok saja?'
Aku seperti orang yang tidak tau diri, namun di dalam hati aku memang sangat ingin bertemu dengannya, aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi. Namun sepertinya itu tidak mungkin
'Ah, maaf. Besok aku sudah harus ke Narita karena besok adalah hari keberangkatanku. Maaf ya, tapi lain kali mungkin aku akan mengunjungi Kota ini lagi'
Aku sudah tidak tahan air mataku tiba-tiba mengalir dengan deras, hanya kata maaflah yang aku tulis untuk membalas pesannya, dia hanya membalas dengan gambar senyuman. Pada akhirnya sebelum jam keberangkatan aku mengirim pesan padanya
'Selamat jalan Athrun Zala, semoga kau sampai dengan selamat di Perancis'
Namun tidak ada balasan sejak saat itu, dan pada saat itu bagi seorang pelajar tidak mungkin berpergian jauh, jadi aku tidak bisa menemuinya di Bandara Narita.
Dialah, hanya dia yang selalu mengisi hatiku meski waktu telah berlalu namun tetap dialah yang selalu dihatiku. Sampai aku mencoba beberapa kali untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain, namun itu tidak berguna yang kuingat hanyalah Athrun, Athrun dan Athrun.
Lalu aku memasuki Universitas yang berada di Perancis dan mengambil jurusan Public Relation, aku mendapatkan beasiswa kesana, ibuku awalnya menolak namun aku membantah kata-kata ibuku pada akhirnya beliau mempersilahkan aku untuk pergi.
Tujuanku memang untuk belajar di Perancis, namun tujuanku yang lain adalah untuk mencari seorang laki-laki yang bernama Athrun Zala, aku tau bahwa ini adalah sesuatu yang bodoh dan tak berguna karena Negara Perancis itu besar dan aku tidak tau dia berada dimana sebenarnya. Sampai akhirnya aku lulus di wisuda aku masih belum bisa menemukan dia, lalu aku berancana untuk pulang ke Jepang dan bekerja sebagai seorang jurnalis disalah satu perusahaan di Tokyo.
Karena pekerjaanku sebagai jurnalis aku sering dikirim keluar negeri untuk mengumpulkan berita yang sangat penting, sampai akhirnya aku berada pada hari liburku yang panjang karena telah memuaskan Direktur perusahaan tersebut aku berencana untuk mencari lelaki itu lagi, satu-satunya yang aku punya tentang dia adalah foto kelasnya sewaktu SMP, dan disitu tertulis 'Nishineyagawa Chuu Gaku'. Kali ini pasti aku bisa menemuinya, karena aku ingin sekali meminta maaf dengan benar padanya.
'Aku Hibiki Cagalli, kali ini pasti akan menemukanmu, Athrun Zala.'
Author's Note: Hai Hai, Ore Ore Ricchoko kitaaa~ lol
Jujur, untuk FF Gundam Seed sangat menegangkan, apalagi Pair AthrunCagalli, beda dengan membuat FF Hyou**. Untuk awal sampai tengah aku ingin membuat cerita ini jadi drama yang agak mengiris mata (maksudnya bisa buat nangis). Osu, kuharap para Readers suka, yaah yang gak suka setidaknya dah baca (_')
Dukunglah aku yah para Readers maupun Author yang lain, Review Onegaishimasu~ *bow*
