Apakah yang terjadi setelah guntur dan juga mendung? Jawabanya adalah hujan.
Hujan di bulan desember seperti mengingatkan waktu yang telah berhenti.berhenti tuk mencari dan berhenti tuk mengingat, mengingat akan adanya rasa sakit sebelum rasa bahagia.Hujan bukanlah sekedar bulir air yang jatuh dari langit kelabu tapi lebih dari itu...
AME GA ORI HAJIMERUTO
AUTHOR: Ahli kubur
Disclamer: Masashi kishimoto
Genre: romance, hurt/comfort, slice of life
Rate: K or M
Pairing : Always Naruhina.
Hujan menguyur di sepanjang hari ini tidak menyisakan sang mentari yang inggin menghangatkan bulir bulir air mata.
Di halte bus dekat perkantoran yang cukup ramai setiap hari nya berdirilah dua sosok anak manusia yang berbeda gender satu dengan yang lainya, si lelaki dengan rambut kuning jabrik dengan jambang sampai ke bawah dagu memiliki iris bewarna biru safir dengan kecerahanya sementara si wanita memiliki wajah yang bersih tanpa cela ditambah surai bewarna indigo sepunggung membuat dia tampak sempurna di mata kaum adam.
Hujan turun dengan sanggat lebatnya mebuat langit di kota fuuyuki begitu gelap gulita ditambah lagi suara guntur dan kilat saling bersahutan menambah ramai suasana pada sore gelap itu. Hujan yang begitu deras...
'Hahh aku rasa tidak akan cepat reda hujan ini,disini jadi semakin dingin saja' pemuda dengan rambut kuning tersebut bermonolog ria didalam hatinya dia seperti mengambarkan apa yang dia rasakannya tentang hujan ini.
Pemuda tersebut menolehkan kepalanya kesamping kiri dia mendapati seorang perempuan tenggah mengigil kedinginan sembari memeluk tubuhnya sendiri.
SREKKK
Dilepaskanya jaket miliknya tersebut dari tubuhnya dan kemudian di sodorkanya jaket tersebut ke arah perempuan tersebut.
"Nona, ini! tolong pakailah jaketku aku lihat nona sedang kedinginan sampai sampai mengigil seperti itu" pemuda tersebut dengan sopan menawarkan jaketnya ke perempuan tadi.
"Anoo terimakasih tuan. Tapi aku tidak apa apa jas ini sudah lebih dari cukup! " perempuan berambut indigo tadi menolak dengan halus jaket yang lelaki berikan.
Lelaki tadi tersenyum lembut mendengar perkataan dari perempuan tersebut "apakah benar tidak apa apa nona? Bibir nona sudah mulai membiru dan juga jas kantor tipis tersebut takan mampu menahan dinginya hujan ini nona. Ayo tolong pakailah,aku bukan orang jahat nona aku hanya ingin membantu nona saja! " senyuman tersebut belum luntur dari bibir nya saat dia mengucapkan perkataanya.
Tak lama perempuan tersebut memakai jaket yang diberikan oleh pemuda tadi
"Kalo boleh tau nona punya nama siapa? Kalo aku Uzumaky Naruto! " ternyata lelaki berambut kuning tersebut bernama Naruto, Uzumaky Naruto.
"Aku Hinata, Hyuga Hinata tuan Naruto! " Hinata mebalas memperkenalkan namanya
"Aku rasa hujan tidak akan reda untuk sore ini nona Hinata,nona mau kemana memangnya? " Naruto kembali membuka percakapan antara mereka berdua dan sepertinya Hinata tidak keberatan
"Aku mau ke tenshi Naruto-san tapi sepertinya aku akan telat pulang malam ini! " dari nada bicaranya bisa dipastikan kalo Hinata sedang gusar dan sepertinya dia mulai tidak tenang pasalnya jam sudah menunjukan pukul lima sore bus bus yang akan ke tenshi biasanya hanya beroprasi sampai jam empat sore saja, tapi semoga saja ada bus yang tetap melayani.
"Seatauku bus ke tenshi biasanya hanya sampai jam empat sore Hinata-san dan juga itupun sudah sanggat jarang. Hmm tapi semoga saja masih ada bus yang menuju ke tenshi! " Naruto mencoba menenangkan Hinata pasalnya tidak baik kan kalo perempuan dibuat kawatir.
'Semoga saja ada bus yang menuju ke tenshi '
Tenshi adalah desa terpencil di samping kota fuuyuki letaknya yang lumayan jauh membuat akomodasi ke desa tersebut sedikit terhambat, bayangkan dari tempat mereka berdiri sekarang ini perlu waktu lebih dari satu setengah jam perjalanan menuju kesana dan itupun kalo lancar.
Jam sudah menunjukan pukul enam sore seharusnya Hinata sudah ada dirumah sekarang ini namun nyatanya dia masih ada dijalan menaiki bus kota.
'Hahhh bagaimana ini bus yang kutumpangi ini hanya sampai ke desa ryuuji tidak sampai ke desa tenshi. Sepertinya aku harus tidur di emperan toko! ' Hinata memandang lemas keluar jendela bus dia benar benar lelah secara pikiran dan juga tubuh.
RYUUJI
RYUUJI
BATAS AKHIR RYUUJI
Pengeras suara mengumumkan sudah saatnya para penumpang turun ini adalah batas akhir dari bus yang mereka tumpangi.
"Hinata-san kemana anda akan pergi? " Naruto pemuda yang pertama kali Hinata kenal itu membuyarkan lamunan tidak berguna Hinata di sore yang Hujan ini
"Anoo sepertinya... Tidak tau" Hinata lemas mengatakanya dia benar benar tidak tau harus kemana di hari yang hujan ini!
"Kalo boleh aku tawarkan... Menginaplah di apartement ku. Bukan maksudku tidak sopan Hinata-san tapi aku hanya mencoba menawarkan saja tidak baik pula kan untuk perempuan berjalan di hari hujan tanpa tau tujuannya? Hinata-san! " Naruto tersenyum kepada perempuan yang pertama kali dia kenal ini dia takut kalo perempuan ini mengagapnya yang tidak tidak. Hinata sendiri masih berfikir tentang tawaran Naruto kepadanya disatu sisi dia curiga kepada Naruto kenapa dia begitu baik padanya padahal mereka baru kenal dan apakah Naruto adalah sosok yang seperti 'itu' tapi disisi lainya dia butuh tempat hari ini. Jadi Hinata mengambil keputusan.
"Hmm baiklah Naruto-san aku bersedia tapi hanya untuk malam ini saja ya! "
Di apartement terlihat sanggat bersih dan wangi berbeda dengan apa yang biasanya dibanyangkan oleh orang lain tentang 'pemuda'. Diruang tamu yang menyatu dengan dapur ditengahnya terdapat sebuah meja berukuran dua meter kali dua meter yang cukup untuk menampung empat orang sekaligus. Beralih ke meja memasak disana terdapat kompor dua tungku dan juga pisau yang berjejer rapi tempat ini seperti bukan milik pemuda!
"Kau sudah selesai Hinata-san? Duduklah, aku menyiapkan makan malam untukmu dan kuharap kaos dan celana itu pas kamu pakai Hinata-san! " lagi lagi Naruto menunjukan senyumanya kepada Hinata, dia sanggat menyambut kehadiran Hinata di gubuk reotnya ini.
"Anoo terimakasih dan juga anda dapat darimana bajunya? Seharusnya anda tidak perlu repot repot membuat semua ini Naruto-san! " Hinata tidak enak hati dengan pemuda ini dia terlampau baik dan bisa jadi kebaikanya untuk menutupi kebusukanya!
"Tidak apa apa! tentang baju itu, itu adalah bajuku saat aku masih dalam wujud big size! " Naruto mengucapkan hal tersebut sembari menunjuk foto pemuda gemuk berambut kuning!
"Makanlah yang banyak. Hujan hujanan membutuhkan asupan makan yang banyak sekali dan kalo anda sudah mengantuk silahkan mengunakan kamar tersebut. Anda tidak perlu kawatir anda bisa mengunci pintunya dari dalam jadi saya mohon buang jauh jauh pikiran buruk jika anda punya pemikiran tersebut hehe" Naruto mengucapkan semua itu untuk membuat Hinata nyaman pasalnya sedari tadi dia dipandang oleh Hinata dengan tatapan penuh kecurigaan. Hinata sendiri tersentak mendengar penuturan Naruto,dia merasa tidak enak dengan Naruto padahal mereka baru saja kenal dan dia diberlakukan baik oleh orang ini tapi dia meberikan tatapan yang penuh dengan kecurigaan kepada Naruto!
"Hai', maaf Naruto-san tapi saya belum mempercayai anda sekali lagi maaf kan saya! " Hinata seperti membuat batas antara dirinya dan Naruto,dia seperti berkata 'hei! Aku bukan wanita murahan yang bisa kau coba hanya dengan senyuman mengodamu itu! ' dan itu tidak masalah buktinya Naruto tersenyum dan berlalu dengan piring kotor dan juga peralatan kotor lainya
"Biar aku saja Naruto-san! Kau sudah melakukan banyak hal tadi! " Hinata sedikit melompat kearah Naruto berdiri untuk mencuci peralatan yang kotor tersebut.
TBC
