Prolog: When My Love Is Go From My Live
FanFiction
Pairing: SasuSaku
Prolog (Full Sasuke's POV)
Kulangkahkan kakiku menuju bangku di beranda…
Kududukkan diriku…
Menatap langit yang menampakkan semburat oranye…
Mentari mulai menghilang…
Langin mulai menggelap…
Sewarna dengan rambut dan hatiku…
Rembulan mulai nampak, menggantikan tugas sang mentari…
Diiringi oleh para bintang yang gemerlap…
Angin berhembus, memaikan anak – anak rambut yang membingkai wajahku…
Kunikmati hembusan nafas alam yang menerpa…
Meniup segala beban bagi siapa saja…
Kuteringat kenanganku bersamamu kembali…
Kenangan yang berputar seperti gasing di dalam kepalaku…
Membuat rasa bersalahku kepadamu semakin membuncah…
Rasa ini hanya membuat rasa sedih yang tiada terkira…
Rasanya mataku mulai memanas…
Kugigit bibir bawahku agar bisa menahan suara erangan dan lenguhan dari bibirku…
Tak terbendung lagi, air mataku menetes…
Kumulai menangis…
Tangisan dalam diam…
Sembari mengigatmu…
Kuhampiri rak bukuku yang sudah usang…
Mengambil sebuah buku bergambar sakura…
Kubuka lembar demi lembar…
Menampilkan segalanya….
Kata demi kata….
Kuresapi segala yang tertulis disana…
Meresapi hingga bagian terdalam…
Kukembali teringat…
Kenangan kita berdua…
Baik pahit maupun manis…
Segala kenangan yang tak dapat kuhapus barang setitik pun…
Kututup mataku, menikmati semuanya…
Semua kenangan kita yang muncul kembali…
Dapat kulihat…
Wajahmu yang senang, bahagia, marah, tertawa…
Bahkan saat kau sedih dan menagis…
"…suke-kun"
"…Sasuke-kun"
Suaramu yang memanggil namaku…
Mengalun dengan merdu di telingaku…
Suara yang sangat lama sudah kurindukan…
"Sasuke-kun!"
" Namaku Haruno Sakura! Salam kenal!"
"Jadi, namamu Uchiha Sasuke?"
"Aku harus memanggilmu Sasuke? Ya…Umm…. Tak masalah!"
"Mulai sekarang kita teman."
"Rambutmu lucu ya! Hahaha…Chickenbutt! Ayam..Weeeek!"
"Kita berteman selamanya ya! Janji!"
"Eh..? Pa…panggil Sasuke-kun? Ya…Emm…gimana ya?...Baiklah!"
"Aku akan terus berada di sisi Sasuke-kun! Kita sahabat kan?"
"A…ano…Sa…Sasuke-kun, kamu sudah punya cewek yang kamu sukai?"
"Walaupun kita sudah mempunyai orang yang kita sukai, kita takkan terpisah! Ya! Sampai hari itu tiba!"
"Sasuke-kun?"
"Sasuke-kun sudah jadian dengan Eun Ri ya? Selamat!"
"Aku sudah tahu kau menyukainya dari awal."
"Aku takkan memberi tahu kok! Tenang saja."
"Eh…Dia pacarku. Kenapa?"
"Memangnya kenapa? Apa itu urusanmu? Apa masalahnya?"
"Aku hanya sebatas sahabatmu! Jangan melarangku berbuat sesukaku!"
"Panggil Sasuke-kun…Eh? Kau sudah punya pacar begitupula aku! Tak pantas kalau ku panggil kun lagi!"
"Aku hanya sebatas sahabatmu kan? Aku bukan sesuatu yang melebihi itu kan? Kamu tak berhak melarangku!"
"Kau siapaku?! Kau hanya teman! TEMAN!"
"BERISIK! Diam kau! Diam UCHIHA!"
"Aku tak butuh penjelasanmu!"
"Kamu tak mengerti perasaanku!"
"Kamu tak tahu? Dasar tak peka!"
"Kami? ….Err… Sahabat! Ya! Hanya sahabat."
"Sasuke, kamu tak mengerti aku selama ini ya?"
"Rasa ini sungguh menyesakkan. Apalagi ketika kau dengannya. Rasanya aku selalu ingin menagis."
"Kau…pergilah. Tiggalkan aku sendiri…Uuukh…. Berbahagialah…Sasuke. Aku tak akan ikut kedalam jalan hidupmu lagi."
"Uuugh…. Maafkan…hah…aku….aku me…merepot..kan…mu…lagi."
"Da..dari pa..da… aku..harus…merasakan…ugh…ra..rasa ini dan….mere..potkanmu, le….lebih…baik…haah…aku per…gi…sekarang."
"Ke…kena…pa…k...kau…menolong…uukh…ku?"
"Sa…Sa…Sasu….Sasuke-kun? Bolehkah kupanggil kau seperti itu lagi?"
"Terima kasih…Aku senang."
"Se..sebenar…nya dari...dulu ak...aku suka pa…padamu."
"A…aku…aku capek. Boleh….ku…tidur sebentar?"
"Sebelum…a..ku ti..dur…. aku ingin menyam..paikan sesuatu padamu."
"Maaf…maafkan aku. Walaupun aku akan pergi, aku...aku…kan..te…rus…
…Mencintaimu…
…Sasuke-kun."
Mataku kembali memanas…
Liquid bening mulai membanjiri pelupuk mataku…
Mengalir membasahi pipiku…
Tanpa kusadari ku berucap lirih…
"Sakura…"
Berkali – kali kuucapkan namamu…
Rasa sakit ini semakin membuncah tiada terkira…
Sesak…
Saat ini yang hanya bisa kuucapkan padamu adalah 1 kata…
1 kata yang memiliki sejuta arti…
1 kata "Maaf" untukmu…
Tetapi, itu hanya penyesalan yang tak berarti…
Itu karena…
Kau takkan pernah kembali ke sisiku…
…Untuk selamanya…
Rasa ini sungguh menyakitkan…
Lambat laun, pandanganku menggelap…
Tubuhku serasa melemas…
Bayang – bayangmu muncul dalam pengelihatanku…
Tak kusadari, diriku mulai tenggelam…
Ke dalam lautan…
Lautan ingatan kebersamaan kita yang telah menjadi kenangan…
…Untuk selamanya…
(End Prolog)
TBC…
