Kyuhyun menghela nafasnya perlahan, berkali-kali ia mencoba mengusir seseorang yang kini tengah duduk dilengan kursinya seraya memeluk erat bahu Kyuhyun.
"Seohyun-ssi, jangan seperti ini." Lagi, Kyuhyun berusaha melepaskan pelukan Seohyun, namun gadis itu sama sekali tidak mengindahkan ucapannya.
Kyuhyun menggeram kesal, kalau saja ini bukan kehendak ibunya, Kyuhyun pasti sudah mendepak jauh-jauh gadis itu bahkan sebelum dia sempat masuk kedalam ruangannya.
...
Sementara itu, dilobby utama, terlihat seorang wanita paruh baya tengah menggandeng lengan bocah lelaki yang terlihat sangat menggemaskan dengan mantel tebal yang menutupi hampir seluruh tubuhnya menyerupai kepompong yang makin membuatnya terlihat imut dan siapapun yang melihatnya akan langsung mengatakan 'menggemaskan' pada bocah itu. Pipinya yang gembil dan putih seperti marshmallow itu merona merah karena diterpa udara dingin diluar, begitupun hidung mungilnya, jemari mungilnya juga senantiasa menggenggam erat jemari neneknya yang jelas lebih besar darinya, menuntunnya memasuki salah satu gedung mewah yang menjadi tempat ayahnya bekerja.
"Selamat siang, Nyonya." Sapa sang resepsionis begitu melihat sang istri presiden direktur beserta cucunya yang berumur 3 tahun itu berhenti tepat didepannya.
"Kyuhyun dan suamiku ada kan?" tanyanya pada resepsionis bername tag 'Kim Taeyeon'.
"Ne, Nyonya. Kwajangnim dan Sajangnim ada diruangan beliau masing-masing." Jawabnya sopan seraya tersenyum manis.
"Baiklah, terima kasih." Heechul –sang istri presdir- segera menggamit Sungmin –cucunya- untuk segera memasuki lift menuju ruangan anak dan suaminya, sesekali ia tersenyum pada beberapa pegawai yang kebetulan berpapasan dengannya dan gemas dengan Sungmin yang terlihat sangat menggemaskan.
"Halmoeni, apa macih lama beltemu daddy-nya?" Sungmin mendongak dan menatap wajah Heechul, Heechul tersenyum dan berjongkok guna mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Sungmin.
"Sebentar lagi, apa Minnie lelah, heum?" tanya Heechul sembari mengusap pipi bulat Sungmin.
"Aniyo, Minnie mau cepat-cepat beltemu daddy. Hali ini kan ulang tahun Minnie." Sahut Sungmin, Heechul makin tersenyum lebar mendengar kalimat polos Sungmin dan membawanya kedalam gendongannya.
"Ne, ayo bertemu daddy."
"Yeaayyy! Beltemu daddy." Pekik Sungmin girang, Heechul hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sungmin.
Sungmin memang sudah ditinggal oleh sang ibu sehari setelah kelahirannya, itu yang menyebabkan bocah imut itu sangat dekat dengan sang daddy, halmoeni dan juga haraboejinya.
Heechul segera memasuki lift dan menekan tombol 10, tempat dimana ruangan Hangeng dan Kyuhyun berada. Tak sampai 5 menit lift itu mengantarkannya ketempat tujuan dengan Sungmin yang masih didalam gendongannya.
Heechul terlebih dulu menghampiri ruangan Hangeng karena ruangan suaminya itu dekat dengan lift.
"Hannie!" Heechul memekik dan tersenyum lebar begitu memasuki ruangan Suaminya, membuat dua orang yang ada didalam mendongak dan menoleh kesumber suara.
Hangeng tersenyum manis menyambut istri dan cucunya sementara sang sekretaris PresDir yang kebetulan sedang ada didalam ruangan membungkuk sopan guna menyapa Heechul dan tersenyum manis pada Sungmin.
"Kalau begitu saya permisi, Kwajangnim." Ujar sekretaris Jung sembari membungkuk sopan dan mengambil dokumen yang sudah ditandatangani oleh Hangeng.
"Uwahhh, cucu Haraboeji yang manis~" Hangeng tersenyum lebar begitu sekretarisnya keluar dan langsung mengambil alih Sungmin dalam gendongan istrinya, "Poppo untuk Haraboeji mana?"
Sungmin terkikik geli dan mencium kedua pipi kakeknya, membuat Hangeng tersenyum dan balas mencium kedua pipi Sungmin.
"Halaboeji, Minnie mau beltemu daddy..." rengek Sungmin, menggembungkan pipinya.
Hangeng tertawa tanpa suara dan mengusak sayang surai madu cucu semata wayang nya itu, "Baiklah, Kayo.. Minnie tahu 'kan dimana ruangan daddy?"
Sungmin mengangguk antusias mendengar pertanyaan Hangeng dan menggoyang-goyangkan kakinya, meminta turun. Pria berumur itu segera menurunkan Sungmin dan menatap cucunya yang sedang tersenyum lebar.
"Cepat kembali bersama daddy ne? Haraboeji dan Halmoeni tunggu disini, oke jagoan?"
"Oke," Sungmin mengacungkan kedua jempolnya dengan mata berbinar dan segera berlari secepat yang ia bisa untuk keluar dari ruangan kakeknya menuju ruangan ayahnya. Hangeng dan Heechul tersenyum manis.
Sungmin berlari menuju sebuah pintu ganda yang berjarak 30 meter dari ruangan kakeknya,
"Ugh! Kenapa cucah cekali cih?" sungut bocah itu begitu sampai didepan pintu ruangan Kyuhyun, tangan mungil bocah itu berusaha menggapai-gapai kenop pintu ruangan Kyuhyun. Salahkan saja badannya yang kecil dan pendek sehingga tidak bisa menggapai kenop pintu itu.
"Butuh bantuan, anak manis?" Sungmin berbalik saat mendengar suara yang tidak asing menyapu indera pendengarannya.
"Ciwon jucci!" pekik Sungmin gembira, Siwon –sepupu Kyuhyun yang juga bekerja disana- tersenyum dan menunduk.
"Sedang apa disini, heum?" tanya Siwon ramah, Sungmin merengut dan menunjuk kenop pintu.
"Minnie mau beltemu daddy, tapi tangan Minnie tidak campai," gerutunya sembari mengerucutkan bibir plumnya, membuat Siwon gemas dan mencubit pelan pipi Sungmin.
"Chaaa~ kajja," Siwon kembali menegakkan tubuhnya dan membuka pintu ruangan Kyuhyun, membuat Sungmin tersenyum lebar dan segera berlari masuk.
"DADDYYY!"
..
Kyuhyun masih berusaha fokus pada lembar-lembar map yang ada diatas meja kerjanya, mengabaikan Seohyun yang masih bergelayut manja sambil sesekali mengelus bahu dan dada bidangnya.
"Aku mohon jangan seperti ini, Seohyun-ssi." Ujar Kyuhyun dingin.
"Memangnya kenapa, oppa? Kau 'kan tunangan ku," balas Seohyun manja.
Ya, memang benar. Seohyun adalah tunangannya, lebih tepatnya tunangan yang terpaksa. Heechul, sang umma menjodohkannya dengan gadis ini dengan alasan Sungmin butuh sosok seorang ibu. Ah~ ibunya itu memang tahu bahwa kelemahan Kyuhyun ada pada Sungmin. Dan Kyuhyun berpikir mungkin memang sudah seharusnya Kyuhyun mencari ibu baru untuk jagoannya itu.
"DADDYYY!" Kyuhyun dan Seohyun menoleh kearah pintu saat mendengar teriakan nyaring seorang bocah. Lelaki itu langsung tersenyum saat mengetahui anak semata wayangnya datang, namun detik itu juga senyumannya menghilang saat Sungmin menghentikan laju larinya dan menatap nya dengan heran.
"Ahjumma ciapa? Kenapa dekat-dekat dengan daddy?" tanya Sungmin, mata kelincinya memicing curiga memandang Kyuhyun dan Seohyun bergantian.
Seohyun tersenyum manis dan beranjak menghampiri Sungmin, "Halo~ aku calon Mommy mu, namaku Seohyun." Ujarnya sembari mengulurkan tangannya pada Sungmin.
Sungmin melotot heboh sementara Kyuhyun mengusap wajahnya dengan kasar. Ah, sepertinya aku lupa memberitahu kalau Sungmin tidak tahu menahu soal pertunangan Kyuhyun ataupun rencana Heechul untuk memberinya ibu baru.
"Chileo! Minnie tidak mau punya Mommy!" jerit Sungmin, Kyuhyun panik dan segera menghampiri Sungmin yang mulai menangis.
"Baby~ dengarkan daddy dulu.."
"Chileo! Chileo! Huweeee halmoeniii!" Sungmin menangis histeris seraya mendorong Seohyun agar menjauh darinya, Kyuhyun mengisyaratkan gadis itu untuk mundur.
"Baby~"
"Chileo! Pokoknya Minnie tidak mau punya Mommy! Huweeeeeee Minnie benci daddy! Daddy pabbo! Huweeee..." Sungmin menghentak-hentakkan kakinya dan berjalan keluar dari ruangan Kyuhyun dengan tangisan yang semakin kencang, membuat Kyuhyun menghela nafasnya kasar dan menatap tajam Seohyun.
"Puas kau?" tanya Kyuhyun sarkatis, Seohyun merengut.
"Aku salah apa? Aku 'kan hanya memberitahu kebenaran padanya. Dia saja yang terlalu cengeng." Balas Seohyun tak mau kalah, Kyuhyun mendelik.
"Bagaimana bisa kau menjadi ibu untuk Sungmin kalau disaat dia menangis seperti itu kau bilang dia cengeng?" ujar Kyuhyun tajam dan segera berjalan keluar menyusul Sungmin.
..
"Aigoo~ sayang, kau kenapa?" tanya Heechul heran saat mendengar suara tangisan Sungmin dari luar ruangan, dengan segera wanita itu membuka pintu dan menggendong Sungmin yang sedang menangis keras.
"Pulang! Minnie mau pulang! Daddy pabbo! Huweee..." bocah 3 tahun itu menyembunyikan wajahnya diceruk leher neneknya, membuat Hangeng dan Heechul saling berpandangan heran dan mengernyit.
"Daddy kenapa, heum?" tanya Hangeng, mencoba mengambil alih Sungmin namun bocah itu kekeuh didalam gendongan Heechul.
"Baby~" 2 figur orang dewasa itu menoleh kearah pintu saat melihat Kyuhyun terengah sembari menatap Sungmin yang masih menangis keras diceruk leher Heechul.
"Kenapa dia?" tanya Hangeng sembari menggedikkan kepalanya kearah Sungmin, Kyuhyun membuang nafasnya perlahan.
"Dia bertemu Seohyun," jawab Kyuhyun seraya mencoba mengambil alih Sungmin, namun bocah itu mengeratkan pelukannya dileher sang nenek dan menolak menatap Kyuhyun.
Heechul yang notebene nya sedang menepuk-nepuk pelan bokong Sungmin berusaha menenangkannya tercekat, "Lalu?"
Kyuhyun mendengus dan menatap ibunya, "Umma pikir apa jawabannya setelah melihat dia menangis, bahkan Seohyun mengatakan Sungmin cengeng." Decihnya.
"Minnie mau pulang cekalang! Pulang!" jerit Sungmin lagi.
"Baby, dengarkan daddy dulu..."
"Chileo! Daddy pabbo!"
"Hei, cucu Haraboeji~ katanya mau merayakan ulang tahun Minnie bersama daddy, heum?"
Kyuhyun tercekat, oh astaga dia lupa ini hari ulang tahun Sungmin.
"Chileo! Daddy cudah tidak cayang cama Minnie lagi! Minnie benci daddy!"
"Hei~ siapa yang bilang daddy tidak sayang dengan jagoan daddy, heum.." tanya Kyuhyun pelan, mengusap punggung sempit anaknya yang masih terisak hebat digendongan Heechul.
"Daddy dekat-dekat dengan ahjumma tadi!" balas Sungmin sengit.
"Aniyo, daddy tidak dekat-dekat dengan ahjumma tadi,"
"MINNIE MAU PULANG CEKALANG!" Heechul berjengit kaget saat mendengar Sungmin berteriak nyaring persis didepan telinganya, bocah ini memang punya suara yang luar biasa.
"Arraseo, arraseo.. kita pulang sekarang. Oke?" Heechul menghapus air mata yang mengalir dipipi Sungmin sambil tersenyum manis, memberi kode pada Kyuhyun dan Hangeng untuk segera pulang juga.
"Pulang bersama daddy ne, sayang?" bujuk Kyuhyun, Sungmin menggeleng keras.
"Chileo!"
Kyuhyun menjatuhkan kedua tangannya yang sudah siap untuk menggendong Sungmin dengan lemas begitu mendengar penolakan Sungmin, pria berambut coklat itu mengusak rambutnya dengan kasar dan menghela nafasnya dalam-dalam.
..
TIN
Dua mobil mewah memasuki pelataran sebuah mansion yang tak kalah mewah begitu pintu pagar itu dibuka. Detik berikutnya dua figur orang dewasa keluar bersama seorang anak kecil yang tertidur didalam gendongan salah satu dari mereka, disusul seorang lelaki berbalut kemeja putih yang keluar dari mobil kedua.
"Umma, biar aku saja yang menggendong Sungmin." Lelaki yang keluar dari mobil kedua menghampiri wanita yang sedang menggendong anak kecil itu.
"Ne, umma buatkan susu untuk Sungmin," Heechul menyerahkan Sungmin dengan hati-hati pada Kyuhyun yang langsung sigap menggendong bocah menggemaskan itu dan membawa nya masuk kedalam rumah, disusul Hangeng dan Heechul yang mengekor dibelakangnya.
Perlahan Kyuhyun memasuki mansionnya dan sesekali tersenyum tipis pada maid dan butler yang berkeliaran, sesekali lelaki itu menepuk pelan bokong Sungmin dalam gendongannya agar tak terbangun, bisa-bisa bocah itu mengamuk lagi karena saat ini Kyuhyun menggendongnya.
Dengan hati-hati Kyuhyun memasuki kamar Sungmin yang bermotif kelinci hampir disetiap ruangannya, membaringkannya dengan hati-hati dikasur dan meletakkan boneka bunny kesayangannya persis disamping anaknya.
Kyuhyun tersenyum dan mengelus puncak kepala Sungmin, lelaki itu membenahi selimut Sungmin dan mengecup surai madu yang beraroma permen itu –shampoo kesukaan Sungmin.
"Jangan marah dengan daddy ne, baby.. Daddy mencintaimu~" bisik Kyuhyun lirih, "Selamat ulang tahun, sayang..."
..
..
Sungmin mengerucutkan bibir mungilnya sembari mengacak-acak lego kesayangannya, saat ini bocah itu sudah bangun dan sudah dimandikan oleh maid yang mengurusnya. Memakaikannya baju rajutan dengan gambar kelinci dan celana panjang. Saat ini mereka memang akan merayakan ulang tahun Sungmin yang ke-tiga, Heechul sudah membuat kue untuk cucu kesayangannya itu. Tapi sampai saat ini Sungmin kekeuh tidak mau keluar dari ruang bermainnya walaupun Heechul, Hangeng, Kyuhyun dan Kim Ahjumma –maid yang merawat Sungmin- berulang kali membujuknya.
Alasannya hanya satu, Seohyun datang kerumahnya dan bergelayut manja dengan daddy-nya. Membuat bocah itu kesal dan lebih memilih masuk kedalam ruang bermainnya.
"Minnie sayang~ Kajja, Halmoeni sudah membuatkan kue dan membeli banyak eskrim untuk mu..." bujuk Heechul lagi.
"Chileo!" jerit Sungmin, beranjak dari duduknya dan lebih memilih masuk kedalam tempat dia biasa bermain mandi bola.
Heechul menghela nafasnya, sudah 2 jam ini ia mencoba membujuk Sungmin dan hasilnya nol besar.
"Minnie kenapa, heum?" tanya Heechul pelan.
"Minnie tidak cuka melihat ahjumma jelek itu! Minnie tidak cuka daddy dekat-dekat dengan ahjumma jelek itu!"
"Eoh? Tapikan-"
"Minnie tidak mau punya Mommy!" jerit Sungmin lagi.
"Baby~" Kyuhyun datang keruang bermain Sungmin dan menemukan bocah itu ada didalam tempat dia biasa bermain mandi bola dengan Heechul yang berada diluar. Sungmin membalikkan tubuh mungilnya membelakangi Heechul dan Kyuhyun.
"Baby Minnie~ kesayangan daddy... Ayo keluar, Henry dan Taemin datang.." ujar Kyuhyun lembut, namun Sungmin menggelengkan kepalanya.
"Chileo! Daddy pabbo!"
"Aish, Yah! Cho Sungmin!" bentak Kyuhyun, kesal karena sedari tadi terus menerus disebut bodoh oleh bocah itu. Namun sedetik kemudian ia menyesal.
Sungmin terdiam mendengar bentakan daddy-nya –yang baru pertama kali- dan berhenti memainkan bola-bola nya, detik selanjutnya tangisan mahadahsyat Sungmin terdengar.
"HUWAAAAAAAAAAAAA!"
Heechul dan Kyuhyun panik, dengan segera lelaki itu memasuki tempat Sungmin dan merengkuh anak nya dalam pelukannya. Namun Sungmin berontak dan keluar berjalan lurus menuju pintu yang langsung menghubungkan dengan kamar tidurnya sembari menangis keras.
"Huwaaaaaaaa~ Daddy tidak cayang Minnie lagi!" tangis bocah itu, meninggalkan Heechul dan Kyuhyun yang menghela nafasnya dengan berat melihat Sungmin sedari tadi merajuk.
"Tidak seharusnya kau membentak Sungmin, Kyu.." tegur Heechul, Kyuhyun mendelik.
"Memang karena siapa Sungmin merajuk? Kenapa juga umma mengundang Seohyun datang kesini?" balas Kyuhyun sengit.
"Umma hanya ingin Seohyun akrab dengan Sungmin, memangnya salah?"
"Salah, umma. Sungmin tidak suka dengan Seohyun!"
"Ya! Kenapa jadi kau membentak umma juga?" tanya Heechul sarkatis dan menggeplak kepala Kyuhyun.
Kyuhyun meringis, "Batalkan pertunangannya, umma."
DEG! Heechul membulatkan kedua matanya saat mendengar kalimat datar Kyuhyun.
"Kyu-"
"Kalau umma sayang dengan ku dan Sungmin, batalkan pertunangannya." Potong Kyuhyun tegas. Meninggalkan ibunya yang masih termenung dan keluar menuju ruang tamu.
"Oppa!" pekik Seohyun begitu melihat Kyuhyun menuruni tangga, gadis itu langsung memeluk lengan lelaki keluarga Cho itu, mengabaikan tatapan mendelik dari Eunhyuk.
Kyuhyun melepaskan pelukan Seohyun dilengannya dan berjalan menghampiri Henry dan Taemin, anak kembar Eunhyuk dan Donghae yang berusia 2 setengah tahun.
"Henry, Taemin.. mianhae ne? Minnie hyung sedang merajuk, jadi tidak bisa bermain dengan kalian.." ujar Kyuhyun lembut, Taemin dan Henry menoleh.
"Minnie hyung melajuk tenapa?" tanya Taemin polos, Kyuhyun tersenyum dan mengusak rambut Taemin. Ia segera bangkit dan menatap kedua orang tua bocah kembar itu.
"Mianhae, hyung, noona.. Sungmin tidak mau keluar sama sekali.." sesalnya, Donghae tersenyum dan menepuk pelan bahu Kyuhyun.
"Tidak apa-apa, dia masih anak-anak. Butuh waktu untuk menerima calon Mommy-nya." Ujar Donghae seraya melirik sekilas kearah Seohyun yang sedang tersenyum bangga. "Kami pulang dulu kalau begitu. Honey, ayo."
Eunhyuk mengangguk dan segera berpamitan dengan Hangeng yang juga ada didalam ruangan itu seraya bergumam menitip salam untuk Heechul sambil menggandeng lengan Henry, sementara Donghae sudah menggendong Taemin.
"Ahjucci, Taem bawa kado untuk Minnie hyung.." ujar Taemin dan menyodorkan kotak yang sudah dihias dengan kertas kado pada Kyuhyun.
"Henly juga! Henly juga!" pekik Henry tidak mau kalah, Kyuhyun tersenyum dan menerima dua kado dari bocah kembar itu.
"Gomawo ne, Ahjussi akan berikan pada Minnie hyung nanti.."
"Dadah ahjucci!" Henry dan Taemin melambai riang pada Kyuhyun dan Hangeng dengan senyuman polos mereka.
Kyuhyun, Hangeng dan Seohyun menatap kepergian keluarga kecil Donghae, sampai akhirnya Seohyun kembali bergelayut manja dilengan pria itu.
"Oppa~" rengek Seohyun manja, Kyuhyun menghela nafasnya berat.
"Sungmin sedang menangis dikamar, coba bujuk dia.." ujar Kyuhyun, sedikit memancing reaksi gadis itu.
Seohyun berdecih pelan, "Biarkan saja oppa.. nanti juga diam sendiri," ujarnya, tersenyum manja pada Kyuhyun yang dibalas senyuman sinis oleh pria itu.
"Maaf, Seohyun-ssi. Tapi aku harus menemui anakku,"
"Tidak bisakah kita menghabiskan waktu berdua oppa?" tanya Seohyun sedikit merengek.
"Maaf, tapi aku berniat membatalkan pertunangan kita."
DEG! Seohyun melotot heboh mendengar pernyataan Kyuhyun.
"Oppa, apa maksudmu?"
"Aku tidak bisa menikahi gadis atau wanita yang tidak disukai anakku, bagiku Sungmin lebih penting. Sekali lagi maaf, sampaikan salamku untuk Tuan dan Nyonya Seo." Ujar Kyuhyun dan menyentak lengan Seohyun dilengannya. Pria itu membungkuk singkat pada sang ayah dan kembali beranjak kelantai dua menuju kamar Sungmin.
"YA! OPPA!"
Kyuhyun menghela nafasnya dengan berat, entah keberapa kalinya lelaki itu menghela nafasnya seharian ini. Dia masih berdiri didepan pintu kamar Sungmin, sejenak tertegun dengan sebuah kertas yang ditempel dibawah kenop pintu –mengingat Sungmin pendek.
Kertas itu adalah gambar yang dibuat Sungmin, dimana inti dari arti gambar itu adalah bahwa sang Daddy dilarang masuk kekamarnya.
"Baby~ Daddy boleh masuk ne?" bujuk Kyuhyun sambil mengetuk pintu kamar anaknya. Sebenarnya pintu kamar Sungmin tidak dikunci, Kyuhyun yakin bocah itu tidak akan sampai untuk mengunci pintu.
"Tidak bolehhhhh!" jerit Sungmin dari dalam, Kyuhyun masih bisa mendengar Sungmin menangis keras.
"Maaf, Tuan..." Kyuhyun berbalik kebelakang saat mendengar seorang maid memanggilnya, dilihatnya Kim Ahjumma berdiri dengan sopan sembari membawa nampan berisi makan malam untuk Sungmin. "Nyonya besar menyuruh saya untuk menyuapi Tuan muda Sungmin, ini sudah waktu jam makan malam."
"Biar aku saja," ujar Kyuhyun, mengambil alih nampan yang dibawa oleh Kim Ahjumma dan segera memasuki kamar Sungmin –tanpa mengetuk lagi.
Kyuhyun menutup pintu perlahan dan menemukan Sungmin sedang bergelung didalam selimut, masih menangis. Pria itu berjinjit pelan dan menaruh nampan itu dimeja belajar Sungmin. Setelah itu duduk disamping tempat tidur bocah itu.
"Baby~" panggil Kyuhyun, mengguncang pelan gumpalan selimut itu.
"Hiks~ Daddy kan tidak boleh macuk! Huweeeee~ Minnie benci daddy! Daddy pabbo~ Hiks." ujar Sungmin terisak,
"Daddy tidak pabbo, sayang..."
"Daddy dekat-dekat cama Ahjumma jelek itu!" balas Sungmin sengit, "Daddy tidak cayang cama Minnie lagi~ Huwaaaaaaaaa.."
Kyuhyun dengan segera merengkuh Sungmin dalam pangkuannya dan duduk bersandar pada kepala tempat tidur Sungmin, masih dengan Sungmin yang bergelung didalam selimut sehingga membuatnya seperti kepompong. Menggemaskan sekali.
"Daddy tidak dekat-dekat dengan Ahjumma itu.." jelas Kyuhyun sambil menepuk-nepuk pantat bulat Sungmin. "Ahjumma itu juga tidak akan jadi Mommy-mu.."
"Daddy bohong! Ahjumma jelek itu bilang mau jadi Mommy-nya Minnie~ Hiks. Chileo!"
"Ne, tapi daddy membatalkannya.." ujar Kyuhyun lagi, lelaki itu menunduk saat tidak mendengar lagi suara tangisan Sungmin. Dilihatnya Sungmin sedang mendongak menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca dan bibir yang mengerucut.
"Jinjja?" tanya Sungmin, matanya memicing kearah Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan menghapus air mata yang mengalir dipipi montok anaknya dan mengecup hidung bangir itu seraya mengangguk.
"Janji daddy tidak dekat-dekat dengan Ahjumma jelek itu?"
Kyuhyun terbahak saat melihat Sungmin dengan polosnya menyodorkan jari kelingkingnya pada Kyuhyun,
"Ne, daddy janji.." ujar Kyuhyun dan menautkan kelingkingnya, "Sekarang tidak marah lagi 'kan dengan daddy, heum?" tanya Kyuhyun,
"Ani! Minnie macih malah cama daddy!"
"Nde?"
"Daddy malah-malah cama Minnie tadi." Ujar Sungmin sambil merengut, membuat keimutannya bertambah dua kali lipat.
"Habis Minnie bilang Daddy pabbo.." Kyuhyun ikut-ikutan mengerucutkan bibirnya didepan Sungmin, tak mau kalah dengan aegyo sang anak.
"Benalkah?" tanya Sungmin polos, Kyuhyun tertawa tanpa suara dan memajukan kepalanya.
"Poppo daddy. Kalau tidak daddy marah lagi,"
Sungmin mengangguk polos dan mencium kedua pipi Kyuhyun, membuat Kyuhyun tersenyum lebar.
"Calanghaee daddyyy~"
"Nadoo~" ujar Kyuhyun lembut dan mengusak sayang surai madu Sungmin, "Sekarang makan ne?"
"Chileo..." rengek Sungmin, "Minnie mau ecklim~"
"Makan dulu, daddy janji setelah makan Minnie boleh makan eskrim,"
"Cekalang daddy~"
"Aniyo, baby." Tegas Kyuhyun, "Makan dulu."
Sungmin mengerucutkan bibirnya dengan lucu saat Kyuhyun menggendongnya dan mengambil nampan makanan Sungmin.
"Woahhh~ labuuuu!" pekik Sungmin girang saat melihat bubur labu kesukaannya terpampang didepan matanya, Kyuhyun tertawa saat melihat perubahan mimik wajah Sungmin yang begitu cepat, anak ini benar-benar menggemaskan.
"Aaaaa~" Kyuhyun menyodorkan satu suapan yang langsung disambut oleh bocah itu.
"Minnie~" Heechul dan Hangeng melongok dari balik pintu kamar Sungmin dengan setumpuk kado, membuat mata Sungmin berbinar dan berlari menyongsong kakek dan neneknya.
"Halmoeniiiiiiii~" Heechul tersenyum dan langsung mengangkat bocah itu kedalam gendongannya dan menghampiri Kyuhyun.
"Chaaaaaa~ ini kado ulang tahun dari Halmoeni dan Haraboeji, selamat ulang tahun sayang.." ujar Hangeng sembari menyodorkan satu bungkus kado pada Sungmin. Bocah itu merobek kertas kado yang membalutnya dan memekik gembira saat melihat benda didalamnya. Sebuah PSP.
"Pecepe!"
"Suka?" tanya Heechul yang menduduki Sungmin dipangkuannya, Sungmin mengangguk antusias.
"Nah~ ini hadiah dari daddy.." Kyuhyun mengambil kado didalam tumpukan yang dibawa Hangeng tadi dan menyodorkannya pada Sungmin, membuat bocah itu meletakkan PSP barunya dan kembali membuka kado dari Kyuhyun.
Sungmin tertegun menatap hadiah dari Kyuhyun. Disana sebuah frame foto dimana Seorang wanita berbalut baju rumah sakit tengah menggendong seorang bayi mungil dengan Kyuhyun yang berdiri sambil menatap bayi mungil itu. Kedua orang itu tersenyum manis pada sang bayi.
"Daddy, ini ciapa?" tanya Sungmin, menunjuk wanita dan bayi mungil didekapannya. Kyuhyun mengulas senyumnya dan mengangkat Sungmin untuk duduk dipangkuannya, mendekap anak itu dengan hangat.
"Itu Mommy, baby..." ujar Kyuhyun, menunjuk sang wanita. "Mommy sedang memelukmu.."
"Mommy?" tanya Sungmin, Kyuhyun mengangguk. "Ini Mommy Minnie?" Kyuhyun mengangguk lagi.
"Lalu cekalang Mommy pelgi kemana?"
Kyuhyun, Hangeng dan Heechul tercekat, Sungmin memang baru tahu perihal ibunya saat ini karena Kyuhyun tidak pernah menjawab apapun pertanyaan Sungmin jika menyangkut soal ibunya.
"Ehem," Kyuhyun mengecup pipi Sungmin sebelum tersenyum, "Mommy ada ditempat yang tidak bisa kau lihat, sayang... tapi Mommy selalu mengawasimu disini.." ujar Kyuhyun pelan dan menunjuk dada Sungmin. "Jadi kalau kau nakal Mommy akan sedih dan pergi."
"Benalkah?" tanya Sungmin sambil mengerjap lucu, Kyuhyun mengangguk. "Kalau begitu Minnie tidak akan nakal, kalau Minnie nakal nanti Mommy pelgi... Mommy, jangan pelgi ne?" Sungmin bermonolog sendiri dan menepuk-nepuk dadanya sembari tersenyum lebar. Membuat Hangeng dan Heechul menatap haru cucu kesayangan mereka.
Kyuhyun tersenyum menahan tangis saat melihat Sungmin yang begitu polos, matanya berkaca-kaca saat melihat bocah itu dengan riang berbicara sendiri dan menepuk dadanya, seolah-olah sedang bicara dengan Mommy-nya.
"Daddy?"
"Ne?"
"Minnie bica beltemu Mommy tidak? Minnie mau bilang cama Mommy kalau daddy dekat-dekat dengan ahjumma jelek itu."
"Ya! Kau mau mengadu dengan Mommy-mu?"
"Minnie cudah bilang cama mommy tadi, mommy bilang Minnie boleh beltemu mommy..."
"Aish.. kemari kau..." Kyuhyun segera merengkuh Sungmin dan menggelitik pinggang bocah itu dengan gemas, membuat Sungmin menggeliat sambil tertawa geli.
"Daddy.. geli.. hihihi, geli Daddy..."
"Minta maaf dulu pada daddy,"
"Hihihi, ne.. Minnie minta maaf daddy.. geli, hihihi..."
"Poppo." Kyuhyun menghentikan aksinya dan menyodorkan pipi tirusnya yang langsung dikecup oleh bocah itu.
"Haraboeji tidak dapat poppo?" tanya Hangeng pura-pura sedih, Sungmin berlari dan mengecup kedua pipi kakeknya. Heechul merengut.
"Halmoeni?" Sungmin tersenyum lebar dan ikut mengecup kedua pipi neneknya.
"Halmoeni..."
"Ya sayang?"
"Ecklim.."
"Nde?"
The end...
