Bunga

Disclaimer : Kakumeiki Valvrave © Sunrise

Genre : Romance/Angst

Rate : K+

Warning! Shonen-ai, OOC, typo, dll.

.

.

.

"Selamat atas pernikahannya," ucap L-Elf sambil memasang senyum tipis. Berat baginya untuk menerima kenyataan ini. Pahit dan manis di saat yang bersamaan. Seperti kopi yang biasa ia minum di pagi hari. Seperti dirinya dan Haruto—

"Terima kasih."

—dulu. Saat mereka bersama berjuang melawan Dorssia.

"Ya," L-Elf memberikan sebuket bunga berwarna kuning pada Haruto. "Aku harus pergi."

Haruto menatap punggung L-Elf yang semakin menjauh. Ia tak bisa mengejarnya. Bukan karena acara pernikahannya dengan Rukino yang akan dimulai sebentar lagi. Karena kakinya serasa membeku. Sama sekali tak dapat ia gerakkan meskipun otaknya telah mengirim perintah.

Ia hanya dapat menunduk menatap buket bunga pemberian L-Elf. Ia bukanlah orang yang mengerti arti dari macam-macam bunga dan warnanya.

Haruto tersentak saat ia merasakan tepukan pelan di bahunya. "Acaranya sudah mau dimulai."

Ia berbalik dan mendapati sahabatnya, Shoko. Shoko tersenyum. Meskipun ia harus memaksakan senyumnya, ia tetap berusaha untuk tersenyum. Untuk sahabatnya.

"Ah, baik."

Haruto mulai melangkahkan kakinya. Tapi baru beberapa langkah, Shoko menghentikannya. "Bunga itu... siapa yang memberimu?"

"Oh, ini?" Haruto menatapnya sejenak. "L-Elf yang memberikannya. Ada apa?"

"Kau tidak mengerti?" Shoko menghela napas. "Bunga itu..."

"Ada apa dengan bunga ini?" Haruto menatap Shoko penasaran.

"Tulip dan akasia warna kuning," Jeda sejenak. "Kau tak tahu artinya?"

Haruto menggeleng. Shoko kembali menghela napas. "Akasia kuning berarti cinta rahasia—"

Haruto menatap Shoko tak percaya.

"—dan tulip kuning berarti cinta yang tidak ada harapan."

Haruto merasa dunianya terhenti. Jadi selama ini L-Elf mencintainya?

Kenapa? Kenapa ia tak menyadarinya? Kenapa L-Elf tidak mengatakannya?

Ia menggenggam kain yang menutupi dada kirinya.

"…."

Kenapa hatinya sakit?

Maafkan aku, L-Elf, Haruto berbalik, menatap dedaunan yang terbang tertiup angin. Jalan itu, tempat terakhir ia melihat L-Elf.

"Haruto?"

Haruto berbalik dan kembali melangkah. "Ayo kita kembali. Semua sudah menunggu."

.

.

.

Owari

.

.

.

A/N : Ini fanfic bahasa Indonesia pertama di fandom ini ya? *tebar confetti*

Ini iseng saya buat karena kesel nonton episode 11. Entah kenapa ending-nya malah begitu.

Jangan lupa review-nya ya!