Story by: Psycho Childish

Disclaimer: Kazuki Takahashi

Genre: Angst, Friend-Ship, Hurt, Suspense, Tragedy

A/N: Aow… Tiba-tiba pengen bikin ini…

xXx

Mirror Wall

xXx


PRAAAANG!

Suara pecahan kaca kembali terdengar, pecahan-pecahan kaca pun beterbangan.

Tak akan berhenti, walau hanya sesaat.

Akan terus seperti ini, sampai kapan pun.

"Ukh…"

Pecahan kaca kembali merobek kulitnya, membuat cairan merah kental mengalir keluar.

Ia tak peduli, tak akan peduli.

Ia hanya lebih mementingkan seseorang yang berada di sana.

Seseorang yang berada dari balik dinding kaca berlapis-lapis, seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan mata yang kosong di balik kegelapan yang berada di sekitarnya.

Berbeda dengan dirinya, tubuhnya sudah dipenuhi oleh luka yang disebabkan oleh pecahan kaca yang telah merobek kulitnya. Tubuhnya pun sudah dipenuhi lumuran darah, terutama di bagian tangannya yang sudah memar dan penuh dengan pecahan kaca yang menembus kulitnya.

Dinding kaca di depannya, telah menghalanginya untuk bertemu dengan seseorang yang berada di seberangnya. Seseorang yang telah memasuki kegelapan, dan meninggalkannya di tempat yang dipenuhi cahaya. Satu-satunya cara agar mereka bisa saling bertemu, adalah dengan memecahkan dinding kaca tersebut.

Sayangnya.

Berapa kali pun ia mencoba, hal itu akan percuma.

Memang, lapisan kaca yang pertama bisa ia hancurkan. Pecahan kaca pun terlempar, bahkan melukai tangannya. Sayangnya… setiap lapisan kaca yang berhasil ia pecahkan, selalu kembali seperti semula.

Sedangkan pecahan kacanya, tetap berada di antara pijakannya.

Berulang kali telah ia pecahkan, hingga lapisan ketiga. Sayangnya, selalu kembali seperti semula. Pecahan kaca pun semakin memenuhi pijakan, hingga tak ada lagi tempat untuk berpijak yang aman. Seluruhnya, sudah tertutupi oleh pecahan-pecahan kaca.

Berbagai senjata yang bisa ia pakai, sudah tidak berguna lagi. Tenaganya sudah terkuras habis, ia tak bisa istirahat. Sekali ia istirahat, kaca tersebut akan kembali seperti semula. Ia tak punya waktu untuk istirahat, ia harus tetap berjuang untuk memecahkan kaca tersebut. Memecahkan lapisan kaca yang tidak terhitung, dengan ketebalan yang tidak bisa diperkirakan.

Sementara, seseorang yang berada di seberangnya, hanya bisa berdiam diri dan duduk bersandar pada dinding. Memperhatikan semua yang dilakukan orang yang berada di seberangnya, orang yang berusaha memecahkan dinding kaca tersebur. Tanpa memakai ekspresi sama sekali, ia terus memperhatikan orang itu.

"MOU HITORI NO BOKUUUUUUU!"

TBC

Atem: Segini doang?

Ruega: Iyun, Cuma prolog soalnya

Yugi: Ngerencanain apa lagi?

Ruega: Apa aza, lagian ini antara saya dan Other Me

Atem: Lalu? Fic yang akan dipublish?

Ruega: Itu nanti, belum selesai