Here sebuah fanfic EXO yang bisa saya buat kembali, kali ini chaptered. Ya doakan saya semoga saya bisa menyelesaikannya. Dan ide ini terinspirasi dari sebuah komik karangan Chiba Kozue

Rating: T

Genre: Romance/Drama

Warning: GenderSwitch/GenderBender, AU, OOC, etc. Problem with GS/GB? Don't Like, Don't Read.

Pairing: ChanBaek

Chara: etc

EXO belongs to SM Entertaiment, their parents, and God

Lonely Without You belongs to Chiba Kozue

xXx

Lonely Without You

xXx

~PROLOG~

"Kalau kau bergabung dengan kami, kau bisa langsung debut," Pria tinggi itu tersenyum menatap Baekhyun.

"Ini kartu namaku. Suaramu bagus, aku juga sudah dihubungin beberapa perusahaan rekaman."

Baekhyun menatap pria tinggi itu sejenak, terkejut. Dan menatap kartu namanya.

Kris Wu. Producer. 990-786-89

"Maaf, Baekhyun sudah berpartner denganku." Baekhyun terkejut saat pergelangannya ditarik oleh pemuda dibelakangnya. Chanyeol.

"Aku tidak menawarimu. Yang kumau hanya Tuan Putri ini saja." Kris tersenyum lalu memeluk Baekhyun.

xXx

Dengan sayap kebebasan

Ingin terbang dengan merdeka

Tapi seorang diri rasanya sepi

Aa…dengan sayap ini, bila bisa terbang dengan seseorang

Hati ini akan sejuk selamanya…

Sayap kebebasan, walau sarat dengan luka,

Tapi bertemu denganmu, semua akan terlahir baru kembali

Dapat terbang lebih tinggi lagi,

Aku percaya dengan keajaiban ini.

Lirik demi lirik dinyanyikan oleh Baekhyun diatap sekolah. Seluruh siswa kelas 3 menatap kagum dari bawah menyaksikan nyanyian dari suara indah seorang Byun Baekhyun. Baekhyun menatap kesamping dan melihat pemuda itu sedang mengiringi nyanyiannya dengan gitar kesayangannya. Dia tersenyum kearah Baekhyun.

"Apa yang kau lakukan disana?!" Seorang guru mendobrak pintu atap sekolah dan berjalan marah kearah Baekhyun.

"Chanyeol… lagi-lagi kau bikin ulah lagi!" Guru itu memijat pelipisnya, "Mulai sekarang ekstrakulikuler musik akan dilarang sama sekali!"

Guru itu merebut gitar digenggaman Chanyeol.

xXx

"Dia tidak dijemput oleh orangtuanya," Polisi itu tersenyum kearah Baekhyun, "Dia diantar polisi ke bandara dan pulang duluan." lanjutnya dan berlalu meninggalkan Baekhyun.

"Baekhyun… " Baekhyun menoleh kearah Ibunya.

"Waktu kau berdua hilang. Kami bertemu dan berbicara dengan orangtua Chanyeol," Nyonya Byun menghela napas.

"Ayahnya dari awal sampai akhir tidak menunjukan kepeduliannya. Sedangkan Ibunya, sungguh wanita yang lemah. Rasanya janggal sekali." lanjut Nyonya Byun.

"Kita harus bertemu dan bicara lagi…" Baekhyun menatap cemas Ibunya.

xXx

"A-appa."

"Baekhyun! Kau itu ya.. benar-benar merepotkan orang!" Tuan Byun menarik kasar pergelangan Baekhyun dan hendak menamparnya.

"Hentikan!" Nyonya Byun langsung memeluk Baekhyun, "Sumber permasalahannya itu karena kau! Tidak mau mendengar apa yang Baekhyun katakana, jadinya begini!"

"Baekhyun bukan barang milik kita. Dia punya mimpi sendiri dan dia punya hal-hal yang ingin digapai!"

Nyonya Byun memeluknya erat, Baekhyun terisak dipundaknya.

xXx

'Mereka datang berdua, yang benar saja'

'Waktu liburan musim panas 'kan mereka kabur..'

'Bukan, katanya kawin lari.'

Terdengar bisikan murid sekelas ketika Chanyeol dan Baekhyun memasuki kelas mereka. Dan mereka berdua pun terdiam. Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun dan menunjukan wajah datarnya sedangkan Baekhyun hanya menahan malunya.

"Chanyeol!" seorang gadis berlari menerjang Chanyeol.

"Coba jelaskan, apa maksudmu dengan semua ini!" Gadis itu terlihat marah.

"Aku 'kan berhenti bermusik gara-gara kau. Jadinya aku seperti orang bodoh. Lalu, kita juga belum bilang putuskan, kan?"

DEG

"Pacarmu itu aku, 'kan?!"

Baekhyun yang mendengar itu langsung terkejut dan menunduk. Chanyeol melepas genggaman tangan Baekhyun.

"Kyungsoo…" Chanyeol menangkup kedua pipinya, "Ini tidak seperti dirimu." Chanyeol menatap lurus Kyungsoo. Kyungsoo terisak pelan

"Ikut aku." Chanyeol menarik pundak Kyungsoo lembut dan meninggalkan Baekhyun yang mematung ditengah kelas.

PROLOG END

To Be Continue

Tara… akhirnya saya bisa membuat fanfic ini setelah sekian lama saya pendam idenya diotak. Ini baru prolog ya. Wah wah maaf juga kalo jadinya GS nih, saya tadinya mau jadiin yaoi tapi entah kenapa gak ngefeel pfft. Doakan saya semoga fanfic berchapter ini dapat dilanjutkan secepatnya sampai tamat. Dan satu lagi ya, untuk yang imajinasinya kurang dalam membaca fanfic saya yang Boy in CD Store itu memang bukan keberuntungan kalian. Yah, saya memang sengaja membuat ending yang seperti itu. Bagi yang belum mengerti silakan baca ratusan ribu fanfic yang ada di situs ini. Selama saya 5 tahun menjadi author disini, saya juga belajar untuk membuat ending yang unik dari beberapa fanfic senior saya yang saya baca. Saya disini tidak mau membuat fanfic yang monoton saja. Ada beberapa tipe author disini yang memiliki selera ending yang berbeda, walau nyatanya saya lebih suka happy ending. Tapi saya hanya mencoba, jika berhasil maka saya akan membuat yang baru lagi. Author yang berhasil adalah author yang berasal dari sebuah cacian dan maka mereka akan bangkit membuat karya yang lebih baik.

Maaf juga kali ini saya membuat yang berbau Jepang lagi, bukan kenapa-kenapa tapi saya ini lebih suka alur cerita orang Jepang. Aneh sih tapi yasudahlah. Dan seperti biasa, saya males ngedit jadi maaf kalo ada typo dan banyak salah karena saya ngetiknya buru-buru; yah biasalah masalah punggung.

Gimana menurut kalian tentang fanfic ini? Lebih baik saya lanjutkan atau Discontinue atau dihapus? Pilihan ada ditangan kalian, readers dan reviewers.

Sign in,

Derp Boy

Banyak review maka fanfic ini akan lanjut.

Read and Review, please?