"Fear to You"
.
.
.
.
A Sengoku Basara FanFiction
.
.
.
.
Main Pairing:
Tokugawa Ieyasu x Reader
.
.
.
Basic Idea from:
Ten Count Manga
.
.
.
.
.
Plot Created by:
Yukisaki Sonata
.
.
.
.
.
Warning:
OOC,alur cerita kurang jelas,romance gagal,banyak istilah asing,Author still a newbie.
.
.
.
For Further Information about the Updates,visit my Facebook Accounts:
-Kirisato Devil-can'cry Haruna
-Namikawa Not-loli'nanodesu Rin
-Tama cat-god Ningyo'suki(Authornya RPer)
Or follow my Twitter Account:
KungFuSoldier
Also,you can talk to me available in Skype:
rin_namikawa
.
.
.
Author:
Doumou minna-san.*bows* Yuki kembali hadir disini sebagai seorang Author yang kurang humoris binti gaje nan cerewet. Apalagi ya? Oh,sebagai Tukang Hiatus atau suka PHP-in orang.
Ieyasu:
Etto,Yuki-dono,bagaimana bisa aliasmu sebanyak itu?*sweatdrop*
Author:
Entahlah. Teman-temanku suka bilang aku begitu.*shrugs* ah,bagus kau ada disini,Yas! Kau akan membantuku membuat cerita ini.
Ieyasu:
Eh? Cerita apa?*blinks*
Author:
Lihat saja sendiri...*tunjuk judulnya*
Ieyasu:
Oh...*manggut-manggut* Jadi ini menceritakan tentang kisahku dan para pembaca?
Author:
*nodnod/?* yha,begitulah. Cerita ini juga diatur dalam Alternate Universe,jadi kalian murid sekolahan. Dundundun~*gebukin gendang*
Ieyasu:
Ooh...*angguk2 gaje* baiklah,aku turut ikut serta dalam syuting film ini! Serahkan saja padaku!
Author:
Fine for me,then it's settled. Kalau begitu,kita mulai adegannya sekarang. Three,two,one,Action!
.
.
.
Disclaimer: Sengoku Basara dimiliki oleh CAPCOM. Kalau punya saya,udah punya pasangan dah masing-masing para jomblo Basara itu. /uhuk
Legends:
"Write" = currently speaking.
'Write' = currently thinking.
Write = Summary
Write = Author's Note
Write = past,unfamiliar words,phone speaking.
Write = something that refers to 'Bahasa Daerah'. Again.
(F/c) = Favorite Colour
(e/c) = Eye Colour
(h/c) = Hair Colour
(h/l) = Hair Length
Summary:
Mysophobia,adalah ketakutan yang berlebihan terhadap kuman,dan memiliki banyak kesamaan dengan penyakit OCD. Di Basara Gakuen,salah satu murid disana mengidap penyakit Mysophobia,dan sangat takut bersentuhan fisik dengan murid-murid lainnya tanpa menggunakan sarung tangan sekali pakai miliknya. Karena alasan itulah,dia tidak memiliki seorang teman yang bisa dikatakan dekat dengannya,ataupun seorang sahabat. Namun,segala hidupnya yang suram mulai berubah,ketika musim panas datang. Seorang pemuda berambut coklat dengan style spike,tiba-tiba mendekatinya bahkan memintanya menjadi temannya. Pemuda itupun berjanji kepadanya bahwasanya ia akan menyembuhkan penyakit Mysophobia murid itu.
"Aku berjanji akan menyembuhkan penyakitmu,sehingga kita bisa terus berteman selamanya. Dan jika saat itu tiba,jadilah temanku hingga akhir hayat."
Enjoy and Please Leave a Review!
Libur musim panas sudah berakhir,dan saatnya untuk anak-anak sekolahan untuk kembali belajar ke sekolah mereka. Dan di saat itulah,merupakan saat yang paling menyebalkan bagi seluruh pelajar. Tentu saja,tak sedikit yang beranggapan bahwa sekolah itu membosankan,tapi tak sedikit juga bahwa sekolah itu tempat yang seru untuk berkumpul bersama teman-teman.
Namun lain halnya dengan pelajar yang satu ini. Seorang gadis yang memiliki rambut (h/l) dengan warna (h/c) yang indah,namun memiliki iris (e/c) yang sedikit gelap. Bukan karena ia buta atau apa,tapi justru menggambarkan kehidupannya yang bisa ia anggap...
Tidak Enak. Sama sekali tidak enak kehidupannya itu.
Beranggapan bahwa segalanya kotor,dipenuhi oleh kuman-kuman yang berada diseluruh tempat. Bahkan udara oksigen yang tidak terlihat itu terasa amat sesak baginya untuk bernafas,yang dihirup oleh jutaan manusia setiap harinya. Dengan malas,ia turun dari kasurnya,dan langsung menata tempat tidurnya yang sedikit berserakan itu. Menguap pelan,ia melangkahkan kakinya untuk pergi ke kamar mandinya,tak lupa ia mengambil sebuah handuk.
(Surname) (Name),merupakan salah satu murid di sekolah terkenal,yakni Basara Gakuen. Yang juga salah satu sekolah paling elit dan juga terkenal di Tokyo,karena hanya menerima prestasi para murid yang bisa dikatakan tinggi. Ditambah lagi,rata-rata seluruh muridnya merupakan keturunan para bangsawan,dan sangat jarang para rakyat biasa masuk ke sekolah ini.
Dan salah satu rakyat biasa itu adalah (Name) sendiri. Semenjak meninggalnya Ayah dan Ibunya yang tercinta,dia sering mengurung dirinya didalam rumah,terus dan terus belajar setiap waktu. Hingga akhirnya,kerja keras dirinya pun membuahkan hasil,karena ia berhasil masuk kedalam Basara Gakuen yang elit dan juga bagus itu. Sungguh bahagia sekali ia saat itu,dan dia berharap bahwa kedua orang tuanya masih hidup dan melihatnya berhasil masuk sekolah yang melahirkan orang-orang besar dan juga sukses.
Awalnya,(Name) berpikir bahwa hidupnya akan berubah jika masuk sekolah itu. Namun dia salah,karena seorang rakyat jelata diantara sekumpulan bangsawan hanyalah seperti seorang gembel ditengah-tengah rakyat istana. Tidak pernah diterima,dan salah satunya orang aneh dan juga menjijikkan. Semenjak sebuah insiden disekolah yang dialami oleh (Name) sendiri,akhirnya dia memutuskan untuk menjauhi semua orang,dan beranggapan bahwa semua orang itu kotor. Segalanya yang ada di dunia ini kotor,dan tidak pernah ada yang bersih. Bahkan dia sering beranggapan bahwa dirinya sendiri pun masih kotor,entah berapa kali dia mencuci tangannya,entah berapa kali ia membersihkan dirinya,tidak ada yang berubah. Ia tetap kotor,walaupun sebagaimana kerasnya ia berusaha untuk membersihkan dirinya.
Sudah sekitar 15 menit ia mandi didalam kamar mandi kamarnya. Tangan pucatnya meraih keran air shower yang membasahi seluruh tubuhnya,dan memutarnya kearah yang berlawanan untuk menghentikan aliran air yang mengalir turun dari kepala hingga kakinya. Tatapannya yang kosong dan juga datar menatap tangannya sendiri,lalu ia menghela nafas pelan sembari ia melepas pegangannya terhadap keran tersebut. Melingkarkan handuk berwarna putih ke tubuhnya yang ramping,ia membuka pintu kamar mandinya dan keluar dari sana. Dengan ragu,(Name) melangkahkan kakinya ke lantai bambu anyaman khas rumahnya itu,lalu ia berjalan kearah cermin kamarnya. Ia juga mengambil pengering rambut yang tergeletak diatas meja riasnya,lalu mulai mengeringkan rambutnya dalam diam.
(Name) tidak pernah kesekolah terlambat,dikarenakan lokasi rumahnya yang bisa dikatakan dekat dan juga kebiasaannya untuk bangun pagi. Namun tak jarang pula—bila ia sering memakai masker muka,dan juga sarung tangan sekali pakai miliknya. Mengapa?
Karena segala hal yang ada di dunia ini kotor,dan dia harus bisa menjaga dirinya untuk tetap bersih dari hal apapun.
"Huft," sebuah helaan nafas terlepas dari bibirnya gadis ini,sembari ia masih mengeringkan rambutnya."Apa lebih baik aku bolos saja ya...?" gumamnya pelan,dan mematikan pengering rambut miliknya. Ia meletakkannya kembali diatas meja,dan menatap cerminan dirinya yang terpantul di cermin. Iris mata berwarna (e/c) yang indah,namun sedikit gelap,surai rambut yang berwarna (h/c) dan sepanjang (h/l). Dan juga,kulitnya yang bisa dikatakan pucat,layaknya jarang disentuh oleh sinar matahari di luar rumahnya.
Ya,tetangga sebelahnya yang merupakan seorang ibu rumah tangga selalu menganggap bahwa (Name) itu sangat cantik,layaknya seperti sebuah bunga mawar putih. Namun dirinya tidak pernah menganggap dirinya seperti itu,lebih seperti sebuah bunga lily mekar di tengah-tengah timpukan sampah. Indah,sayangnya dikelilingi oleh sampah-sampah yang kotor dan juga menjijikkan.
(Name) melepaskan handuk yang melingkar di tubuhnya,dan membuka lemari bajunya. Tangan pucatnya mengambil baju sekolahnya,baju elit khusus untuk Basara Gakuen saja. Ia meletakkan baju tersebut diatas kasur,dan mengambil pakaian dalam miliknya,lalu segera memakaikannya ke tubuhnya. (Name) pun kembali mengambil baju sekolahnya,dan memakainya,dimulai dari kemeja putihnya. Dia memakai rok biru miliknya,dan memakai pula cardigan berwarna abu-abunya. Setelah memakai semua pakaiannya,ia mulai menata rambutnya yang sedikit berserakan,supaya tidak mendapat kesan buruk di hari pertama masuk sekolah lagi. Setelah selesai menatanya,ia menjepit poni sampingnya menggunakan sebuah jepit rambut kucing,supaya ia mendapat penglihatan lebih baik dan tidak terlalu terganggu bila poninya menutupi sebagian wajahnya. (Name) menghela nafas lagi,dan dengan segera ia mengambil disinfektan,masker,sarung tangan,dan segala kebutuhan untuk kebersihan dirinya,lalu memasukkannya kedalam tas sandang (F/c) miliknya. Ia menyandang tasnya,lalu berjalan kearah pintu depan rumah peninggalan orang tuanya. (Name) memakai sepatu hitam miliknya,lalu pergi keluar dari rumah tersebut. Tak lupa pula ia mengunci pintunya,dan memasukkan kuncinya kedalam saku tasnya. Dia pun memakai masker wajahnya,untuk menutupi hidung dan juga mulutnya.
"...Hari pertama di Neraka telah datang,lagi..." Lirihnya pelan,dan melangkahkan kakinya untuk pergi ke sekolahnya,yakni...
Basara Gakuen.
~To Be Continued~
Author:
Baiklah,ini baru prolog-nya. Kuharap tidak terlalu rumit.*sigh*
Ieyasu:
Are? Kenapa aku belum dimunculkan disini?
Author:
Udeh,Yas,lu di bagian ini belum muncul. Tapi di Chapter 1 bakalan muncul kok kowe. Santai aja.*sibak rambut/?*
Ieyasu:
Ah,baiklah...*manyun*
Author:
Setidaknya elu dipasangin ama (Name) yang cantik jelita kayak Dewi jatuh dari surga,ke pelukanmu. Ekhem~*berdehem*
Ieyasu:
Y-Yuki-dono! Jangan katakan itu,aku malu jadinya-*blush*
Author:
Nyohoho~ aku hanya bercanda. Yak,kepada para Readers tersayang semuanya,kalau mau nanya-nanya kapan update semua panpik ane,silahkan hubungi akun FB ane,atau nggak Twitter. Kalau Instagram ane gapunya,sayangnya. /ngek
Oke,segitu saja yang ingin aku katakan. Jika ingin meninggalkan review,silahkan. Jika tidak mau,yasudah. Daku ga maksa kok,paling besok saia santet/?
Jaa nee~ See you again at the next Chapter!
