Love in School
Chapter 1
Main Cast : Oh Sehun & Xi Luhan (HunHan).
Other Cast : All Member EXO.
Warning : Yaoi (boyXboy), typos bertebaran,
Alur kecepetan, Cerita gaje.
Rate : T
Genre : School Life, Family, and Romance.
Desclaimer : Semua cast hanya milik tuhan,
ff ini hanya milik saya.
Summary : Cinta di Sekolah.
Happy Read ^_^
-Author P.O.V-
Siang hari di kediaman keluarga bermarga 'Kim' itu sedang terasa berisik oleh ulah putra sulung keluarga Kim.
"Umma! sepatu sketsku mana ya?!" Tanya putra sulung Kim sedikit berteriak kepada ummanya yang sedang membersihkan piring di dapur.
"Mana umma tau! Memangnya kau ingin pergi kemana suho-ya?" Tanya sang umma sambil mendekati putra sulungnya di dekat rak sepatu.
"Aku ingin kesekolah umma, ada rapat club musik sekarang" Jawab Suho sambil menatap sang umma.
"Aish, apa kau lupa hari ini sepupumu akan datang kesini?" Tanya sang umma sambil menatap Suho sedikit kesal.
"Tentu saja, aku tidak melupakan itu! Tapi aku harus menghadiri rapat itu, umma!" Jawab Suho sambil memakai sepatunya setelah menemukannya di dekat pintu.
"Lagipula ada kai yang bisa menemaninya nanti, umma!" Kata Suho lagi sambil berdiri dan merapikan pakaiannya yang sedikit kusut.
...Ting Tong... (Bunyi bel rumah)
"Ah, itu pasti mereka!" Kata bibi kim sambil membukakan pintu.
"Annyeonghaseyo, bibi!" Sapa Luhan sambil tersenyum manis.
"Nado, Chagi! Kajja masuk, Lu!" Sapa bibi kim balik sambil merangkul Luhan masuk kedalam rumah.
"Hei Lu apa kabar, eoh?!" Tanya Suho sambil memukul pelan lengan Luhan.
"Baik" Jawab Luhan sambil tersenyum.
"Baguslah, aku pergi dulu ya! Aku harus menghadiri rapat, kau main saja dengan kai di lapangan belakang rumah, oke?! Bye Lu!" Kata Suho sambil berjalan pergi dari rumah.
Luhan menatap kepergian Suho.
"Ehem, Lu!" Panggil bibi kim menyadarkan Luhan dari lamunannya.
"Eh iya, ada apa, bi?" Tanya Luhan bingung.
"Kamu melamunin apa sih?" Tanya bibi kim balik sambil mengangkat satu alisnya.
"Aku tidak melamun kok, bi!" Jawab Luhan sambil tersenyum.
"Oh ya, kenapa kamu sendiri kesininya? Kris mana?" Tanya bibi kim sedikit bingung.
"Kris akan datang beberapa hari lagi, bi! Dia sedang membantu mempersiapkan keberangkatan umma dan appa ke cina nanti!" Jawab Luhan sedikit menjelaskan.
"Oh gitu, yaudah kamu main ke lapangan belakang gih! Pasti kai sudah nungguin kamu, Lu!" Kata bibi kim sambil tersenyum.
"iya bi, Luhan kesana dulu!" Kata Luhan sambil tersenyum lalu berjalan ke lapangan belakang rumah.
(Lapangan belakang rumah keluarga Kim)
"Wah, kau tak berubah ya, kai!" Sapa Luhan sambil mendekati Kai yang sedang mendrible bola basket di tengah lapangan.
"Hei, kau datang juga akhirnya, Lu!" Sapa Kai balik sambil tersenyum.
"Kajja kita main!" Kata Luhan sambil merebut bola basket dari tangan Kai dan berlari sambil mendrible bolanya ke ring basket lalu menshoot bolanya ke ring.
"Haha caramu bermain juga tak berubah!" Kata Kai sedikit tertawa.
"Bilang saja kau takut kalah jika bermain denganku!" Kata Luhan sedikit meledek.
"Aku tidak takut! aku hanya khawatir kau menangis jika kau kalah, Lu!" Kata Kai balik meledek.
"Aish, aku tidak akan menangis jika kalah! Buktikan saja sekarang siapa yang akan menang!" Kata Luhan yakin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kajja kita buktikan!" Kata Kai tak kalah yakin sambil mengikuti gaya Luhan.
Mereka pun mulai bermain basketnya.
Hari besoknya dirumah keluarga 'Kim', terlihat bibi kim sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anak tercintanya.
"Pagi umma!" Sapa putra sulung sambil duduk disalah satu kursi meja ruang makan tersebut.
"Pagi juga, suho-ya!" Sapa balik sang umma.
"Pagi yeobo!" Sapa sang appa sambil mencium sekilas pipi sang umma lalu duduk di kursi meja makan paling pinggir sebelah kanan.
"Pagi juga, yeobo!" Sapa balik sang umma sambil tersenyum.
"Aish, masih pagi saja sudah di suguhin pemandangan yang mengerikan begini!" Gumam Suho pelan.
"Wah, sudah berkumpul semuanya! Pagi appa, umma, dan suho hyung!" Sapa Kai dengan cengiran khasnya lalu duduk di sebelah Suho.
"Lho Luhan mana?" Tanya sang umma sedikit bingung setelah selesai menyiapkan sarapan dan duduk di sebelah sang suami.
"oh iya, kemana keponakan appa itu? apa dia belum bangun?" Tanya sang appa ikut bingung.
"Pagi semuanya!" Sapa seorang namja cantik etss... maksudnya namja tampan memakai seragam sekolah yang sangat terlihat pas di tubuhnya itu.
"Aish, paman pikir kamu belum bangun! ayo sini duduk!" Kata paman kim sedikit khawatir."Mian paman, tadi sedikit telat bangun!" Kata Luhan minta maaf sambil duduk di kursi meja makan sebelah Kai.
"Lu, kamu ingat ya! Kamu harus bersikap layaknya siswa baik di sekolah barumu kali ini! Bibi tidak ingin mendapatkan berita kamu membuat masalah lagi dengan sikapmu yang selama di sekolah lamamu itu!" Kata bibi kim menasehati Luhan dengan tegas.
"Iya bibi-ku, aku akan jadi siswa yang baik!" Kata Luhan sambil tersenyum.
Pagi yang cerah di sebuah sekolah yang terkenal di kota seoul, terlihat banyak siswa-siswi yang berjalan di koridor menuju kelasnya masing-masing.
"Wah, sekolahnya bagus! Tapi kenapa banyak yang menatap kita?" Tanya Luhan bingung pada Kai dan Suho.
"Karena aku pangeran paling tampan di sekolah ini!" Jawab Kai sambil senyum gaje.
"Dalam mimpimu, kai!" Kata Suho sambil memukul pelan kepala Kai.
"Aw appo, hyung!" Kata Kai sambil mengelus kepalanya.
"Sudahlah lebih baik kau anterin aku saja keruang kepala sekolah, kai!" Kata Luhan sambil menarik tangan Kai pergi keruang kepala sekolah.
(Di kelas 3A)
"Tao-ya, tadi aku mendengar siswa-siswi pada ngomongin anak baru lho, ada yang bilang dia namja yang cantik! Aku jadi penasaran!" Kata namja berpipi tembam panjang lebar ke Tao teman sebangkunya.
"Aku jadi ikut penasaran, Xiu!" Kata Tao penasaran.
"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya namja yang duduk di belakang Xiumin dan Tao.
"Anak baru, yeol!" Jawab Xiumin sambil menghadap kebelakang dimana Chanyeol duduk.
"Anak baru? Seperti apa rupanya?" Tanya Chanyeol penasaran.
"Kata siswa-siswi yang lihat sih bilangnya dia itu namja yang cantik" Jawab Tao sambil menghadap kebelakang juga.
"Semoga saja dia satu kelas dengan kita ya!" Kata Chanyeol berharap.
"Iya semoga saja dia sekelas dengan kita!" Kata Xiumin setuju dengan Chanyeol.
Tidak lama kemudian datanglah Park saem kekelas lalu kelas pun menjadi hening.
"Pagi anak-anak!" Sapa Park saem tegas.
"Pagi, saem!" Sapa semua murid di kelas dengan serempak.
...Kriek... (Bunyi pintu kelas terbuka)
"Mian, saem! Saya dari ruang kepala sekolah!" Kata Kai sambil melangkah masuk kelas.
"Baiklah, silahkan duduk di bangkumu!" Kata Park saem tegas.
"Pagi, saem!" Sapa seorang namja berseragam sekolah di ambang pintu kelas.
"Silahkan masuk, kau siapa?" Tanya Park saem mempersilahkan masuk.
"Saya anak baru, saem!" Jawab siswa itu sambil tersenyum manis lalu masuk kedalam kelas.
"Oh silahkan perkenalkan dirimu!" Kata Park saem balas tersenyum.
"Annyeonghaseyo yeorebun! Aku Luhan dan aku pindahan dari busan! Mohon bimbingannya!" Sapa Luhan di depan kelas memperkenalkan dirinya.
"Baiklah, silahkan kau duduk di sebelah... ah, di sebelah chen!" Kata Park saem mempersilahkan Luhan duduk sambil menunjuk kearah chen.
"Terimakasih, saem!" Kata Luhan sambil tersenyum lalu berjalan kearah bangkunya dan chen.
"Hai aku Luhan!" Sapa Luhan sambil tersenyum lalu duduk di bangkunya.
"Hai juga aku chen!" Sapa balik Chen sambil balas tersenyum ke Luhan.
"Wah, ternyata benar anak baru itu namja yang cantik!" Kata Chanyeol sambil senyum gaje ke arah Luhan.
"Kau bilang apa barusan?!" Tanya Kai sambil menengok ke arah Chanyeol yang duduk di sampingnya.
"Itu kai, sih Luhan ternyata namja yang cantik!" Jawab Chanyeol masih menatap Luhan dengan senyum gajenya.
"Aish, jangan berkata seperti itu di depannya jika kau masih ingin selamat!" Kata Kai memperingati Chanyeol.
"Seperti kau mengenalnya saja!" Kata Chanyeol tidak percaya.
"Tentu saja aku mengenalnya!" Kata Kai yakin.
-T.B.C-
Next? Review ^^
