Naruto

Disclaimer Naruto "Masashi K"

Author "Teacy Lutevus Agnesia Siegar"

Fair : Sasuke & Sakura

Genre : Hurt / Comfort & Romance

Bagian 1


FlashBack

Sekarang Sakura dan Sasuke sudah menginjak kelas 8 Sekolah Menengah Atas. Mereka sudah bersahabat sejak mereka masih di Taman Kanak-kanak, walau Mikoto dan Mebuki tidak terlalu dekat namun berkat anak mereka kedua Ibu itu bisa menjadi bersahabat.

Bahkan Sakura tak ayal sering menginap di kediaman Sasuke dan tidur satu kasur bersamanya. Bersama dengan pertumbuhan waktu Sakura mulai memiliki perasaan lain pada Sasuke, Sakura tau jika Sasuke hanya menganggapnya sebatas teman dekatnya maka dari itu ia tak berani mengungkapkan cintanya walau pernah sekali, saat ini..

"Sasuke-kun aku mencintaimu.." ucap Sakura pelan.

Sasuke menaikan alisnya satu, sedetik kemudian ia merangkul Sakura.

Sakura merona diperlakukan seperti itu.

"Benarkah? Sakura dengar! Jika berpacaran mungkin setelah kita putus kita tak bisa bertemu lagi. Benar bukan? Dan aku tidak ingin hal seperti itu terjadi." Jawab Sasuke dengan secara tak langsung ia menolak Sakura.

Sakura mengangguk paham, Sasuke benar mungkin jika mereka putus nanti setelahnya Sakura maupun Sasuke akan merasakan perasaan benci terhadap satu sama lain.

"Kau benar Sasuke-kun, maafkan aku.. aku tak memikirkan tentang hal itu." Jelas Sakura sambil mendongak menatap Sasuke yang sedikit lebih tinggi darinya.

Sasuke mengangguk kemudian mengacak-ngacak rambut di kepala Sakura.

.

.

Semenjak kejadian itu perlahan perasaan cinta Sakura berubah menjadi sayang, namun bukan berarti perasaan cinta itu hilang bukan?

Sakura sudah mendengar kabar baru tentang Sasuke yang menyukai salah satu siswi baru yang bernama Karin gadis berambut merah.

Saat Sakura mengetahuinya Sakura mulai menyelidiki bagaimana tentang keseharian Karin.

.

Pulang sekolah sudah tiba, Sasuke mengajak Sakura untuk pulang bersama namun Sakura menolaknya dengan alasan ia mempunyai urusan.

Dan sekarang Sakura sedang memata-matai Karin.

"Karin kau masih melakukan kebiasaan burukmu?" tanya Shion salah satu geng Karin.

Karin mengangguk, kemudian menyalakan rokoknya dengan korek api.

Sakura menganga melihatnya tapi ia tahan agar suaranya tak keluar.

Tak lama setelah itu ada seorang pria yang Sakura taksir usianya sudah cukup tua karena dilihat dari postur tubuhnya.

Ia tanpa basa-basi langsung mencium bibir Karin dan itu disaksikan oleh Shion dan Tayuya sesama rekannya.

Sakura yang mengintip semakin yakin bahwa Karin bukanlah gadis yang baik.

"Akan aku bicarakan ini pada Sasuke-kun sebelum terlambat." Gumam Sakura.

Kemudian dengan langkah kecil dan pelan Sakura berusaha keluar dari area tersebut.

Sakura lekas berlari menuju halte untuk menunggu bus.

.

.

"Sasuke-kun selamat pagi!" ucap Sakura semangat.

"Pagi." Jawab Sasuke dengan senyum tipis yang sering ia tunjukan kepada sahabat kecilnya itu.

"Bagaimana kabarmu kemarin?" tanya Sakura basa-basi.

"Hn, seperti orang bodoh saja kau tanyakan hal itu! Tanyakan pertanyaan lain!" jawab Sasuke menyindir.

Sakura terkekeh. "Baiklah aku tidak akan basa-basi sekarang." Jelas Sakura.

Sasuke mengangguk.

"Sasuke-kun, apakah kau masih menyukai Karin?" tanya Sakura membuat Sasuke sedikit terdiam.

Sasuke mengangguk. "Benar kurasa aku masih menyukainya." Jawab Sasuke.

"Jangan dekati dia! Dia bukan orang baik-baik! Dia gadis nakal!" jelas Sakura dengan nada keseriusan.

Sasuke mendengus entah kenapa emosinya tiba-tiba ingin meledak begitu saja ketika mendengar penuturan Sakura. "Kenapa kau melarangku dengan menjelek-jelekannya? Apa kau takut aku menjadikannya kekasih karena kau mencintaiku dan ingin menjadi kekasihku? Atau kau cemburu dan tidak suka?" tanya Sasuke emosi.

Sakura terbelalak mendengarnya. "Kau tidak mempercayaiku?" tanya Sakura lirih.

"Jangan pikir aku bodoh!" balas Sasuke dengan mendencih.

"A-aku kecewa! Aku tidak ingin menjadi sahabatmu lagi! Dan ingat penyesalan selalu datang diakhir Sasuke-kun!" Sakura mengatakan hal itu dengan mata yang berkaca-kaca. Setelah ia mengatakan hal tersebut Sakura berlari meninggalkan Sasuke yang masih terdiam dilorong.

Sakura terus dilihat berbagai pasang mata dari para murid yang melihatnya berlari.

.

Setelah memasuki kelas 8-A, Sakura segera menuju bangkunya dan menelungkupkan kepalanya di kedua tangan.

'Dia bodoh! Dan aku yakin dia akan menyesali dengan apa yang ia lakukan!' sumpah Sakura dalam hati.

Tak lama kemudian Sasuke datang ke kelas bersama dengan Karin, Tayuya, dan Shion.

Sakura tak ingin memandang Sasuke, karena perasaannya saat ini adalah 'benci' pada lelaki yang menuduhnya bahkan menghinanya dan merendahkan harga dirinya padahal bukan itu maksud Sakura. Dan yang melakukan itu semua adalah sahabatnya yang selalu ia sayangi sekaligus ia cintai.

.

.

Selama jam pelajaran berlangsung Sakura tidak terfokus semua pikirannya pada pelajaran.

Mungkin sekarang adalah kesempatan Sakura menghilang dengan cara menerima ajakan kedua orang tuanya untuk tinggal di Suna karena pekerjaan sang Ayah dialihkan kesana.

Sakura segera bergegas pulang kerumahnya.

"Ayah, Ibu aku terima ajakan kalian. Mulai nanti malam akan aku persiapkan apa yang akan aku bawa besok." Jelas Sakura.

Mebuki memeluk Sakura dan Kizashi mengelus kepala anak tunggalnya itu.

"Bagus kau akan tetap bersama kami." Kata sang Ayah pada Sakura.

"Iya Ayah." Kata Sakura membenarkan.

"Kita akan berangkat pagi nak." Mebuki mengingatkan kembali.

"Dan aku akan bangun pagi atau bahkan tak akan tidur untuk malam ini." Gurau Sakura.

Mebuki dan Kizashi terkekeh mendengarnya.

"Apa kau sudah memberitahu Sasuke tentang kepergianmu?" tanya Mebuki pada anaknya.

Sakura menggelengkan kepalanya. "Kami sudah tidak bersahabat Ibu, dia tidak lagi mempercayai aku dan yang kutau persahabatan akan putus jika tanpa kepercayaan." Jelas Sakura.

Mebuki terbelalak mendengar bahwa anaknya tak lagi bersahabat dengan bungsu Uchiha itu.

.

.

"Aku akan pulang duluan ya Sasuke-kun! Terimakasih dengan belanjaannya." Ucap Karin.

Sasuke menganggukan kepalanya.

Tiba-tiba perasaan penasaran hinggap di hatinya, Sasuke ingin membuktikan ucapan Sakura padanya.

Saat Karin sudah pergi pamit padanya, Sasuke masih mengikuti Karin dengan mobilnya.

.

Sasuke terbelalak, ternyata perkataan Sakura benar.

Dengan terkekeh bersama Tayuya dan Shion, Karin dengan berani mengejek Sasuke.

"Pria itu memang tampan tapi dia bodoh! Dia pikir aku bisa jatuh ketangannya begitu saja? Hahaha aku tak mungkin bisa pergi dari Suigetsu-kun! Dan akan terus aku peras dia!" kata Karin dan tertawa bagai nene sihir bersama dengan kedua kawannya.

.

Sasuke mulai mengerti dan mulai bisa merasakan perasaan sakit hati yang Sakura rasakan.

'Sial, maafkan aku Sakura. Tuhan aku memang bodoh!' lirih Sasuke dalam hati.

Sasuke menyesal sekarang.

.

.

Sasuke datang kesekolah tanpa sambutan dan ucapan selamat pagi dari Sakura.

'Mungkin ia sedang marah.' Kata Sasuke dalam hatinya.

TENG TENG

Dan jam masuk pelajaran sudah berbunyi seluruh murid memasuki kelas masing-masing.

'Oh ya Tuhan Sakura tidak masuk kelas, apa ia sakit hati? Atau sakit badan? Atau ijin? Tidak jika ijin dia akan memberitahuku kemana ia pergi. Dan sakit ia juga akan melakukan hal yang sama, tapi kemana dia sekarang?' lirih Sasuke sambil sesekali menatap bangku kosong milik Sakura 'sahabatnya'.

Tak lama kemudian guru Ibiki memasuki kelas 8-A.

"Selamat pagi anak-anak? Bagaimana kabar kalian semua?" sapa guru Ibiki.

"Pagi, baik guru." Jawab anak-anak kelas 8A serempak terkecuali Sasuke karena ia masih terpikirkan dengan Sakura.

"Anak-anak kelas kita kehilangan satu siswi, Haruno Sakura baru saja mengundurkan diri untuk pindah ke sekolah lain." Jelas guru Ibiki membuat Sasuke yang sedang terbayang Sakura menjadi terhenyak.

'Rupanya dia serius dengan perkataanku.' Kata Sasuke semakin merasa bersalah.

.

.

Saat Sakura tak lagi bersamanya Sasuke mulai sering memikirkan gadis tersebut bahkan Sasuke benci pada Karin.

Sikap Sasuke juga 360 derajat berubah, mungkin jika dulu ia masih bisa merespon perkataan dari para gadis, atau temannya bahkan fans nya sekarang Sasuke tak akan merespon apa-apa dan jika mendesak ia hanya menggumamkan kata "Hn" andalannya.

EndOfFlashBack

3 tahun kemudian..

"Sasuke-kun kau tau? Mebuki-chan menghubungi Ibu bahwa keluarga Haruno akan kembali lagi dalam 2 hari ke Konoha." Jelas Mikoto, Ibu Sasuke yang sukses membuat Sasuke senang luar biasa.

"Benarkah Ibu?" tanya Sasuke datar walau dalam hatinya ia ingin sekali menjerit mengeluarkan kesenangannya dan membuang sifat Uchihanya.

Mikoto menganggukan kepalanya membenarkan.

"Syukurlah..." ucap Sasuke menghela nafas.

Sekarang Sasuke sudah kelas 2 SMA di Konoha International High School. Sekolahan terfavorite di se Jepang.

Selama 3 tahun Sasuke menyimpan sifat biasanya dengan sifat datar dan dingin pada siapapun orang yang bertegur sapa dengannya.

Sasuke merasa bukan apa-apa tanpa Sakura, gadis yang ia cintai sekarang ini. Bodohnya Sasuke ia baru menyadari setelah Sakura pergi bahkan menjauh darinya.

Dan Sasuke bertekad tak ingin mengulangi itu semua lagi, Sasuke tak ingin Sakura mengacuhkannya lagi.

.

.

"Pagi Teme!" sapa Naruto, teman barunya saat ia di SMA.

"Hn, pagi." Jawab Sasuke.

"Te-Teme? Ada apa denganmu? Sebuah keajaiban kau menjawab sapaanku benar begitu bukan?" tanya Naruto dengan raut wajah tak percaya.

Sasuke menganggukan kepalanya.

"Wah kau sekarang pasti sedang kerasukan? Sasuke yang aku kenal ia tak akan menjawab setiap sapaanku!" jelas Naruto.

Sasuke mendengus. "Berhentilah bersikap tolol! Satu hari lagi kita akan kedatangan murid baru disekolah." Jelas Sasuke.

"Wah? Itu pasti sodaramu benar begitu?" tanya Naruto memastikan.

"Tidak bukan, dia mantan sahabatku." Jelas Sasuke.

Mata Naruto membulat. "A-apa mantan sahabat? Memangnya ada yang seperti itu?" tanya Naruto mengernyit.

"Tentu saja! Dan itu semua terjadi karena hal konyol." Jelas Sasuke.

Naruto mengangguk paham.

Mereka berdua berada di kelas 11-1 kelas favorite di Konoha International High School.

.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dengan segenap perasaan Sasuke segera keluar dari kelas menuju langsung kerumahnya.

"Tinggal satu hari lagi dan besok Sakura akan bersekolah di sini." Kata Sasuke semangat.

.

"Aku pulang." Ucap Sasuke membuat Mikoto, Fugaku, dan Itachi yang kebenaran pulang dari London mengernyit.

"Selamat datang." Balas Mikoto walau nampak raut keheranan diwajahnya.

"Sasuke ada apa denganmu?" tanya Itachi menyelidiki.

"Tak ada apa-apa." Jawab Sasuke seadanya.

"Pasti ini bersangkutan dengan Sakura." Tebak Mikoto.

"Benar! Ibu memang selalu benar." Jawab Sasuke.

"Ternyata setelah 3 tahun berpisah kalian akan bertemu lagi rupanya." Fugaku menghela nafas saat mendengarnya.

"Aku akan mencoba untuk merubah sikapku agar ia tidak kecewa dan pergi lagi." Ucap Sasuke sambil mendengus.

"Dan jika kau melanggar akan aku tendang kau walaupun kau adiku!" ancam Itachi.

Mikoto, Fugaku, dan Sasuke hanya bisa mengulum senyumnya.

.

.

"Pagi Teme!" ucap Naruto.

"Pagi." Jawab Sasuke.

"Pagi Sasuke-kun!" ucap beberapa gadis yang mungkin itu fans Sasuke.

"Pagi." Balas Sasuke.

"Kyyyaa Sasuke-kun menjawab sapaanku!" pekik siswi-siswi itu lagi.

Sasuke menghela nafasnya, tak apa demi Sakura ia akan merubah sikapnya yang sudah melekat semenjak 3 tahun.

.

"Pagi anak-anak sekalian?" sapa guru Kakashi.

"Pagi guru." Jawab murid kelas 11-1, bahkan Sasuke juga sekarang menyahuti walau dengan nada datar dan singkat.

"Sekarang kita kedatangan murid baru, ayo masuk!" kata Kakashi.

"Itu dia Teme!" kata Naruto yang mungkin sudah tidak sabar.

Sasuke mengangguk.

.

Dan inilah dia Sakura baru dengan sikap yang 360 derajat berbeda.

"Selamat pagi teman-teman sekalian! Perkenalkan namaku Haruno Sakura, mohon bantuannya saya pindahan dari Suna High School." Jelas Sakura sambil membungkuk.

"Baiklah, Haruno kau bisa memilih ingin duduk didekat siapa." Tawar Kakashi.

Sakura mengangguk, nampaknya ia melihat-lihat sekeliling.

'Gawat Sasuke-kun satu sekolah dan satu kelas lagi bersamaku!' kata Sakura dalam hati.

Tiba-tiba Sasuke berdiri. "Biar dia duduk dekat saya saja Guru!" ucap Sasuke sukses membuat seisi kelas melihat kearahnya.

"Baiklah Haruno kau bisa duduk didekat Uchiha Sasuke." Ucap guru Kakashi terdengar memerintah.

Sakura ingin mengelak namun Kakashi segera mengalihkan pada pelajaran.

Dan akhirnya Sakura hanya bisa menghela nafasnya pasrah ketika harus dihadapkan lagi dengan Uchiha Sasuke 'mantan sahabat' nya.

Sakura berjalan pelan-pelan untuk menuju bangku disebelah Sasuke, walau dikelas itu satu bangku satu orang tapi tetap saja bangku yang Sakura duduki berdekatan dengan Sasuke.

Sasuke ingin sekali menanyakan kemana saja perginya Sakura selama ini.

"Sasuke perhatikan!" kata guru Kakashi tegas.

Mau tak mau Sasuke harus menurut.

"Nah jadi begini anak-anak..." guru Kakashi kembali menjelaskan lagi.

"Sasuke, itu yang kau sebut?" tanya Naruto berbisik.

Sasuke mengangguk kecil.

"Dia sangat cantik." Ucap Naruto kagum.

"Dan kau akan cari mati denganku jika sampai kau menembaknya." Ancam Sasuke dingin walau dengan nada yang pelan.

"Hehe tak mungkin itu semua terjadi! Aku sudah punya Hinata-chan." Jelas Naruto.

"Bagus dan sadarlah!" ucap Sasuke.

Naruto hanya cengengesan lagi.

.

Bel istirahat sudah berbunyi, guru Kakashi sebelum pergi keluar memberikan tugas.

"Anak-anak kerjakan tugas halaman 99, jangan ada yang tidak mengumpulkan mengerti!" tegas guru Kakashi pada semua murid.

Semua murid mengangguk paham.

Dan sebagiannya langsung menuju kantin tapi tidak dengan Sasuke dan Sakura, mereka berdua yang hanya berada dikelas.

Sakura merasa Sasuke terus menatapnya.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu Sasuke?" tanya Sakura datar.

DEG

"Sa-Sakura maafkan aku untuk 3 tahun kebelakang." Ucap Sasuke berdiri untuk mendekat pada mantan sahabatnya itu.

"Memangnya ada apa?" tanya Sakura pura-pura tak mengerti.

"Persoalan tentang putusnya persahabatan kita. Aku percaya padamu sekarang, tolong beri aku kesempatan kedua." Pinta Sasuke.

"Huuh kau meminta maaf kepadaku setelah aku menghapus semua 3 tahun lalu memoryku?" tanya Sakura balik.

"Kau bilang kau mencintaiku bukan?" tanya Sasuke lagi.

"Dan cinta itu bisa hilang dalam sekejap mata, percaya pada seseorang sangat sulit bagiku! Apalagi orang itu tidak mempercayaiku dan pernah membuatku sakit hati!" jelas Sakura dan beranjak pergi untuk keluar dari kelas.

Sasuke tak menahan Sakura untuk pergi darinya karena perkataan Sakura sangat pantas untuk ia dapatkan.

"Ya kau benar! Aku pemuda terbodoh yang tidak mempercayai sahabatnya." Gumam Sasuke lirih.

TBC

A/N

Hehe bagaimana readers? Ini fic pertama Lunes (Lutevus Agnesia), mohon maaf jika kurang pas di hati kalian ya... aku memang sangat-sangat baru disini (di fanfiction) dan rencananya aku ingin menyelesaikan semu fic ini baru membuat yang baru lagi. Karena itu mohon review nya ;)

Teacy Lutevus Agnesia Siregar, Friday 08-Januari-2015

Thanks to readers that give me respons :)