~Saikyoudai's Side Story~
1st down : The Party and Your Answer
Disclaimer : Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata
Chapter : 1 of 11
Author : Lady Karin Rii Durless
Pairing : Youichi Hiruma - Mamori Anezaki
Genre : Romance/Tragedy
Rated : T
"Mamori! Kau lupa membawa ini!"
"Ah, iya! Terima kasih, Bu!"
***
Kediaman Anezaki. .
Mamori mendengar ibunya memanggilnya. Mamori segera menghampiri ibunya dan mengambil kotak yang ada di tangan ibunya.
"Tumben, sudah lama kau tidak membuat manisan lemon lagi. Terakhir kapan ya? Rasanya waktu kau masih SMA.."
"Iya, hari ini aku ada acara khusus," Mamori mengedipkan mata dan tersenyum.
"Ada acara apa sih?" tanya ibu Mamori penasaran.
"Aku sudah berjanji pada Sena dkk untuk merayakan kelulusan mereka dari Deimon, Bu."
"Ah, iya ya, kalau diingat-ingat biasanya Mamori membuat manisan lemon untuk anggota klub Amefuto ya.." Mamori tersenyum pada ibunya sambil mengenakan sepatunya.
"Aku berangkat dulu ya, Bu!" Mamori segera membuka pintu dan setengah berlari. Dia tidak ingin terlambat di acara yang spesial ini.
Mamori sampai di SMU Deimon. Terputar kembali ingatannya saat dia masih disini dulu. Saat dulu dia mengikuti ujian masuk. Saat dulu dia menjadi anggota komite disiplin. Saat dulu dia menjadi manajer Deimon Devil Bats..
Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Mamori. Mamori tersenyum lalu menyeka air matanya. Dia segera berlari menuju markas Deimon Devil Bats.
Sesampainya disana ternyata masih sepi. Sepertinya belum ada yang datang. Mamori merogoh sakunya dan mengambil kunci markas Deimon Devil Bats. Sampai sekarang Mamori masih menyimpannya dan belum menyerahkannya pada manajer yang baru. Mamori menghela napas dan membuka pintu.
"Kekeke, lama sekali sih, manajer sialan,"
Mamori terpaku mendengar suara itu. Matanya tertuju pada seseorang yang duduk di seberang meja roulette.
"Kau.. Bukankah kau bilang tidak akan datang?" Mamori terheran-heran.
"Kekeke, gue kan nggak bilang 'janji nggak akan datang'," jawabnya datar.
"Dasar.. Kau ini.. Bukankah hari ini kau ada kuliah?" tanya Mamori sambil menarik kursi.
"Aah.. Sejak kapan gue jadi rajin begitu? Jadi mahasiswa Saikyoudai nggak mesti rajin sepertimu kan?"
"Iya, iya, terserahlah.. Ngomong-ngomong kenapa yang lain belum da…" belum selesai Mamori bicara pintu terbuka dengan suara keras dan beberapa orang terlihat terjatuh di depannya. Ternyata mereka adalah Sena dkk, dengan Kurita di atas mereka.
"Kurita!" Mamori beranjak dari kursinya.
"Yaaaaaaa!" tiba-tiba Suzuna meluncur dari atas Kurita.
"Hmmmm, hanya berdua saja di dalam markas yang tertutup, apa yang Mamo-nee dan You-nii lakukan?" tanya Suzuna dengan wajah kegirangan, 'antena' di atas kepalanya pun muncul.
"Eeh, ka..kami tidak melakukan apa-apa.. Kami hanya menunggu kalian." jawab Mamori gugup. Suzuna tersenyum semakin lebar saat mendengarnya.
"HA! HAA!! HAAAAAAAA!!!!!!" tiba-tiba terdengar teriakan khas 3 bersaudara Haa-Haa dari bawah Kurita. Kurita pun segera bangkit dari atas mereka.
"Maaf, aku terlalu senang sih," kata Kurita meminta maaf. Juumonji, Kuroki, dan Togano tersenyum. Begitu pula Sena, Monta, dan Taki yang baru bangkit.
"Yaaaaaa! Sudahlah! Sekarang waktunya kita berpesta! Kalian pasti kangen sama manisan lemonnya Mamo-nee kan! Yaaaaa!" Suzuna sangat bersemangat. Semuanya pun berpesta dengan gembira. Sebenarnya Mamori sudah merencanakan pesta ini sejak lama. Mamori ingin merayakan kelulusan Sena dkk di tempat yang paling bersejarah bagi mereka, disini, di markas Deimon Devil Bats.
Satu setengah jam berlalu, semuanya makan dengan lahap. Sena dkk bercerita tentang Deimon selepas Hiruma lulus. Kurita bercerita tentang kegiatan American Football di Universitas Enma. Lalu mereka semua tertawa-tawa saat melihat kembali album lama Deimon Devil Bats. Dimana semuanya berawal dari mimpi dan kebohongan, lalu menjadi kenyataan. Saat semuanya sedang hening mengingat masa lalu di Deimon Devil Bats, Yukimitsu memecah keheningan.
"Kalian kan sudah lulus, apa kalian punya rencana untuk melanjutkan sekolah? Kalian mau kuliah di Universitas mana?" tanya Yukimitsu. Semuanya saling pandang, sepertinya mereka belum memikirkan hal itu.
"Benar juga ya, sekarang Kak Yuki meneruskan di Sekolah Kedokteran Shuuei kan?" Sena balik bertanya.
"Ya, dan Kak Kurita di Enma. Kak Musashi meneruskan usaha keluarganya. Lalu.." Monta ikut meneruskan.
"Kak Mamori dan Kak Hiruma di Saikyoudai.." lanjut Sena. Spontan semuanya melihat ke arah Mamori & Hiruma.
"Kalau kita,"
"Sepertinya,"
"Mustahil masuk Saikyoudai," kata Togano diikuti Juumonji dan Kuroki.
"Kalau begitu aku akan belajar max! Agar bisa satu universitas dengan Mamori!" tiba-tiba Monta menaikkan satu kakinya keatas meja. Mamori hanya tersenyum melihat tingkah Monta.
"Kalau aku.. Mungkin tidak akan ke Saikyou.." semuanya terkejut dan menoleh kearah Sena yang berbicara.
"Aku ingin.. Bertanding dengan Kak Hiruma di Rice Bowl sebagai musuh!" Sena meneruskan kalimatnya dengan tegas. Hiruma membalas tantangan itu dengan senyum setannya. Semuanya tersenyum dan merangkul Sena.
Maka acara pesta kelulusan Sena dkk hari itu berakhir dengan sebuah tantangan nekat dari Sena untuk Hiruma.
Di depan gerbang hanya tersisa Suzuna dan Mamori. Sementara yang lainnya sudah beranjak menuju tujuan mereka masing-masing. Suzuna melambaikan tangan pada Sena dan Monta.
"Mamo-nee!" Suzuna mengejutkan Mamori yang melamun.
"Eh, ap..apa?"
"Mamo-nee, tidak pulang bersama You-nii?" tanya Suzuna.
"Emh, aku.."
"Tak apa, dia belum jauh," Suzuna tersenyum. Tanpa pikir panjang Mamori membalas senyuman Suzuna dan berlari mengejar orang itu. Beruntunglah orang itu berjalan dengan pelan sehingga Mamori bisa mengejarnya.
"Tunggu!" panggil Mamori. Hiruma menoleh.
"Apa?" tanya Hiruma datar.
"Soal yang kemarin.. Aku ingin tahu jawabanmu.." jawab Mamori dengan napas tersengal.
". . . Apa harus sekarang? Aku tak ada waktu. Aku ada janji latihan dengan si mata merah sialan dan si gimbal sialan,"
"Kumohon.. Aku hanya ingin dengar satu kata.. Ya atau tidak,"
". . ." Hiruma tidak menjawab dan kembali berjalan meninggalkan Mamori.
"Satu kata saja, Youichi.." Mamori bergumam sambil terus memperhatikan punggung Hiruma yang semakin menjauh. Mamori pun berlalu sambil mencegah air matanya menetes. Jauh di arah yang berlawanan, Hiruma mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan singkat untuk Mamori. Hiruma menekan tombol 'send'.
message delivered to Mamori Anezaki
-Author's Cuap-cuap :D-
Fanfic kedua saya di ffn ! :D
Alhamdulillahirabbil alamin, akhirnya dipost juga ! :D
Sebenarnya ff ini udah lama banget dibuat, Cuma berhubung saya baru bergabung dif fn yaaa. . .
ff ini udah dimuat di notes fb saya sampai chapter 9 :D
saya mengucapkan terimakasih yg sedalam-dalamnya untuk :
SanSun Fimi'
YoshiKitty29
Gekkou Kitsu
RiisaLoveHiru
Dc. D Namikaze
Ruicchi Arisawa
Machi13shield
Yg sudah memberikan review-nya di ff pertama saya ^^ terimakasih banyak, sensei ^^
Maklum amatiran, jadi masih ancur penulisannya . Tpi semoga review dri kalian semua bsa membuatku jadi lbih baik ^^
RnR yaa ! Ditunggu loh, jangan segan-segan mengirim kritik, saran atau pesan apapun ^^ [surat cinta juga boleh asal jangan surat tagihan nd ancaman pembunuhan !XD]
Yg punya fb nd twitter bsa mengakrabkan diri denganku di
-fb : search: Iron Maiden Bonnie
-twitter : ladyhirurin
Thx all, maaf cerewet ! XD
Devil Bat Ghost !
