Just Two Us!

Cast : Kim Namjoon x Kim Seokjin (NamJin) BTS

Rated : M (Mature)

Leght : One-shot

Disclaimer : Pemain hanya sekedar nama, cerita asli milik Izumi tanpa ada unsur plagiat sama sekali didalamnya.

Typo maybe you will found it.

"Karena hanya ada kita berdua saja di dorm ini." (Summary)

The story by Izumi Akiko.

Enjoy! ^^

.

.

.

.

Hari ini jadwal bangtan alias BTS benar – benar padat maklum karena mereka baru saja comeback mini album dan juga menyelenggarakan konser mereka yang bertakjub 'The Red Bullet' itu. Tapi menjalani kegiatan yang begitu padat sebagai idol itu tidak membuat mereka mengeluh sama sekali karena memang itulah cita – cita mereka sejak menjadi trainee, dan agency mereka pun memberikan keringan dengan memberi mereka hari libur 1 hari penuh.

.

.

.

.

Didalam kamar yang dicap sebagai kamar yang paling sempit wilayahnya, dan ditempati oleh 2 orang namja yang memiliki kebiasaan yang hampir sama sehingga membuat kamar mereka begitu mengerikan karena kebiasaan mereka itu seperti malas bersih – bersih, tidak peduli dengan barang sekitar dan semacamanya membuat kamar mereka menjadi seperti kapal pecah setiap hari. Siapa lagi kalau bukan roomate Namjoon dan Jungkook sang leader dan magnae dari BTS.

Tapi untuk sekarang kamar tersebut hanya diisi oleh leader mereka karena Jungkook kebetulan hari ini diajak pergi oleh hyungdeul favoritnya yaitu Taehyung dan Hoseok meski faktanya Jungkook menfavoritkan semua hyungdeulnya. Tinggalah Namjoon sendiri yang masih terlelap nyaman diranjangnya.

.

.

Pintu kamarnya pun perlahan terbuka menampilkan sebuah kepala yang masuk diantara celah pintu yang dibuka sedikit. Melihat keadaan kamar tersebut dan juga penghuninya yang ternyata masih terlelap dengan nyaman. Pelakunya adalah Seokjin si visual dari BTS, dengan cengiran khasnya dirinya pun memilih masuk kedalam kamar yang diisi oleh -kekasih- nya itu.

KRIEEET ~

Terdengar suara pintu yang ditutup secara perlahan menutup segala cahaya yang masuk sehingga kamar Namjoon dan Jungkook saat ini benar – benar gelap karena faktanya kamar ini tidak memiliki jendela sehingga memakai ac. Setelah memastikan pintu kamar tertutup dan Namjoon kekasihnya itu masih tertidur, barulah Seokjin mengendap endap berjalan menuju ranjang Namjoon.

.

.

.

Namjoon pun sedang asik dalam mimpi indahnya, hingga semua mimpinya perlahan berubah menjadi gelap karena merasakan sesuatu yang berat menimpa perutnya. Namun dirinya masih cuek mengenai hal itu dan mencoba kembali dengan mimpi indahnya.

Cup ~

Cup ~

Cup ~

Lagi tidurnya diganggu kembali, kali ini tengkuknya merasakan ada sebuah benda kenyal dan sedikit basah menempel berulang kali disana. Memilih masih tidak peduli Namjoon pun hanya menggeliat risih kemudian kembali menyamankan tidurnya.

Tapi lagi – lagi Namjoon harus merasakan gangguan lagi dari tidurnya saat mulai merasakan ada sebuah tangan mencoba menaiki kaus tanpa lengan yang dia pakai. Hingga sampai tangan itu mengelus pelan perutnya yang cukup berabs itu meski tidak sebagus Jimin pastinya. Namjoon masih tetap pada pendiriannya yaitu memilih kembali kedalam alam mimpinya.

Hingga sampai kesabarannya diambang batas.

"Aaaaahhh!" Ringisnya pelan masih dengan mata yang tertutup dan sehabis itu Namjoon mendengar ada suara kekehan kecil dari atas tubuhnya

Oh kenapa dirinya meringis begitu? Bagaimana tidak, ada sebuah tangan baru saja meremas bagian selatannya itu secara tiba – tiba. Sungguh sekarang kesabaran Namjoon sudah habis dengan sedikit kesal kedua matanya pun terbuka dan sehabis itu melihat seseorang sekarang sedang duduk diatas perutnya sembari mengusap dadanya pelan dan sensual.

"Uuhhh ada apa Jinnie hyung?" Tanya Namjoon dengan suara seraknya khas bangun tidur sambil menatap kekasihnya bingung

Sementara itu Seokjin hanya tersenyum manis seperti biasa kemudian mulai menundukkan kepalanya mendekatkan mulutnya pada telinga sebelah kanan Namjoon.

"Anak – anak pada pergi semua ~ hanya ada kita berdua disini.." Bisik Seokjin kemudian meniup telinga Namjoon perlahan

Itu cukup membuat sesuatu dibawah sana mulai bangun ternyata.

Namjoon yang mendengarnya langsung membulatkan kedua matanya dan sedetik kemudian smirk muncul di kedua sudut bibirnya. Sekarang Namjoon mengerti apa maksud kekasihnya ini yang membangunkannya dengan cara yang lain.

"Lalu kenapa hyung? Memangnya salah kita hanya berdua disini?" Tanya Namjoon dengan tampang innocentnya, menjahili kekasihnya dulu sebentar asik sepertinya.

Mendengar reaksi Namjoon yang diluar dugaannya Seokjin pun menjauhkan kepalanya lalu memandang Namjoon tidak percaya. Biasanya kekasihnya itu akan langsung mengerti jika sudah dalam keadaan seperti ini bahkan saat ada member lain pun Namjoon seakan tidak peduli. Tapi lihat sekarang? Tampangnya seperti mereka belum pernah melakukannya.

"Aissh jinjjaa kau tidak sadar Namjoonie? Yang benar saja..." Protes Seokjin tidak percaya sambil memukul pundak kekasihnya gemas

Sementara Namjoon hanya menggelengkan kepalanya santai sambil tersenyum ceria.

"Ani hyung ~ memangnya apa? beritahu aku yang jelas makanya." Pinta Namjoon lagi lagi dengan tampang innocent yang dia miliki

Siapapun yang melihatnya pasti tidak akan mengira bahwa leader BTS ini sungguh mesum! Percaya itu!

Mendengar kekasihnya begitu kedua pipi Seokjin memerah bahkan sampai ketelinganya. Yang benar saja apa dia harus frontal saat ini juga? Hal itu memang bukan kebiasaannya karena lebih sering Namjoon yang terlalu frontal padanya.

"A-a I...itu a-ku ma-u mmm..." Ucap Seokjin terbata – bata sambil melihat sekelilingnya dan tanpa sadar kedua tangannya meremas kaus tipis Namjoon erat

Dan saat itu juga tanpa disadarinya seringai mesum tercetak jelas diwajah Namjoon.

"Kalo begitu... coba kau praktekan padaku hyung siapa tau aku bisa menjawabnya?" Pinta Namjoon sambil mengusap pipi Seokjin lembut

Setelah mendengar permintaan kekasihnya itu Seokjin malah semakin gugup jadinya, apa sekarang yang harus dia lakukan? Karena selama ini Namjoon yang selalu meminta padanya buka dirinya. Tapi Seokjin tidak akan menyerah semudah itu, dengan memberanikan dirinya kedua tangannya pun menangkup wajah Namjoon dan diikuti dengan wajahnya yang semakin mendekat.

Hingga bibir mereka menempel satu sama lain, dengan ragu – ragu Seokjin mulai melumat bibir bagian atas Namjoon berniat melakukan seperti apa yang dilakukan kekasihnya itu padanya. Sudah hampir 1 menit mereka dalam keadaan itu namun tidak ada balasan dari Namjoon. Merasa kesal Seokjin pun menyudahi ciuman secara sepihak itu sambil berdecak kesal.

"Huh ya sudah kalau kau tidak mau! Aku tidak memaksa." Ucap Seokjin sedikit berteriak kemudian turun dari ranjang Namjoon dan meninggalkan kekasihnya disana.

Namjoon yang ditinggalkan Seokjin yang sudah dalam keadaan marah itu hanya menggelengkan kepalanya pelan kemudian tersenyum senang. Sekarang kekasihnya sudah marah so it's his time. Setelah mengecek ponselnya yang menunjukkan pukul 9 pagi Namjoon pun segera bangkit dari tidurnya dan memilih keluar kamar.

Hal yang pertama didapatkannya adalah keadaan dorm yang memang benar – benar sedang sepi, tidak melihat keadaan kekasihnya diruang tengah bahkan dapur Namjoon kemudian berjalan menuju kamar mandi berniat ingin mencuci wajahnya terlebih dahulu.

.

.

.

Setelah keluar dari kamar kekasihnya Seokjin lebih memilih menuju kamar mandi karena ada panggilan alam sebenanrnya meski dengan perasaan sedikit kesal karena Namjoon mempermainkannya tadi. Begitu sudah selesai Seokjin pun hendak membuka pintu kamar mandi hingga bukannya terbuka malah dimasuki oleh seseorang yang langsung mendorong tubuhnya agar bersandar pada tembok kamar mandi yang dingin.

Sehabis itu bibirnya pun sudah ditemukan dalam keadaan sedang dicium oleh orang itu yang tak lain adalah Namjoon kekasihnya sendiri. Baru saja Seokjin hendak melawan tapi kedua tangannya sudah harus dikunci dengan sebelah tangan Namjoon dan menaruhnya diatas kepalanya. Sungguh posisi ini sebenarnya paling tidak disukainya karena tangannya akan terasa cepat pegal.

"Mmphhh..nggghh.." Lenguhnya saat lidah Namjoon mulai menjelajahi mulut Seokjin dengan ganas

Semakin lama ciuman Namjoon pun semakin terkesan kasar dan menuntut, bahkan mulut Seokjin tidak sedikit pun diberi waktu untuk menghirup oksigen. Seakan Namjoon akan melahap bibirnya seperti permen yang manis. Hingga sampailah dimana paru paru Seokjin sudah sungguh membutuhkan oksigen saat ini.

Dengan cepat Seokjin pun mengigit bibir Namjoon sedikit keras menandakan dirinya benar – benar sudah kehabisan nafas yang untungnya dimengerti Namjoon.

"Hah..hah..Namjoon-aaahh! Ssshh.." Desah Seokjin pertama keluar saat belum saja dirinya meraup oksigen dengan benar, sekarang bibir Namjoon sudah beralih kedaerah sesitifnya yaitu daerah tengkuk.

"Sssshhh..Namjoonieeehhh..ngghh jhangan mem...aahbhhuat tanda disanaah aaahh!" Pinta Seokjin sambil setengah mendesah karena sekarang Namjoon dengan tenangnya membuat beberapa tanda disana.

Ini akan susah hilang untuk beberapa hari dan mau tak mau Seokjin harus memakai pakaian berkerah tinggi yang sialnya itu terasa panas apalagi dimusim panas sekarang ini. kedua tangannya yang sudah dibebaskan Namjoon pun hanya mengcengkram bahu Namjoon lemas yang dia gunakan sebagai tumpuannya karena sekarang tungkai dan lutut Seokjin sungguh lemas.

Sebelah tangan Namjoon yang bertengger di pinggang ramping kekasihnya itu meremas daerah disana keras dan membuat suatu kumpulan nada yang tidak beraturan yang sangat dia sukai itu keluar dari mulut Seokjin berulang kali.

Hingga dirasa sudah cukup membuat 'tanda' kepemilikannya pada Seokjin. Namjoon pun menyudahi kegiatannya dan memandang wajah Seokjin yang sudah memerah padam sedari tadi dengan nafas yang memburu begitu cepat keluar dari mulutnya. Satu kata dipikiran Namjoon kalau saat ini Seokjin benar – benar SEKSI! Untuknya!

"Aku hanya membuat 7 tanda disana hyung~ tidak banyak kan?" Jelas Namjoon dengan cengirannya sambil mengusap tandanya disana pelan

Dirinya pun sempat sempatnya berdecak kagum melihat hasil karyanya dan mengabaikan tatapan Seokjin yang setengah sayu dan marah padanya. Namjoon tau kekasihnya itu ingin sekali marah tapi tubuhnya tidak mendukungnya. Hingga sampai Namjoon mulai menyelinapkan tangannya pada balik kaus yang dikenakan Seokjin namun harus tertahan.

"Ah jangan disini Namjoonie, hyung sungguh pegal kalau begini. Eumm bisa pindah kekasur kaan?" Pinta Seokjin sambil menahan tangan Namjoon yang mulai menjalari tubuhnya.

Tapi bukan Namjoon namanya kalau tidak berisi dengan pikiran – pikiran pervert serta jailnya. Seperti tidak mengiyakan permintaan Seokjin, Namjoon pun memilih menarik kekasihnya berjalan menuju closet disana, menarik Seokjin agar duduk diatas pangkuan Namjoon yang duduk diatas closet yang tertutup.

"Begini saja gimana hyung?" Tanya Namjoon sambil mulai membuka kaus Seokjin tidak sabaran

Menampilkan tubuh mulus kekasihnya itu yang bak wanita namun bagi Namjoon kulit wanita kalah dari ini, dan beruntungnya Seokjin itu miliknya.

"Sama saja Namjoonie, kenapa ti-aaahh!" Desah Seokjin tiba – tiba merasakan nipplenya di gigit oleh Namjoon cukup keras

Karena faktanya sekarang tubunya sudah half naked dan Namjoon mulai asik bermain diarea dadanya. Desahan pun semakin keluar dari mulut Seokjin secara tidak beraturan. Namjoon yang mendengarnya malah semakin merasakan 'turn on' dan sesuatu disana sudah berdiri tegak.

Mengetahui hal itu Seokjin pun dengan sengaja menggesekkan bokongnya dengan milik Namjoon yang sudah bangun sepenuhnya berniat ingin balas dendam juga, hal itu pun berhasil dengan Namjoon yang menghentikan aktifitasnya.

"Aahh..hyung jangan menggodaku!" Protes Namjoon merasakan dirinya sudah semakin hard

Melihat Seokjin yang memberikan senyuman mengejek padanya langsung saja Namjoon kembali melahap bibir Seokjin tak kalah ganas dari sebelumnya, dengan kewalahan Seokjin pun membalas ciuman menuntut itu. Memang dirinya sudah tau kebiasaan Namjoon yang bermain sedikit kasar. Hingga Seokjin memutuskan ciuman mereka secara sepihak.

"Ck! Kenapa hyung?!" Tanya Namjoon sedikit sebal karena harus terpotong adegan dimana dirinya sedang menikmati manis bibir kekasihnya.

"Aissh buka bajumu pabbo! Kau curang!" Titah Seokjin dengan pipinya yang memerah.

Mendengar permintaan kekasihnya dengan senang hati Namjoon menjalankannya.

"Kalau begitu hyung turun dulu deh."

"Baiklah.."

Dengan gayanya yang seduktif Namjoon pun membuka pakaiannya dengan perlahan sambil memandang Seokjin dengan lekat sementara yang dipandang hanya bisa mengalihkan penglihatannya dengan pipi yang kembali memanas dan bersemu merah. Memang sudah pernah mereka melihat tubuh naked satu sama lain tapi selalu saja pipi Seokjin memerah dibuatnya apalagi sekarang tubuh Namjoon yang sudah mulai berbentuk otot serta bisep.

"Hyung? Kau melamun?" Tanya Namjoon yang sudah dalam keadaan naked duduk diatas closet sementara Seokjin masih half naked.

"Hei buka juga celanamu hyung! Tidak adil.." Lanjutnya lagi yang menyadarkan Seokjin dari lamunannya.

.

.

.

.

.

Sekarang keduanya pun sudah dalam keadaan naked dengan Seokjin yang mulai memasukan milik Namjoon kedalam dirinya. Sungguh rasanya masih begitu sakit dan perih, padahal mereka sudah melakukannya beberapa kali. Namjoon yang lama kelamaan gemas juga melihatnya langsung saja menarik pinggul Seokjin agar mendorong semua miliknya masuk kedalam lubang Seokjin yang Namjoon akui masih terasa begitu sempit.

JLEB ~

"Ahhhh! Namjooniieee!" Teriak Seokjin sambil mengeratkan pelukannya pada leher Namjoon.

"Sssshhh..hyung aahh kau masih sempit sajaa.." Terang Namjoon merasakan kejantanannya begitu dijepit kuat disana.

Mendengar ucapan Namjoon barusan kedua pipi Seokjin hanya bisa kembali memerah namun mulutnya kembali mengeluarkan ringisan karena merasakan tubuh bagian bawahnya begitu perih dan panas. Namjoon begitu memaksakan memasukinya ditambah lagi posisi mereka yang membuat milik Namjoon langsung tertanam begitu dalam. Memang benar – benar Namjoon itu pervert.

Akhirnya mereka pun diam dalam hening untuk beberapa menit karena membiarkan Seokjin mulai menyesuaikan milik Namjoon yang bisa dibilang diatas rata rata cowo asia itu.

"Eumm Namjoonie bergerak lah.." Pinta Seokjin pelan tepatnya setengah berbisik

"Hei diposisi begini kau yang memimpin, jadi kau duluan yang bergerak sayang ~" Balas Namjoon sambil kembali mencium tengkuk Seokjin pelan

Dengan anggukan pelan serta malu Seokjin pun mulai menaik turunkan tubuhnya dan kenikmatan surga dunia pun mulai dirasakannya.

"Aahhh Namjoonieeeh.. ngghhh.." Desahan Seokjin pun keluar terus menerus saat semakin cepat menaik turunkan tubuhnya.

Melihat kekasihnya seperti susah payah melakukannya Namjoon pun menambah kenikmatan Seokjin dengan mulai mengocok milik kekasihnya sontak desahan Seokjin pun semakin terdengar indah ditelinganya.

"Nghhh fasstherrr aaahhh namjoonnhhhh..."

"Ahhh hyung..so tigghhtt aahh.."

Suara desahan pun memenuhi kamar mandi dorm bangtan yang untungnya tidak ada member lain selain mereka. Cukup lama mereka melakukannya hingga Seokjin merasakan dirinya akan sampai namun dengan segera Namjoon mengehentikan kegiatannya dan langsung diprotes oleh Seokjin yang menatapnya horor.

"Kenapa berhenti eoh?" Tanya Seokjin sebal karena dirinya baru saja akan sampai puncak

"Hehe ganti posisi ne hyung ~" Balas Namjoon kemudian memegang kedua paha Seokjin erat dan menggendongnya ala koala menuju wastafel kamar mandi.

Mendudukkan Seokjin disana yang sudah terlihat jelas raut wajahnya yang begitu lelah. Padahal mereka berdua sama – sama belum mencapai puncak. Kembali Namjoon pun mulai mengeluar masukan miliknya pada tubuh Seokjin dengan tempo yang tidak bisa dibilang sedang itu, sementara Seokjin yang sempat kehilangan moodnya hanya bisa pasrah dengan tingkah Namjoon sehingga dirinya hanya mendesah pasrah.

Jika boleh jujur Seokjin sungguh tidak suka dengan posisinya yang duduk jika melakukan hal ini dengan Namjoon karena itu sungguh membuatnya cepat lelah sedangkan Namjoon senang jika dirinya dalam posisi itu. Hingga beberapa saat kemudian Seokjin pun sampai pada puncaknya, mengeluarkan isinya yang terciprat ke arah perut bahkan sampai dada Namjoon. Sehabis itu tak berapa lama Namjoon pun ikut menyusulnya.

Menembakkan jutaan sel spermanya pada tubuh Seokjin, keduanya pun dalam keadaan nafas yang tersenggal – senggal dan juga keringat yang bercucuran didahi dan tubuh mereka. Namjoon sangat suka keadaan seperti ini dimana bisa melihat seluruh tubuh Seokjin yang mulus terbaluri keringat bercinta mereka.

Tubuh Seokjin pun tumbang dan memeluk erat tubuh Namjoon, kepalanya pun ditaruhnya dibahu Namjoon berusaha menyamankan posisinya disana.

"Namjoonie, hyung lelah ~" Rengek Seokjin manja sambil mengeratkan pelukannya pada leher Namjoon berusaha menyesap harum tubuh Namjoon yang disukainya.

Sementara Namjoon hanya terkekeh pelan mendengarnya, tapi kemudian seringai licik kembali muncul diwajahnya yang sayangnya Seokjin tidak menyadarinya.

"Ini baru ronde satu hyung ~ bagaimana kalau kita coba didapur? Palingan anak – anak pulang malam nanti." Jelas Namjoon sambil mulai menggendong tubuh Seokjin ala koala itu.

"Yak! Kumohon jangan! Namjoo ah!" Protes Seokjin sambil memukul bahu Namjoon pelan namun tidak digurbis oleh kekasihnya.

"Ssst kalau protes makin lama kita bermain loh hyung." Bisik Namjoon tepat ditelinga Seokjin dan itu membuatnya bungkam saat itu juga.

Semoga besok dirinya masih bisa berjalan dengan benar batin Seokjin penuh harap. Setaunya Namjoon itu tidak pernah bisa kurang dari 3 ronde sementara dirinya 1 ronde saja sudah lelah ketulungan.

Risiko memiliki kekasih pervert memang begini.

END

Haloha readers, gimana ffnya? Hot ga? .-. kayaknya enggak ya? Maaf ya habisnya Izumi juga ga terlalu handal bikin yang begituan T_T lagi - lagi cuman iseng dan kebesit pikiran atau khayalan tentang NamJin eh malah jadinya gini wkwkw aneh ya?

Buat yang udah baca mungkin boleh dong ya isi kolom review :3 ngomong - ngomong ini ff perdana Izumi yang rated M dan always NamJin ya OTP favorit ini tuh haha. Jadi ayo bagi cerita sama Izumi dikotak review yuk tentang ff ini ^^ siapa tau ada saran atau inspirasi begitu haha.

See You ~